Ahmad Syauqi - Resume Materi 6 Well Log
Ahmad Syauqi - Resume Materi 6 Well Log
3714100042
NMR log pertama dilakukan pada tahun 1960. Peralatan ini dikembangkan
oleh Brown dan Gamson dari Chevron Research Company, peralatan ini
memanfaatkan medan magnet bumi untuk meluruskan proton, yang
kemudian konsep ini dipergunakan sampai 30 tahun kemudian. Schlumberger
mempergunakan peralatan dengan versi di atas pada tahun 1960 dan awal
tahun 1970 di bawah lisensi Chevron, dan kemudian mengembangkan
peralatan generasi ke-tiga, NML-C (Nuclear Magnetic Logging Tool type C),
yang mulai melakukan pekerjaan komersial pada akhir tahun 1970. Semasa
itu, riset yang berkelanjutan tentang NMR interpretasi menghasilkan
sumbangan pemikiran yang sangat berarti. Seevers mengembangkan konsep
tentang hubungan antara waktu relaksasi (relaxation time) dengan
permeabilitas batuan pasir pada tahun 1965, dan Timur mengembangkan
konsep indeks fluida bebad (free-fluid index) dan metode baru untuk
mengukur permeabilitas menggunakan prinsip NMR di tahun 1968. Hubungan
antara ukuran pori (pore size), fluida dan sifat matriks (matrix properties)
disampaikan oleh Loren dan Robinson dari Shell Oil Company di tahun 1969.
1. Polarisasi
Pada tahap ini, medan magnet pada inti atom disearahkan dengan
menggunakan medan magnet statik (B0)
2. Spin tiping
Yaitu merebahkan arah magnetisasi dari bidang longitudinal ke bidang
transversal. Perebahan dilakukan dengan memberikan medan magnet
terisolasi (B1) yang tegak lurus dengan (B0).
3. Dephase
Setelah itu pulsa B1 dihilangkan, maka proton akan kehilangan fase,
karena proses defase, maka net magnetization akan menurun dan
pada situasi ini koil penerima yang mengukur magnetisasi pd bidang
transversal akan mengukur magnetisasi pada bidang transversal akan
mendeteksi peluruhan atau sering disebut (free induction decay).
Menghitung Permeabilitas
k = NMR diturunkan permeabilitas = NMR diturunkan porositas efektif
C = konstanta (bergantung dari formasi)
FFI = banyaknya moveable fluids
BVI = banyaknya capillary bound fluids
3. Borehole Imaging
3.1Pengertian Borehole Imaging
Borehole imaging merupakan metode logging dan pemrosesan data yang
digunakan untuk menghasilkan gambar berskala sentimeter dari dinding
sumur dan batuan yang membentuknya. Borehole imaging telah menjadi
salah satu metode yang berkembang pesat dan aplikasinya bervariasi
mulai dari deskripsi reservoir secara mendetail hingga pemantauan
kondisi reservoir untuk kegiatan EOR (dalam minyak). Fungsi spesifik lain
diantaranya identifikasi patahan, analisa sedimentasi skala kecil, dsb.
Gambar lubang sumur (borehole images) adalah gambar elektronik dari
batuan dan fluida yang ada dalam lubang bor. Gambar-gambar tersebut
bisa digunakan dengan elektrik, akustik atau video yang sudah dimasukan
ke dalam lubang bor. Gambar berorientasi dengan resolusi vertikal dan
lateral yang tinggi, memberikan informasi mengenai kemiringan lapisan,
rekahan, patahan, ketidakmenerusan, arah paleocurrent, vuggy atau
gerowong, porositas yang dihasilkan dari rekahan dan masih banyak lagi
gejala-gejala geologi. Studi-studi kasus yang dilakukan telah menunjukan
bahwa borehole images baik digunakan dengan cara digabungkan dengan
data-data sumur lainnya serta cutting, cores, dan data produksi.
3.2Macam-macam Borehole Imaging
3.2.1 Nuclear
Imaging loging tool yang menggunakan prinsip dari relaksasi
magnetik nuklir untuk memperoleh data petrofisika formasi
termasuk data porositas efektif, saturasi air, migrasi fluida,
permeabilitas dan distribusi ukuran butir dan pori, sama seperti
NMR
3.2.2 Optical
Menggunakan kamera yang dimasukkan ke dalam lubang sumur
untuk mendapatkan citra dari sumur tersebut. Kelemahan dari
metode ini yakni memerlukan fluida transparan sebagai filtrate dari
lubang sumurnya. Jika fluida yang bersifat transparan tak dapat
dimasukkan, maka citra yang didapat tidak akan bagus. Selain itu,
salah satu kendala lain yakni kita perlu menunggu kamera untuk
menangkap semua citra sebelum citra tersebut dapat ditampilkan.
Akibatnya tingkat keakuratan data yang dihasilkan tak dapat
dikontrol oleh operator.
3.2.3 Acoustic
Gambar sumur dengan akustik atau yang biasa dikenal televiewers
adalah yang pertama kali digunakan pada tahun 1960. Alat ini
terpusatkan di tengah sumur, dan akan berputar memancarkan dan
merekam gelombang suara yang terpantulkan dari sumur lubang
bor. Amplitudo dan travel time yang direkam akan diproses
sehingga menghasilkan gambar. Adapun alat-alat yang digunakan
pada acoustic borehole images:
3.2.4 Electrical
Pada penggambaran secara elektrikal, respon utama yang diperoleh
lebih ke sifat fisik. Pada electrical imaging ini dapat dibagi menjadi
tiga metode antara lain:
1. Micro-electrical imaging, metode logging wireline yang
menghasilkan pemetaan tegangan listrik beresolusi
tinggiAzimuthal
2. resistivity imaging, metode logging wireline yang
menggambarkan tingkat kalibrasi resistivitas dengan teknik
laterolog dengan resolusi yang rendah
3. LWD resistivity imaging, metode electrical imaging yang
menggunakan elektroda dan memproduksi gambaran
resistivitas secara langsung dengan resolusi menengah
Ketiga metode tersebut dioperasikan secara konduktif di sumur bor lumpur saja dan
masih belum ditemukan electrical imaging yang diaplikasikan kepada oil based mud
borehole.