Anda di halaman 1dari 15

Form Penilaian Uji Kompetensi Dasar Praktikum Kimia Anorganik

Nama :
NIM :

N Tanda
o Lulus/Tida Lulus/Tida Pengesahan
Jenis Kompetensi
k Tes 1 k Tes 2 Lulus Tes
dari Asisten
1 Mengetahui seluruh jenis alat
gelas sederhana di laboratorium
2 Pembacaan Meniskus

3 Cara Penggunaan/pegang pipet


volume,
Penggunaan Buret dan
Erlenmeyer
4 Penggunaan Oven

5 Penggunaan Furnace

6 Penggunaan Lemari asam

7 Penggunaan Timbangan

8 Penggunaan Hot plate

9 Penanganan bahan/standar

1 Safety laboratorium
0
Keterangan:
1. Peserta yang berhak untuk mengikuti pelaksanaan praktikum hanya yang
dinyatakan LULUS TES Kompetensi dasar
2. Bagi yang belum lulus tes tahap 1, disediakan kesempatan untuk
memperbaiki hanya pada tes tahap 2.
Form Rekap Penilaian Praktikum Kimia Anorganik
Nama :
NIM :

Tangga Po Nila Tanda


Lapor Juml
N l Prete Keakti st San i tangan
Judul Praktikum an ah
o Praktik st fan Tes ksi Akh Asiste
Akhir Nilai
um t ir n
1 Uji Kompetensi 1

2 Uji Kompetensi 2

3 Pembuatan Soda
Kostik Preparatif
4 Pembuatan Dan
Pemurnian Kalium
Iodidat
5 Senyawa
Kompleks Dari
Na2c2o4 Dan
H2c2o4
6 Penentuan Rumus
Molekul Senyawa
Kompleks
7 Sintesis Smart
Material Mangan
Oksida Berongga
8 Uji Korosi Pada
Besi
9 Pembuktian
Penguapan
Iodium Dalam
Garam Dapur
1 Kesadahan Air
0
1 Pembuatan Zeolit
1
1 Extra 1
2
1 Extra 2
3
Catatan Khusus untuk Praktikan dari Asisten: Pekanbaru, ..
Dosen Pengampu Praktikum Kimia
Anorganik,

(Prasetya, M.Si)
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

PEMBUATAN DAN PEMURNIAN KALIUM IODIDAT

Disusun Oleh:
SAKINAH
150204057

KELOMPOK
TUJUH ( VII )

Dinilai Oleh:
PUJI AYU LESTARI

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2017
DAFTAR ISI DAN PENILAIAN

Hal Nilai
1. Tujuan Praktikum............................................................................................ 5 5
2. Dasar Teori...................................................................................................... 5 8
3. Alat dan Bahan................................................................................................ 5 8
4. Cara kerja........................................................................................................ 6 13
5. Hasil Praktikum............................................................................................... 6 11
6. Pembahasan..................................................................................................... 7 15
7. Kesimpulan..................................................................................................... 7 3
8. Daftar Pustaka................................................................................................. 8 5
9. Lampiran:........................................................................................................ 9 6

Jumlah: 74

Nilai Total Tertinggi : 100


Nilai Terendah Jika sesuai format : 50
Terdeteksi Plagiat/ Mencontek/Tingkat kemiripan > 80 %, maka Nilai Laporan : 0
Tujuan Praktikum
Min: 2 Mak: 5
Nilai: 5
- Untuk mengenal salah satu pembuatan kalium iodidat, memurnikan serta analisanya.
- Praktikan mendapatkan latihan untuk teknik-teknik dasar yang sering digunakan dalam
pembuatan preparat maupun pekerjaan analisa.
- Untuk mengetahui manfaat kalium iodat dalam kehidupan sehari-hari.
- Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja sebelum melakukan analisa.
- Untuk mengetahui sampel ini termasuk dalam preparat atau preparative.

I. Dasar Teori
Min:5 Mak: 14
Dasar Teori hanya mencantumkan: Dasar Teori mencantumkan:
Panduan Praktikum
Ditambah dengan referensi
Nilai: 8 5 referensi Buku
3 Jurnal Nasional (terlampir)
blok/fb/Wikipedia/sejenis 2 Jurnal Internasional (terlampir)

Banyak cara untuk membuat dan menganalisa suatu preparat. Pemulihan cara pembuatan yang
tepat banyak tergantung kepada bahan baku dan alat yang tersedia, hasil yang di capai, biaya dan
pada syarat-syarat yang diperlukan pada proses pembuatannya. Begitu pula cara menganalisa zat
sangat tergantung kepada 2 (dua) faktor terakhir. Salah satu cara pembuatan dan analisa akan kita
kerjakan disini.
Pembuatan dan pemurnian preparat
Tahap 1. Iodat dioksidasi oleh kalium klorat yang dilakukan pada suasana asam yang sedang
dalam keadaan panas.
Tahap 2. Karena pada pendinginan campuran reaksi selain kalium iodat juga terbentuk kalium
hidroiodat, maka sebelum didinginkan larutan harus dinetralkan dulu dengan KOH.
Pada pendinginan, kalium iodat akan mengendap.
Reaksi reaksi yang berlangsung sbb:
Tahap 1
6H2O + I2 2IO3- + 12H+ + 10e-
6H+ + ClO3- + 6e- Cl- + 3H2O
Tahap 2
K+ + H+ + 2IO3- KH(IO3)2
H+ + OH- H2O
Reaksi samping yang mungkin terjadi adalah :
2ClO3- + 12H+ + 10e- Cl2 + 6H2O
- -
2Cl Cl2 + 2e
Pemurnian produk yang terjadi dikerjakan melalui pengkristalan kembali dan pengeringan.
Sifat sifat bahan baku preparat
Iodium yaitu : zat berkristal ungu kehitaman, titik leleh 113,7 C, kelarutan dalam air kecil.
Kalium Klorat : Zat berkristal putih, kelarutan dalam air sedang ; 7 gr/100 ml pada suhu 20C
dan 57 gr/100 ml pada 100 C.
Kalium Iodidat : Zat berkristal putih, kelarutan dalam air ; 5 gr/100 ml pada 0C dan 32 gr/100
ml pada 100 C ( Prasetya,2017).
Kalium iodat memilki rumus molekul KIO3 dan bobot molekul 214,02 g/mol-1 serta mempunyai
komposisi I = 59,3 %, K= 18,27%, O=22,43%, berupa serbuk hablur putih, atau kristal yang
tidak berbau, titik leleh 560 C dan bobot jenis 3,89 g/ml. Mempunyai kelarutan 9,16 g/100 g air
pada suhu 25C dan 32,2 g/100 g air pada suhu 100C. Senyawa iodat stabil dalam bentuk padat
tetapi harus dihindarkan terjadinya sentuhan dengan beberapa zat organik pereduksi dan dengan
beberapa bahan yang mudah terbakar ( Cahyadi.2006).
Iodium adalah suatu unsur bukan logam yang termasuk golongan halogenida. Di alam iodium
terdapat sebagai iodium air laut, kalium iodat (KIO3) dan tiroksin yaitu hormon yang
dikeluarkan oleh therinoida. Iodium merupakan bagian dari kelenjar tiroid, yakni tirosin dan tri-
iodotirosin. Biasanya tubuh manusia mengandung 20-30 mg iodium. Kira-kira 60 % berada
dalam kelenjar tiroid (kelenjar gondok) dan selebihnya tersebar didalam jaringanjaringan tubuh
manusia terutama pada ovarium, otot, dan darah.
Kegunaan Iodium
Iodium dalam tubuh berfungsi:
a. Sebagai komponen penting dalam pembentukan tiroksin pada kelenjar gondok (tiroida).
b. Mempercepat semua aktifitas beberapa organ tubuh manusia.
c. Tiroksin termasuk iodium yang berfungsi pengendali transduksi energi seluler.
Kalium iodat (KIO3) adalah iodium dalam garam yang merupakan bahan yang sangat penting
untuk sintesa hormon tiroid. Iodium yang dikonsumsi akan diubah dalam bentuk iodida dan
kemudian diabsorbsi. Asupan iodium minimum yang dapat mempertahankan fungsi tiroid
normal adalah 150 g. Organ utama yang mengambil iodium dalam makanan adalah kelenjer
tiroid yang berkisar 30%, sedangkan sisanya 67% dikeluarkan melalui urin dan feses. Kadar
kalium iodat (KIO3) yang diperoleh atau sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh
SNI (Standar Nasional Indonesia) yaitu 30-80 ppm ( Akhirrudin.2011).
Selain zat hara K dalam senyawa kalium iodat terdapat sisa asam berupa senyawa Iodat (IO3 -)
Dalam larutan tanah, kalium iodat larut menjadi ion K+ dan ion IO3- Jika anion ini tersedia dalam
jumlah berlebihan dalam tanah diperkirakan dapat menimbulkan efek toksik bagi akar tanaman.
Sebagai sisa asam, anion IO3- selalu bermuatan negatif dalam larutan tanah. Anion ini mampu
mengikat kation tertentu yang dijerap oleh permukaaan misel liat tanah. Peristiwa ini diprediksi
akan memberikan pengaruh terhadap sifat kimia tanah, khususnya kapasitas tukar kation (KTK)
dan kejenuhan basa (KB) (Minarni.2014).
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) dapat dicegah dengan mengkonsumsi garam
dapur yang mengandung iodium ke dalam tubuh. Garam harus memenuhi persyaratan
Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan kadar kalium iodat (KIO3) 30-80 ppm. Iodium
merupakan mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah relatif kecil, tetapi mempunyai
peranan yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat
berperan dalam metabolisme di dalam tubuh. Kekurangan iodium dapat berakibat buruk bagi
manusia, akibat yang dapat ditimbulkan antara lain berkurangnya tingkat kecerdasan,
pertumbuhan terhambat, penyakit gondok, kretin endemik (cebol), berkurangnya kemampuan
mental dan psikologi, meningkatnya angka kematian prenatal, serta keterlambatan
perkembangan fisik anak (lambat dalam mengangkat kepala, tengkurap dan berjalan) Iodium
yang berlebihan dapat menimbulkan kejadian kelainan autoimun. Kelebihan iodium juga dapat
meningkatkan kejadian iodine-induced hyperthyroidism (IIH), penyakit autoimun tiroid dan
kanker tiroid. Garam beriodium mempunyai bentuk, rasa dan bau sama seperti garam yang tidak
ditambahkan kalium iodat, sehingga sulit untuk memastikan kecukupan kalium iodat dalam
garam. Penambahan suatu senyawa iodium berupa kalium iodat dalam garam dimaksudkan
untuk mencukupi kebutuhan tubuh manusia, karena tubuh tidak dapat memproduksi sendiri,
sehingga harus diperoleh dari luar ( Kapantow.2013).

II. Alat dan Bahan


Min:5 Mak: 10
Hanya menyebutkan alat dan bahan saja Nilai: 8 Seluruh tabel diisi lengkap dan benar

II.1. Alat
Tanggal
No. Nama Alat Sertifikat Kalibrasi Faktor Koreksi
Kalibrasi

1. Beaker Glass 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/II/15 1,24 ml (100 ml)

2. Pipet tetes 19-11-2014 92/UPT.PSMB/Kal/III/15 -


3. Gelas Ukur 10 ml 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/III/15 1,24 ml (100 ml)
4. Kaca arloji 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/III/15 -
5. Pemanas 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/III/15
6. Timbangan 18-11-2014 85/UPT.PSMB/Kal/III/15
7. Batang pengaduk 19-11-2014 91/UPT.PSMB/Kal/III/15

II.2. Bahan
Tanggal
No. Nama Bahan Produksi CoA
Kadaluarsa
1 KCIO3 Merck 1094351000 30-06-2018
2 Aquadest - - -
3. HCL Merck 1094391000 30-04-2018
4. NaOH Merck 1094391000 30-04-2018
5. I2 Merck 1094391000 30-04-2018
6. HNO3 Merck 1094391000 30-04-2018

III.Cara kerja
Min:10 Mak: 14
Disusun normative
Nilai: 13 Disusun sangat spesifik dan detail
Kalimat deduktif (sudah dilakukan)
Ada skema
III.1. Tahapan pratikum
KClO3 3 Dipanaskan 15 ml aquadest
gram.

Di beaker
glass

Di tambah I2 dan 3 tetes


HNO3

Di tutup dengan cawan petri

Bila iodine telah menguap di dinginkan


dengan air es.

Di cek dengan kertas PH hingga PH netral.

Jika larutan bersifat basa ditambah HCL

Jika larutan bersifat asam ditambah


NaOH

Setelah larutan netral di panaskan


pada suhu ruangan hingga terbentuk
kristal.

III.2. Prosedur keselamatan


Adapun yang perlu digunakan pada saat pratikum ialah jas lab, sepatu untuk melindungi
kaki supaya tidak tertumpah cairan yang dapat merusak kulit kaki kita , dll. Yang kedua sarung
tangan supaya kulit kita tidak panas atau terbakar jika terkena cairan yang berbahaya. Kaca mata
untuk melindungi mata apabila terkena percikan larutan atau serbuk seng dll. Masker untuk
melindungi bagian wajah supaya tidak terhirup larutan yang mudah menguap. Semua di gunakan
juga demi keselamatan kita masing-masing supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
IV. Hasil Praktikum
Min:10 Mak: 15
Disusun normatif
Nilai: 11 Seluruh pengamatan disusun sangat spesifik dan detail dalam table
Pengendalian mutu masuk batas keberterimaan

Tabel Data Pengamatan


Pengendalian
No Kegiatan/ Data yang diamati Perhitungan Dokumentasi Mutu
(% R, % RPD, dlll)
1. Ditimbang KClO3 sebanyak
3 gram yang berwarna putih
padat.

2. Lalu ditambahkan dengan


15 ml aquadest dan di
panaskan. Larutan berubah
menjadi keruh.

3. Setelah homogen keduanya


ditambah I2 dan 3 tetes
HNO3. Larutan tidak terjadi
perubahan apa pun.

4. Lalu larutan dipanaskan


kembali dan ditutup dengan
cawan petri hingga iodine
nya menguap.

5. Setelah iodine menguap


larutan di dinginkan dengan
bak berisi air es

6. Setelah di dinginkan di
lakukan pemanasan sambil
ditambahkan aquadest
untuk menyempurnakan
reaksinya.

7. Lalu di cek larutan dengan


kertas PH hingga larutan
netral.

Keterangan: Bentuk tabel boleh dimodifikasi namun tidak menghilangkan komponen penilaian
V. Pembahasan
Min: 10 Mak: 25
Disusun normatif Pembahasan sangat spesifik dan detail meliputi
Proses & reaksi
Fungsi penggunaan zat dan cara kerja
yang dilakukan
Evaluasi hasil
Nilai: 15 Kesesuaian dengan teori
Pembahasan tentang pengendalian mutu
Dasar Teori mencantumkan:
5 referensi Buku
3 Jurnal Nasional (terlampir)
2 Jurnal Internasional (terlampir)

Senyawa garam dapat diperoleh dalam berbagai bentuk diantaranya dalam bentuk garam
hidrat, garam anhidrat, garam kompleks dan garam rangkap. Pembagian jenis-jenis garam
tersebut bergantung pada reaktan-reaktan yang digunakan untuk direaksikan agar dapat
menghasilkan senyawa garam tersebut. Selain itu dapat pula berdasarkan sifat senyawa garam
yang terbentuk. Misalnya, garan hidrat terbentuk dari senyawa-senyawa kimia yang dapat
mengikat molekul-molekul air pada suhu kamar. Garam hidrat dan garam anhidrat
dikelompokkan berdasarkan kemampuannya mengikat air.
Dalam percobaan ini kali ini,, diamati proses pembuatan garam hidrat KIO 3 . Garam KIO3 ini
termasuk garam hidrat karena tidak memiliki sifat hidroskopis sehingga tidak menyerap uap air
maupun senyawa atau unsur lain diudara apabila dibiarkan di udara terbuka, dan beratnya tidak
akan mengalami perubahan. Kelarutan iodat logam-logam alkali dari klorat dan bromat kurang
larut. Garam KIO3 dapat di buat dengan mencampurkan KIO3 dan I2 . Garam ini berupa padatan
putih terbentuk rhombik, reaksinya dapat di tuliskan sebagai berikut :
2KCIO3 + I2 2KIO3 + CI2
Dari reaksi diatas dapat menunjukkan bahwa KIO 3 yang terbentuk dapat kembali mengion
dalam larutan menghasilkan I-, K+ dan anion-anion penyusun lainnya membentuk reaktannya
kembali. Hal ini dikarenakan kelarutan dan derajat ionisasi KIO3 yang cukup besar.
Kalium iodat dapat di buat dengan melarutkan kalium iodat menggunakan air hangat. Hal ini
karena kalium klorat sukar larut dalam air hangat sehingga setidaknya dapat melarutkan sedikit
demi sedikit kalium klorat tersebut, kemudian dilakukan penambahan iodium dan asam nitrat
pekat. Penambahan iodium tersebut bertujuan agar diperoleh iodat sedangkan untuk penambahan
asam nitrat pekat bertujuan untuk membentuk endapan.
Untuk melarutkan padatan KIO3 digunakan air panas karena kelarutan garam ini sangat kecil
dalam air yaitu 66 g/L 18C. Salah satu sifat dari garam KIO 3 adalah dapat menegndap dalam
HNO3 pekat sehingga untuk dapat memisahkan kristal KIO3 yang sudah terbentuk dari
larutannya diperlukan penambahan HNO3 pekat, agar setiap tahap dalam pembentukan KIO3
berlangsung lebih cepat maka di lakukan pemanasan pada suhu yang tinggi. Pada saat larutan
mulai mendingin,di lakukan pemanasan kembali pada penambahan iodium sampai larutan
mendidih. Penambahan iodium bertujuan untuk membuang kelebihan iodium dan klorat dalam
larutan. Kemudian larutan diuapkan sampai membentuk kristal. Oleh karena kristal yang
diperoleh ini masih mengandung impurities maka perlu di lakukan rekristalisasi.
Pemanasan di hentikan bila reaksi mulai berlangsung, tetapi di panaskan kembali bila reaksi
mulai mereda. Rekristalisasi adalah metode pemurnian suatu senyawa untuk memisahkannya
dari berbagai senyawa lain yang tidak di inginkan dalam hal ini zat pengotor yang mungkin ada
dalam kristal, dengan menggunakan suatu pelarut tertentu. Aquades di gunakan sebagai pelarut
dalam proses reksristalisasi karena selain sifatnya yang universal juga tidak beresiko akan
bereaksi dengan kristal garam seperti pelarut organik/anorganik lain. Kemudian di lakukan
penambahan NaOH yang bertujuan untuk menetralkan garam KIO 3 dari garam- garam asam
yang mungkin terbentuk. Untuk memisahkan kristal dari larutannya di lakukan dengan
penyaringan dengan menggunakan kertas saring atau corong buchner aggr tidak memakan waktu
yang lama. Setalah itu di lakukan pengecekan larutan dengan menggunakan kertas universal
hingga larutan netral.

VI. Kesimpulan
Min: 2 Mak: 5
Disusun normatif Nilai: 3 Sangat spesifik dan sesuai tujuan

1. dari hasil percobaan, maka dapt di tarik kesimpulan bahwa garam KIO3 dapat di buat dengan
cara mereaksikan garam KIO3 dan I2 dalam suasana asam melalui penambahn HNO3 pekat untuk
mengendapkan garam KIO3 yang terbentuk.
2. untuk memudahkan proses rekristalisasi maka larutan di panaskan pada suhu yang cukup
tinggi.
3. agar di peroleh kristal KIO3 yang murni akan di lakukan reksristalisasi dengan aquades
sebagai pelarut.
4. kalium iodat banyak di gunakan dalm kehidupan sehari- hari salah satu contohnya yaitu iodin
dalm obat merah di gunakan sebagai antiseptik.
5. setelah di lakukan pemanasan dan pendinginan kembali di lakukan pengecekan larutan hingga
PH larutan tersebut normal.
6. adapun faktor-faktor yang di perlu di perhatikan saat menganalisa ialah :
1. teliti
2. tepat
3. praktis
4.selektif
5.peka.
Daftar Pustaka

Min: 3 Mak: 5
Disusun normatif
Nilai: 5 Mencantumkan seluruh refersni yang dicantumkan dalam laporan
Penulisan daftar pustaka menggunakan Harvard style

Akhiruddin, Muhammad. 2011. Analisis Kadar Kalium Iodat (KIO 3) Dalam Garam Dapur
Dengan Menggunakan Metode Iodometri Yang Beredar Di Pasar Ujung Batu Kabupaten
Rokan Hulu Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru.

Cahyadi,Wisnu. 2006. Penentuan Konstanta Laju Penurunan Kadar Iodat Dalam Garam
Beriodium( Determination Of Rate Constant The Decrease Of Iodat Content In Diodized
Salt) Jurnal. Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung.
Bandung.

Kapantow.A.N,Fatimawali,Adithya,Y. 2013. Identifikasi Dan Penetapan Kalium Iodat Dalam


Garam Dapur yang Beredar Di Pasar Kota Bitung Dengan Metode Spektrofotometri UV-
VIS. Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT. Manado.

Minarni, Sufardi, Muyassir. 2014. Pengaruh Pemberian Air Kelapa Dan Kalium Iodat Terhadap
Sifat Kimia Tanah Dan Kandungan Yodium Dalam Bji Jagung Manis Jurnal. Ploteknik
Indonesia-Venezeula Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Darussalam
Banda Aceh. Aceh.

Prasetya.2017. Petunjuk Pratikum Kimia Anorganik II. Universitas Muhammadiyah Riau.


Pekanbaru.

Lampiran:
Min: 3 Mak: 10
Disusun normatif
File referensi kurang Nilai: 6 File referensi sangat sesuai
Jawaban tugas sangat baik
Jawaban tugas normatif

1. File referensi (jurnal)


2. Jawaban Tugas dalam buku panduan (modul)

1. sebutkan manfaat kalium iodat dalam kehidupan sehari-hari..?


a. Sebagai komponen penting dalam pembentukan tiroksin pada kelenjar gondok (tiroida).
b. Mempercepat semua aktifitas beberapa organ tubuh manusia.
c. Tiroksin termasuk iodium yang berfungsi pengendali transduksi energi seluler.
d. iodin dalam obat merah di gunakan sebagai antiseptik.
e. kalium iodat di tambah garam dapur untuk mencegah penyakit gondok.
f. Iodin dalam bentuk iodoform adalah zat organic untuk antiseptik.
g. untuk pembuatan kosmetik
h. untuk bahan tambahan dalam makanan.

2. tuliskan rumus molekul dari senyawa-senyawa berikut ini ! kalium klorat, iodium, aquades,
asam nitrat, kalium hidroksida..??
- kaliom kromat : KCIO3
-Iodium :I2
-Aquades :H2O
-Asam Nitrat :HNO3
-Kalium Hidroksida :KOH
3. mengapa pada cara kerja no 10 harus ditambahkan KOH sampai larutan netral ..?
Karena garam yang di dapat dalam larutan masih dalam keadaan asam setelah penambahan
asam nitrat sehingga harus di netralkan dengan menambahkan KOH.

4. jelaskan apa yang di maksud dengan preparat dan preparatif..??


Preparat adalah bahan yang belum ada dan harus di buat terlebih dahulu. Sedangkan
Preparatif adalah bahan yang sudah ada dan sudah siap untuk di gunakan.

5. sebutkan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisa..??


1. Teliti
2. Tepat
3.Praktis
4.Selektif
5.Peka.

Anda mungkin juga menyukai