Anda di halaman 1dari 6

dalam penyelenggaraan pendidikan.

Faktor dominan yang perlu


diperhatikan dalam menyelenggarakan pendidikan adalah proses
pembelajarannya. Keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran
dapat dilihat dari daya serap siswa yang diketahui melalui evaluasi
hasil kerja. Jika hassil evaluasi baik maka tujuan belajar tercapai
sebaliknya jika hasil evaluasi tidak baik, makan tujuan belajar tidak
tercapai, tetapi pada kenyataannya masih banyak siswa belum
mencapai hasil belajar yang diterapkan khususnya pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Sebagai seorang desainer dalam permbelajaran, guru sangat


berperan dalam menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai guru
dituntut untuk memiliki keterampilan dan dapat mengorganisasikan
bahan sedemikian rupa sehingga bahan pelajaran menjadi menarik
serta menantang. Namun saat ini terdapat kecenderungan bahwa
guru, sering menggunakan teknik-teknik pembelajaran yang kurang
memobilitasi dan membutuhkan potensi berpikir,sikap, dan
keterampilan siswa. Somantri (2001) mengemukakan bahwa
digunakannya teknik-teknik pembelajaran seperti itu disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu, kebiasaan teknik pembelajaran yang
sudah melembaga sejak dulu dan teknik pembelajaran tersebut
adalah yang paling mudah dilakukan.

Secara fakta meskipun tujuan pembelajaran sudah ditetapkan


dengan tegas dan jelas, namun pelaksaan pembelajaran sering
menemui kejanggalan. Indikator itu terlihat pada rendahnya
kualitass pendidikan di indonesia. Dari hasil beberapa penelitian
menunjukkan bahwa lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hany menguasai
materi pendidikan sekitar 30 persen (Azari,2000).
Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah,
namun dalam kenyataannya mutu pendidikan masih tetap rendah.
Gambaran umum memperrlihatkan bahwa masih rendahnya hasil
belajar siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Khususnya di SMA
Negeri 1 Karang Baru yang telah mempunyai sarana lengkap berupa
laboratorium komputer sejak tahun 2008 pada mata pelajaran (TIK).
SMA Negri 1 Karang Baru melengkapi sarana komputer bagi siswa
siswi, sehingga siswa dituntut dapat memanfaatkan internet sebagai
sumber belajar dengan memiliki cara belajar dan sikap mandiri yang
baik dalam menunjang kegiatan pembelajaran semaksimal mungkin,
sehingga mampu menetralisir kelemahan dan kekurangan nilai yang
diperolehnya.

Dalam proses belajar mengajar mata pelajaran TIK, guru


mempersiapkan sebuah Compact Disk (CD) yang didalamnya berisi
materi-materi yang berhubungan dengan pembelajaran TIK. Materi-
materi tersebut di download dari beberapa situs internet, dan
selanjutnya CD terrsebut dijadikan refensi dalam menjalani proses
belajar mengajar, dengan tujuan agar siswa dapat mengulang dan
mempelajari materi-materi tersebut dirumah, mendalami dengan
mengakses kembali situs-situs tersebut langsung dari internet atau
mengerjakan tugas yang diberikan guru mata pelajaran TIK baik
praktek, presentasi maupun men-download kelengkapan tugas
melalui internet pada situs-situs sesuai dengan instruksi guru.
Namun pada kenyataannya perolehan hassil belajar mata pelajaran
TIK masih tetap rendah. Berdasarkan hasil pengamatan didalam
kelas pada saat pembelajaran, siswa tergantung pada jawaban yang
diberikan oleh guru mata pelaran TIK dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan maupun dalam mendalami materi yang diberikan.
Siswa tidak memiliki sikap untuk mencari sumber belajarnya secara
mandiri terutama dalam memanfaatkan internet yang jelas tersedia
disekolah dengan baik. Selain itu, kebanyakan guru
mengajar dengan menggunakan satu metode saja atau guru yang
mendominasi proses belajar mengajar. Guru kurang memvariasi
model atau stategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Ini
dapat dilihat dari hasil perolehan siswa dalam belajar melalui
evaluais akhir bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa masih relatif
paling rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Dari
nilai raport siswa semester IV (empat) pada mata pelajaran TIK kelas
XI (sebelas) jurusan IPA SMA Negri 1 Karang Baru tshun ajran
2009/2010, diperoleh data bahwa nilai rata-rata hassil belajar siswa
pada mata pelajaran TIK belum memuaskan yaitu kurang dari 7,00
seperti tertera pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Nilai Rata-Rata Pelajaran : TIK Siswa Kelas XI


(sebalas) SMA Negri 1 Karang Baru Tahun Ajaran
2010/1011

Nilai Jumlah Siswa Persentase


6,50 27 27,55 %
6,00 31 31,63 %
6.00 62 40,82 %
Jumlah 120 100 %
Sumber : Tata Usaha SMA Negeri 1 Karang Baru

Dari data diatas menggambarkan, hail belajar siswa pada mata


pelajaran TIK belum dapat mencapai hasil yang baik. Rendahnya
hasil belajar yang didapatkan siswa tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor, salah satu faktor yang diduga adakah cara belajar
dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar yang
diterapkan siswa kurang baik, karena siswa menerapkan sistem
belajar pasif sepert jarang bertanya, jarang menjawab pertanyaan
guru, jarang mencatat, kurang memanfaatkan sumber belajar
dengan sangat baik, jarang mengulang materi pelajaran dirumah,
jarang berdiskusi ke;ompok, dan lain sebagainya.
Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya dan
kurangnya pemahaman peserta didik tentang konsep belajar,salah
satu diantaranya adalah strategi

Anda mungkin juga menyukai