Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan
kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Geografi. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Klasifikasi Iklim Di
Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh
karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada guru pengajar kami yang telah memberikan
limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah
berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini.
Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang
akan datang.
Harap kami, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami dalam
mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang
membacanya.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai
petani, oleh sebab itu pengklasifikasian iklim di Indonesia sering ditekankan pada pemanfaatannya
dalam kegiatan budidaya pertanian. Pada daerah tropik suhu udara jarang menjadi faktor pembatas
kegiatan produksi pertanian, sedangkan ketersediaan air merupakan faktor yang paling menentukan
dalam kegiatan budidaya pertanian khususnya budidaya padi.
Klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau
standar yg ditetapkan. Mengklasifikasi menggolong-golongkan menurut jenis, menyusun ke dalam
golongan. Iklim adalah suatu keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan, dan sinar matahari) pada
suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama di suatu daerah.Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca
dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang
ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang
menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi.
Perubahan iklim global merupakan malapetaka yang akan datang! Kita telah mengetahui
sebabnya - yaitu manusia yang terus menerus menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil
seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGANTAR IKLIM


Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif
lama. Iklim yang terdapat di suatu daerah atau wilayah tidak dapat dibatasi hanya oleh satu analisir
iklim tetapi merupakan kombinasi berbagai anasir iklim ataupun cuaca. Untuk mencari harga rerata
tergantung pada kebutuhan dan keadaan. Hal yang penting adalah; untuk mengetahui penyimpangan-
penyimpangan iklim harus berdasarkan pada harga normal, yaitu harga rerata cuaca selama 30 tahun.
Angka 30 tahun merupakan persetujuan internasional.

Iklim suatu daerah disusun oleh unsur-unsur yang variasinya besar, sehingga hampir tidak
mungkin dua tempat yang berbeda mempunyai iklim yang identik. Sebetulnya tidak terbatas jumlah
iklim di permukaan bumi ini yang memerlukan penggolongan dalam suatu kelas atau tipe. Perlu
diketahui bahwa semua klasifikasi yang ada merupakan buatan manusia sehingga masing-masing ada
kebaikannya dan keburukannya. Satu hal yang penting adalah persamaan tujuan yaitu berusaha untuk
menyederhanakan jumlah iklim lokal yang tidak terbatas jumlahnya, menjadi golongan yang
jumlahnya relatif sedikit yaitu kelas-kelas yang mempunyai sifat yang penting dan bersamaan.

Iklim di suatu negara tidak selalu sama, melainkan selalu berbeda antara negara satu dengan
lainnya, hal demikian mampu menyebabkan perbedaan dalam bidang proses alami, perkembangan
dan kehidupan biologis. Sehingga, perbedaan iklim antara negara dapat berpengaruh kepada: proses
pembentukan tanah, pelapukan batuan, kesuburan lahan pertanian, jenis tanaman budidaya, erosi, dan
sedimentasi. Perbedaan iklim ditentukan oleh faktor pengendali iklim negara bersangkutan dan
keberadaan kuantitas dan kualitas unsur-unsur atau elemen-elemen iklim di setiap negara, yang rentan
sekali mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Pengaruh pengendali iklim sifatnya
tetap/permanen, sedang pengaruh elemen-elemen iklim bersifat tidak tetap/remanen. Baik pengendali
iklim dan elemen iklim merupakan faktor utama sebagai penentu iklim bagi negara.

Perbedaan iklim di setiap negara banyak dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya lokasi
negara, kedudukan matahari, luas darat dan luas laut, topografi, dll. Faktor-faktor itu biasa disebut
pengendali iklim. Peng endali iklim dapat mengatur keberadaan unsur-unsur atau elemen-elemen
iklim di suatu wilayah. Ada dua faktor pengendali iklim, yaitu:

1. Faktor Luar Bumi


Faktor pengendali iklim dari luar bumi ialah matahari. Sinar matahari adalah sebagai sumber
panas atau energi bagi bumi. Panas matahari atau energi mampu mempengaruhi keberadaan dan
perkembangan terhadap: angin, awan, hujan, temperatur, tekanan udara, dll. Kedudukan matahari
terhadap bumi atau sebaliknya, sepanjang tahun tidak sama, tetapi selalu bergeser. Hal ini dapat
terjadi karena rotasi dan revolusi oleh bumi terhadap matahari, sehingga luasan daerah di bumi yang
mendapat energi selalu berubah, baik kuantitas, kualitas, dan lama waktunya. Kedudukan matahari
terhadap bumi berpengaruh besar bagi pembagian daerah iklim di bumii.

2. Faktor Dalam Bumi


Faktor pengendali iklim dari dalam bumi ditentukan oleh manusia dan faktor fisis daerah
bersangkutan. Pengendali iklim oleh manusia tidak banyak merubah keadaan dan perkembangan
iklim, tetapi hanya mampu memperkecil pengaruh iklim, seperti membuat hujan buatan. Keadaan fisis
daerah yang berperan sebagai pengatur iklim adalah:

1) Garis Lintang
2) Bentuk muka bumi
3) Topografi
4) Daerah tekanan udara
5) Permukaan tanah
6) Luas darat dan laut

Iklim juga didefinisikan sebagai berikut :

Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat
dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatny
(World Climate Conference, 1979)
Kondep abstrak yang menyatakan kebiaasan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu daerah
selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980)
Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang
terjadi di suatu daerah SIFAT selama kurun waktu yang panjang (Gibbs, 1978)

SIFAT-SIFAT IKLIM :

Berlaku untuk waktu yang lama.


Meliputi daerah yang luas.
Merupakan hasil rata-rata cuaca, bukan merupakan pencatatan baru.

UNSUR-UNSUR IKLIM :
1.Penyinaran Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi sumber
energi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan
sudut datang sinar matahari.
2.Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan
berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara
tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian
utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran
secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat
untuk mengukur suhu disebut termometer.
3.Kelembapan Udara (humidity)
Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu udara, makin
banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi,
Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah
higrometer.
4.Per-Awanan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian
bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.
5.Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu.
Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain
Gauge).
6.Angin
Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke
daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya
perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat
untuk mengukur arah dan. kecepatan angin disebut anemometer.

2.2 KLASIFIKASI IKLIM


Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim
yang terdapat di bumi. Akibat perbedaan latitudo (posisi relatif terhadap khatulistiwa, garis lintang),
letak geografi, dan kondisi topografi, suatu tempat memiliki kekhasan iklim. Klasifikasi iklim
biasanya terkait dengan bioma atau provinsi floristik karena iklim mempengaruhi vegetasi asli yang
tumbuh di suatu kawasan.
Klasifikasi iklim yang paling umum dikenal adalah klasifikasi Koeppen dan Geiger.
Klasifikasi ini berlaku untuk seluruh dunia sehingga sering dirujuk untuk kajian-kajian geologis dan
ekologi. Beberapa negara mengembangkan klasifikasi iklim sendiri untuk mengatasi variasi iklim
tempatan yang beragam. Indonesia, misalnya, lebih sering menggunakan sistem klasifikasi Schmidt
dan Ferguson (SF)[1], yang ternyata disukai untuk kajian-kajian kehutanan dan pertanian. Sistem SF
didasarkan pada klasifikasi yang terlebih dahulu disusun oleh Mohr, namun diperhalus kriterianya.
Klasifikasi Koeppen pertama kali diajukan oleh Wladimir Kppen (Jerman). Sistem ini lalu
direvisi beberapa kali oleh Kppen sendiri. Selanjutnya, bersama dengan Geiger, klasifikasi ini lalu
diperbaiki. Selain berdasarkan parameter iklim (seperti suhu udara, presipitasi, dan radiasi surya
harian), klasifikasi ini juga mendasarkan pada tipe vegetasi suatu tempat.
klasifikasi Koppen adalah rerata curah hujan dan temperatur bulanan maupun tahunan.
Tanaman asli dilihat sebagai kenampakan yang terbaik dari keadaan iklim sesungguhnya, sehingga
batas iklim ditentukan dengan batas hidup tanaman. Koppen mengenalkan bahwa daya guna hujan
terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman tidak tergantung pada hanya jumlah hujan tapi
juga tergantung pada intensitas evaporasi yang menyebabkan hilangnya air yang cukup besar, baik
dari tanah maupun dari tanaman.. Hubungan intensitas evaporasi dan daya guna hujan ditunjukkan
dengan hubungan antara hujan dan temperatur. Misalnya: jumlah hujan yang sama yang terjadi di
daerah iklim panas atau terpusat pada musim panas yang berarti evaporasi besar, adalah kurang bagi
tanaman daripada yang jatuh di daerah beriklim sejuk. Walaupun demikian metode untuk mengukur
daya guna hujan ini tidak begitu memuaskan.

Koppen menggunakan simbol-simbol tertentu untuk mencirikan tipe iklim. Tiap tipe iklim
terdiri dari kombinasi dan masing-masing huruf mempunyai arti sendiri-sendiri. Koppen membagi
bumi dalam 5 kelompok iklim, yaitu :

a) Iklim Hujan Tropika (Tropical Rainy Climates)


Iklim ini diberi simbol A. Daerah yang mempunyai temperatur bulan terdingin lebih besar
daripada 18C (64F) termasuk iklim ini yang dibagi menjadi beberapa tipe iklim, yaitu:

1) Tropika Basah (Af)


Daerah yang termasuk tipe iklm ini harus memenuhi syarat di atas dan daerah bulan
terkering hujan rerata lebih besar dari 60 mm.

2) Tropika Basah (Am)


Jumlah hujan pada bulan-bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan
kering. Tipe ini memiliki bulan-bulan basah dan bulan-bulan kering. Bulan-bulan kering dapat
diimbangi oleh bulan basah, sehingga pada daerah-daerah yang demikian basah terdapat hutan yang
cukup lebat.

3) Tropika Basah Kering (Aw)


Jumlah bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering sehingga
vegetasi yang ada adalah padang rumput dengan pepohonan yang jarang.
b) Iklim Kering (dry climate)
35% of Earth's land surface , evaporation exceeds precipitation

Iklim steppe (Bs) : desert / precipitation < 1/2 evaporation


Iklim padang pasir (Bw) : precipitation > 1/2 evaporation

c) Iklim sedang (humid mesothermal climate)

27% of Earth's total surface area , 55 % of world's population , Warmest month > 50 degrees
F, Coldest month > 32 degrees F but < 64.4 degrees F

1. Iklim sedang dengan musim panas yang kering (Cs dry summer subtropical climate) : Dry
summer / "Mediterranean"
2. Iklim sedang dengan musim dingin yang kering (Cw) : winter dry period
3. Iklim sedang yang lembab (Cf) : no dry season / all months > 1.2 in. precip.

d) Iklim dingin (humid microthermal climate)


21% of Earth's land surface (7% total surface) , warmest month > 50 deg F , coldest month <
32 deg F , great variability in temperature , snow climates , only in mountains in the southern
hemisphere

1. Iklim dingin dengan musim dingin yang kering (Dw) : dry winter
2. Iklim dingin tanpa pernah kering (Df) : no dry period

e) Iklim kutub (polar)


warmest month below 50 degrees F

1. Iklim tundra (Et) : tundra and ice cap


2. Iklim es- salju abadi (Ef) : cold, ice climates

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan penggunaan klasifikasi iklim adalah :

Tujuan klasifikasi iklim dibuat untuk : pertanian, kelautan, pernerbangan dll


Luas cakupan wilayah klasifikasi iklim : makro, meso, dan mikro.
Latar belakang pembuatan klasifikasi iklim

Ada lima kelompok iklim utama dalam klasifikasi ini, yang masing-masing lalu dipilah lagi.
Lima kelompok ini adalah :
Iklim A, iklim tropika basah
Iklim B, iklim kering atau setengah kering
Iklim C, iklim dengan variasi suhu tahunan yang jelas
Iklim D, iklim sirkumpolar
Iklim E, iklim kutub

KLASIFIKASI IKLIM DI INDONESIA


1) Iklim Fisis
Iklim fisis yaitu iklim yang di pengaruhi oleh keadaan fisik dari suatu wilayah, misalnya
daratan, lautan, pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis.
Berdasarkan keadaan fisik suatu daerah, terdapat perbedaan iklim sebagai berikut :
a) Iklim konfinental (darat) dan iklim Maritim (laut).
Iklim darat atau iklim konfinental, terjadi di daratan amat luas, sehingga angin yang
berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang kering. Di daerah ini pada siang
hari panas sekali dan malam hari sangat dingin. Iklim laut, terjadi daerah kepulauan yang di
kelilingi oleh laut luas, yang lembab. Di daerah ini pada siang hari tidak terlalu panas dan pada
malam hari tidak terlalu dingin. Contoh daerah-daerah yang memiliki iklim benua adalah
Gurun Gobi (Cina), Tibet, Jazirah Arab, Gurun Sahara, dan Gurun Kalahari (Afrika) dan
kawasan-kawasan Australia Tengah.
b) Iklim Uganari.
Iklim Uganari, yaitu iklim pada daratan tinggi dengan perbedaan temperature siang
dan malam yang besar (Amplitudo harian tinggi). Contoh daerah yang memiliki iklim uganari
adalah daratan tinggi Beka (Syiria), dataran tinggi Wonosari (Indonesia) dan dataran tinggi
Shan (Myanmar).
c) Iklim Pegunungan.
Iklim pegunungan terdapat di daerah-daerah pegunungan. Di daerah-daerah
pegunungan berudara sejuk dan sering turun hujan karena awan yang naik ke lereng-lereng
pegunungan. Hujan seperti ini di sebut hujan orografis. Contoh daerah-daerah yang memiliki
iklim-iklim pegunungan adalah Jaya Wijaya (Indonesia), Pegunungan Andes (Argentina), dan
Pgunungan Alpen (Swiss).
2) Iklim Matahari
Iklim Matahari, yaitu iklim yang perhitungannya berdasarkan banyaknya panas yang di
terima oleh permukaan bumi dari matahari. Banyaknya panas yang di terima oleh permukaan bumi
ini berlainan berdasarkan letak garis lintangnya. Iklim matahari di sebut juga iklim garis lintang
atau iklim teoritis. Berdasarkan kedudukan lintangnya, bumi dapat dibagi menjadi 5 kawasan iklim
sebagai berikut :
Daerah Iklim Panas (tropis)
Daerah Iklim Sub tropis Utara
Daerah Iklim Sub tropis Selatan
Daerah Iklim Sedang Utara
Daerah Iklim Sedang Selatan
Daerah Iklim Dingin Utara
Daerah Iklim Dingin Selatan
Daerah-daerah yang terletak antara lintang 300 - 400 baik sebelah utara maupun sebelah
selatan Khatulistiwa disebut daerah subtropik. Berdasarkan pembagian iklim tersebut Indonesia
termasuk daerah iklim tropika. Adapun sifat-sifat dan iklim tropika diantaranya suhunya tinggi
sepanjang tahun dan tidak ada pembagian musim seperti di daerah sedang atau di daerah subtropik.
Matahari selama enam bulan sekali berpindah dari belahan bumi utara ke belahan bumi
selatan. Pergerakan matahari selama satu tahun adalah sebagai berikut :
1. Tanggal 21 Maret Matahari beredar di sekitar garis khatulistiwa.
2. Tanggal 21 Juni Matahari beredar di garis balik utara atau 23,50 Lintang utara.
3. Tanggal 23 SeptemberMatahari kembali beredar di garis Equator.
4. Tanggal 22 Desember Matahari berada tepat di garis balik selatan atau 23,50 Lintang Selatan.

3) Iklim Junghuhn
F. Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di Sumatra Selatan
dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitian F. Junghuhn membagi iklim Indonesia
berdasarkan ketinggian tempat.
Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut :
1. Zona iklim panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0-650 meter dan
temperature antara 26,30C.
2. Zona iklim sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650-1500 meter dan
temperature antara 220C 17,10C.
3. Zona iklim sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500 2500 meter dan
temperature antara 17,10C 11,10C.
4. Zona iklim dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500 meter dan
temperature kurang dari 11,10C.

4) Iklim Oldeman
Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan atas kebutuhan air dan hubungannya
dengan tanaman pertanian yang sangat di perlukan di daerah daerah tertentu. Penggolongan
iklimnya lebih di kenal dengan zona agroklimat. Pembagian iklim menurut Oldeman adalah
sebagai berikut
A1 bulan basah lebih dari 9 bulan berurutan;
B1 7 9 bulan basah berurutan dan 1 bulan kering;
B2 7 9 bulan basah berurutan dan 2 4 bulan kering;
C1 5 6 bulan basah berurutan dan 2 4 bulan kering;
C2 5 6 bulan basah berurutan dan 2 4 bulan kering;
C3 5 6 bulan basah berurutan dan 5 6 bulan kering;
D1 3 4 bulan basah berurutan dan satu bulan kering;
D2 3 4 bulan basah berurutan dan 2 4 bulan kering;
D3 3 4 bulan basah berurutan dan 5 6 bulan kering;
D4 3 4 bulan basah berurutan dan lebih dari 6 bulan kering;
E1 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan kurang dari 2 bulan kering;
E2 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 2 4 bulan kering;
E3 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 5 6 bulan kering;
E4 kurang dari 3 bulan basah berurutan lebih dari 6 bulan.

5) Iklim menurut Schmidt Ferguson


Iklim ini di tentukan berdasarkan tipe curah hujan dan penggolongannya, langkah untuk
menentukannya sebagai berikut :
1. Menentukan tipe curah hujan berdasarkan tingkat kebasahan (gradient/Q)
2. Menentukan nilai Q di tetapkan dengan rumus :
3. Gradient (Q) = Banyaknya jumlah bulan kering x 100%
Banyaknya jumlah bulan basah
4. Untuk menentukan criteria bulan kering dan basah menggunakan klasifikasi Mohr.
5. Tentukan tipe curah hujan berdasarkan besarnya rasio Q.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam
melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan
(presipitasi). Klasifikasi iklim umumnya sangat spesifik yang didasarkan atas tujuan penggunaannya,
misalnya untuk pertanian, penerbangan atau kelautan. Pengklasifikasian iklim yang spesifik tetap
menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi hanya memilih data unsur-unsur iklim
yang berhubungan dan secara langsung mempengaruhi aktivitas atau objek dalam bidang-bidang
tersebut
Setelah pembahasan makalah dilakukan, maka kami mendapat beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Sistem klasifikasi diindonesia hanya menggunakan tiga sistem, yaitu sistem klasifikasi Koppen,
Schmidth-Ferguson, dan Oldeman.
2. Sistem klasifikasi Koppen disebut juga curah hujan dan temperatur.
3. Sistem klasifikasi Schmidth-Ferguson biasanya selalu memakai Q model.
4. Klasifikasi Oldeman disebut juga deretan bulan basah.
5. Dari tiga klasifikasi yang dipakai diindonesia, hanya sistem klasifikasi Schmidth-Ferguson yang
biasa dipakai.
6. Schmidth-Ferguson hanya memakai rata-rata bulan kering (BK) dan bulan basah (BB).
DAFTAR PUSTAKA

http://lingster.web.id/penyebab-dampak-secara-global/htpm
http://www.plnsumut.co.id/SMF-15/index.php?topic=211.0
http://www.bappenas.go.id/node/116/1973/antisipasi-perubahan-iklim
http://surya.wordpress.com/definisi-pemanasan-global/
http://iklim.dirgantara-lapan.or.id/index.php

http://klikgeografi.blogspot.co.id/2015/07/klasifikasi-iklim-lengkap-koppen.html

kgeografi.blogspot.co.id/2015/07/klasifikasi-iklim-lengkap-koppen.html

Anda mungkin juga menyukai