KEGIATAN HOMEVISITE
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KELUARGA
DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN
Oleh :
Enggy Inglian Dani, S.Kep
NIM. 16100911
CI klinik :
Ns. Saparudin Daud, MM
CI Akademik :
Ns. Dewi Kurnia Putri, M.Kep
2.
3.
4.
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul proposal : Homevisite Asuhan Keperawatan pada Keluarga dengan
Halusinasi
Nama mahasiswa : Enggy Inglian Dani, S.Kep.
NIM : 16100911
Program Studi : Praktik Profesi Ners Ilmu Keperawatan
A. Latar belakang
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang didasarkan
pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-Spritual yang
komperhensif. Klien dapat berupa individu, keluarga dan komunitas baik dalam
keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan keperawatan jiwa meluputi
pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan, pengubahan lingkungan dan
dukungan sistem sosial.
Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem pendukung
utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien berada dirumah.
Oleh karena itu keluarga memiliki peran penting didalam upaya pencegahan
kekambuhan penyakit pada klien jiwa. Melihat fenomena diatas, maka keluarga
perlu mempunyai pemahaman mengenai cara perawatan anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perawat dapat
melaksanakan penyuluhan guna memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang halusinasi pendengaran pada pasien
sehingga keluarga mampu memahami tentang halusinasi pendengaran dan
mampu merawat keluarga dengan halusinasi pendengaran.
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang halusinasi selama 30 menit
keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertian halusinasi pendengaran
b. Beberapa faktor penyebab terjadinya halusinasi pendengaran
c. Menyebutkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran
d. Mengetahui cara menghadapi munculnya halusinasi pendengaran
e. Merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi
C. Isi materi
1. Pengertian halusinasi pendengaran
2. Penyebab terjadinya halusinasi pendengaran
3. Tanda dan gejala halusinasi pendengaran
4. Cara menghadapi munculnya halusinasi pendengaran
5. Merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi pendengaran
D. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
E. Media pembelajaran
1. Leaflet
2. Lembar balik
F. Materi pengajaran
1. Pengertian halusinasi
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa dimana pasien mengalami
perubahan sensori, persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan dan penghiduan, pasien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada (Keliat, 2006).
2. Penyebab halusinasi pendengaran
Menurut keliat (2011), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah :
a. Faktor predisposisi
1) Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan
respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini
ditunjukkan oleh penelitian-penelitian yang berikut:
a) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak
yang lebih luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi pada
daerah frontal, temporal dan limbik berhubungan dengan perilaku
psikotik.
b) Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yang
berlebihan dan masalah-masalah pada system reseptor dopamin
dikaitkan dengan terjadinya skizofrenia.
c) Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikal menunjukkan
terjadinya atropi yang signifikan pada otak manusia. Pada anatomi
otak klien dengan skizofrenia kronis, ditemukan pelebaran lateral
ventrikel, atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil
(cerebellum). Temuan kelainan anatomi otak tersebut didukung
oleh otopsi (post-mortem).
2) Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi
respon dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan
yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah
penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.
3) Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita
seperti: kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan,
bencana alam) dan kehidupan yang terisolasi disertai stress.
(Stuart,2001)
b. Faktor Presipitasi
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah
adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak
berguna, putus asa dan tidak berdaya. Penilaian individu terhadap stressor
dan masalah koping dapat mengindikasikan kemungkinan kekambuhan
(Keliat, 2011).
A. Identitas klien
No. RM : 03.06.98
Nama : Tn. A
Umur : 33 Tahun
Pendidikan terakhir : SLTA
Alamat pasien : Jl. Gurami No. 07 Pekanbaru, Tangkerang Tengah
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Batak
Agama : Kristen
Status dalam keluarga : Anak kandung
Status perkawinan : Belum Kawin
Nama Penanggung jawab : Ibu
Diagnosis : Halusinasi
Lama dirawat : Pasien Rawat Jalan (Kontrol Poli)
B. Tujuan kunjungan rumah
1. Melakukan pengkajian keperawatan terhadap keluarga
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi yang dialami pasien
beserta proses terjadinya
c. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi
2. Keluarga dapat terlibat didalam perawatan diri
a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi
b. Melatih keluarga cara merawat langsung pasien dengan halusinasi
3. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien
Membantu keluarga mambuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
C. Strategi pelaksanaan
D. Kriteria evaluasi
1. Keluarga Mengetahui tentang pengertian halusinasi
2. Keluarga mengetahui tentang penyebab halusinasi pendengaran
3. Keluarga mengetahui tentang tanda dan gejala halusinasi pendengaran
4. Keluarga mengetahui tentang cara mengontrol halusinasi pendengaran
5. Keluarga mengetahui tentang peran anggota keluarga dalam merawat pasien
dengan halusinasi pendengaran
E. Referensi
Keliat, Budi Anna. (2011). Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.
Stuart dan Laraia. (2001). Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6.
St. Louis: Mosby Year Book.
No. RM : 03.06.98
Nama : Tn. A
Umur : 33 tahun
Suku : Batak
Agama : Kristen
Diagnosis : Halusinasi
Nama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status perkawinan :
1.
2.
11. Sikap pasien terhadap keluarga : menurut/ acuh tak acuh/ menolak
12. Sikap keluarga terhadap pasien : menerima/ menolak/ acuh tak acuh
13. Kesukaran keluarga dalam perawatan pasien di rumah : ada/ tidak ada
14. Sikap pasien terhadap tetangga : baik/ acuh tak acuh/ menolak
15. Sikap tetangga terhadap pasien : menerima/ acuh tak acuh/ menolak
Gemuk/kurus/ sakit-sakitan
Gesit/ lamban
8. Lain lain :
E. Kondisi Disabilitas Rehabilitasi Pasien:
1. Bangun tidur 1 2 3 4
2. BAB 1 2 3 4
3. BAK 1 2 3 4
4. Waktu mandi 1 2 3 4
5. Ganti pakaian 1 2 3 4
9. Pergi tidur 1 2 3 4
5
b. Tingkah laku sosial
14. Bergaul 1 2 3 4
5
19. Aktif atau rajin melakukan kegiatan/ pekerjaan 1 2 3 4
Jumlah Nilai
F. Kesimpulan
1. Stressor psikososial:
G. Saran
2. Lain-lain
Ketua RT/ RW
( )