Anda di halaman 1dari 8

Beban Gempa

Zona Gempa = Zona 6 (SNI-03-1726-2002)


Klasifikasi tanah (asumsi) = Tanah Lunak / SE
Percepatan Puncak Batuan Dasar = 0.30 g
Percepatan Puncak Muka Tanah = 0.38 g
Analisis terhadap beban gempa mengacu pada Tata cara perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan gedung dan non gedung (SNI 03-1726-2012). Analisis dilakukan
dengan Metode Analisis Gaya Lateral Ekivalen pasal 7.8 (lihat beberapa metode lain Tabel 13).

1. Penentuan kategori resiko bangunan (pasal 4.1.2 tabel 1)


Bangunan ini termasuk kategori resiko bangunan II
2. Penentuan faktor keutamaan gempa, Ie (pasal 4.1.2 tabel 2)
Berdasarkan kategori resiko bangunan, maka faktor keutamaan gempa = 1,00
3. Penentuan parameter percepatan gempa terpetakan (gambar 9 & 10)

percepatan batuan dasar pada perioda pendek (Ss) pada 0.2 detik = 1,2 g

percepatan batuan dasar pada perioda 1 detik (S1) = 0,6 g

Page 1 of 8
Teknik Sipil IV - 2017
4. Penentuan klasifikasi situs (pasal 5.3 tabel 3)
Tanah podsolik diasumsikan termasuk kelas situs SE (Tanah Lunak)
5. Penentuan koefisien situs (tabel 4 & tabel 5)
o Tabel 4 untuk nilai Fa dari Ss = 1,2 g . hitung dengan interpolasi linier
1,21,0
Fa dari Ss = 1,2 0,9 + (
1,251,0 ) x (0,9 - 0,9) = 0,9

o Tabel 5 untuk nilai Fv dari S1 = 0,6 g , maka termasuk nilai S1 > 0,5
Maka nilai Fv dari S1 = 0,6 g 2,4

6. Hitung parameter spektrum respon percepatan & percepatan spektral desain


(pasal 6.2 & pasal 6.3)

o Parameter spektrum respons percepatan pada perioda pendek (SMS)


S MS =F a x S S 0,9 x 1,2 = 1,08
o Parameter spektrum respons percepatan pada perioda 1 detik (SM1)
S M 1=F v x S1 2,4 x 0,6 = 1,44
o Parameter percepatan spektral desain pada perioda pendek (SDS)
2 2
S DS = x S MS x 1,08 = 0,72
3 3
o Parameter percepatan spektral desain pada perioda 1 detik (SD1)
2 2
S D 1= x S M 1 x 1,44 = 0,96
3 3

7. Penentuan kategori desain seismic(pasal 6.5)

Kategori risiko bangunan = 1


Parameter percepatan spektral desain pada perioda pendek (SDS) = 0,72
Parameter percepatan spektral desain pada perioda 1 detik (SD1) = 0,96

Maka Kategori Disain Seismik (KDS) untuk perencanaan bangunan ini dengan
kategori risiko I adalah kategori D.

8. Penentuan sistem penahan gempa (pasal 7.2.2 - tabel 9)


Sistem struktur beton untuk kategori desain seismik D dengan :
Untuk arah Barat - Timur digunakan
Sistem Struktur Rangka Baja Pemikul Momen Khusus disyaratkan nilai Ra
= 8, 0g = 3, Cdb = 5,50
Untuk arah Utara - Selatan digunakan
Sistem Struktur Rangka Baja Pemikul Momen Khusus disyaratkan nilai Ra
= 8, 0g = 3, Cdb = 5,50

Page 2 of 8
Teknik Sipil IV - 2017
9. Hitung periode fundamental pendekatan (Ta) (pasal 7.8.2.1)
T a=C t hxn
Nilai Ct dan X dari tabel 15
Nilai hn adalah ketinggian total struktur (m) =
Untuk Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen Khusus dari tabel 15,
didapatkan nilai Ct dan X = 0,0466 & 0,9
maka nilai periode fundamental pendekatan (Ta) adalah:
x
T a=C t hn = 0,0466 x 6,50,9 = 0,252

Sebagai alternatif untuk struktur dengan ketinggian tidak melebihi 12 tingkat, maka
nilai perioda fundamental pendekatan dihitung menggunakan rumus:
T a=0,10 N = 0,10 x 2 = 0,2

10. Hitung koefisien respons seismik (CS) (pasal 7.8.1.1)


Nilai koefisien respons seismik (CS) harus memenuhi persamaan berikut
S DS SD 1
C s= C s=
( C s=0,044 S DS I e >0,01 )
R
Ie
T
( RI )
e

Karena struktur yang berlokasi di daerah di mana S1 sama dengan atau lebih besar dari
0,6 g , maka Cs harus dianalisa tambahan lagi dengan tidak kurang dari:
S 0,5 S 1
C s= DS C s=
R R
Ie Ie ( )
Struktur pada kedua arah orthogonal memiliki sistem pemikul yang sama, maka nilai
dari tiap arah respon seimsik dihitung bersamaan berikut.

Maka nilai koefisien respons seismik (CS) :


0,72 0,96
C s= C s=
( C s=0,044 x ( 0,72 ) x (1) 0,01 ) 8
1
0,252 ( 81 )
( C s=0,03168 0,01 ) C s=0,09 C s=0,476 OKE

Analisa tambahan
0,72 0,5 x 0,6
C s= C s=
8 8
1 ()
1
C s=0,09 C s=0,03 OKE

Page 3 of 8
Teknik Sipil IV - 2017
11. Perhitungan Periode untuk Desain Respon Spektra
SD 1 0,96
Spektra respon desain T o=0,2 x 0,2 x = 0,267
SD S 0,72
SD 1 0,96
T s= = 1,334
SD S 0,72

12. Perhitung berat seismik efektif (Wt)


Berat seismik efektif harus menyertakan semua beban mati dan beban lainnya sesuai
pasal 7.7.2.
Berat Seismik atau berat total gedung dihitung sebagai berikut :
Wt = WD + kr.WL
(dengan kr = koefisien reduksi beban hidup (PPPURG tabel 4))

o Beban Mati (WD)

- Berat atap : Beban atap asbes = (33,5m x 10,9) x 16kg/m3 x 2 sisi


= 11684,8 kg
Beban gording = (33,5m x 7,51kg/m) x 16 pcs
= 4025,36 kg
Beban Support gording = 10% 4025,36kg = 402,54 kg
Bebn Penggantung Gording = (besi polos d10x1600) x 110pc = 108,46 kg

WD atap = 16221,16 kg +

- Berat Rafter : Rangka Atas (profil T200) = (10.9m x 33 kg/m) x 6 pcs


= 2158,2 kg
Rangka Bawah (profil T200) = (10.2m x 33 kg/m) x 6 pcs
= 2019,6 kg
Rangka dalam (profil L50x6) = (0,656m x 4,43 kg/m) x 20 pcs x 2sisi x 6 bentang
= 679,46 kg
WD rafter = 4857,26 kg +

- Berat Kolom : Beban Kolom H200 = (6,2m x 49,9kg/m) x 12 pcs


= 3093,8 kg
Beban bracing kolom(L50x6) = (8,4m x 4,43 kg/m) x 2 pcs x 2sisi x 5 bentang
= 744,24 kg
Beban joint kolom = 10% x 3093,8

Page 4 of 8
Teknik Sipil IV - 2017
= 309,4 kg
WD kolom = 4147,44 kg +

TOTAL BERAT UNTUK BEBAN MATI STRUKTUR (WD)


= WD berat atap = 16221,16 kg
= WD berat rafter = 4857,26 kg
= WD kolom = 4147,44 kg
+
WD =
25226 kg

o Beban Hidup dan beban khusus (WL)

Beban Hidup atap (total dimensi) = (33,5m x 10,9m) x 100 kg/m2 x 2 sisi
= 73030 kg
Beban Air hujan (pada plat atap) = (33,5m x 10,9m) x 20 kg/m2 x 2 sisi
= 14606 kg
Tekanan Tiup Angin (horizontal-X) = ((10,9m x 32,5m) x 40 kg/m2) x 2 sisi
= 28340 kg
Tekanan Tiup Angin (horizontal-Y) = ((10.9m x 18m) x 40 kg/m2) x 2 sisi
= 15696 kg
Tekanan Tiup karena Angin (vertical) = (33,5m x 10,9m) x 40 kg/m2 x 2 sisi
= 29212 kg

TOTAL BERAT UNTUK BEBAN HIDUP STRUKTUR (WL)


Beban Hidup atap (total dimensi) = 73030 kg
Beban Air hujan (pada plat atap) = 14606 kg
Tekanan Tiup karena Angin (horizontal-Y) = 28340kg
Tekanan Tiup karena Angin (horizontal-Y) = 15696kg
Tekanan Tiup karena Angin (vertical) = 29212 kg +
WL = 160884kg

Beban Total = WD + WL = 25226 + (0.8 x 160884) (reduksi pengaruh gempa PPPURG Tabel 4)
= 153933 kg

Page 5 of 8
Teknik Sipil IV - 2017
1. Perhitungan gaya geser dasar
Untuk arah Barat - Timur dan Utara Selatan digunakan penamaan X dan Y ,maka nilai
masing masing dihitung sama dengan persamaan berikut (SNI 2012 pasal 7.8.1)
Vx=Vy=C s W = 0,09 x ( WH))
= 0,09 x (153933)
= 13853 kg/m

2. Perhitungan gaya lateral ekivalen (F)


Perhitungan gaya lateral ekivalen pada bangunan sesuai distribusi vertical gaya gempa
(pasal 7.8.3)

Untuk arah Barat - Timur digunakan penamaan X ,maka :


[(Vi) .Wi . hi]
FX=
W .h

Untuk arah Utara - Selatan bangunan, digunakan penamaan Y ,maka :


[(Vi) .Wi . hi]
FY =
W .h
Karena nilai koefisien seismic dasar tiap arah orthogonal sama, maka nilai dari gaya lateral ekivalen
akan sama. Perbedaan terjadi pada pendistribusian gaya gempa total berdasarkan jumlah portal tiap masing
masing arah.

Page 6 of 8
Teknik Sipil IV - 2017
Gaya lateral yang bekerja di lantai 1 arah Barat - Timur
[(Vi) .Wi . hi] [ ( 123058,51) x 325971,65]
FX= = = 7995,65 kg
W .h 5016927,2
Vx Story FX Lateral
Tingkat W (kg) H (m) W . H (kgm)
(kgm) (kgm)

atap 447691.50 6.50 2 909 994.75 40 292.235 23 370.92

2 593653.60 3.00 1 780 960.80 93 721.059 33 270.07

1 325971.65 3.00 325 971.65 123 058.5075 7 995.65

1367316.75 5016927.20

Ada 8 portal dalam arah Barat - Timur, sehingga gaya gempa equivalent yang bekerja pada masing-
masing joint di lantai Atap adalah 23370,92 kgm / 8 joint = 2921,36 kgm/joint.

Gaya lateral yang bekerja di lantai 1 arah Utara Selatan


[(Vi) .Wi . hi] [ ( 123058,51) x 325971,65]
FY = = = 7995,65 kg
W .h 5016927,2
Vx Story FY Lateral
Tingkat W (kg) H (m) W . H (kgm)
(kgm) (kgm)

Atap 447691.50 6.50 2 909 994.75 40 292.235 23 370.92

2 593653.60 3.00 1 780 960.80 93 721.059 33 270.07

1 325971.65 3.00 325 971.65 123 058.5075 7 995.65

1367316.75 5016927.20

Ada 3 portal dalam arah Utara Selatan, sehingga gaya gempa equivalent yang bekerja pada masing-
masing joint di lantai Atap adalah 23370,92 kgm / 3 joint = 7790,31 kgm/joint.

Setelah beban gempa telah dihitung sebelumnya, maka didapat hasil perhitungan gaya dengan
menggunakan kombinasi beban sebagai berikut: (SNI pasal 7.4.2.3)

Page 7 of 8
Teknik Sipil IV - 2017
Page 8 of 8
Teknik Sipil IV - 2017

Anda mungkin juga menyukai