Anda di halaman 1dari 9

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan yang berjudul Materi dan Perubahanya . Yang


bertujuan untuk membedakan campuran homogen dan heterogen serta perubahan
fisika dan perubahan kimia. Prinsip yang digunakan analisa kualitatif yaitu suatu
proses dalam meneliti keberadaan suatu unsur kimia dan jenis yang tidak diketahui
tanpa menghitung jumlah dari hasil reaksi tersebut. Hasil yang diperoleh dari
percobaan ini adalah air yang di panaskan mengalami penguapan, minyak yang di
campurkan dengan air tidak dapat menyatu atau bereaksi sehingga air berada di
bawah dan minyak berada diatas dalam tabung reaksi, terbentuknya kristal ketika
filtrat dari pasir yang dicampur dengan garam di panaskan, ketika HCl dan NaOH di
campurkan kemudian dipanaskan juga menghasilkan kristal, dan lilin yang di bakar
mengalami pelelehan serta sumbu lilin menjadi abu. Kesimpulan dari percobaan ini
adalah perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru
sedangkan perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru, air tidak
dapat larut dengan minyak karena massa jenis air lebih kecil dari pada massa jenis
minyak, dan filtrat pasir yang dipanaskan merupakan campuran homogen karena
sifat-sifat dari campuran tersebut akan sama, sedangkan campuran air dan minyak
merupakan campuran heterogen karena campuran tersebut memiliki perbedaan sifat
yang menyebabkannya tidak larut.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kehidupan didunia ini tidak jauh dari sesuatu hal yang berhubungan dengan
suatu zat atau benda yang ada dalam setiap kehidupan. Semua benda yang
terdapat dalam kehidupan kita baik itu benda padat, cair, dan gas tersusun oleh
materi. Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Setiap benda mempunyai massa dan berat, berat suatu benda bergantung pada
jmlah materi penyusunya. Suatu materi dapat berubah dari suatu keadaan ke
keadaan lainnya.
Perubahan materi ada dua yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan fisika terjadi apabila zat yang dikandung oleh suatu materi tidak ikut
berubah atau tidak terbentuknya zat baru. Perubahan kimia terjadi apabila zat
yang dikandung oleh suatu materi berubah menjadi zat lain atau terbentuknya zat
baru. Materi mempunyai sifat yang mencerminkan materi itu sendiri yaitu sifat
fisik dan sifat kimia. Materi juga mempunyai sifat ekstrinsik dan sifat intrinsik.
Campuran adalah suatu materi yang dibuat dengan menggabungkan dua zat
atau lebih tanpa adanya reaksi kimia yang terjadi. Campuran mempunyai dua
jenis yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen
adalah campuran yang jenis zat penyusunnya sama atau sejenis. Campuran
heterogen adalah campuran yang zat penyusunnya berbeda. Campuran berbeda
dengan senyawa, campuran tidak terjadinya reaksi kimia ketika dua zat di
gabungkan tetapi senyawa harus teradinya reaksi kimia agar kedua zat tersebut
dapat diabungkan dan menghasilkan sifat yang baru.

1.2. Tujuan Percobaan


Membedakan campuran homogen dan heterogen serta perubahan fisika dan
perubahan kimia.

1.3. Manfaat Percobaan


Praktikan dapat mengetahui perbedaan antara campuran homogen dan
campuran heterogen, dapat membedakan antara perubahan kimia dan perubahan
fisika, dapat mengetahui apa itu materi, dan mampu untuk melakukan percobaan
yang berhubungan dengan campuran homogen dan hetrogen serta perubahan
kimia dan perubahan fisika.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Definisi kimia menurut kamus biasanya meliputi istilah materi, komposisi,
dan sifat, seperti pernyataan bahwa kimia adalah sains mengenai komposisi dan
sifat materi . Materi (matter) adalah apapun yang menempati ruang dan
memeperliatkan sifat massa dan kelembaman (inersia). Setiap manusia adalah
kumpulan materi. Kita semua menempati ruang, dan kita mendeskripsikan massa kita
dengan istilah bobot, suatu sifat yang berhubungan. Semua objek diseeliling kita
terdiri atas materi. Gas di atmosfer meskipun tidak terlihat adalah materi, yang
menempati ruang dan mempunyai massa. Tapi cahaya matahari bukan materi
melainkan suatu bentuk energi.
Komposisi (composition) mengacu ke bagian atau komponen suatu sampel
materi dan proporsi relatifnya. Air biasa terdiri atas dua zat yang lebih sederhana
yaitu hidrogen dan oksigen yan terdapat dalam proporsi terentu. Seorang kimiawan
akan mengatakan bahwa komposisi air adalah 11,19% hdrogen dan 88,81% oksigen
berdasar massa. Hidrogen peroksida yang digunakan dalam bahan pemutih dan
antiseptik juga terdiri dai hidrogen dan oksigen, tetapi komposisinya berbeda.
Hidroen peroksida terdiri dari 5,93% hidrogen dan 94,0% oksigen berdasar masa.
Sifat (property) adalah mutu atau atribut yang dapat kita gunakan untuk membedakan
sampel materi dari sampel lainya (Petrucci,2008).
Konsep kimia bertumpu pada dua asas dasar yaitu kekekalan materi dan
kekekalan energi. Jumlah materi yang terlibat dalam reaksi kitia selau kekal, artinya
jumlahnya tetap di sepanjang reaksi. Materi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan dalam reks kimia materi hanya tersusun ulang dari suatu materi menjadi
materi lain. Penyusunan ulang materi pasti disertai leh perubahan energi. Sepotog
kayu, misalnya meiliki bagian yang berbeda berbeda (sebagian lebih gelap daripada
bagian lainnya) sehingga dikatakan bersifat heterogen. Materi lain misalnya udara
atau campuran garam dan air, dikaakan bersifat homogen karena sifat-sifatnya tidak
beragam di seluruh sampel itu. Bagaimanapun semua itu termasuk campuran sebab
masih dapat dipisahkan ke dalam komponen-komponennya melalui cara-cara fisik
biasa seperti pelelehan, pembekuan, pendidihan, atau pelarutan dalam pelarut
(Oxtoby,2001).
Tiap zat misalnya air, gula, garam, perak atau tembaga, memiliki seperankat
sifat atau ciri (karakteristik) yang memperbedakannya dari semua zat lain dan
memberi nya identitas yang unik. Zat juga tersusun atas materi-materi. Materi
mempunyai sifat yang menunjukan ke unikannya, yaitu:
1. Sifat intrinsik
Ialah kualitas yang bersifa khas dari tiap contoh zat tak peduli bentuk dan
ukuran contoh itu.
2. Sifat ekstrinsik
Ialah sifat yang tidak khs dari zat itu sendiri. Ukuran, bentuk, panjang,
bobot, dan temperatur adalah sifat ekstrinsik.
3. Sifat kimia
Ialah kualitas yang khas dari suat zat yang menyebabkan zat itu berubah,
baik sendirian maupun dengan berinteraksi dengan zat lain, dan dengan
berubah itu membentuk bahan-bahan berlainan. Misalnya etil alkohol
mudah terbakar, besi berkarat dan kayu melapuk.
4. Sifat fisika
Ialah karakteristik suatu zat yang membedakan dari za lain dan tidak
melibatkan perubahan apapun ke zat lain. Misalnya titik didih, rapatan,
viskositas, kalor jenis, dan kekerasan. Kualitas dalam kelompk ini dapat
diukur denan mudah dan dinyatakan dalam bilangan (Keenan, 1986).
Konsep massa merupakan inti dari materi dan energi. Massa suatu objek
bergantung pada kuantitas materi dalam objek itu. Semakin besar massa objek,
semakinbesar bobotnya; semakin kuat suatu objek digerakan, semakin besar peruahan
laju objek tersebut begitu ia bergerak. Massa suatu objek terkait langsung dengan
bobotnya. Bobot (berat) suatu benda adalah tarikan yang dialami benda itu oleh benda
langit terdekat. Dibumi, bobot benda aalah arikan bumi terhadap suatu benda,
sedangkan di bulan bobot berkaitan dengan tarikan bulan terhadap benda itu. Bobot
benda berbanding lurus dengan masanya dan juga bergantung pada jarak benda
itudari pusat bumi atau bulan atau apapun benda langit yang dekat dengan benda itu.
Sebaliknya massa objek tidak bergantung pada posisinya. Dimanapun bobot suatu
objek berbanding lurus dengan massanya (Goldberg, 2007).
Perubahan dalam materi, bahan disekitar kita dapat selalu berubah. Bahan
tumbuhan dan hewan meluruh, logam berkarat, bensin terbakar, air membeku bila
temperatur turun secukupnya dan mencair kembali bila temperatur naik, tanah
mengalami erosi, dan air danau serta laut menguap. Bila perubahan-perubahan ini
dipelajari, ternyata dapat dikelompokkan ke perubahan kimia dan perubahan fisika
(Keenan, 1986).
Setiap zat memilik ciri tertentu yang membeakannya dari zat lain dan ciri
tersebut dapat digunakan untuk menentukan apakah dua spesimen zat sama atau
berbeda. Ciri yang diunakan untuk membedakan dan mengidentifikasi spesimen
materi disebut siat zat itu.
1. Sifat fisis dan Perubahan fisis
Sifat fisis adalah sifat yang diperlihatkan sampel materi tanpa
mengubah komposisinya. Adakalanya suatu sampel materi mengalami
perubahan fisis. Pada perubahan fisis ini beberapa sifat fisis sampel dapat
berubah, tetapi komposisinya tidak berubah. Bila air cair membeku menjadi
air padat (es), sampel ini tentu kelihatan berbeda dan dalam banyak hal
memang berbeda. Namun, air tetaplah terdiri atas 11,19% hidrogen dan
88,81% oksigen berdasar massa.
2. Sifat kimia dan Perubahan kimia
Dalam suatu perubahan kimia atau reaksi kimia satu atau beberapa
jenis materi dikonversi menjadi jenis materi baru dengan komposisi berbeda.
Jadi, kunci untuk mengidentifikasi perubahan kimia, berasal dari pengamatan
perubahan komposisi. Pembakaran kertas adalah contoh perubahan kimia.
Kertas merupakan material yang kompleks, tetapi penyusun utamanya adalah
karbon, hidrogen dan oksigen. Produk pembakaran utamanya mencakup dua
jenis gas, satu gas yang terdiri atas karbon dan oksigen (karbon dioksida) dan
gas lainnya yang terdiri atas hidrogen dan oksigen (air, sebagai uap).
Kemampuan kertas untuk terbakar merupakan contoh sifat kimia. Sifat kimia
adalah kemampuan (atau ketidakmampuan) sampel suatu materi mengalami
perubahan komposisi dalam kondisi yang ditentukan (Petrucci,2008).
Perubahan energi. Energi suatu benda atau sistem adalah kemampuan
benda atau sistem itu melakukan kerja. Tiap perubahan, kimia maupun fisika,
melibatkan perubahan energi. Terbangnya seekor burung, patahnya tanah
keras oleh tunas rumput, terbakarnya kayu, membalikkan halaman sebuah
buku, semuanya merupakan tindakan yang melibatkan energi. Energi
mempunyai berbagai bentuk satu bentuk energi dapat diubah ke bentuk lain.
Energi kimia ialah energi yang dimiliki suatu zat karena keadaan kimianya.
Energi kimia diubah menjadi energi macam lain bila materi mengalami
perubahan dengan macam yang sesuai (Keenan, 1986).
Materi terbentuk dari satuan-satuan sangat kecil yang dinamakan
atom. Saat ini kita mengetahui sekitar 114 jenis atom yang berbeda, dan
semua materi terbentuk hanya dari atom-atom ini. Setiap jenis atom yang
berbeda merupakan blok pembangun unsur (element) kimia yang berbeda.
Unsur yang diketahui berkisar dari zat yang lazim, seperti karbon, besi, dan
perak, sampai ke unsur yang kurang lazim, seperti lutetium dan tulium.
Sekitar 90 unsur dapat diperoleh dari sumber alami. Sisanya tidak terjadi
secara alami dan telah diciptakan hanya di laboratorium (Petrucci,2008).
Materi dapat digolongkan ke dalam organik atau anorganik. Materi termasuk
dalam golongan organik jika merupakan senyawa dari karbon dan hidrogen. Jika
tidak maka materi itu adalah anorganik. Dalam metode klasifikasi materi berdasarkan
komposisi, suatu spesimen materi dapat dipandang sebagai zat murni atau campuran.
Istilah zat murni mengacu pada materi yang seluruh bagiannya memiliki komposisi
yang sama dan memiliki seperangkat sifat yang tetap dan khas. Campuran terdiri atas
dua atau lebih zat dan komposisinya tidak tentu. Sifat campuran tidak khas, tetapi
bergantung pada komposisinya. Sifat campuran cenderung mencerminkan zat
penyusunnya, artinya jika komposisinya berubah sedikit, sifatnya juga berubah
sedikit (Goldberg, 2007).
Zat-zat murni digolongkan sebagai unsur atau senyawa. Unsur dapat
digambarkan sebagai zat-zat yang tak dapat di uraikan lagi oleh perubahan kimia
sederhana menjadi dua zat berlainan atau lebih. Beberapa unsur yang telah dikenal
oleh ahli kimia kuno adalah tembaga, perak, emas, belerang (sulfur), karbon, dan
fosforus. Senyawa dapat digambarkan sebagai zat dengan susunan (komposisi)
tertentu, yang dapat diuraikan oleh proses kimia sederhana menjadi dua zat berlainan
atau lebih. Garam dapur, natrium klorida, merupakan contoh senyawa. Sifat-sifat zat
yang diperoleh dengan penguraian suatu senyawa sama sekali tak berhubungan
dengan sifat-sifat senyawa itu (Keenan, 1986).
Senyawa-senyawa kimia tergolong kelas kedua dari zat. Senyawa kimia
terbentuk oleh kombinasi kimia dari dua atau lebih unsur. Kemungkinan jumlah
kombinasi yang bisa dibentuk oleh 106 buah unsur besar sekali. Senyawa kimia yang
telah dikethaui sekarang jumlahnya jutaan, berkisar secara kompleks dari air yang
sederhana sampai protein hemoglobin. Senyawa-senyawa kimia tetap akan
mempertahankan indentitasnya selama perubahan fisis. Tetapi, dapat dipisahkan
menjadi unsur-unsur komponennya melalui perubahan kimia yang tepat
(Petrucci,1989).
Ada jutaan senyawa yang telah diketahui, dan ribuan senyawa baru ditemukan
atau setiap tahun. Sekalipun jumlah senyawa begitu banyak, ahli kimia dapat
mengetahui sifatnya yang tertentu satu demi satu, sebab senyawa dapat diklasifikasi
berdasarkan komposisi dan strukturnya, dan golongan senyawa di setiap kelas
mempunyai sifat yang sama. Misalnya senyawa organik biasanya dapat terbakar
dalam oksigen berlebih, menghasilkan karbon dioksida dan air. Jadi, senyawa apapun
yang mengandung karbon dan hidrogen dapat diramalkan oleh ahli kimia sebagai
materi yang dapat dibakar dalam oksigen.
Senyawa organik + oksigen karbon dioksida + air + produk lain
(Goldberg, 2007).

Campuran adalah bahan yang mengandung dua zat berlainan atau lebih yang
bercampur kurang lebih dengan karib. Suatu campuran tak mempunyai perangkat
sifat yang unik. Sifatnya adalah sifat dari zat-zat penyusunnya. Udara merupakan
campuran gas; udara tersusun terutama dari nitrogen, oksigen, argon, uap air dan
karbon dioksida, dan masing-masing penyusun ini memperagakan sifat-sifatnya yang
unik dalam campuran itu. Biasanya komponen-komponen dalam campuran itu dapat
dipisahkan dengan proses fisika bukan proses kimia. Metoda memisah-misahkan zat
dalam suatu campuran cairan dengan cara mendidihkan disebut distilasi (Keenan,
1986).
Campuran zat dapat memiliki komposisi dan sifat yang bervariasi dari satu
sampel lain. Campuran dengan komposisi dan sifat yang seragam di seluruh sampel
dikatakan sebagai campuran Homogen (Homogeneous mixture) atau larutan. Air
biasa adalah campuran homogen dari beberapa gas, terutama unsur nitrogen dan
oksigen. Dalam campuran Heterogen (Heterogeneous mixture) misalnya pasir dan air
komponen-komponennya terpisah secara tegas. Dengan demikian komposisi dan sifat
fisisnya beragam dari satu bagian campuran dengan bagian lainnya. Saus selada,
sebongkah semen, dan daun tumbuhan adalah campuran heterogen (Petrucci,2008).
Skema sebuah klasifikasi dari materi

(Petrucci,1989).

jika kita bayangkan suatu percobaan untuk membedakan campuran dari


senyawa. Sulfur berwarna kuning dan larut dalam karbon disulfida, tapi tidak ditarik
oleh magnet. Besi serut berwarna hitam dan ditarik oleh magnet, tapi tidak larut di
dalam karbon disulfida. Kita dapat mencampur besi serut dan sulfur serbuk dengan
rasio berapa saja dan mendapatkan campuran kuning kehitaman semakin banyak
sulfur, akan semakin kuning warna campuran. Jika kita memasukkan campuran itu
kedalam tabung reaksi dan meletakkan magnet diatas tabung reaksi tepat diatas
campuran, besi serut akan tertarik, tetapi sulfur tidak. Jika anda menuangkan karbo
disulfida (tidak berwarna) secukupnya pada campuran, mengaduk, dan kemudian
mengeluarkan cairan kuning yang dihasilkan, sulfur melarut, tetapi besi tidak.
Campuran besi serut dan sulfur serbuk merupakan campuran sebab sifat kombinasi
tersebut masi merupakan sifat-sifat kompenennya.
Jika kita mencampurkan sulfur dan besi serut pada proporsi tertentu dan
kemudian memanaskan campuran tersebut, kita akan melihat nyala merah menyebar
diseluruh campuran. Sesudah dingin, bongkah padat berwarna hitam yang dihasilkan
sekalipun digerus menjadi serbuk tidak akan larut dalam karbon disulfida dan tidak
akan ditarik oleh magnet. Materi ini telah memiliki seperangkat sifat yang baru; inilah
senyawa yang disebut besi (II) suifida. Senyawa ini mempunyai kompisisi tertentu,
dan misalnya kita mencapur lebih banyak besi dan sulfur pada awalnya, akan
dihasilkan sebagian besi (II) sulfida dan sebagian besi akan tersisa. Kelebihan besi
tidak akan menjadi bagian dari senyawa (Goldberg, 2007).
Materi biasanya dijumpai dalam satu dari tiga wujud yaitu, padat, cair, atau
gas. Dalam padatan (solid) atom atau molekul berdekatan satu sama lain, kadang
dalam susunan yang sangat teratur yang dinamakan kristal. Padatan memiliki bentuk
tetap. Dalam cairan (liquid), atom atau molekul biasanya terpisah agak jauh
dibandingkan dalam padatan. Gerakan atom atau molekul ini memberikan sifat cairan
yang paling khas, yakni kemampuan untuk mengalir, menutupi dasar wadah, dan
berbentuk sesuai wadahnya. Dalam wujud gas, jarak antara atom-atom atau molekul-
molekul jauh lebih besar dibandingkan dalam cairan. Gas selalu memuai mengisi
penuh wadahnya (Petrucci,2008).

DAFTAR PUSTAKA

Goldberg, David E. 2007. Kimia untuk Pemula edisi ketiga. Terjemahan dari
Beginning Chemistry, oleh Suminar Setadi Achmadi. Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Ralph H. 1989. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern edisi keempat.
Terjemahan dari General Chemistry, Principle and Modern Application fourth
edition, oleh Suminar Achmadi. Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Hardwood, Herring, and Madura. 2008. Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan
Aplikasi Modern edisi kesembilan. Terjemahan dari General Chemistry
Principles and Modern Application, oleh Suminar Achmadi. Jakarta: Erlangga.
Keenan, Kleinfelter, and Wood. 1986. Kimia Untuk Universitas. Terjemahan dari
General College Chemistry, oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta:
Erlanga.
Oxtoby, Gillis,and Nachtrieb. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern edisi keempat.
Terjemahan dari Principles Of Modern Chemistry Fourth edition, oleh
Suminar Setiati Achmadi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai