Bebas
Bebas
JUDUL PENELITIAN
B. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui Hutan Produksi Rindu Hati Bengkulu Tengah
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batu bara
yang ikut mengekplorasi kawasan Hutan Produksi Rindu Hati Bengkulu Tengah.
Namun sampai saat ini tercatat bahwa PT. Inti Bara Perdana belum juga memiliki
izin pinjam pakai kawasan hutan dari pejabat yang berwenang 1. Pinjam pakai
kawasan hutan adalah penggunaan atas sebagian kawasan hutan kepada pihak lain
kawasan hutan dengan tujuan strategis dan untuk kepentingan umum terbatas.
1 http://harianrakyatbengkulu.com/ver3/2015/03/18/ibp-belum-miliki-
izin-pinjam-pakai/
1
terbarukan, jaringan telekomunikasi, dan jaringan instalasi air. Sedangkan untuk
kepentingan umum terbatas meliputi untuk jalan umum dan rel kereta api, saluran
air bersih dan air limbah, pengairan, bak penampungan air, fasilitas umum,
PT. Inti Bara Perdana saat ini hanya memiliki berupa surat rekomendasi
dari PT. Danau Mas Hitam bekerjasama dalam bentuk sistem operator 3. Hal ini
tentu saja belum cukup untuk menjadi landasan hukum bagi PT. Inti Bara Perdana
untuk mengeksplorasi Hutan Produksi Rindu Hati Bengkulu Tengah. Karena Izin
Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) adalah termasuk izin yang penting bagi
panas bumi
ketenagalistrikan
Apabila semua Izin sudah siap baik yang terkait dengan UU Minyak dan Gas
dan semua turunannya, namun Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan belum ada atau
belum didapatkan padahal lokasi penambangan ada dalam Kawasan Hutan, maka
3 http://kupasbengkulu.com/gali-batubara-pt-ibp-hanya-gunakan-surat-
rekomendasi/
2
Dalam Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dinyatakan
Pemberian izin pinjam pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis dilakukan oleh
pertambangan
Pasal 50 ayat 3
3
Setiap orang dilarang melakukan kegiatan penyelidikan umum atau
eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang di dalam kawasan hutan, tanpa izin
Menteri4
kehutanan tertentu sesuai dengan sifat pekerjaannya untuk bertindak sebagai polisi
khusus (lihat Pasal 51 UU 41/1999). Polisi khusus ini antara lain tugasnya adalah:
hukumnya;
4
Bagi perusahaan yang melanggar ketentuan tersebut maka terhadap
perusahaan) dan denda serta dapat berakibat semua hasil hutan dan atau alat-alat
izin dirampas untuk Negara. Selain sanksi pidana, pelaku usaha yang melanggar
juga dapat dikenakan ganti rugi dan sanksi administratif. Jadi, polisi memang
Dengan melihat latar belakang tersebut diatas hal ini penulis sangat tertarik
Undang Nomor 41 Tahun 1999 Terhadap Izin Pinjam Pakai Hutan PT. Inti Bara
C. RUMUSAN MASALAH
Produksi Rindu Hati Bengkulu Tengah tanpa adanya Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan?
2. Bagaimana tinjauan yuridis terhadap surat rekomendasi pertambangan dari
PT. Danau Mas Hitam kepada PT. Inti Bara Perdana yang menjadi landasan
5
hukum PT. Inti Bara Perdana mengekplorasi Hutan Produksi Rindu Hati
Bengkulu tengah?
3. Apa sanksi yang seharusnya dijatuhkan kepada PT. Inti Bara Perdana?
4. Bagaimana efektivitas penerapan UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
terhadap Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan PT. Inti Bara Perdana Bengkulu
Tengah?
D. TUJUAN PENELITIAN
kawasan Hutan Produksi Rindu Hati Bengkulu Tengah tanpa adanya Izin
pertambangan dari PT. Danau Mas Hitam kepada PT. Inti Bara Perdana yang
Bara Perdana;
4. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas penerapan UU No. 41 Tahun 1999
terhadap Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan PT. Inti Bara Perdana.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
6
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran atau
tentang kehutanan terhadap izin pinjam pakai kawasan hutan PT. Inti Bara
2. Manfaat Praktis
F. KERANGKA PEMIKIRAN
5 Introduction to the Principles of Moral and Legislation, Riverside, New Jersey, Hafner,
1948.
7
b. Aubert6 ;fungsi mengatur (governance), distribusi sumber daya,
kolektivitas yang sifatnya preventif adalah melalui izin, yang memiliki kesamaan
a. dispensasi
keputusan administrasi negara yang membebaskan suatu perbuatan dari kekuasaan
Asep Warlan Yusuf7 ; izin sebagai instrumen pemerintah yang bersifat yuridis
oleh undang-undang untuk menunjukan legalitas sebagai suatu ciri negara hukum
a. Konkret
b. Individual
6 Vilhelm Aubert. 1966. Sociology of law: selected readings. Penguin Books, hlm.10
7Asep Warlan Yusuf, Dasar perizinan dibidang lingkungan hidup dan kehutanan, 2004
8
siapa yang diberikan izin,
d. Final
seseorang telah mempunyai hak untuk melakukan suatu perbuatan hukum sesuai
dengan isinya yang secara definitif dapat menimbulkan akibat hukum tertentu.
Bahwa istilah izin dapat diartikan tampaknya dalam arti memberikan dispensasi
Uthrecht9
Prajyudi Atmosoedirdjo10
Suatu penetapan yang merupakan dispensasi dari suatu larangan oleh undang-
undang yang kemudian larangan tersebut diikuti dengan perincian dari pada
syarat-syarat , kriteria dan lainnya yang perlu dipenuhi oleh pemohon untuk
8 W F Prins dan Kosim Adisaputra, Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara, Cet. 6,
(Jakarta: Pradnya Paramitha, 1979).
9
memperoleh dispensasi dari larangan tersebut disertai dengan penetapan
Sjachran Basah11
Ateng Syafruddin12
11 Sjachran Basah, Ilmu negara: pengantar, metode dan sejarah perkembanngan, 2001
13 http://ikomatussuniah-design.blogspot.com/2012/03/hukum-perizinan.html
10
3.Memberikan perlindungan hukum;
1. Para pihak
2. Objek pengaturan
3. Pengesahan
melarang warga agar tidak melakukan hal tertentu harus didasarkan pada
1.atribusi;
14 Indroharto
11
2.delegasi;
penyerahan wewenang dari pejabat yang lebih tinggi kepada yang lebih
rendah
3.mandat.
1.Instrumen Pemerintahan
2.Yuridis Preventif
dan kehutanan
2. Instrumen pengawasan dan pengendalian sumber daya alam (semua
izin)
3. Keteraturan Pembangunan dengan berdasarkan SDA dan Keberlanjutan SDA
12
1. UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
2. PP No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pinjam pakai kawasan hutan adalah penggunaan atas sebagian kawasan hutan
13
PP No. 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan
PP No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan
PP No. 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi
Kawasan Hutan
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) diatur secara khusus dalam Peraturan
I. Ketentuan Umum
V. Hapusnya Izin
VI. Sanksi
G. KEASLIAN PENELITIAN
14
Pemeriksaan yang dilakukan pada perpustakaan universitas bengkulu
Pakai Hutan PT. Inti Bara Perdana Bengkulu Tengah. Sepanjang pengetahuan
penulis belum ada ditemukan judul penelitian yang sama persis seperti judul
skripsi ini.
terbuka baik di sidang yang bersifat ilmiah maupun dihadapan masyarakat pada
penelitian selanjutnya.
H. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, dilakukan melalui
yang berkompetensi terkait dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan data
primer.
2. Pendekatan Penelitian
empiris, dalan penelitian hukum empiris data primer merupakan data utama yang
akan dianalisis. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan 17.
15
Metode penelitian empiris ini menggunakan pendekatan kualitatif
deduktif-induktif.
ciri yang sama. Populasi dapat berupa himpunan orang , benda (hidup atau mati),
16
Menurut Soerjono Soekanto, yang dimaksud dengan sampel adalah:
Setiap manusia atau unit dalam populasi yang mendapat kesempatan yang sama
untuk terpilih sebagai unsur dalam sampel atau mewakili populasi yang akan
diteliti.20
purposive sampling yaitu pemilihan elemen sampel dengan cara sengaja, sehingga
dalam penelitian ini sampel sengaja dipilih berdasarkan kriteria dan kecakapan
Ada dua data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu
wawancara dengan responden sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah disusun
salah satu bentuk teknik pengumpulan data dalam metode survei melalui daftar
17
Data primer ini dipergunakan untuk memperoleh keterangan yang
benar dan dapat menjawab permasalahan yang ada. Dalam wawancara mendalam
b. Data Sekunder
data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data diperoleh melalui
wawancara dan observasi. Data primer hasil wanwancara dan observasi tersebut
kesimpulan. Data sekunder yang dimaksud adalah data yang diperoleh dari studi
18
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan wawancara
Lokasi Penelitian
Penentuan Narasumber
perimbangan penelitian.
6. Pengelolahan Data
maupun data sekunder, kemudian data tersebut diolah sesuai dengan kebutuhan
apa yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini, yang kemudian data
tersebut dikelasifikasikan hasil pada sub bab sesuai dengan kegunaan dalam
penulisan, seperti pengelompokan hasil wawancara dan observasi pada sub bab
tertentu.
7. Analisis Data
19
bentuk pernyataan-pernyataan dengan menggunakan cara berpikir induktif-
khusus, sedangkan cara berfikir deduktif yaitu kerangka berpikir untuk menarik
kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum. Setelah data dianalisis satu persatu
I. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan penelitian ilmiah ini akan dibagi dalam empat bab. Masing-
masing bab terdiri atas sub bab sesuai dengan pembahasan dari materi yang
a. Bab I pendahuluan :
Bab pertama dalam penulisan ini adalah bab pendahuluan yang
Terhadap Izin Pinjam Pakai Hutan PT. Inti Bara Perdana Bengkulu
Tengah
c. Bab III :
Berisikan uraian analisis terhadap data prnelitian yang diperoleh dari
20
Terhadap Izin Pinjam Pakai Hutan PT. Inti Bara Perdana Bengkulu
penelitian ini.
a. Bab IV Penutup :
Bab keempat diberikan kesimpulan dan saran atas permasalahan
41 Tahun 1999 Terhadap Izin Pinjam Pakai Hutan PT. Inti Bara
DAFTAR PUTAKA
2007).
Alumni, 1979.
LP3ES, 1974).
21
Carol Harlow and Richard Rowling, Law and Administration. London :
Butterwoths, 1997.
22