Anda di halaman 1dari 4

GENETIKA

Aplikasi Genetika dalam Kehidupan


Dosen pengampuh : Ibu Chumidach Roini, M.Si

Nama : Mangir Windi Antika


NPM : 03101511019
Kelas : B
Semeseter : II

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2015
APLIKASI GENETIKA DALAM KEHIDUPAN

(Dikutip dari: Putra Rizema Sitiatava. 2012. Rahasia Keajiban GEN. Jogjakarta. Buku biru)

1. Bidang Pertanian
Kontribusi genetika di bidang pertanian khususnya pemulian tanaman dan
ternak dapat dikatakan sebagai yang paling tua/paling awal. Contoh
perkembangan gentika dibidang pertanian adalah ditemukannya cara baru
dalam mengatasi serangga hama. Hal ini dilakukan dengan cara merakit
tanaman yang tahan serangan hama melalui teknik rekayasa genetika.
Salah satu kendala dalam produksi suatu komoditas tanaman di negara
yang beriklim tropis dan lembab seperti Indonesia adalah serangan organisme
pengganggu tumbuhan (OPT) seperti serangga hama dan patogen tumbuhan.
Bahkan, pada tanaman tertentu seperti padi, serangga hama juga masih
merupakan kendala utama dan menjadi masalah serius, misalnya wereng
coklat dan penggerek batang.
Untuk menanggulangi OPT dari jenis serangga hama, petani sudah
menggunakan insektida hayati yang berasal dari bakteri Bacillus thuringiensis
(Bt) selama lebih dari 30 tahun. Namum, secara komersial, produksi
insektisida hayati terbatas dan pengaruh perlindungannya hanya berumur
pendek. Selain pengendalian dengan insektisida petani juga menggunakan
varietas tahan hama. Penggunaan varietas tahan hama ini merupakan cara
pengendalian serangga hama yang murah dan ramah lingkungan.
Perbaikan sifat tanaman juga dapat dilakukan melalui modifikasi gentik,
baik dengan pemuliaan tanaman secara konvensional mauun dengan
bioteknologi (khusunya teknologi rekayasa genetik). Pemulian tanaman
secara konvensional adalah dengan melakukan persilangan atau seleksi.
Sedangkan, perekayasa genetik dikembangkan secara terus-menerus dan
memanfaatkan teknik isolasi dan transfer gen dari sifat yang diinginkan.
Melalui rekayasa genetik ini sudah dihasilkan tanaman transgenik yang
memiliki sifat baru, seperti tahan terhadap serangga hama dan herbisida atau
tanaman dengan hasil yang lebih berkualitas.

2. Bidang Kesehatan
Salah satu contoh klasik kontribusi genetika dibidang kesehatan adalah
pada diagnosis dan perawatan penyakit phenylketonuria (PKU). Penyakit ini
merupakan penyakit menurun yang disebabkan oleh mutasi gen pengatur
katabolisme fenilalanin sehingga timbunan kelebihan fenilalanin akan
dijumpai di dalam aliran darah sebagai derivat-derivat yang meracuni sistem
syaraf pusat. Dengan diet fenilalanin yang sangat ketat, bayi dapat terhindar
dari penyakit PKU meskipun gen mutasi penyebabnya sendiri sebenarnya
tidak diperbaiki.

3. Bidang Farmasi
Teknik rekayasa genetika memungkinkan dilakukannya pemotongan
molekul DNA tertentu. Selanjutnya, fragmen-fragmen DNA hasil
pemotongan ini disambungkan dengan molekul DNA lain sehingga terbentuk
molekul DNA rekombinan. Apabila molekul DNA rekombinan ini
dimasukkan kedalam suatu sel bakteri yang sangat cepat pertumbuhannya,
misalnya Escherichia coli, maka dengan mudah akan diperoleh salinan
molekul DNA rekombinan dalam jumlah besardan dalam waktu singkat.
Jika molekul DNA rekombinan tersebut membawa gen yang bermanfaat
bagi kepentingan manusia, maka berarti gen ini telah berhasil diperbanyak
dengan cara yang mudah dan cepat. Prinsip kerja semacam ini telah banyak
diterapkan di berbagai industri yang memproduksi biomolekul penting,
seperti insulin, interferon, dan berbagai hormon pertumbuhan.

4. Bidang Hukum
Beberapa dasawarsa terdahulu, sengketa di pengadilan untuk menentukan
ayah kandung bagi seorang anak sering kali diatasi melalui pengujian
golongan darah. Pada khasus-khasus tertentu, cara ini memang dapat
menyelesaikan masalah ini secara cukup memuaskan, tetapi tidak jarang hasil
yang diperoleh kurang meyakinkan. Untungnya, belakangan ini dikenal yang
jauh lebih canggih, yaitu uji DNA. Dengan membandingkan pola restriksi
pada molekul DNA anak, ibu, dan orang yang dicurigai sebagai ayah
kandung si anak, maka dapat diketahui benar tidaknya kecurigaan tersebut.
Dalam kasus-kasus kejahatan, seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan
bahkan teror pengeboman, teknik rekayasa genetika dapat diterapkan untuk
memastikan benar tidaknya tersangka sebagai pelaku. Jika tersangka masih
hidup, pengujian dilakukan dengan membandingkan DNA tersangka dengan
DNA objek yang tertingga ditempat kejadian, misalnya rambut atau sperma.
Cara ini dikenal sebagai sidik jari DNA (DNA finger printing). Akan tetapi,
jiak tersangka telah mati dan tubuhnya hancur, maka DNA dari bagian-bagian
tubuh tersangka dicocokkan pola restruksinya dengan DNA kedua orang
tuanya atau saudara-saudaranya yang masih hidup.

5. Kemasyarakatan dan kemanusiaan


Berdasarkan data sifat-sifat genetik khususnya penyakit genetik dari kedua
belah pihak yang akan menikah, dapat dijelaskan berbagai kemungkinan
penyakit gentik yang akan diderita oleh anak mereka, dan juga besar kecilnya
kemungkinan tersebut.
Contoh kontribusi genetika dibidang kemanusian antara lain dapat dilihat
pada gerakan yang dinamakan eugenika, yaitu gerakan yang berupaya untuk
memperbaiki kualitas genetika manusia. Jadi, dengan gerakan ini, sifat-sifat
positif manusia akan dikembangkan, sedangkan sifat-sifat negatifnya ditekan.

Anda mungkin juga menyukai