Prak Jaringan Hewan
Prak Jaringan Hewan
Oleh :
Aprilio Budiman
NIM. 1613071038
Jaringan Hewan
Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yangs
sama. Suatu jaringan disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi
sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat
1. Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat.
Seringkali epitel berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun
pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba. Jaringan epitel terbagi
menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium glandular.
1) Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian
internal dan eksternal permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga
tubuh dan organ berongga.
2) Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi
sel-sel yang tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang.
Struktur jaringan epitel:
1) Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan
menghadap kecairan atau udara.
2) Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi
pembuluh-pembuluh darah dibawah jaringan ikat.
3) Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
4) Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak
atau hilang
Jenis-jenis jaringan epitel sebagai berikut:
No Jenis jaringan Letak Fungsi Gambar
. Hewan
1. Epitel pipih Pembuluh Terkait
selapis darah, dengan proses
pembuluh difusi dan
limfa, selaput filtrasi atau
dalam telinga, penyaringan
kapsula
glomerulus
pada ginjal
2. Epitel pipih Jaringan yang Terkait
berlapis melapisi dengan
rongga mulut, proteksi atau
epidermis, perlindungan
esofagus,
vagina, rongga
hidung
3 Epitel kubus Permukaan Pelindung
selapis dalam lensa atau proteksi,
mata, adsorbs,
permukaan penghasil
ivari atau mucus
indung telur,
saluran nefron
ginjal
4 Epitel kubus Saluran Lapisan
berlapis kelenjar pelindung,
minyak, penghasil
kelenjar mucus
keringat pada
kulit
5 Epitel silindris Lambung, Sekresi,
selapis jonjot, usus, adsorbs,
kelenjar proteksi
pencernaan,
saluran
pernapasan
bagian atas
6 Epitel silindris Saluran Proteksi,
berlapis ekskresi, penghasil
kelenjar ludah mucus,
dan kelenjar gerakan zat
usus, uretra, lewati
permukaan permukaan,
alat tubuh ekskresi
yang basah
7 Jaringan Saluran Proteksi atau
silindris ekskresi besar, perlindungan,
berlapis banyak saluran sekresi,
semu reproduksi gerakan zat
jantan, saluran yang
pernapasan melewati
permukaan
8 Epitel Sel-selnya Menahan
transisional tidak dapat regangan dan
digolongkan tegangan
berdasarkan
bentuknya
(kandung
kencing,
ureter, pelvis
ginjal)
Fungsi jaringan epitel:
Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.
Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.
Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan
perspirasi yang dihasilkan oleh epithelium glandular.
Tulang rawan adalah bentuk khusus jaringan ikat, dengan fungsi utama
menyokong jaringan lunak. Tulang ini terdiri atas sel-sel (kondrosit dan
kondroblas) dan matriks (serat dan substansi dasar). Matriksnya mengandung
serat kolagen atau serat elastin yang memberi kekuatan dan kelenturan.
Akibatnya, tulang rawan memiliki kekuatan renggang, penyokong struktural, dan
memungkinkan fleksibilitas tanpa distorsi.
Terdapat tiga jenis tulang rawan di dalam tubuh, yaitu hialin, elastis, dan
fibrokartilago (tulang rawan fibrosa). Penggolongan ini didasarkan pada jumlah
dan jenis serat di dalam matriks.
Tulang rawan hialin adalah bentuk yang paling umum di dalam tubuh. Pada
embrio, tulang rawan hialin berfungsi sebagai model kerangka bagi kebanyakan
tulang yang terbentuk melalui osifikasi endokondral. Pada orang dewasa, sebagian
besar tulang rawan hialinnya telah diganti dengan tulang, kecuali tulang rawan
permukaan sendi, ujung iga, hidung, larings, dan trachea, serta bronkus.
Tulang rawan elastis serupa dengan tulang rawan hialin, kecuali lebih
banyak serat elastin di dalam matrik. Tulang rawan elastis terdapat pada telinga
luar (auricular) dinding tuba auditiva (eustachii), epiglotis dan larings.
c. Fibrokartilago
Tulang rawan fibrosa ditandai berkas-berkas serat kolagen, padat, dan tidak
teratur. Berbeda dengan jenis tulang rawan hialin, fibrokartilago terdiri atas
lapisan matriks tulang rawan diselingi lapisan serat kolagen padat. Serat kolagen
ini terorientasi kearah stres fungsi. Fibrokartilago terdapat pada discus
intervertebralis, simfisis pubis, dan sendi tertentu.
Tulang juga merupakan bentuk khusus jaringan ikat. Seperti jaringan ikat
lain, tulang terdiri atas sel, serat, dan matriks. Karena deposisi mineral di dalam
matriks, tulang dapat menahan beban, berfungsi sebagai kerangka kaku bagi
tubuh, dan menyediakan tempat penambat bagi otot dan organ. Tulang juga
melindungi otak di dalam tengkorak, jantung dan paru dalam toraks, dan organ
urinaria dan reproduksi di antara tulang pelvis. Selain itu, tulang berfungsi
untuk hemopoiesis (pembentukan sel darah) dan sebagai reservoar kalsium, fosfat,
dan mineral lain. Hampir seluruh (99%) kalsium tubuh tertimbun dalam tulang,
dan kebutuhan tubuh akan kalsium diambil dari tulang.
Jaringan tulang merupakan jaringan yang paling keras pada tubuh hewan.
Jaringan tulang termasuk ke dalam jaringan ikut yang berkembang dari sel sel
mesenkim pada masa gastrulasi. Seperti pada umumnya jaringan ikat, jaringan
tulang tersusun atas sel dan matriks ekstraseluler. Osteoblast merupakan sel sel
penyusun jaringan tulang yang mendepositnya diri pada matriks ekstraseluler
yang tersusun atas serat kolagen. Selain itu, matrik ekstraselulernya mengandung
beberapa mineral seperti kalsium dan fosfat yang menyebabkan jaringan tulang
mengeras (seperti adukan semen). Sel sel osteoblas itu dilindungi oleh sebuah
ruang yang disebut lakuna, kemudian osteoblas berubah menjadi osteosit. Dengan
demikian osteosit dapat terlindungi dari matrik ekstraseluler yang mengeras. Sel-
sel osteosit penyusun osteon (tulang keras) tersusun dalam suatu sistem
mikroskopis yang disebut dengan sistem Havers. Dalam setiap sistem ini terdapat
saluran Havers pada bagian tengah yang berisi pembuluh darah dan juga sel saraf.
Sementara sel- sel osteosit mengelilingi sistem tersebut. Sel selosteosit terletak
dalam lakuna yang merupakan ruangan kecil yang memisahkan sel dengan
matriks osteon yang keras. Ruang ruang kecil ini memiliki saluran saluran
halus (kanalikuli) yang berfungsi menghubungkan lakunan dengan penyaluran
nutrisi dari sentral Havers.
1. Tulang kompak
Merupakan jenis jaringan tulang yang memiliki sistem saluran havers. Jenis
tulang ini merupakan bagian yang keras pada tulang.
2. Tulang Spons
Bagian tulang yang tidak terdapat sistem havers. Bagian ini terletak dibagian
tengah pada tulang, yang sering disebut dengan sumsum tulang dan juga
merupakan tempat pembentukan sel sel darah.
5. Jaringan Saraf
Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami
spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghantarkan impuls keseluruh bagian
tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. sel saraf terdiri atas
badan sel yang memiliki banyak cabang. Cabang inilah yang menghubungkan sel
saraf satu dengan sel saraf yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu
neuron dan neurogia. Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan
saraf. Secara anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat (otak dan
medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan kelompok sel saraf
yang disebut ganglia).
V. Langkah kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengecek kondisi alat yang akan digunakan seperti kesiapan alat mikroskop
dan juga kondisi preparatnya.
3. Meletakan preparat didepan lensa objektif, untuk pembesaran yang
digunakan yaitu menggunakan pembesaran 10 x 10 dan 10 x 40.
4. Mengamati hasil yang diperoleh.
2
1
Neuron
astrocyte
(cerebrum
)
1 2
Transition
al
epithelium
, urinary
bladder
expanded
Compact
bone
2 1
1
Striated
muscle
Smooth
muscle
1
Cardiac
muscle
3 1
2
VII. Pembahasan
Jaringan tersusun oleh sel-sel yang memiliki bentuk dna fungsi yang sama.
Jairngan penyusun tubuh hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitelium,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan, jaringan yang teramati ada enam yaitu: jaringan Neuron Astrocyt
(Cerebrum), jaringan Smooth muscle, jaringan Cardiac muscle, jaringan Hyaline
cartilage , jaringan Compact Bone, jaringan Striated muscle dan jaringan
Transitional epithelium, urinary bladder expanded
Berikut pembahasan beberapa penyusun jaringan hewan berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan :
1 Jaringan neuron astrocyt (cerebrum)
Jarigan saraf yang telah diamati dalam praktikum kali ini adalah jaringan
neuron astrocyt ( cerebrum ) pada gambar yang diberi angka 1 yaitu multipolar
neuron dan pada angka 2 yaitu nerve fibers. Hasil dari gambar pengamatan yang
sama persis dengan gambar literaturnya, yaitu terdapat serabut dan banyak
terdapat inti. Jaringan saraf merupakan jaringan yang berperan mengirimkan
sinyal-sinyal ke seluruh tubuh. Jarigan saraf yang penulis amati adalah jaringan
neuron astrocyt ( cerebrum ). Hasil dari gambar pengamatan hampir sama dengan
gambar literatur. Yaitu terdapat serabut dan banyak terdapat inti. Jaringan saraf
merupakan jaringan yang berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh.
VIII. Kesimpulan
IX. Saran
Untuk menghasilkan hasil praktikum yang baik perlu beberapa keterampilan
baik dari segi menguasai dasr teori dan cara menggunakan alat dan bahan
praktikum sesuai dengan yang diinginkan. Maka dari itu sebelum praktikum
dilaksanakan perlu mempersiapkan keterampilan dengan baik.
Daftar Pustaka
Campbell, Neil A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.