Anda di halaman 1dari 18

BIOLOGI DASAR II

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN HEWAN

Oleh :
Aprilio Budiman
NIM. 1613071038

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN IPA
2017
I. Judul :
Jaringan hewan
II. Tujuan :
Untuk mengetahui berbagai bentuk dan bagian-bagian jaringan yang
terdapat pada hewan.
III. Dasar teori

Jaringan Hewan
Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yangs
sama. Suatu jaringan disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi
sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat
1. Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat.
Seringkali epitel berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun
pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba. Jaringan epitel terbagi
menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium glandular.
1) Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian
internal dan eksternal permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga
tubuh dan organ berongga.
2) Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi
sel-sel yang tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang.
Struktur jaringan epitel:
1) Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan
menghadap kecairan atau udara.
2) Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi
pembuluh-pembuluh darah dibawah jaringan ikat.
3) Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
4) Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak
atau hilang
Jenis-jenis jaringan epitel sebagai berikut:
No Jenis jaringan Letak Fungsi Gambar
. Hewan
1. Epitel pipih Pembuluh Terkait
selapis darah, dengan proses
pembuluh difusi dan
limfa, selaput filtrasi atau
dalam telinga, penyaringan
kapsula
glomerulus
pada ginjal
2. Epitel pipih Jaringan yang Terkait
berlapis melapisi dengan
rongga mulut, proteksi atau
epidermis, perlindungan
esofagus,
vagina, rongga
hidung
3 Epitel kubus Permukaan Pelindung
selapis dalam lensa atau proteksi,
mata, adsorbs,
permukaan penghasil
ivari atau mucus
indung telur,
saluran nefron
ginjal
4 Epitel kubus Saluran Lapisan
berlapis kelenjar pelindung,
minyak, penghasil
kelenjar mucus
keringat pada
kulit
5 Epitel silindris Lambung, Sekresi,
selapis jonjot, usus, adsorbs,
kelenjar proteksi
pencernaan,
saluran
pernapasan
bagian atas
6 Epitel silindris Saluran Proteksi,
berlapis ekskresi, penghasil
kelenjar ludah mucus,
dan kelenjar gerakan zat
usus, uretra, lewati
permukaan permukaan,
alat tubuh ekskresi
yang basah
7 Jaringan Saluran Proteksi atau
silindris ekskresi besar, perlindungan,
berlapis banyak saluran sekresi,
semu reproduksi gerakan zat
jantan, saluran yang
pernapasan melewati
permukaan
8 Epitel Sel-selnya Menahan
transisional tidak dapat regangan dan
digolongkan tegangan
berdasarkan
bentuknya
(kandung
kencing,
ureter, pelvis
ginjal)
Fungsi jaringan epitel:
Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.
Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.
Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan
perspirasi yang dihasilkan oleh epithelium glandular.

2. Jaringan tulang rawan

Tulang rawan adalah bentuk khusus jaringan ikat, dengan fungsi utama
menyokong jaringan lunak. Tulang ini terdiri atas sel-sel (kondrosit dan
kondroblas) dan matriks (serat dan substansi dasar). Matriksnya mengandung
serat kolagen atau serat elastin yang memberi kekuatan dan kelenturan.
Akibatnya, tulang rawan memiliki kekuatan renggang, penyokong struktural, dan
memungkinkan fleksibilitas tanpa distorsi.

1. Jenis Tulang Rawan,

Terdapat tiga jenis tulang rawan di dalam tubuh, yaitu hialin, elastis, dan
fibrokartilago (tulang rawan fibrosa). Penggolongan ini didasarkan pada jumlah
dan jenis serat di dalam matriks.

a. Tulang rawan hialin

Tulang rawan hialin adalah bentuk yang paling umum di dalam tubuh. Pada
embrio, tulang rawan hialin berfungsi sebagai model kerangka bagi kebanyakan
tulang yang terbentuk melalui osifikasi endokondral. Pada orang dewasa, sebagian
besar tulang rawan hialinnya telah diganti dengan tulang, kecuali tulang rawan
permukaan sendi, ujung iga, hidung, larings, dan trachea, serta bronkus.

b. Tulang rawan elastis

Tulang rawan elastis serupa dengan tulang rawan hialin, kecuali lebih
banyak serat elastin di dalam matrik. Tulang rawan elastis terdapat pada telinga
luar (auricular) dinding tuba auditiva (eustachii), epiglotis dan larings.
c. Fibrokartilago

Tulang rawan fibrosa ditandai berkas-berkas serat kolagen, padat, dan tidak
teratur. Berbeda dengan jenis tulang rawan hialin, fibrokartilago terdiri atas
lapisan matriks tulang rawan diselingi lapisan serat kolagen padat. Serat kolagen
ini terorientasi kearah stres fungsi. Fibrokartilago terdapat pada discus
intervertebralis, simfisis pubis, dan sendi tertentu.

Kebanyakan tulang rawan di dalam tubuh dikelilingi selapis jaringan ikat


yang disebut perikondrium, kecuali tulang rawan hialin permukaan sendi. Karena
selalu berhubungan dengan jaringan ikat padat, fibrokartilago juga tidak memiliki
perikondrium.

Tulang juga merupakan bentuk khusus jaringan ikat. Seperti jaringan ikat
lain, tulang terdiri atas sel, serat, dan matriks. Karena deposisi mineral di dalam
matriks, tulang dapat menahan beban, berfungsi sebagai kerangka kaku bagi
tubuh, dan menyediakan tempat penambat bagi otot dan organ. Tulang juga
melindungi otak di dalam tengkorak, jantung dan paru dalam toraks, dan organ
urinaria dan reproduksi di antara tulang pelvis. Selain itu, tulang berfungsi
untuk hemopoiesis (pembentukan sel darah) dan sebagai reservoar kalsium, fosfat,
dan mineral lain. Hampir seluruh (99%) kalsium tubuh tertimbun dalam tulang,
dan kebutuhan tubuh akan kalsium diambil dari tulang.

3. Jaringan Tulang Sejati

Jaringan tulang merupakan jaringan yang paling keras pada tubuh hewan.
Jaringan tulang termasuk ke dalam jaringan ikut yang berkembang dari sel sel
mesenkim pada masa gastrulasi. Seperti pada umumnya jaringan ikat, jaringan
tulang tersusun atas sel dan matriks ekstraseluler. Osteoblast merupakan sel sel
penyusun jaringan tulang yang mendepositnya diri pada matriks ekstraseluler
yang tersusun atas serat kolagen. Selain itu, matrik ekstraselulernya mengandung
beberapa mineral seperti kalsium dan fosfat yang menyebabkan jaringan tulang
mengeras (seperti adukan semen). Sel sel osteoblas itu dilindungi oleh sebuah
ruang yang disebut lakuna, kemudian osteoblas berubah menjadi osteosit. Dengan
demikian osteosit dapat terlindungi dari matrik ekstraseluler yang mengeras. Sel-
sel osteosit penyusun osteon (tulang keras) tersusun dalam suatu sistem
mikroskopis yang disebut dengan sistem Havers. Dalam setiap sistem ini terdapat
saluran Havers pada bagian tengah yang berisi pembuluh darah dan juga sel saraf.
Sementara sel- sel osteosit mengelilingi sistem tersebut. Sel selosteosit terletak
dalam lakuna yang merupakan ruangan kecil yang memisahkan sel dengan
matriks osteon yang keras. Ruang ruang kecil ini memiliki saluran saluran
halus (kanalikuli) yang berfungsi menghubungkan lakunan dengan penyaluran
nutrisi dari sentral Havers.

Berdasarkan susunannya, jaringan tulang dapat dibedakan menjadi dua:

1. Tulang kompak

Merupakan jenis jaringan tulang yang memiliki sistem saluran havers. Jenis
tulang ini merupakan bagian yang keras pada tulang.

2. Tulang Spons

Bagian tulang yang tidak terdapat sistem havers. Bagian ini terletak dibagian
tengah pada tulang, yang sering disebut dengan sumsum tulang dan juga
merupakan tempat pembentukan sel sel darah.

Pembentukan tulang telah berlangsung sejak embrio (umur 6-7 minggu)


sampai pasca kelahiran. Proses awal pembentukan tulang (osifikasi primer)
berasal dari sel sel mesenkim yang berdiferensiasi menjadi sel sel osteoblas.
Kemudian sel sel osteoblas mensekresikan protein penyusun matriks
ekstraseluler penyusun tulang. Proses osifikasi yang berlangsung dari sel sel
mesenkim disebut osifikasi intramembran. Pertumbuhan selanjutnya, osifikasi
terjadi dari sel sel tulang rawan (kartilago) yang akan berubah menjadi sel sel
osteoblas, kemudian mengalami pegerasan akibat ditambahkan mineral kalsium
dan phosphat.
4. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang
mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Jaringan otot tersususn
dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar
mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah
jaringan yang paling banyak terdapat pada bagian besar hewan dan kontraksi otot
merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy dalam suatu
hewan yang aktif.
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan otot diklasifikasikan menjadi
3 golongan yaitu:
Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
Tempat Dinding jeroan Melekat pada Dinding jantung
rangka
Bentuk memanjang, Memanjang, Memanjang,
serabut berbentuk koma, silindris,ujung silindris, bercabang
ujung lancip tumpul dan menyatu
Jumlah Satu Banyak Satu
nukleus
Letak nukleus Tengah Tepi Tengah
Garis Tidak ada Ada Ada
melintang
Kecepatan Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi
Kemampuan Lama Sebentar sedang
berkontraksi
Tipe kontrol Tidak menurut Menurut kehendak Tidak menurut
kehendak kehendak
Gambar

5. Jaringan Saraf
Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami
spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghantarkan impuls keseluruh bagian
tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. sel saraf terdiri atas
badan sel yang memiliki banyak cabang. Cabang inilah yang menghubungkan sel
saraf satu dengan sel saraf yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu
neuron dan neurogia. Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan
saraf. Secara anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat (otak dan
medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan kelompok sel saraf
yang disebut ganglia).

IV. Alat dan bahan


Mikroskop
Preparat Jadi :
- Striated t.s. muscle
- Cardiac muscle cs.
- Hyaline Cartilage
- Compact Bone
- Neuron Astrocit
- Striated muscle
- Transitional epithelium, urinary bladder expanded

V. Langkah kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengecek kondisi alat yang akan digunakan seperti kesiapan alat mikroskop
dan juga kondisi preparatnya.
3. Meletakan preparat didepan lensa objektif, untuk pembesaran yang
digunakan yaitu menggunakan pembesaran 10 x 10 dan 10 x 40.
4. Mengamati hasil yang diperoleh.

VI. Hasil pengamatan


Gambar hasil pengamatan menggunakan perbesaran 10 x 40

Jaringan Gambar pengamatan Gambar literatur


yang
diamati
Hyaline
cartilago

2
1

Neuron
astrocyte
(cerebrum
)

1 2
Transition
al
epithelium
, urinary
bladder
expanded

Compact
bone

2 1

1
Striated
muscle

Smooth
muscle

1
Cardiac
muscle

3 1
2

VII. Pembahasan
Jaringan tersusun oleh sel-sel yang memiliki bentuk dna fungsi yang sama.
Jairngan penyusun tubuh hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitelium,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan, jaringan yang teramati ada enam yaitu: jaringan Neuron Astrocyt
(Cerebrum), jaringan Smooth muscle, jaringan Cardiac muscle, jaringan Hyaline
cartilage , jaringan Compact Bone, jaringan Striated muscle dan jaringan
Transitional epithelium, urinary bladder expanded
Berikut pembahasan beberapa penyusun jaringan hewan berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan :
1 Jaringan neuron astrocyt (cerebrum)
Jarigan saraf yang telah diamati dalam praktikum kali ini adalah jaringan
neuron astrocyt ( cerebrum ) pada gambar yang diberi angka 1 yaitu multipolar
neuron dan pada angka 2 yaitu nerve fibers. Hasil dari gambar pengamatan yang
sama persis dengan gambar literaturnya, yaitu terdapat serabut dan banyak
terdapat inti. Jaringan saraf merupakan jaringan yang berperan mengirimkan
sinyal-sinyal ke seluruh tubuh. Jarigan saraf yang penulis amati adalah jaringan
neuron astrocyt ( cerebrum ). Hasil dari gambar pengamatan hampir sama dengan
gambar literatur. Yaitu terdapat serabut dan banyak terdapat inti. Jaringan saraf
merupakan jaringan yang berperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh.

2 Jaringan Smooth muscle


Dari pengamatan yang kedua yaitu jaringan Smooth muscle didapatkan ciri-
ciri sebagai berikut sel-selnya berbentuk kumparan halus dimana setiap sel
mengandung satu inti sel di tengah-tengah berbentuk oval, mempunyai serabut
(fibril) yang homogeny, pada angka satu yaitu neuron. Berdasarkan ciri-ciri
tersebut membuktikan bahwa Jaringan Smooth muscle yang diamati dengan
microskop dalam praktikum kali ini sesuai dengan apa yang ada pada gambar
literatur. Ciri yang lain dari jaringan Smooth muscle yaitu gerakannya tidak
disadari atau tidak menuruti kehendak kita, reaksi terhadap rangkaian lambat,
dapat ditemukan pada dinding saluran pernapasan, saluran pencernaan, pembuluh
darah, pembuluh getah bening dan kulit.
3 Jaringan Striated muscle
Berdasarkan pengamatan yang ketiga yaitu jaringan Striated muscle atau bisa
disebut juga otot rangka karena sebaian besar otot ini melekat pada rangka. Ciri-
ciri yang bisa diamati yaitu sel-selnya mempunyai banyak inti yang terletak
dibagian pinggir, mempunyai fibril dan setiap fibril tersusun atas miofibril dan
setiap miofibril tersusun atas senyawa potein rangkap, aktin dan myosin. Dari ciri-
ciri yang ada maka Jaringan Striated muscle yang diamati dengan microskop
dalam pengamatan ini sesuai dengan ciri-ciri yang ada pada gambar literatur yang
ada. Selain itu jaringan Striated muscle juga memiliki ciri-ciri gerakannya disadari
atau menurut kehendak kita, reaksi terhadap rangsangan cepat, dan berfungsi
untuk menggerakkan tulang dan melindungi rangka dari benturan benda lain.
4 Jaringan Cardiac muscle
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara
refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat, pada gambar 1 yaitu nucleus, pada
gambar 2 yaitu muscle fiber, dan gambar 3 yaitu intercalated disk. Fungsi otot
jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung. Otot jantung bekerja tidak
di bawah kehendak (otot tidak sadar), dipengaruhi saraf otonom. Kontraksi secara
otomatis teratur, tidak pernah lelah. Otot Jantung (Hearty Muscle), otot yang
membentuk jantung ini disebut otot cardiac. Otot ini juga sering dikenal sebagai
myocardium.Berdasarkan praktikumyang telah dilakukan, otot jantung memiliki
struktur yang sangat kompleks terdapat lebaran seperti syatan sayatan. Fungsi
dari Otot-otot jantung untuk memompa darah keluar dan kemudian berelaksasi
untuk membiarkan darah mengalir kembali ke jantung setelah selesai mengedari
semua bagian tubuh.
5 Jaringan Hyaline cartilage
Hasil dari gambar jaringan Hyaline cartilage atau yang disebut tulang rawan
yang diamati dalam praktikum ini menggunakan microskop yaitu mengandung
serabut kolagen yang halus, berwarna putih kemerah-merahan dan tembus cahaya.
Kartilago hialin terdapat pada ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan
saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus), pada gambar 1 yaitu
collagen dan gambar 2 yaitu proteoglikan. Ciri-ciri tersebut sama dengan gambar
literaturnya yang menunjukkan bahwa benar jaringan tersebut adalah Hyaline
cartilage. Selain itu jaringan Hyaline cartilage berfungsi untuk memberi
kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong bagian tertentu rangka
dewasa, dan membantu pergerakan persendian.
6 Jaringan Compact Bone
Pada pengamatan terakhir ini kita mengamati jaringan Compact bone atau
yang disebut tulang kompak. Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat.Tulang
kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium
Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat, pada
gambar 1 yaitu osteoblast dan pada gambar 2 yaitu bone spicule. Dari ciri-ciri
tersebut menunjukkan bahwa jaringan Compact bone yang diamati dengan
mikroskop sesuai dengan ciri-ciri gambar literaturnya. Kandungan tulang manusia
dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun
bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-
serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang
kaki dan tulang tangan.
7 Transitional ephitelium
Pada pengamatan kami mengamati jaringan transitional ephitelium jaringan
yang dapat diamtai yaitu saluran ekskresi, kelenjar ludah dan kelenjar usus, uretra,
permukaan alat tubuh yang basah. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai Proteksi,
penghasil mucus, gerakan zat lewati permukaan, ekskresi.

VIII. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan di atas maka dapat


disimpulkan bahwa setiap jaringan hewan memiliki ciri-ciri bentuk dan bagian-
bagian yang berbeda-beda. Hal ini dibuktikan pada praktikum yang telah
dilakukan dimana terdapat enam preparat jaringan hewan yang diamati. Yang
pertama adalah jaringan Neuron Astrocyt (Cerebrum) cirinya terdapat serabut dan
banyak terdapat inti, kedua jaringan Smooth muscle sel-selnya berbentuk
kumparan halus dan mempunyai serabut (fibril) yang homogeny, ketiga jaringan
Cardiac muscle sel-selnya mempunyai banyak inti yang terletak dibagian pinggir,
mempunyai fibril dan setiap fibril tersusun atas miofibril dan setiap miofibril
tersusun atas senyawa potein rangkap, aktin dan myosin, keempat jaringan
Hyaline cartilage Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi
otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat, kelima jaringan
Compact Bone mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna putih kemerah-
merahan dan tembus cahaya, dan yang terakhir jaringan Striated muscle
teksturnya halus dan sangat kuat.Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan
lebih banyak mengandung kapur.

IX. Saran
Untuk menghasilkan hasil praktikum yang baik perlu beberapa keterampilan
baik dari segi menguasai dasr teori dan cara menggunakan alat dan bahan
praktikum sesuai dengan yang diinginkan. Maka dari itu sebelum praktikum
dilaksanakan perlu mempersiapkan keterampilan dengan baik.
Daftar Pustaka
Campbell, Neil A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai