Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

Kata
Pengantar......................................................................................................
......................i
Daftar
Isi..................................................................................................................
..................ii
BAB I...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN....................................................................................................... 2
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 2
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................... 3
1.3. Tujuan........................................................................................................ 3
BAB II..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN........................................................................................................ 4
2.1. Definisi Penyajian Data............................................................................. 4
2.2. Macam Macam Cara Penyajian Data......................................................5
2.2.1. Tabel................................................................................................... 5
2.2.2. Grafik.................................................................................................. 9
BAB III.................................................................................................................. 18
PENUTUP.............................................................................................................. 18
3.1. Kesimpulan.............................................................................................. 18

User
1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada dasarnya statistik dibedakan menjadi dua jenis yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah metode-metode atau cara pendeskripsian yang
berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan
informasi yang berguna. Sedangkan Statistika inferensial adalah yang berkaitan dengan cara
penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel. Pengklasifikasian
menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensial dilakukan berdasarkan aktivitas yang
dilakukan. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai
dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya
yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram,
grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran. Dengan Statistika deskriptif,
kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan
informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika
deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta
kecenderungan suatu gugus data.

Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka angka yang


disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum
diolah dengan teknik statistik tertentu. Ketika data data itu masih berwujud sebagaimana
data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor skor tersebut dapat pula disebut dengan
istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak
beraturan dalam pembuatan laporan penelitian, dimana data tersebut yang harus dilaporkan.
Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data data itu haruslah disajikan kedalam
tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam
sebuah tabel atau gambar-gambar grafik. Penyajian data ini bertujuan memudahkan
pengolahan data dan pembaca memahami data sebagai dasar pengambilan keputusan.

Penyajian data dalam sebuah tabel ataupun gambar grafik memiliki maksud tertentu,
seperti halnya pepatah yang mengatakan satu gambar sama halnya dengan seribu kata,

User
2
yang bermakna bahwa penyajian data dalam bentuk gambar akan lebih cepat bisa ditangkap
atau dimengerti daripada kata-kata yang puitis sifatnya.

Sebagai contoh seorang manajer perusahaan atau seorang pejabat tinggi pemerintahan
akan lebih mudah mengetahui perkembangan harga dengan melihat grafik trend yang naik
daripada harus membaca laporan dengan penuh kata-kata yang bagus, akan tetapi kurang
sistematis penyusunannya. Itulah sebabnya, dalam suatu laporan sering disertai tabel-tabel
atau grafik-grafik. Setelah disajikan dalam bentuk tabel, data sering digambarkan grafiknya.

Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran
dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis
data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri. (Burhan Nurgiyantoro dkk,
2004:31). Pada makalah ini kita akan membahas cara cara mengolah data sebelum disajikan
serta cara menyajikan data data tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah penyajian data itu?
2. Apa saja macam macam cara penyajian data??

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi penyajian data
2. Untuk mengetahui macam macam cara penyajian data

User
3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Penyajian Data


Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan danalisis sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah di baca.
Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami
apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lain
lain.

Penyajian data dalam penelitian disebut display data. Penyajian data ini
dilakukan setelah data di reduksi. Menurut Sugiyono (2010:341) dalam penelitian
kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie card, pictogram,
dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun
dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah di pahami.

Purwanto (2008:264) mengartikan penyajian data adalah kegiatan menyusun data


mentah yang berserakan menjadi lebih teratur sehingga mudah dibaca, dipahami, dan
dianalisis. Cara penyajian data itu dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membuat tabel
atau daftar dan grafik atau diagram.

Menurut Sugiyono (2010:341) dalam prakteknya tidak semudah menyajikan data


yang diperoleh, karena fenomena sosial bersifat kompleks dan dinamis, sehingga apa
yang ditemukan pada saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak lama di
lapangan akan mengalami perkembangan data. Untuk itu peneliti harus selalu menguji
apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetik itu
berkembang atau tidak. Bila setelah lama memasuki lapangan ternyata hipotesis yang di
rumuskan selalu didukung oleh data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis
tersebut terbukti, dan akan berkembang menjadi teori yang ditemukan secara induktif,
berdasarkan data data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya di uji melalui
pengumpulan data yang terus menerus. Bila pola pola yang ditemukan telah didukung

User
4
oleh data selama penelitian, maka pola tersebut sudah menjadi pola yang baku dan tidak
berubah. Pola tersebut selanjutnya yang disiapkan pada laporan akhir penelitian.

Dengan demikian, kami menyimpulkan bahwa penyajian data adalah kegiatan


menyusun data kasar yang belum diolah menjadi lebih teratur kedalam bentuk tabel,
diagram ataupun grafik sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis.

2.2. Macam Macam Cara Penyajian Data


Setiap peniliti harus dapat menyajikan data telah diperoleh melalui observasi,
wawancara, kuesioner maupun dokumentasi. Prinsip dasar penyajian data adalah
komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan dapat menarik pihak lain untuk
membacanya dan memudahkan memahami isinya.

Cara penyajian data ada dua macam yaitu membuat tabel atau daftar dan grafik
atau diagram. Berikut ulasan tentang macam macam penyajian data:

2.2.1. Tabel
Tabel merupakan kumpulan angka angka yang disusun menurut kategori
kategori sehingga memudahkan dalam pembuatan analisis data. Penyajian data dalam
bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah
secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data
tersebut. Tabel mempunya beberapa komponen, berikut contoh sebuah tabel sebagai
bahan untuk menjelaskan komponen tabel.

Tabel 2.2.1
Jumlah Penduduk Lulusan SMP di Desa X

Tahun Frekuensi
2007 115
2008 121
2009 132
Jumlah 368
Sumber: monografi desa X
a) Nomor tabel, diatas judul tabel terdapat nomer tabel yaitu 2.2.1 bila tabel yang
disajikan lebih dari satu, maka hendaknya diberi nomer tabel agar mudah untuk
mencari kembali bila dibutuhkan.

User
5
b) Judul tabel, diatas tabel dituliskan judul tabel, yang memuat informasi mengenai
data serta tempat dan waktu pengumpulannya.
c) Baris, tabel tersebut mempunyai baris 2007 115, 2008 121, 2009 132 dan
jumlah 368.
d) Kolom, tabel diatas mempunyai kolom tahun dan frekuensi penduduk lulusan
SMP.
e) Sel adalah data yang menjadi pertemuan baris dan kolom, yaitu 115, 121, 132,
368.
f) Sumber adalah asal darimana data dikutip. Sumber merupakan pihak yang
melakukan pengumpulan data. Jika tabel tidak memuat sumber, berarti data
dikumpulkan dan ditabulasikan sendiri oleh pembuat tabel.

Macam macam penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:

1. Tabel Baris Kolom

Tabel ini memuat keterangan yang terdiri dari baris dan kolom yang
mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor faktor yang terdiri dari beberapa kategori
dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
Contoh: (fiktif)

Tabel 1
Daftar IP Seorang Mahasiswa Pendidikan Matematika Tahun 2008 2012

No Semester IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
4 IV 3,37
5 V 2,90
6 VI 3,30
7 VII 3,40
Total 22,48
2. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang menyusun distribusi datanya
dalam frekuensi. Tabel ini dapat d bagi menjadi dua, yaitu:
a) Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal

Tabel distribusi frekuensi tunggal adalah tabel yang digunakan untuk


menyusun distribusi yang bersifat tunggal.
Contoh: (fiktif)

User
6
Tabel 2
Jumlah Anak dalam setiap keluarga di desa X tahun 2012

Jumlah Anak f
0 5
1 52
2 75
3 27
4 11
Di atas 4 20
Jumlah 213

b) Tabel Distribusi Frekuensi Berkelompok

Tabel distribusi berkelompok adalah tabel yang digunakan untuk


menyajikan data dalam frekuensi dengan distribusi data berkelompok.
Penggolongan distribusi data dilakukan untuk makin memudahkan memahami
data.
Contoh: (fiktif)

User
7
Tabel 3
Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika
Kelas VII SMP A Tahun 2010

Data f
51 60 3
61 70 8
71 80 17
81 90 12
91 100 5
Jumlah 45

3. Tabel Kontingensi (Tabel Faktorial)

Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel
ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor
(variabel) atau lebih dalam satu perpaduan baris dan kolom.
Contoh: (fiktif)

Tabel 4
Jumlah Pelajar di Wilayah X tahun 2010
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan

JENIS TINGKAT SEKOLAH JUMLAH


SD SMP SMA
KELAMIN
Laki laki 4756 2795 1459 9012
Perempuan 4032 2116 1256 7404
Jumlah 8798 4911 2715 16416
Catatan: Faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k
kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b
menyatakan baris dan k menyatakan kolom.

User
8
2.2.2. Grafik
Pembuatan grafik pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel
distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel
distribusi frekuensi. Oleh karena itu pembuatan grafik selalu diawali dengan
pembuatan tabel distribusi frekuensi.
Penggambaran data dalam sebuah grafik dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai jenis grafik, tergantung jenis datanya. Bila data yang hendak
disajikan berupa data nominal, maka penyajian data menggunakan grafik batang,
gambar, garis, atau lingkaran. Sedangkan jika data bersifat kontinum maka penyajian
data biasanya menggunakan grafik histogram, poligon atau kurva.

1. Data Nominal

Data nominal merupakan data yang bersifat kategorik. Data yang satu dengan
yang lain dapat dipisah pisahkan secara tegas.

a. Grafik Batang

Grafik batang merupakan grafik yang menggambarkan data menggunakan


batang. Batang menunjukkan data dan ketinggiannya menunjukkan frekuensinya.
Contoh:(fiktif)
Diketahui data jumlah anak dalam keluarga penduduk di desa X tahun 2012, yang
diikuti oleh 213 keluarga sebagai berikut:

Tabel 5
Jumlah Anak dalam setiap keluarga di desa X tahun 2012

Jumlah Anak f
0 5
1 52
2 75
3 27
4 11
Di atas 4 20
Jumlah 213

Gambar Grafik Batang 1

User
9
Jumlah Anak dalam setiap keluarga di desa X tahun 2012
80

70

60

50 Jumlah Anak
40

30

20

10

0
0 1 2 3 4 5

b. Grafik Gambar (Pictogram)

Grafik gambar adalah grafik yang disajikan dalam bentuk gambar. Hal ini
dilakukan supaya gambar yang disajikan lebih komunikatif. Di dalam bidang
koordinat XY dinyatakan dalam gambar gambar dengan ciri khusus untuk suatu
karakteristik. Misalnya untuk menyatakan jumlah buku di perpustakaan pada
tahun tahun tertentu, dapat digambarkan berupa gambar buku tiap gambar
mewakili suatu jumlah tertentu.

Tabel 6
Jumlah Buku di Perpustakkan A Tahun 2006 2010

Tahun Jumlah
2006 150
2007 175
2008 145
2009 200
2010 195

Grafik Pictogram

User
10
Jumlah Buku di Perpustakaan ATahun 2006 - 2010
250

200

150

100

50

0
2005.5 2006 2006.5 2007 2007.5 2008 2008.5 2009 2009.5 2010 2010.5

c. Grafik Garis

Grafik garis adalah grafik yang menyajikan data dalam sebuah garis,
biasanya dibuat untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan dari waktu ke
waktu. Perkembangan tersebut bisa nak bisa turun. Jal ini akan nampak secara
visual melalui garis dalam grafik.

Dalam grafik terdapat garis vertikal yang menunjukkan jumlah dan yang
mendatar menunjukkan variabel tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah,
yang perlu di perhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala
pada garis vertikal yang akam mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.
Contoh: (fiktif)
Perkembangan Nilai Matematika Rina dari semester I sampai semester V tahun
ajaran 2011 2013 sebagai berikut:

Tabel 7
Nilai Matematika Rina tahun ajaran 2011 2013

Semester Nilai
I 80
II 95
III 75
IV 100
V 85

Grafik Garis

User
11
Nilai Matematika RinaTahun ajaran 2011 - 2013
120

100

80
Nilai
60

40

20

0
I II III IV V

d. Grafik Lingkaran

Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan grafik
lingkaran. Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai
kelompok.
Contoh:(fiktif)
dari hasil penelitian mengenai pelajaran matematika dengan sampel 50 siswa di
SMP X diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 8
Penilaian Siswa terhadap Pelajaran Matematika di SMP X

No Penilaian Jumlah
1 Sangat suka 12
2 Suka 13
3 Tidak suka 19
4 Sangat tidak suka 6
Penyajian data tersebut dalam diagram lingkaran adalah sebagai berikut:

Cari presentase masing masing data tersebut


Sangat suka = 24%
Suka = 26%
Tidak suka = 38%
Sangat tidak suka = 12%

Cari luas sudut yang dibutuhkan untuk setiap data


Sangat suka = 2,4

User
12
Suka = 2,6
Tidak suka = 3,8
Sangat tidak suka = 1,2
Selanjutnya luas luas kelompok data tersebut di gambarkan ke dalam
bentuk lingkaran.

Grafik Lingkaran

Penilaian siswa terhadap nilai Matematika

Sangat suka
Suka
Tidak suka
Sangat tidak suka

2. Data Kontinum

Berbeda dengan data nominal, data kontinum tidak dapat dipisahkan satu sama
lain secara eksklusif. Data kontinum bersambungan dalam sebuah skala yang bersifat
kontinum.

a. Grafik Histogram merupakan grafik batang yang disusun secara teratur dan
berimpitan satu dengan yang lainnya tanpa ruang antara. Contoh: (fiktif)
Diketahui nilai ujian matematika kelas VIII SMP X tahun 2008 yang diikuti oleh 65
orang siswa sebagai berikut:

User
13
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Nila Ujian Matematika
Kelas VIII SMP X Tahun 2008

No Skor Frekuensi
1 25 34 6
2 35 44 8
3 45 54 11
4 55 64 14
5 65 74 12
6 75 84 8
7 85 94 6
Jumlah 65

Grafik Histogram

16

14

12

10

0
frekuensi

b. Grafik Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu
variabel. Tampilan poligon berupa garis garis patah yang menghubungkan nilai
tengah dari setiap interval kelas. Poligon juga disebut grafik untuk menggambarkan
data dengan menghubungkan tiitk titik tengah batang histogram sehingga sering
disebut dengan frekuensi histogram.
Contoh: (fiktif) Menggunakan tabel 9

User
14
Tabel 10

No Skor Nilai Tengah (Xi) Frekuensi


1 25 34 29,5 6
2 35 44 39,5 8
3 45 54 49,5 11
4 55 64 59,5 14
5 65 74 69,5 12
6 75 84 79,5 8
7 85 94 89,5 6
Jumlah 65
Grafik
Poligon

Nilai Matematika
16

14

12

10

0
25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64 65 - 74 75 - 84 85 - 94

c. Grafik Kurva merupakan perataan atau penghalusan dari garis garis poligon.
Gambar poligon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan
data skor itu sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurva dilakukan
dengan meratakan garis gambar poligon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan
sehingga menjadi rata.

User
15
Grafik Kurva

Frekuensi
16

14

12

10
Frekuensi
8

0
25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64 65 - 74 75 - 84 85 - 94

User
16
Soal soal

1 Tabel berikut menunjukkan banyaknya siswa di suatu kabupaten menurut tingkat


sekolah pada tahun 2014

Sajikan data di atas dalam diagram lingkaran dan tentukan besar persentasenya
masing-masing!
Penyelesaian :
Jumlah seluruh siswa adalah 1.000 orang. Seluruh siswa diklasifikasikan menjadi 5
katagori: SD = 175 orang, SMP = 600 orang, dan SMA = 225 orang.
Menentukan besarnya persentase masing-masing :
175
siswa SD = 1000 100%=17,5%

600
siswa SMP = 1000 100%=60%
225
siswa SMA = 1000 100%=22,5%


Menentukan besarnya sudut masing-masing :
175 o o
siswa SD = 1000 360 = 63

600 o o
siswa SMP = 1000 360 = 216
225 o o
siswa SMP = 1000 360 = 81

Berikut diagram lingkarannya :

2 Jumlah lulusan SMA X di suatu daerah dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah
sebagai berikut.

User
17
Nyatakan data di atas dalam bentuk diagram batang.
Penyelesaian :
Data tersebut dapat disajikan dengan diagram batang sebagai berikut.

3 Dalam enam bulan pertama tahun 2007, pemakaian daya listrik dari koperasi ABC
seperti tertuang pada tabel berikut.

Sajikan data diatas ke dalam diagram garis dan kemudian tafsirkan.!


Penyelesaian :

Dari diagram garis di atas dapat dibaca dan ditafsirkan, misalkan :

User
18
Pada bulan Januari - Februari pemakaian listrik bertambah dengan kemiringan
garisnya positif.
Pada bulan Februari - Maret pemakaian listrik menurun dengan kemiringan
garisnya negatif.
Dari bulan Maret - Juni pemakaian listrik semakin meningkat dengan
kemiringan garisnya positif untuk setiap bulannya, meskipun kemiringannya
ini masih lebih kecil dibandingkan dengan periode bulan Januari - Februari.
4 Buatlah diagaram batang daun dari data berikut.
45, 10, 20, 31, 48, 20, 29, 27, 11, 8,
25, 21, 42, 24, 22, 36, 33, 22, 23, 13,
34, 29, 25, 39, 32, 38, 50, 5
Penyelesaian :
Diagram batang daunnya adalah

Dari diagram batang daun di atas dapat dibaca sebagai berikut :


Ukuran terkecil (nilai terkecil) adalah 5,
Ukuran terbesar adalah 50,
Ukuran ke-1 sampai ke-9 adalah 5, 8, 10, 11, 20, 20, 21, 22, 22.
Ukuran ke-16 (nilai ke-16) adalah 29.

5 Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan dalam
distribusi bergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram dan
poligon frekuensi.

Penyelesaian :
Histogram dan poligon frekuensi dari tabel di atas dapat ditunjukkan sebagai berikut.

User
19
6 Dari daftar data dalam tabel distribusi frekuensi absolut pada Tabel berikut,
tentukanlah tabel distribusi frekuensi relatifnya.

Penyelesaian:
Jumlah frekuensi (n) = 4 + 13 + 21 + 11 + 7 = 56.
Untuk kelas ke-1: frel = 4/56 100% = 7,14%
Untuk kelas ke-2: frel = 13/56 100% = 23,21%
Untuk kelas ke-3: frel = 21/56 100% = 37,5%

Demikian seterusnya sehingga diperoleh nilai-nilai seperti pada kolom ketiga Tabel
berikut.

7 Selama satu tahun tim sepak bola Harapan Jaya bermain sebanyak 27
kali sementara jumlah gol yang mampu dicetak oleh kesebelasan
tersebut di dalam setiap pertandingannya dapat dilihat pada tabel
berikut. Buatlah diagram batangnya!

User
20
Penyelesaian:
Bila data tersebut diubah ke dalam diagram batang maka akan terlihat
seperti ini:

8 Berikut ini adalah tabel berat badan seorang bayi yang dipantau sejak lahir sampai
berusia 9 bulan.

Usia
(bulan) 3,5 4 5,2 6,4 6,8 7,5 7,5 8 8,8 8,6
Berat
Badan
(kg) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Buatlah diagram garisnya

User
21
9 Seorang peneliti mengadakan penelitian tentang berat badan dari 35 orang.

Data hasil penelitian itu (dalam kg) diberikan berikut ini:

48 32 46 27 43 46 25 41 40 58 16 36
21 42 47 55 60 58 46 44 63 66 28 56
50 21 56 55 25 74 43 37 51 53 39

Sajikan data tersebut ke dalam tabel distribusi frekuensi.

Jawaban :
Tabel distribusi frekuensi

Inter
val Tur Frekue
Kelas us nsi
16
25 E 5
26
35 C 3
36
45 ED 9
46
55 EE 10
56
65 EA 6
66
75 B 2
Juml
ah 35

User
22
BAB III

User
23
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat di tarik kesimpulan, bahwa penyajian
data dengan tabel bisa memberikan angka angka yang lebih rinci,
tetapi tidak bisa cepat diambil kesimpulan. Sedangkan dengan
grafik, kesimpulan bisa dengan cepat diambil tetapi angka
angkanya kurang rinci.

Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk


memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara
terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam
menganalisis data tersebut. Data mentah yang berserakan ditata
dan diatur dalam sebuah tabel.

Penyajian data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan


data secara visual dalam sebuah gambar. Sehingga penyajian data
dalam bentuk ini lebih mudah untuk dibaca dan lebih menarik.

User
24

Anda mungkin juga menyukai