Anda di halaman 1dari 16

Contoh 1

Assalamualaikum wr.wb

Segala puji hanya milik allah sang pemberi kenikmatan. Mari kita syukuri
dan gunakan sebaik-baiknya agar Allah memberkahi segala pemberiannya.
Shalawat dan salam buat junjungan alam baginda Rasulullah SAW dan para
keluarga serta sahabat dan orang orang yang istiqamah di jalan ketaatan. Semoga
Allah berkenan memberi kemuliaan dengan mendapat syafaat dari baginda
rasulullah kelak. Amin amin ya Rabbal alamin.

Bapak ibu yang dirahmati Allah serta teman teman sahabat sejati fillah.

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul

Memotivasi diri Mendirikan Shalat 5 waktu

Di zaman yang semakin dekat dengan hari akhir ini, kita menyaksikan suatu
fenomena memprihatinkan yang menimpa kaum muslimin, yaitu sebuah realita
banyaknya orang yang mengaku beragama Islam namun tidak memahami hakikat
agama Islam yang dianutnya.

Di antaranya adalah banyaknya kaum muslimin di masa sekarang yang


mulai meremehkan dan menyia-nyiakan salat, bahkan tidak sedikit dari mereka
yang berani meninggalkannya dengan sengaja dan terang-terangan. Padahal dalam
Agama Islam, salat memiliki kedudukan yang tidak bisa ditandingi oleh ibadah
lainnya. Yang demikian itu menunjukkan bahwa betapa agung kedudukan ibadah
salat dalam Islam, karena ia adalah tiang agama, di mana agama ini tidak akan
tegak kecuali dengannya. Dalam suatu hadis sahih Rasulullah shalallahu alaihi
wa sallam bersabda,

Rosul amril islam, waamuuduhussholah, wadzirwatusaanamihil


jihadufiisapilillah
Pokok agama adalah Islam (berserah diri), tiangnya adalah salat, dan puncaknya
adalah jihad di jalan Allah. (HR. At-Tirmidzi no. 26160).

Teman-teman sahabat sejati fillah

Lalu, bagaimana agar kita dapat memotivasi diri kita sendiri untuk dapat
mendirikan shalat lima waktu ini? Yang pertama yakni, perbaiki main set, pola
pikir yang selama ini kita lakukan, seperti menunda shalat, dan akhirnya lalai dan
lupa. Sadarlah bahwa hidup ini hanyalah sementara. Dan akhiratlah tempat yang
kekal dan abadi selamanya.

Yang kedua, jadikan Allah sebagai prioritas dalam setiap aspek kehidupan
dalam hidup ini, selalu mengingatnya, agar motivasi untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT lebih tinggi, dan apa yang kita lakukan tetap berada di jalan
yang lurus. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Taala,

Dan tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan


memurnikan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama dengan lurus, dan
supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah
agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah: 5)

Maasyiral muslimin Rahimakumullah

salat adalah wasiat terakhir Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam kepada


umatnya, sebagaimana telah diriwayatkan dari Ummu Salamah bahwasanya ia
berkata,

Wasiat terakhir Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah Kerjakanlah salat,


Kerjakanlah salat, dan tunaikanlah kewajiban kalian terhadap budak-budak yang
kalian miliki. (HR. Ahmad, no. 25944)

Inilah gambaran agungnya kedudukan ibadah salat dalam agama Islam yang
kita anut. Alquran dan Sunah yang sahih memberikan ancaman keras bagi orang
yang meninggalkan salat. Dalam surat Al-Mudatstsir ayat 42-43 Allah Subhanahu
wa Taala berfirman,

Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (Neraka)? Mereka menjawab,


Kami dahulu (di dunia) tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Yang ketiga, dalam mengerjakan sesuatu amalan atau shalat, hendaklah kita
mengingat akan kematian. Karena dengan mengingat kematian, kita akan
senantiasa takut kepada Allah untuk meninggalkan shalat.

Selanjutnya yang keempat, untuk memotivasi untuk mendirikan shalat


adalah pergaulan. Pergaulan juga sangat berperan penting dalam meningkatkan
rohaniah islami.

Teman teman sahabat sejati fillah

Marilah kita menjadi hamba-hamba Allah yang selalu menjaga salat, karena
kita tidak tahu berapa umur kita yang tersisa. Berapa pun panjangnya usia kita,
namun kita meyakini bahwa kita pasti akan meninggalkan dunia yang fana ini.
Dan setiap orang yang mengadakan perjalanan pasti membutuhkan bekal.
Sementara perjalanan yang satu ini adalah perjalanan yang sangat panjang dan
tidak akan kembali lagi. Barangsiapa yang dalam perjalanan tersebut tidak
memiliki bekal, maka ia berarti telah menderita kerugian yang tak akan
tergantikan dan tidak ada bandingannya. Bagaimana seseorang selalu lalai,
sementara usianya berlalu bagaikan awan yang berarak di angkasa.

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Mudah-mudahan Allah memberikan kita petunjuk untuk melaksanakan salat


yang lima waktu dan melaksanakan kebaikan sesuai dengan syariat. Mudah-
mudahan Allah menjadikan hari-hari kita penuh dengan amal saleh yang akan
membawa kita kepada kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan di akhirat.
Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan hidayah pada segala urusan kita
dan memberikan petunjuk kepada kita semua dalam menapaki jalan-Nya yang
lurus, jalan orang-orang yang Allah berikan nikmat kepada mereka, jalan para
nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada, serta orang-orang yang saleh,
bukan, jalan orang-orang tersesat. Amin amin ya rabbal Alamin.

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi kita
semua lebih dan kurang saya mohon maaf

Assalmuaalaikum wr.wb

Contoh 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama sama
panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam
karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat
yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke
pada junjungan kita manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua
kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin

Hadirin Rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan sedikit ilmu tentang
keistimewaan shalat berjamaah. Ibn Umar meriwayatkan bahwa suatu hari Umar
Ibn Khaththab berpidato di hadapan masyarakat kota Jabiyah. Di dalam
pidatonya, beliau menyitir sabda Rasulullah Saw. : Barang siapa yang
menghendaki bertempat tinggal di tengah-tengah surga, hendaklah ia tetap
berjamaah. Karena setan akan selalu bersama-sama orang-orang yang sendirian,
sedangkan setan akan lebih jauh dari orang yang lebih dari satu. (HR. Ahmad)
Dalam riwayat lain Rasulullah Saw. bersabda: Pertolongan Allah bersama
jamaah. Jika ada seseorang dari jamaah menyendiri, pasti ia akan diserobot oleh
setan, sebagaimana harimau menyerobot kambing yang terpencil dari
gerombolannya. (HR. Al-Daraquthni). Dari hadits-hadits ini kita tahu bahwa
setan sangat menyukai orang yang tidak mau berjamaah. Oleh karena itu, agar
terhindar dari gangguan setan ini, seorang mukmin harus selalu melaksanakan
aktivitas berjamaah bersama mukmin yang lain misalnya dengan shalat
berjamaah. Hal ini selain untuk membentengi diri dari gangguan setan, juga
memiliki manfaat dan hikmah yang sangat besar.

Manfaat dari shalat berjamaah diantaranya dapat dilihat dalam aspek ibadah,
pendidikan dan sosial. Dari aspek ibadah tentunya kita mengetahui bahwa pahala
shalat berjamaah 27 kali lipat lebih besar dibanding dengan shalat munfarid
(sendiri). Dalam aspek pendidikan shalat berjamaah menanamkan ketaatan dan
kedisiplinan. Ketaatan pada imam sebagai pimpinan dan kedisiplinan dalam
mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan bagi para makmum.

Dari aspek sosial, shalat berjamaah mengajarkan kesetaraan seluruh unsure


masyarakat di hadapan Allah Swt. miskin - kaya, rakyat - pejabat, bodoh pintar,
dan perbedaan lainnya tidak menjadi alasan untuk membeda-bedakan. Semua
menghadap ke arah kiblat yang sama, berbaris dalam saf yang sama, melakukan
gerakan yang sama, membaca bacaan yang sama, berdiri sama tinggi dan duduk
sama rendah dalam menghaap Tuhan yang sama yaitu Allah Azza wa Jalla.

Manfaat shalat berjamaah lainnya dapat diketahui melalui hadits yang


diriwayatkan oleh Abu Hurairoh, beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw.
bersabda: Pahala shalat berjamaah melebihi shalat sendirian yang dilakukan di
rumah atau di kedai dengan dua puluh tujuh derajat. Yang demikian itu ialah
apabila seseorang berwudhu dengan baik, kemudian ia pergi ke masjid tanpa
tujuan lain kecuali untuk melaksanakan shalat. Maka setiap langkahnya akan
meningkatkan derajatnya satu derajat dan menghapus darinya dosa yang pernah
dilakukannya sampai ia masuk ke dalam masjid. Setelah berada di dalam masjid ia
dipandang seperti melakukan shalat hingga waktu shalat tiba. Sementara malaikat
terus menerus berdoa untuknya selama ia masih berada di atas tempat shalatnya,
dan selagi ia belum batal dari wudhunya, Wahai Allah ! berikanlah rahmat
kepadanya. Wahai Allah! karuniakanlah ampunan kepadanya. Wahai Allah
terimalah tobatnya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Saudaraku, barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan. Kurang dan
lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Contoh 3

Pentingnya Shalat Berjamaah

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Taala dgn sebenar-
benar takwa. Dan marilah kita selalu menjalankan dan menjaga kewajiban-Nya yg
paling besar setelah dua kalimat syahadat yaitu kewajiban shalat. Karena agung
serta butuh seseorang terhadap kewajiban ini Allah Subhanahu wa Taala
memerintahkan utk mengerjakan tdk hanya sekali dlm sehari. Allah Subhanahu
wa Taala telah mewajibkan kepada kita utk menjalankan lima waktu dlm sehari
semalam pada waktu-waktu yg tdk merugikan sedikit pun bagi aktivitas kita.
Bahkan sangat membantu dan menguntungkan kegiatan kita sehari-hari.

Hadirin rahimakumullah

Allah Subhanahu wa Taala telah menyebutkan ancaman yg sangat keras bagi


orang2 yg meremehkan kewajiban shalat. Tentu saja ini menunjukkan betapa
besar kewajiban ini di sisi Allah Subhanahu wa Taala. Sebagaimana tersebut dlm
firman-Nya:

Maka datanglah sesudah mereka pengganti yg menyia-nyiakan shalat dan


memperturutkan hwa nfsu (**) mk mereka kelak akan menemui siksa yg sangat
keras dan berlipat-lipat. Kecuali orang yg bertaubat beriman dan beramal saleh
mk mereka itu akan masuk surga dan tdk dianiaya sedikit pun.

Di antara hal yg juga menunjukkan betapa agung keutamaan shalat adl apa yg
disebutkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim rahimahumallah dlm Shahih
kedua yaitu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyerupakan shalat
lima waktu dgn sungai yg mengalir di depan pintu seorang muslim dan digunakan
utk mandi sebanyak lima kali dlm sehari sehingga akan menghilangkan kotoran-
kotoran yg melekat di badannya. Begitu pula shalat lima waktu akan menghapus
dosa-dosa seorang muslim yg selalu menjalankan dan menjaganya. Ha saja dosa-
dosa yg dihapus adl dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar seperti durhaka
kepada orangtua mencuri riba memakan harta anak yatim berdusta menipu dlm
jual beli dan semisal mk tdk akan terhapus kecuali dgn bertaubat kepada Allah
Subhanahu wa Taala.

Maka sungguh merupakan kenyataan yg sangat mengherankan dan menyedihkan


ketika kita dapatkan sebagian kaum muslimin tdk memerhatikan bahkan seolah-
olah tdk tahu kewajiban shalat lima waktu ini. Sehingga di mata mereka shalat
lima waktu seperti amalan yg tdk ada nilainya. Padahal Allah Subhanahu wa
Taala dan Rasul-Nya telah menjelaskan bahwa orang yg tdk mengerjakan shalat
adl bukan saudara kita seiman. Begitupula shalat adl perkara yg membedakan
antara seorang muslim dgn orang non muslim. Hal ini disebutkan di dlm firman-
Nya:


..

Dan jika mereka mau bertaubat dan menegakkan shalat serta menunaikan zakat
mk mereka adl saudara kalian seagama.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguh antara seseorang dgn kesyirikan dan kekufuran adl meninggalkan


shalat.
Bahkan Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu mengatakan: Sungguh Al-Kitab
dan As-Sunnah serta ijma shahabat telah menunjukkan kafir orang yg
meninggalkan shalat.

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah

Oleh krn itu orang yg sama sekali tdk mau mengerjakan shalat dan tdk mau
diingatkan utk menjalankan dihukumi sebagai orang non muslim yg keluar dari
Islam. Sehingga sebagai akibat dari hukum tersebut kita tdk boleh lagi memakan
daging hewan sembelihannya. Tidak boleh pula kita menikahkan anak-anak
perempuan kita dengan serta tdk berhak bagi utk menerima harta warisan serta
konsekuensi-konsekuensi lainnya. Begitu pula sudah seharus kita membenci dan
meninggalkan serta menjauhi selama dia tdk mau menerima nasihat dan terus-
menerus dlm keadaan demikian. Apabila dia mati dan belum juga bertaubat mk
mayat tdk perlu dimandikan dikafani dan dishalati serta tdk dikubur di
pemakaman kaum muslimin.

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Ketahuilah bahwa Allah Subhanahu wa Taala yg telah memerintahkan kepada


kita shalat lima waktu juga mewajibkan bagi kita utk menjalankan secara
berjamaah. Hal ini sebagaimana disebutkan di dlm ayat-ayat-Nya dan hadits-
hadits Rasul Shallallahu alaihi wa sallam. Bahkan dalil-dalil yg ada menunjukkan
bahwa meninggalkan kewajiban ini tanpa ada sebab yg syari adl dosa besar.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

Dan tegakkanlan shalat dan tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama-sama orang
yg ruku.

Maka tentu saja merupakan kenyataan yg memprihatinkan ketika kita dapatkan


banyak di antara kaum muslimin yg meremehkan kewajiban ini. Mereka
mendengar adzan dikumandangkan namun tdk mau memenuhi panggilan adzan
tersebut utk segera menuju ke masjid. Padahal dia dlm keadaan sehat dan kuat.
Seakan-akan dia mengatakan: Aku mendengar panggilan utk menghadap-Mu ya
Allah namun aku tdk akan memenuhinya. Bahkan hal ini terjadi pada sebagian
orang yg bertempat tinggal di sekitar masjid. Rumah mereka di dekat masjid
namun hati jauh dari masjid. Wal iyadzubillah .

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah

Sebagian yg lain dari kaum muslimin ada yg berangkat ke masjid namun diiringi
rasa malas. Mereka tdk segera mempersiapkan diri utk pergi ke masjid namun
menunda sampai menjelang atau saat iqamah dikumandangkan. Sehingga mereka
terburu-buru ketika menuju masjid. Hal ini tentu menyelisihi aturan Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam dlm adab berjalan ke masjid. Yaitu berjalan dgn
tenang tanpa melakukan gerakan yg tdk diperlukan ataupun melihat ke kanan dan
kiri tanpa ada keperluan dan menghadirkan hati utk menghadap kepada Allah
Subhanahu wa Taala. mk terluput pula dari mereka keutamaan yg besar bagi
orang2 yg menunggu shalat di masjid. Yaitu malaikat akan memintakan ampun
dan rahmat kepada Allah Subhanahu wa Taala untuk selama dia tdk terkena
hadats. Hal ini sebagaimana tersebut di dlm hadits Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam yg diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim.

Padahal kami yakin bahwa apabila mereka dipanggil utk mendapatkan dunia tentu
mereka akan segera mendatangi kapan saja tanpa ada rasa malas. Begitu pula
mereka akan mau menunggu tanpa rasa bosan meskipun harus antri dan memakan
waktu berjam-jam. Yang demikian ini tentu menunjukkan lemah iman dan
menunjukkan bahwa dunia lbh mereka utamakan daripada akhirat.

Hadirin rahimakumullah

Selanjut ketahuilah bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di dlm hadits-


hadits telah menjelaskan kepada kita tentang aturan-aturan yg berkaitan dgn shalat
berjamaah. Di antara adl kewajiban meluruskan dan merapatkan shaf. Banyak
hadits-hadits yg menunjukkan kewajiban ini. Di antara Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda:



Sungguh luruskanlah shaf-shaf kalian atau kalau tdk demikian sungguh Allah
akan menjadikan wajah-wajah kalian saling berpaling.

Maka sudah semesti bagi imam dgn dibantu oleh para makmum utk
memerhatikan kewajiban ini.

Hadirin rahimakumullah

Di antara aturan yg juga harus diperhatikan dlm shalat berjamaah adl tdk
diperbolehkan bagi seseorang utk berdiri sendiri di belakang shaf ketika sedang
menjalankan shalat berjamaah. Hal ini sebagaimana tersebut di dlm hadits Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam:

Bahwasa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam melihat seorang laki2 shalat


sendirian di belakang shaf mk beliau Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan
utk mengulanginya.

Dan di antara kewajiban yg juga harus diperhatikan berkaitan dgn shalat


berjamaah adl kewajiban bagi makmum utk mengikuti gerakan imam. Sehingga
tdk boleh bagi utk mendahului imam ketika ruku sujud dan gerakan lainnya.
Begitu pula tdk mendahului ketika mengucapkan takbir dan tdk terburu-buru
mengucapkan amin sebelum imam menyempurnakan bacaan Al-Fatihah.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Tidakkah salah seorang dari kalian takut apabila mengangkat kepala mendahului
imam sehingga Allah akan mengubah kepala menjadi kepala keledai atau Allah
akan mengubah tubuh menjadi tubuh keledai?

Hadirin rahimakumullah

Akhir marilah kita berusaha utk menjaga kewajiban shalat lima waktu secara
berjamaah di masjid. Karena shalat merupakan penghubung antara seorang hamba
dgn Rabbnya. Sehingga shalat adl tolok ukur yg menunjukkan tingkatan
keislaman seseorang. Janganlah kita menjadi orang2 yg tertipu oleh godaan setan
sehingga melupakan kita dari menjalankan dan menjaga kewajiban-kewajiban-
Nya. Allah berfirman

Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa dari mengingat
Allah mereka itulah golongan yg mengikuti setan. Ketahuilah bahwa sesungguh
golongan setan itulah golongan yg merugi.

.
.

Contoh 4

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,

Marilah kita selalu memelihara ketakwaan kepada Allah Taala, dan marilah kita
selalu berusaha menjaga shalat, baik shalat yang wajib maupun yang sunnah.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Taala, yang telah
memberikan kenikmatan yang begitu banyak untuk kita, terutama nikmat Islam
dan nikmat iman. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi
kita, Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, kepada keluarga, sahabat, serta
pengikutnya hingga akhir zaman.

Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,

Shalat merupakan salah satu rukun Islam. Oleh karenanya, orang yang tidak mau
melaksanakan shalat, seolah ia tidak beragama dan tidak memiliki bagian yang
dapat diharapkan dalam Islam.

Menegakkan shalat merupakan manifestasi keimanan seseorang. Sebaliknya,


meninggalkan shalat merupakan bukti yang nyata kekufuran seseorang.
Barangsiapa menjaga shalatnya, maka ia akan memiliki cahaya di hatinya, cahaya
di wajahnya, cahaya di alam kuburnya dan cahaya tatkala dibangkitkan dari
kuburnya. Ia akan mendapatkan keberuntungan pada hari kiamat, dan iapun akan
dikumpulkan bersama orang-orang yang diberi kenikmatan oleh Allah Subhanahu
wa Taala dari kalangan para nabi, shiddiqin, para syuhada dan orang-orang
shalih.

Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,

Ketahuilah, pertama kali amal yang akan dihisab oleh Allah Subhanahu wa Taala
pada hari kiamat kelak ialah shalat. Apabila shalat kita baik, maka baiklah seluruh
amalan kita. Akan tetapi, apabila shalat kita rusak, maka rusaklah seluruh amalan
kita.

Oleh karena itu janganlah menunda-nunda dalam mendirikan shalat, apalagi


tatkala kita mempunyai kelonggaran. Ingatlah selalu kepada Allah Subhanahu wa
Taala ketika waktu luang, niscaya Allah Subhanahu wa Taala akan mengingat
kita saat dalam kesempitan. Barangsiapa melupakan Allah Subhanahu wa Taala ,
maka Allah juga akan melupakannya. Barangsiapa menyia-nyiakan urusan Allah ,
maka Allah juga akan menyia-nyiakan urusan orang tersebut.

Adakah di antara kita yang merasa aman dan merasa masih jauh dari kematian,
sehingga ia berkata nanti saja untuk bertaubat. Yaitu, setelah merasa dekat
dengan kematian, barulah bertaubat dan melaksanakan shalat?! Padahal setiap hari
kita selalu khawatir apabila sewaktu-waktu kematian datang menjemput, pagi atau
sore. Maut akan datang tiba-tiba, sementara kita tidak menyadarinya.

Lalu, setelah kematian, apa yang akan terjadi? Sungguh, tidak ada lagi
kesempatan untuk beramal. Yang ada hanyalah pemberian pembalasan terhadap
setiap perbuatan yang telah kita kerjakan. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

{ 6}

Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. (QS. Al-Zalzalah: 6-7).

Oleh karena itu, sepantasnya kita segera bertaubat, mentaati perintah-perintah


Allah dan menjauhi larangan-laranganNya.

Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,

Salah satu kewajiban dalam mengerjakan shalat, ialah melaksanakannya di masjid


dengan berjamaah. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang
ruku. (QS. Al-Baqarah: 43)

Inilah jalan yang telah ditempuh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para
sahabatnya. Salah seorang sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang
bernama Abdullah bin Masud radhiallahu anhu pernah berkata:

Barangsiapa yang senang bertemu dengan Allah Taala sebagai seorang muslim,
maka hendaklah dia menjaga shalat-shalat ditempat yang diperintahkan. Sungguh,
Allah Subhanahu wa Taala telah mensyariatkan jalan petunjuk kepada nabi
kalian. Dan sesungguhnya shalat-shalat itu termasuk di antara jalan petunjuk.
Seandainya kalian shalat di rumah sendiri-sendiri sebagaimana shalatnya orang-
orang yang menyimpang, tentu kalian akan meninggalkan sunnah Nabimu. Dan
seandainya kalian meninggalkan sunnah Nabimu, tentu kalian akan tersesat.

Seseorang yang berwudhu dan membaguskan wudhunya kemudian ia pergi ke


masjid, Allah Subhanahu wa Taala akan menuliskan setiap langkahnya dengan
satu kebaikan yang akan mengangkat derajatnya. Dengan langkah itu pula, akan
dihapus satu kejelekannya. Dan saya perhatikan, tidaklah ada yang meninggalkan
ini kecuali orang-orang munafik yang telah jelas kemunafikannya atau orang yang
sedang sakit. Sungguh, diantara mereka (para sahabat) ada seorang laki-laki yang
mendatangi shalat berjamaah dengan dipapah oleh dua orang, sehingga ia pun bisa
berada di tengah-tengah shaf.

Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,

Melaksanakan shalat berjamaah di masjid merupakan salah satu kewajiban yang


harus dipenuhi. Orang yang mengerjakan shalat bersama jamaah, berarti ia telah
menunaikan kewajiban yang telah diperintahkan Allah Subhanahu wa Taala .
Sedangkan orang yang tidak shalat berjamaah tanpa adanya faktor atau udzur
yang dibenarkan syariat, berarti ia telah bermaksiat kepada Allah Taala dan telah
membahayakan dirinya sendiri. sebagian ulama mengatakan, barang siapa
meninggalkan shalat berjamaah tanpa udzur, maka shalatnya tidak sah. Demikian
juga dikatakan oleh Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah dari riwayat
Imam Ahmad.

Barang siapa menunaikan shalat dengan berjamaah, sungguh ia telah


mengumpulkan pahala. Karena shalat dengan berjamaah itu lebih utama daripada
shalat sendiri, pahalanya 27 derajat dibandingkan shalat sendiri. Barang siapa
yang meninggalkan shalat berjamaah tanpa adanya udzur, tetapi hanya karena
malas atau lalai, maka hal ini termasuk perbuatan dosa . Allah Subhanahu wa
Taala mensifatinya seperti orang-orang munafik:

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas
tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan
malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah
mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali. (QS. An-Nisa: 142)

Dan Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda tentang mereka:






Shalat paling berat atas kaum munafikin ialah shalat isya dan shalat Subuh.
Seandainya mereka mengetahui keutamaan pada kedua shalat itu, niscaya mereka
akan mendatanginya meski dengan merangkak. Demi Dzat, yang jiwa Muhammad
berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari mereka akan memperoleh
tulang (dari kambing) yang gemuk atau daging yang terletak diantara dua kuku
yang bagus, niscaya ia akan mendatangi shalat Isya (karena tujuan itu).

Nabi shallallahu alaihi wa sallam menerangkan, seandainya orang-orang yang


tidak mengikuti shalat berjamaah ini tahu bahwa mereka akan mendapatkan
keuntungan dunia yang hina ini, tentu dia akan mendatanginya. Sungguh,
kebanyakan dari orang-orang munafik yang tidak mengikuti shalat berjamaah itu,
seandainya mereka memiliki kepentingan dari urusan-urusan dunia pada waktu
subuh, tentu kita akan mendapatinya sangat bersemangat dan tidak pernah
terlambat.

Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,

Disamping itu, shalat berjamaah juga akan lebih menumbuhkan semangat, lebih
tumaninah, menghilangkan sifat malas dan sifat tergesa-gesa, serta menghindari
keterlambatan mengerjakan shalat di luar waktunya. Shalat dengan berjamaah,
juga akan menumbuhkan rasa solidaritas dan kecintaan sesama kaum muslimin,
menyemarakkan masjid dan menampakkan syiar islam. shalat dengan berjamaah
dapat berfungsi menjadi sarana pengajaran untuk orang-orang yang belum
mengetahui, pengingat bagi yang lupa, dan banyak lagi kemaslahatan-
kemaslahatan lainnya.

Tidak bisa dibayangkan apabila Allah Taala tidak mensyariatkan shalat


berjamaah, apakah yang terjadi dengan umat islam?

Umat islam akan bercerai berai, masjid-masjid terkunci, dan tidak akan ada syiar
jamaah yang bisa dilihat. Oleh karena itu, di antara hikmah dan rahmat dari Allah
Taala bagi umat Islam ini, yaitu Allah Subhanahu wa Taala mewajibkan shalat
berjamaah bagi kaum muslimin. Maka marilah kita bersyukur kepada Allah
dengan nikmat ini. Yakni dengan cara menunaikan kewajiban shalat secara
berjamaah. Hendaklah kita merasa malu kepada Allah Taala, tatkala melihat diri
kita tidak termasuk dari golongan orang-orang yang melaksanakan perintah-Nya.
Begitu pula, hendaklah kita takut terhadap hukuman dari Allah Subhanahu wa
Taala , tatkala melihat diri kita bersama dengan orang-orang yang melanggar
larangan-Nya.

Kita memohon pertolongan kepada Allah Taala supaya dimudahkan dalam


berdzikir, bersyukur dan beribadah kepada-Nya.

Note :

Silahkan edit sesuai kehendak hati. . . mau tambah dari reverensi yang lain juga
bisa. . . setelah selesai bisa kasih saya lagi biar diketik. . .

Anda mungkin juga menyukai