Anda di halaman 1dari 5

AHMAD SYAUQI,

3714100042

TUGAS RESUME 6 WELL LOG

NMR & BOREHOLE IMAGING

1. Sejarah Nuclear Magnetic Resonance


Nuclear Magnetic Resonance (NMR) adalah salah satu metode analisis yang
paling mudah digunakan pada kimia modern. NMR digunakan untuk
menentukan struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru, kemurnian
dari komponen, dan arah reaksi kimia sebagaimana hubungan komponen
dalam larutan yang dapat mengalami reaksi kimia. Konsep Nuclear Magnetic
Resonance dari nukleus atom Hydrogen telah diketemukan sekitar tahun
1946 oleh Purcell dan Bloch. Dan sejak itu konsep tersebut banyak
dipergunakan dalam menganalisa karakteristik bahan/material.

NMR log pertama dilakukan pada tahun 1960. Peralatan ini dikembangkan
oleh Brown dan Gamson dari Chevron Research Company, peralatan ini
memanfaatkan medan magnet bumi untuk meluruskan proton, yang
kemudian konsep ini dipergunakan sampai 30 tahun kemudian. Schlumberger
mempergunakan peralatan dengan versi di atas pada tahun 1960 dan awal
tahun 1970 di bawah lisensi Chevron, dan kemudian mengembangkan
peralatan generasi ke-tiga, NML-C (Nuclear Magnetic Logging Tool type C),
yang mulai melakukan pekerjaan komersial pada akhir tahun 1970. Semasa
itu, riset yang berkelanjutan tentang NMR interpretasi menghasilkan
sumbangan pemikiran yang sangat berarti. Seevers mengembangkan konsep
tentang hubungan antara waktu relaksasi (relaxation time) dengan
permeabilitas batuan pasir pada tahun 1965, dan Timur mengembangkan
konsep indeks fluida bebad (free-fluid index) dan metode baru untuk
mengukur permeabilitas menggunakan prinsip NMR di tahun 1968. Hubungan
antara ukuran pori (pore size), fluida dan sifat matriks (matrix properties)
disampaikan oleh Loren dan Robinson dari Shell Oil Company di tahun 1969.

2. Penggunaan NMR pada Geofisika


2.1Prinsip Kerja
Nuclear Magnetic Resonance merujuk pada prinsip fisika tentang respon
nucleus terhadap sebuah medan magnet. Banyak inti magnet memiliki
momen magnet yang berkelakuan seperti magnet batangan yang
berputar. Inti magnet yang berputar ini dapat berinteraksi dengan medan
magnet yang diberikan dari luar, dan menghasilkan sinyal yang terukur.
Untuk kebanyakan elemen sinyal yang terdeteksi sangat kecil. Namun
Hidrogen memiliki momen magnet yang cukup besar dan jumlahnya
cukup banyak dalam air dan hidrokarbon yang berada di antara ruang pori
batuan. Dengan tuning peralatan logging NMR terhadap magnetic
resonant frequency hidrogen, sinyal diperkuat dan dapat terukur. Adapun
tahap pengukuran NMR seperti berikut:

1. Polarisasi
Pada tahap ini, medan magnet pada inti atom disearahkan dengan
menggunakan medan magnet statik (B0)
2. Spin tiping
Yaitu merebahkan arah magnetisasi dari bidang longitudinal ke bidang
transversal. Perebahan dilakukan dengan memberikan medan magnet
terisolasi (B1) yang tegak lurus dengan (B0).

3. Dephase
Setelah itu pulsa B1 dihilangkan, maka proton akan kehilangan fase,
karena proses defase, maka net magnetization akan menurun dan
pada situasi ini koil penerima yang mengukur magnetisasi pd bidang
transversal akan mengukur magnetisasi pada bidang transversal akan
mendeteksi peluruhan atau sering disebut (free induction decay).

4. Spin echo detection


Defase terjadi karena medan magnet statik tidak homogen, untuk
mengembalikan fase dari proton dapat dilakukan dengan cara
mengirimkan pulsa 180 derajat yaitu sama dengan pulsa 90 derajat
tetapi 2 kali lebih lama.

2.2Data yang Digunakan pada NMR


Kuantitas yang diukur adalah besaran sinyal (signal amplitude) dan waktu
luruh (decay). Besaran sinyal NMR adalah proposional dengan jumlah
nuclei hidrogen yang ada dan terkalibrasi untuk memberikan porositas
total, tanpa mempergunakan peralatan yang memakai bahan sumber
radioaktif dan bebas dari efek lithologi (jenis batuan/formasi yang diukur).
Waktu peluruhan sinyal NMR selama setiap siklus pengukuran, disebut
waktu relaksasi, merupakan suatu hal yang sangat menarik bagi kalangan
petrofisik. Waktu relaksasi bergantung kepada ukuran pori. Contohnya,
pori kecil memperpendek waktu relaksasi, dan waktu yang terpendek
korespon terhadap clay- bound water dan capillary-bound water;. Pori
besar memberikan waktu relaksasi yang panjang dan mengandung fluida
yang bisa mengalir. Maka distribusi waktu relaksasi merupakan
pengukuran terhadap distribusi ukuran pori, suatu parameter baru dalam
petrofisika. Waktu relaksasi dan distribusi waktu relaksasi memberikan
kemungkinan untuk menginterpretasikan parameter lain dalam petrofisika
seperti permeabilitas, producible porosity; dan irreducible water
saturation;. Dan kemunginan aplikasi lain untuk capillary pressure curves
identifikasi hidrokarbon dan sebagai alat bantu facies analysis. Fluida
pada reservoir dapat diketahui dari perbedaan waktu polarisasi (T 1 ) dan
waktu relaksasi (T 2 )-nya.
2.3Parameter yang didapat dengan log NMR
NMR digunakan untuk mencari jenis fluida, nilai porositas dan
permeabilitas batuan, serta jumlah hidrokarbon. Berikut persamaan yang
digunakan pada log NMR :

Menghitung Permeabilitas
k = NMR diturunkan permeabilitas = NMR diturunkan porositas efektif
C = konstanta (bergantung dari formasi)
FFI = banyaknya moveable fluids
BVI = banyaknya capillary bound fluids

3. Borehole Imaging
3.1Pengertian Borehole Imaging
Borehole imaging merupakan metode logging dan pemrosesan data yang
digunakan untuk menghasilkan gambar berskala sentimeter dari dinding
sumur dan batuan yang membentuknya. Borehole imaging telah menjadi
salah satu metode yang berkembang pesat dan aplikasinya bervariasi
mulai dari deskripsi reservoir secara mendetail hingga pemantauan
kondisi reservoir untuk kegiatan EOR (dalam minyak). Fungsi spesifik lain
diantaranya identifikasi patahan, analisa sedimentasi skala kecil, dsb.
Gambar lubang sumur (borehole images) adalah gambar elektronik dari
batuan dan fluida yang ada dalam lubang bor. Gambar-gambar tersebut
bisa digunakan dengan elektrik, akustik atau video yang sudah dimasukan
ke dalam lubang bor. Gambar berorientasi dengan resolusi vertikal dan
lateral yang tinggi, memberikan informasi mengenai kemiringan lapisan,
rekahan, patahan, ketidakmenerusan, arah paleocurrent, vuggy atau
gerowong, porositas yang dihasilkan dari rekahan dan masih banyak lagi
gejala-gejala geologi. Studi-studi kasus yang dilakukan telah menunjukan
bahwa borehole images baik digunakan dengan cara digabungkan dengan
data-data sumur lainnya serta cutting, cores, dan data produksi.
3.2Macam-macam Borehole Imaging
3.2.1 Nuclear
Imaging loging tool yang menggunakan prinsip dari relaksasi
magnetik nuklir untuk memperoleh data petrofisika formasi
termasuk data porositas efektif, saturasi air, migrasi fluida,
permeabilitas dan distribusi ukuran butir dan pori, sama seperti
NMR
3.2.2 Optical
Menggunakan kamera yang dimasukkan ke dalam lubang sumur
untuk mendapatkan citra dari sumur tersebut. Kelemahan dari
metode ini yakni memerlukan fluida transparan sebagai filtrate dari
lubang sumurnya. Jika fluida yang bersifat transparan tak dapat
dimasukkan, maka citra yang didapat tidak akan bagus. Selain itu,
salah satu kendala lain yakni kita perlu menunggu kamera untuk
menangkap semua citra sebelum citra tersebut dapat ditampilkan.
Akibatnya tingkat keakuratan data yang dihasilkan tak dapat
dikontrol oleh operator.

Contoh hasil optical borehole imaging

3.2.3 Acoustic
Gambar sumur dengan akustik atau yang biasa dikenal televiewers
adalah yang pertama kali digunakan pada tahun 1960. Alat ini
terpusatkan di tengah sumur, dan akan berputar memancarkan dan
merekam gelombang suara yang terpantulkan dari sumur lubang
bor. Amplitudo dan travel time yang direkam akan diproses
sehingga menghasilkan gambar. Adapun alat-alat yang digunakan
pada acoustic borehole images:
3.2.4 Electrical
Pada penggambaran secara elektrikal, respon utama yang diperoleh
lebih ke sifat fisik. Pada electrical imaging ini dapat dibagi menjadi
tiga metode antara lain:
1. Micro-electrical imaging, metode logging wireline yang
menghasilkan pemetaan tegangan listrik beresolusi
tinggiAzimuthal
2. resistivity imaging, metode logging wireline yang
menggambarkan tingkat kalibrasi resistivitas dengan teknik
laterolog dengan resolusi yang rendah
3. LWD resistivity imaging, metode electrical imaging yang
menggunakan elektroda dan memproduksi gambaran
resistivitas secara langsung dengan resolusi menengah

Ketiga metode tersebut dioperasikan secara konduktif di sumur bor lumpur saja dan
masih belum ditemukan electrical imaging yang diaplikasikan kepada oil based mud
borehole.

Anda mungkin juga menyukai