Assalamualaikum wr.wb
Segala puji hanya milik allah sang pemberi kenikmatan. Mari kita syukuri
dan gunakan sebaik-baiknya agar Allah memberkahi segala pemberiannya.
Shalawat dan salam buat junjungan alam baginda Rasulullah SAW dan para
keluarga serta sahabat dan orang orang yang istiqamah di jalan ketaatan. Semoga
Allah berkenan memberi kemuliaan dengan mendapat syafaat dari baginda
rasulullah kelak. Amin amin ya Rabbal alamin.
Bapak ibu yang dirahmati Allah serta teman teman sahabat sejati fillah.
Di zaman yang semakin dekat dengan hari akhir ini, kita menyaksikan suatu
fenomena memprihatinkan yang menimpa kaum muslimin, yaitu sebuah realita
banyaknya orang yang mengaku beragama Islam namun tidak memahami hakikat
agama Islam yang dianutnya.
Lalu, bagaimana agar kita dapat memotivasi diri kita sendiri untuk dapat
mendirikan shalat lima waktu ini? Yang pertama yakni, perbaiki main set, pola
pikir yang selama ini kita lakukan, seperti menunda shalat, dan akhirnya lalai dan
lupa. Sadarlah bahwa hidup ini hanyalah sementara. Dan akhiratlah tempat yang
kekal dan abadi selamanya.
Yang kedua, jadikan Allah sebagai prioritas dalam setiap aspek kehidupan
dalam hidup ini, selalu mengingatnya, agar motivasi untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT lebih tinggi, dan apa yang kita lakukan tetap berada di jalan
yang lurus. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Taala,
Inilah gambaran agungnya kedudukan ibadah salat dalam agama Islam yang
kita anut. Alquran dan Sunah yang sahih memberikan ancaman keras bagi orang
yang meninggalkan salat. Dalam surat Al-Mudatstsir ayat 42-43 Allah Subhanahu
wa Taala berfirman,
Yang ketiga, dalam mengerjakan sesuatu amalan atau shalat, hendaklah kita
mengingat akan kematian. Karena dengan mengingat kematian, kita akan
senantiasa takut kepada Allah untuk meninggalkan shalat.
Marilah kita menjadi hamba-hamba Allah yang selalu menjaga salat, karena
kita tidak tahu berapa umur kita yang tersisa. Berapa pun panjangnya usia kita,
namun kita meyakini bahwa kita pasti akan meninggalkan dunia yang fana ini.
Dan setiap orang yang mengadakan perjalanan pasti membutuhkan bekal.
Sementara perjalanan yang satu ini adalah perjalanan yang sangat panjang dan
tidak akan kembali lagi. Barangsiapa yang dalam perjalanan tersebut tidak
memiliki bekal, maka ia berarti telah menderita kerugian yang tak akan
tergantikan dan tidak ada bandingannya. Bagaimana seseorang selalu lalai,
sementara usianya berlalu bagaikan awan yang berarak di angkasa.
Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi kita
semua lebih dan kurang saya mohon maaf
Assalmuaalaikum wr.wb
Contoh 2
Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama sama
panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam
karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat
yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke
pada junjungan kita manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua
kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin
Hadirin Rahimakumullah
Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan sedikit ilmu tentang
keistimewaan shalat berjamaah. Ibn Umar meriwayatkan bahwa suatu hari Umar
Ibn Khaththab berpidato di hadapan masyarakat kota Jabiyah. Di dalam
pidatonya, beliau menyitir sabda Rasulullah Saw. : Barang siapa yang
menghendaki bertempat tinggal di tengah-tengah surga, hendaklah ia tetap
berjamaah. Karena setan akan selalu bersama-sama orang-orang yang sendirian,
sedangkan setan akan lebih jauh dari orang yang lebih dari satu. (HR. Ahmad)
Dalam riwayat lain Rasulullah Saw. bersabda: Pertolongan Allah bersama
jamaah. Jika ada seseorang dari jamaah menyendiri, pasti ia akan diserobot oleh
setan, sebagaimana harimau menyerobot kambing yang terpencil dari
gerombolannya. (HR. Al-Daraquthni). Dari hadits-hadits ini kita tahu bahwa
setan sangat menyukai orang yang tidak mau berjamaah. Oleh karena itu, agar
terhindar dari gangguan setan ini, seorang mukmin harus selalu melaksanakan
aktivitas berjamaah bersama mukmin yang lain misalnya dengan shalat
berjamaah. Hal ini selain untuk membentengi diri dari gangguan setan, juga
memiliki manfaat dan hikmah yang sangat besar.
Manfaat dari shalat berjamaah diantaranya dapat dilihat dalam aspek ibadah,
pendidikan dan sosial. Dari aspek ibadah tentunya kita mengetahui bahwa pahala
shalat berjamaah 27 kali lipat lebih besar dibanding dengan shalat munfarid
(sendiri). Dalam aspek pendidikan shalat berjamaah menanamkan ketaatan dan
kedisiplinan. Ketaatan pada imam sebagai pimpinan dan kedisiplinan dalam
mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan bagi para makmum.
Saudaraku, barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan. Kurang dan
lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Contoh 3
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Taala dgn sebenar-
benar takwa. Dan marilah kita selalu menjalankan dan menjaga kewajiban-Nya yg
paling besar setelah dua kalimat syahadat yaitu kewajiban shalat. Karena agung
serta butuh seseorang terhadap kewajiban ini Allah Subhanahu wa Taala
memerintahkan utk mengerjakan tdk hanya sekali dlm sehari. Allah Subhanahu
wa Taala telah mewajibkan kepada kita utk menjalankan lima waktu dlm sehari
semalam pada waktu-waktu yg tdk merugikan sedikit pun bagi aktivitas kita.
Bahkan sangat membantu dan menguntungkan kegiatan kita sehari-hari.
Hadirin rahimakumullah
Di antara hal yg juga menunjukkan betapa agung keutamaan shalat adl apa yg
disebutkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim rahimahumallah dlm Shahih
kedua yaitu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyerupakan shalat
lima waktu dgn sungai yg mengalir di depan pintu seorang muslim dan digunakan
utk mandi sebanyak lima kali dlm sehari sehingga akan menghilangkan kotoran-
kotoran yg melekat di badannya. Begitu pula shalat lima waktu akan menghapus
dosa-dosa seorang muslim yg selalu menjalankan dan menjaganya. Ha saja dosa-
dosa yg dihapus adl dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar seperti durhaka
kepada orangtua mencuri riba memakan harta anak yatim berdusta menipu dlm
jual beli dan semisal mk tdk akan terhapus kecuali dgn bertaubat kepada Allah
Subhanahu wa Taala.
..
Dan jika mereka mau bertaubat dan menegakkan shalat serta menunaikan zakat
mk mereka adl saudara kalian seagama.
Oleh krn itu orang yg sama sekali tdk mau mengerjakan shalat dan tdk mau
diingatkan utk menjalankan dihukumi sebagai orang non muslim yg keluar dari
Islam. Sehingga sebagai akibat dari hukum tersebut kita tdk boleh lagi memakan
daging hewan sembelihannya. Tidak boleh pula kita menikahkan anak-anak
perempuan kita dengan serta tdk berhak bagi utk menerima harta warisan serta
konsekuensi-konsekuensi lainnya. Begitu pula sudah seharus kita membenci dan
meninggalkan serta menjauhi selama dia tdk mau menerima nasihat dan terus-
menerus dlm keadaan demikian. Apabila dia mati dan belum juga bertaubat mk
mayat tdk perlu dimandikan dikafani dan dishalati serta tdk dikubur di
pemakaman kaum muslimin.
Dan tegakkanlan shalat dan tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama-sama orang
yg ruku.
Sebagian yg lain dari kaum muslimin ada yg berangkat ke masjid namun diiringi
rasa malas. Mereka tdk segera mempersiapkan diri utk pergi ke masjid namun
menunda sampai menjelang atau saat iqamah dikumandangkan. Sehingga mereka
terburu-buru ketika menuju masjid. Hal ini tentu menyelisihi aturan Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam dlm adab berjalan ke masjid. Yaitu berjalan dgn
tenang tanpa melakukan gerakan yg tdk diperlukan ataupun melihat ke kanan dan
kiri tanpa ada keperluan dan menghadirkan hati utk menghadap kepada Allah
Subhanahu wa Taala. mk terluput pula dari mereka keutamaan yg besar bagi
orang2 yg menunggu shalat di masjid. Yaitu malaikat akan memintakan ampun
dan rahmat kepada Allah Subhanahu wa Taala untuk selama dia tdk terkena
hadats. Hal ini sebagaimana tersebut di dlm hadits Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam yg diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim.
Padahal kami yakin bahwa apabila mereka dipanggil utk mendapatkan dunia tentu
mereka akan segera mendatangi kapan saja tanpa ada rasa malas. Begitu pula
mereka akan mau menunggu tanpa rasa bosan meskipun harus antri dan memakan
waktu berjam-jam. Yang demikian ini tentu menunjukkan lemah iman dan
menunjukkan bahwa dunia lbh mereka utamakan daripada akhirat.
Hadirin rahimakumullah
Sungguh luruskanlah shaf-shaf kalian atau kalau tdk demikian sungguh Allah
akan menjadikan wajah-wajah kalian saling berpaling.
Maka sudah semesti bagi imam dgn dibantu oleh para makmum utk
memerhatikan kewajiban ini.
Hadirin rahimakumullah
Di antara aturan yg juga harus diperhatikan dlm shalat berjamaah adl tdk
diperbolehkan bagi seseorang utk berdiri sendiri di belakang shaf ketika sedang
menjalankan shalat berjamaah. Hal ini sebagaimana tersebut di dlm hadits Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam:
Tidakkah salah seorang dari kalian takut apabila mengangkat kepala mendahului
imam sehingga Allah akan mengubah kepala menjadi kepala keledai atau Allah
akan mengubah tubuh menjadi tubuh keledai?
Hadirin rahimakumullah
Akhir marilah kita berusaha utk menjaga kewajiban shalat lima waktu secara
berjamaah di masjid. Karena shalat merupakan penghubung antara seorang hamba
dgn Rabbnya. Sehingga shalat adl tolok ukur yg menunjukkan tingkatan
keislaman seseorang. Janganlah kita menjadi orang2 yg tertipu oleh godaan setan
sehingga melupakan kita dari menjalankan dan menjaga kewajiban-kewajiban-
Nya. Allah berfirman
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa dari mengingat
Allah mereka itulah golongan yg mengikuti setan. Ketahuilah bahwa sesungguh
golongan setan itulah golongan yg merugi.
.
.
Contoh 4
Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,
Marilah kita selalu memelihara ketakwaan kepada Allah Taala, dan marilah kita
selalu berusaha menjaga shalat, baik shalat yang wajib maupun yang sunnah.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Taala, yang telah
memberikan kenikmatan yang begitu banyak untuk kita, terutama nikmat Islam
dan nikmat iman. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi
kita, Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, kepada keluarga, sahabat, serta
pengikutnya hingga akhir zaman.
Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,
Shalat merupakan salah satu rukun Islam. Oleh karenanya, orang yang tidak mau
melaksanakan shalat, seolah ia tidak beragama dan tidak memiliki bagian yang
dapat diharapkan dalam Islam.
Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,
Ketahuilah, pertama kali amal yang akan dihisab oleh Allah Subhanahu wa Taala
pada hari kiamat kelak ialah shalat. Apabila shalat kita baik, maka baiklah seluruh
amalan kita. Akan tetapi, apabila shalat kita rusak, maka rusaklah seluruh amalan
kita.
Adakah di antara kita yang merasa aman dan merasa masih jauh dari kematian,
sehingga ia berkata nanti saja untuk bertaubat. Yaitu, setelah merasa dekat
dengan kematian, barulah bertaubat dan melaksanakan shalat?! Padahal setiap hari
kita selalu khawatir apabila sewaktu-waktu kematian datang menjemput, pagi atau
sore. Maut akan datang tiba-tiba, sementara kita tidak menyadarinya.
Lalu, setelah kematian, apa yang akan terjadi? Sungguh, tidak ada lagi
kesempatan untuk beramal. Yang ada hanyalah pemberian pembalasan terhadap
setiap perbuatan yang telah kita kerjakan. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
{ 6}
Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. (QS. Al-Zalzalah: 6-7).
Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang
ruku. (QS. Al-Baqarah: 43)
Inilah jalan yang telah ditempuh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para
sahabatnya. Salah seorang sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang
bernama Abdullah bin Masud radhiallahu anhu pernah berkata:
Barangsiapa yang senang bertemu dengan Allah Taala sebagai seorang muslim,
maka hendaklah dia menjaga shalat-shalat ditempat yang diperintahkan. Sungguh,
Allah Subhanahu wa Taala telah mensyariatkan jalan petunjuk kepada nabi
kalian. Dan sesungguhnya shalat-shalat itu termasuk di antara jalan petunjuk.
Seandainya kalian shalat di rumah sendiri-sendiri sebagaimana shalatnya orang-
orang yang menyimpang, tentu kalian akan meninggalkan sunnah Nabimu. Dan
seandainya kalian meninggalkan sunnah Nabimu, tentu kalian akan tersesat.
Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas
tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan
malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah
mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali. (QS. An-Nisa: 142)
Shalat paling berat atas kaum munafikin ialah shalat isya dan shalat Subuh.
Seandainya mereka mengetahui keutamaan pada kedua shalat itu, niscaya mereka
akan mendatanginya meski dengan merangkak. Demi Dzat, yang jiwa Muhammad
berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari mereka akan memperoleh
tulang (dari kambing) yang gemuk atau daging yang terletak diantara dua kuku
yang bagus, niscaya ia akan mendatangi shalat Isya (karena tujuan itu).
Maasyiral-Muslimin rahimakumullah,
Disamping itu, shalat berjamaah juga akan lebih menumbuhkan semangat, lebih
tumaninah, menghilangkan sifat malas dan sifat tergesa-gesa, serta menghindari
keterlambatan mengerjakan shalat di luar waktunya. Shalat dengan berjamaah,
juga akan menumbuhkan rasa solidaritas dan kecintaan sesama kaum muslimin,
menyemarakkan masjid dan menampakkan syiar islam. shalat dengan berjamaah
dapat berfungsi menjadi sarana pengajaran untuk orang-orang yang belum
mengetahui, pengingat bagi yang lupa, dan banyak lagi kemaslahatan-
kemaslahatan lainnya.
Umat islam akan bercerai berai, masjid-masjid terkunci, dan tidak akan ada syiar
jamaah yang bisa dilihat. Oleh karena itu, di antara hikmah dan rahmat dari Allah
Taala bagi umat Islam ini, yaitu Allah Subhanahu wa Taala mewajibkan shalat
berjamaah bagi kaum muslimin. Maka marilah kita bersyukur kepada Allah
dengan nikmat ini. Yakni dengan cara menunaikan kewajiban shalat secara
berjamaah. Hendaklah kita merasa malu kepada Allah Taala, tatkala melihat diri
kita tidak termasuk dari golongan orang-orang yang melaksanakan perintah-Nya.
Begitu pula, hendaklah kita takut terhadap hukuman dari Allah Subhanahu wa
Taala , tatkala melihat diri kita bersama dengan orang-orang yang melanggar
larangan-Nya.
Note :
Silahkan edit sesuai kehendak hati. . . mau tambah dari reverensi yang lain juga
bisa. . . setelah selesai bisa kasih saya lagi biar diketik. . .