Anda di halaman 1dari 7

NI KADEK DWI MAHENI

1502622010029

EKONOMI AKUNTANSI REGULER III A PAGI

Fakultas Ekonomi

Universitas Mahasaraswati Denpasar

TahunAjaran 2016

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL


Pada hari ini 3 Oktober 2012, telah dibuat dan ditandatangani perjanjian sewa oleh dan
antara para pihak sebagai berikut:

Nama : Muhammad
Tempat/Tanggal Lahir : Bogor,19 September 1982
Alamat : Jl. Mulawarman No. 214, Cibinong Bogor
Pekerjaan : PNS
No KTP : 5171024201980004
No tlp : 08123886265
Sebagai pihak yang menyewakan, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama : Mustoffa
Tempat/Tanggal Lahir : Bogor,15 September 1992
Alamat : Jl. Pulau Bali No. 99, Cibinong Bogor
Pekerjaan : Wiraswasta
No KTP : 5127689054328967
No tlp : 036123886364
Sebagai pihak penyewa, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini PIHAK KEDUA berkeinginan untuk menyewa mobil dengan ciri-ciri:

Tipe : VZ2000
Warna : Hitam
CC : 2000
Kapasitas : 8 orang

Atas permohonan sewa mobil tersebut diatas, kedua belah pihak sepakat untuk
mengadakan Perjanjian Sewa Menyewa Mobil dan sepakat untuk saling mengikatkan diri
dalam suatu perjanjian sewa ini dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
OBYEK PERJANJIAN
1. Obyek sewa dalam perjanjian ini yaitu mobil seluas merk Azala tipe VZ2000 keluaran
tahun 2007 warna Hitam sebagaimana BPKB no 2410741297, selanjutnya disebut
MOBIL.

2. PIHAK KESATU menjamin bahwa MOBIL tersebut adalah Hak PIHAK PERTAMA.

Pasal 2
JANGKA WAKTU DAN HARGA SEWA

1. PIHAK PERTAMA setuju MOBIL disewa oleh PIHAK KEDUA, dengan jangka waktu
dan harga yang disepakati oleh Kedua belah Pihak sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini.

2. Jangka waktu sewa selama 5 hari terhitung mulai tanggal 21 Oktober 2012 dan berakhir
pada tanggal 26 Oktober 2012 dengan harga sewa sebasar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima
ratus ribu rupiah) tidak termasuk PPN.

3. PIHAK KEDUA berkewajiban membayar lunas harga sewa kepada PIHAK PERTAMA
senilai tersebut huruf a Pasal ini selambat-lambatnya tanggal 19 Oktober 2012.

4. PIHAK KEDUA mempunyai hak Opsi untuk memperpanjang sewa Mobil, perpanjangan
mana harus diajukan tertulis oleh PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 2 hari sebelum
perjanjian ini berakhir.

Pasal 3
MASA PERCOBAAN

1. PIHAK KEDUA dapat melakukan uji coba operasional dan penyesuaian mobil pada
19 Oktober 2012 sampai dengan 20 Oktober 2012, atas biaya PIHAK KEDUA termasuk
biaya-biaya perbaikan mobil yang diperlukan.
2. Apabila dalam masa uji coba, ternyata diperlukan perbaikan-perbaikan mobil dalam
kategori berat untuk menunjang operasional PIHAK KEDUA sehingga diperlukan biaya
yang cukup besar maka hal tersebut dapat dimusyawarahkan dengan PIHAK KESATU.

Pasal 4
LAIN-LAIN

1. Dalam jangka sewa berjalan PIHAK KEDUA berkewajiban merawat dan memelihara
mobil sebagaimana layaknya pemilik tidak terbatas pada perawatan dan pemeliharaan
tetapi juga termasuk perbaikan.

2. PIHAK KEDUA dilarang melakukan pengalihan hak sewa kepada pihak lain tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA.

3. PIHAK PERTAMA diberikan ijin oleh PIHAK KEDUA untuk sewaktu-waktu meninjau
MOBIL, dengan pemberitahuan terlebih dahulu.

4. Dalam hal berakhirnya perjanjian PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengembalikan


MOBIL secara utuh dalam keadaan berfungsi normal dan semua penambahan-
penambahan yang telah dilakukan PIHAK KEDUA sepenuhnya terhadap MOBIL
menjadi hak PIHAK PERTAMA.

5. Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini, diatur kemudian dalam suatu
addendum yang merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini.

6. Dalam hal terjadi perselisihan, Kedua Belah Pihak sepakat untuk menyelesaikanya
dengan cara musyawarah untuk mufakat, dan bila tidak terjadi kesepakatan, Kedua belah
Pihak memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Cibinong.
Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua),keduanya
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian

Untuk mengetahui apakah suatu perjanjian adalah sah atau tidak sah, maka perjanjian
tersebut harus diuji dengan beberapa syarat. Pasal 1320 KUH Perdata menentukan empat
syarat untuk sahnya suatu perjanjian, yaitu:

1. sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;

2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;

3. suatu hal tertentu;

4. suatu sebab yang diperkenankan.

Sehingga berdasarkan syarat sah nya perjanjian tersebut, maka perjanjian sewa menyewa
tersebut adalah sah, karena telah memenuhi segala unsur dalam syarat sahnya perjanjian,
yaitu :
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya

Maksudnya ialah para pihak yang terlibat dalam perjanjian harus sepakat atau setuju
mengenai hal-hal pokok dari perjanjian tersebut. Pasal 1321 KUH Perdata menentukan
bahwa kata sepakat tidak sah apabila diberikan karena kekhilafan atau diperoleh dengan
paksaan atau penipuan.

Dalam perjanjian sewa menyewa tersebut, yang dimaksud dengan sepakat mereka yang
mengikatkan dirinya dapat kita temukan dalam bagian "kedua belah pihak sepakat untuk
mengadakan Perjanjian Sewa Menyewa Mobil dan sepakat untuk saling mengikatkan
diri dalam suatu perjanjian sewa ini".

2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan

Pasal 1330 KUH Perdata menentukan bahwa setiap orang adalah cakap untuk membuat
perikatan, kecuali undang-undang mnenetukan bahwa ia tidak cakap. Mengenai orang-
orang yang tidak cakap untuk membuat perjanjian dapat kita temukan dalam Pasal 1330
KUH Perdata yaitu orang - orang yang dianggap belum dewasa menurut undang -
undang dan orang yang ditaruh dibawah pengampuan (cacat mental)

Dalam perjanjian sewa menyewa tersebut, yang dimaksud dengan kecapakan untuk
membuat suatu perikatan dapat kita temukan dalam bagian identitas dari kedua belah
pihak yaitu pihak pertama berumur 30 tahun dan pihak kedua berumur 20 tahun,
keduanya telah dianggap dewasa dan cakap menurut hukum.

3. Suatu hal tertentu

Mengenai hal ini dapat kita temukan dalam Pasal 1332 dan 1333 KUH Perdata. Pasal
1332 KUH Perdata menentukan bahwa hanya barang-barang yang dapat diperdagangkan
saja dapat menjadi pokok suatu perjanjian. Sedangkan, Pasal 1333 KUH Perdata
menentukan suatu perjanjian harus mempunyai sebagai pokok suatu barang yang paling
sedikit ditentukan jenisnya.
Dalam perjanjian sewa menyewa tersebut, yang dimaksud dengan suatu hal tertentu dapat
kita temukan pada bagian objek perjanjian pada pasal 1 dalam perjanjian sewa menyewa
tersebut.

4. Suatu sebab yang halal

Maksudnya ialah isi dari perjanjian tidak dilarang oleh undang-undang atau tidak
bertentangan dengan kesusilaan atau ketertiban umum (Pasal 1337 KUH Perdata). Selain
itu Pasal 1335 KUH Perdata juga menentukan bahwa suatu perjanjian yang dibuat tanpa
sebab atau dibuat karena suatu sebab yang palsu atau terlarang adalah tidak mempunyai
kekuatan hukum.

Dalam perjanjian sewa menyewa tersebut, yang dimaksud dengan suatu sebab yang halal
dapat kita lihat dari isi perjanjian sewa menyewa tersebut yang tidak melanggar suatu
peraturan perundang - undangan dan kesusilaan yang ada di masyarakat karena hanya
mengenai sewa menyewa mobil saja.

Anda mungkin juga menyukai