Anda di halaman 1dari 24

Nama : sani syailawati hanifah

Nim : 1603556
Kelas : 2E PGSD
Mata kuliah : pendidikan sosial budaya
Pendidikan dan perubahan sosial budaya.
Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya
terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional
menjadi modern. Max weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya
adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya
ketidaksesuaian unsur-unsur sedangkan w. Kornblum berpendapat bahwa
perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat
secara bertahap dalam jangka waktu lama.
Perubahan sosial budaya dapat bersumber pada pengalaman baru,
pengetahuan baru, penemuan baru, persepsi dan konsepsi baru, serta
teknologi baru, sehingga menuntut penyesuaian cara hidup serta kebiasaan
masyarakat pada situasi yang baru. Di dalamnya terjadi juga perubahan
sistem nilai budaya, sikap mental demi terciptanya keseimbangan, dan
integrasi terhadap sistem nilai budaya.
Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk,
yaitu:
1. Perubahan lambat dan perubahan cepat
2. Perubahan kecil dan perubahan besar
3. Perubahan yang dikehendaki (inteted-change) dan perubahan yang
tidak dikehendaki (unintended-change)
Teori tentang perubahan sosial dan budaya
1. Teori fungsionalis ( functionalist theory )
2. Teori konflik ( conflict theory )
3. Teori modern perubahan sosial
4. Teori sebab akibat
5. Teori proses atau arah perubahan sosial

Faktor-faktor pendorong dan penghambat terjadinya perubahan sosial


1. Faktor-faktor pendorong perubahan sosial
a. kontak dengan kebudayaan lain.
b. Sistem pendidikan formal yang maju
c.Toleransi
d.Sistem stratifikasi terbuka
e.Penduduk yang heterogen
f.Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan
g.Orientasi ke masa depan
h.Pandangan bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk
memperbaiki hidupnya
2. Faktor-faktor penghambat perubahan sosial
a. Kurang berhubungan dengan masyarakat lain
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat
e. Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yang telah
ada
f. Prasangka pada hal-hal baru atau asing (vested interest)
g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
h. Adat istiadat (kebiasaan)
Dampak perubahan sosial budaya
1. Dampak positif
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Tercipta lapangan kerja baru
c. Tercipta tenaga kerja profesional
d. Nilai dan norma baru terbentuk
e. Efektivitas dan efisiensi kerja meningkat
2. Dampak negatif
a. Terjadinya disintegrasi sosial
b. Terjadinya pergolakan daerah
c. Kenakalanremaja
d. Terjadi kerusakan lingkungan
e. Eksistensi adat istiadat berkurang
f. Lembaga sosial tidak berfungsi secara optimal
g. Munculnya paham duniawi
Hubungan pendidikan dengan perubahan sosial budaya
Pendidikan dalam perubahan sosial dalam rangka untuk meningkatkan
kemampuan analisis kritis yang berperan untuk menanamkan keyakinan-
keyakinan dan nilai-nilai baru tentang cara berpikir manusia.
Perubahan-perubahan sosial apabila di tinjau dari pendidikan bertuan
untuk :
1. pengembangan kemampuan (baik intelektual maupun interaksi sosial)
2. Pembentukan watak
3. Pembentukan peradaban bangsa yang bermartabat di mata bangsa
lain.
4. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
5. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Pendidikan dalam lingkup kebudayaan: kepribadian dalam proses
kebudayaan dan penerus kebudayaan.
A. Pendidikan dalam Lingkup Kebudayaan
Pada dasarnya pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan. Kebudayaan
merupakan hasil perolehan manusia selama menjalin interaksi kehidupan baik
pada lingkungan fisik maupun non fisik. Hasil yang diperoleh tersebut berguna
bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Diantara pendidikan dengan
kebudayaan terdapat hubungan yang sangat erat. Didalam konteks kebudayaan,
pendidikan menjadi peran dalam mengajarkan nilai-nilai budaya. karena pada
dasarnya pendidikan merupakan suatu proses dalam pembentukan kualitas
manusia sesuai kodrat budaya yang telah dimilikinya.
B. Pendidikan dalam Proses Pewarisan Budaya
pendidikan sangat berperan penting dalam proses pewarisan budaya.
Budaya suatu bangsa akan tetap utuh dan terjaga apabila warga Negara bangsa
tersebut mengenyam pendidikan dan mau mewariskan budayanya kepada
generasi selanjutnya. Sekolah atau pendidikan formal merupakan salah satu
sarana dalam proses pewarisan budaya. karena dalam hal ini pendidikan
formal mempunyai fungsi dalam memperkenalkan dan mengembangkan nilai-
nilai budaya. maka dari itu pendidikan dapat berlangsung sepanjang hayat.
C. Kepribadian dalam Kebudayaan
Kepribadian suatu bangsa bisa dilihat dari bagaimana kebudayaannya. Suatu
bangsa akan memiliki kepribadian yang baik apabila adat kebiasaan atau
kebudayaannya baik pula. Praktik pendidikan anak bersumber pada adat
kebiasaan pokok masyarakat yang berhubungan dengan pangan, tempat
berteduh, dan perlindungan yang pada gilirannya menghasilkan kepribadian
tertentu pada orang dewasa (J.W.M. Whiting dan I.L. Child, 1953). Dalam
hal ini, korelasi antara keduanya tidak membuktikan yang mana sebab dan
yang mana akibat.
D. Pendidikan dalam Proses Pembudayaan.

1. Penemuan dan Invensi ( discovery and invention )


2. Difusi
3. Akulturasi
4. Asimilasi
5. Inovasi
6. Fokus
7. Krisis
8. Visi dan masa depan
E. Transmisi Kebudayaan
Salah satu proses yang luas dikenal mengenai kebudayaan adalah transmisi
kebudayaan. artinya kebudayan itu di tranmisikan dari satu generasi kepada
generasi berikutnya. Bahkan banyak ahli pendidikan yang merumuskan proses
prndidikan tidak lebih dari proses transmisi kebudayaan. proses transmisi ini
meliputi proses-proses imitasi, identifikasi dan sosialisasi. Imitasi adalah meniru
tingkah laku dari sekitar.
Pendidikan sebagai sosialisasi kebudayaan
A. Bentuk-Bentuk Sosialisasi Kebudayaan
Berbiacara mengenai hal kebudayaan, di setiap negara pasti berbeda
kebudayaan. Di dalam kebudayaan tentunya mengalami interaksi-interaksi
dengan budaya lainnya. Untuk itu di dalam sosialisasi kebudayaan terdapat
proses perubahan sosial seperti :
a. Akulturasi
b. Asimilasi
faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi :
1. Toleransi dan simpati kedua golongan.
2. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
3. Sikap terbuka dari golongan masyarakat
4. Perkawinan campuran
c. Difusi
d. Substitusi
e. Originasi
f. Rejection
Fungsi Pendidikan sebagai Soisalisasi Kebudayaan
Pendidikan sangat berpengaruh dalam membentuk, mempertahankan, dan
mengembangkan kebudayaan yang telah ada. Dalam pendidikan manusia
dibina, ditumbuhkan, dan dikembangkan potensinya, semakin potensinya
dibina dan dikembangkan maka ia akan mampu mengembangkan kebudayaan.
Sebab pada hakikat nya pelaku kebudayaan adalah manusia.
Menurut Fortes mengemukakan bahwa terdapat 2 variabel utama dalam
transformasi kebudayaan :
1. Unsur-unsur yang ditransformasikan
Unsur-unsur transformasi kebudayaan adalah nilai-nilai budaya, adat
istiadat masyarakat, berbagai kebiasaan sosial yang digunakan dalam
interaksi atau pergaulan masyarakat tersebut dan tingkah laku.
2. Proses transformasi
Proses transformasi ini adalah pendidikan, jadi pendidikan tidak hanya
pengalihan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga meliputi
pengalihan nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial.
Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan sebagai sosialisasi
kebudayaan dimana dalam pendidikan formal maupun non-formal pasti akan
ada transformasi kebudayaan.
Manusia dan peradaban
A. Hakikat Manusia dan Peradaban
Manusia memiliki peran tersendiri yaitu sebagai makhluk tuhan,
makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Manusia seutuhnya adalah
yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dapat
menciptakan dan mengembangkan teknologi, lewat jasmaninya manusia
dapat menerapkan dan merasakan kemudahan yang diperolehnya dari
teknologi tersebut dan melalui rohani terciptalah peradaban. Lebih dari itu
melalui ketiganya (akal, jasmani, rohani) manusia dapat membuat
perubahan di berbagai bidang sesuai dengan perjalanan waktu yang
dilaluinya sebagai upaya penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi
pada lingkungan sekitarnya. Aspek inilah yang menjadi pembeda antara
manusia dengan mahluk lainnya dalam hal kemampuannya beradaptasi
dengan alam.
B. Peradaban dan Perubahan Sosial
1. Pengertian dan Cakupan Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan gejala yang tidak asing terjadi dalam
masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di tengah masyarakat
tentu menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial dalam
masyarakat sehingga menimbulkan pola yang baru maupun pola yang
tidak sesuai dengan fungsi bagi masyarakat.
Wilbert Moore, memandang bahwa perubahan sosial sebagai
perubahan struktur sosial, pola perilaku, dan interaksi sosial. Setiap
perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atau perubahan
dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial. Contoh perubahan
sosialnya adalah berubahnya peranan seorang istri dalam keluarga
modern.
1. Teori dan Bentuk Perubahan Sosial
a. Teori Sebab Akibat (Causation Problem)
1) Analisis Dialektis
2) Teori Tunggal Mengenai Perubahan Sosial
b. Teori Proses atau Arah Perubahan Sosial
1) Teori Evolusi Unilinier (Garis Lurus Tunggal)
2) Teori Multilinear
Teori-Teori Mengenai Pembangunan, Keterbelakangan, dan Ketergantungan
1. Teori Depedensi (Ketergantungan)
Teori ini menjadi titik tolak penyesuaian ekonomi terbelakang pada
sistem dunia, dimana menyebabkan terjadinya penyerahan sumber
penghasilan daerah ke pusat sehingga mengakibatkan perekonomian
daerah menjadi terbelakang. Pada umumnya teori ini memberikan
gambaran melalui analisis yang menganggap bahwa gejala-gejala sosial
yang dapat diamati sehari-hari pasti mempunyai penyebab tertentu.
2. Penyebab Perubahan
Hal yang mendorong perkembangan berpikir dan reaksi emosional
pada masyarakat adalah adanya interkorerasi dan interaksi sosial dalam
masyarakat itu sendiri. Perkembangan kualitas dan kuantitas dari anggota
masyarakat mengukur perubahan yang terjadi.
3. Keseimbangan
Keseimbangan sosial adalah syarat yang harus dipenuhi agar
masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya dimana lembaga sosial
berfungsi dan saling menunjang. Keseimbangan atau harmoni dalam
masyarakat merupakan keadaan yang diharapkan oleh masyarakat. Apabila
terjadi gangguan maka masyarakat akan menolak atau mengubah sistem
yang ada.
C. Modernisasi di Indonesia
1. Konsep Modernisasi
Modernisasi di mulai di Italia pada abad ke-15. Saat ini
modernisasi sudah mulai menjalar pengaruhnya keseluruh dunia salah
satunya adalah Indonesia. Manifesto proses modernisasi pertama kali
terlihat di Inggris dengan meletusnya revolusi industri pada abad ke-18
yang mengubah cara produksi tradisional ke modern.
2. Syarat modernisasi
Modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada
faktor rehabilitasi, modenisasi bersifat preventif, dan kontraktif agar
proses tersebut tidak mengarah pada angan-angan.
3. Ciri-Ciri Moderenisasi
a. Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia.
b. Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi,
diferensiasi dan akulturasi.
c. Modernisasi banyak memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia.
d. Berkat jasanya, hamper semua keinginan manusia terpenuhi.
e. Modernisasi juga dapat memberikan teori baru.
f. Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi
serta orientasi kebendaan yang berlebihan.
D. Peradaban Indonesia di Tengah Modernisasi dan Globalisasi
Arus modernisasi dan globalisasi adalah suatu proses yang pasti
terjadi dan sulit untuk dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya
informasi yang masuk ke seluruh belahan dunia. Hal ini membawa
pengaruh terhadap bangsa termasuk bangsa Indonesia didalamnya. Dengan
perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi, maka dunia menjadi
sempit, ruang dan waktu menjadi relatif.
Indonesia menghadapi kewajiban ganda disatu pihak melestarikan
warisan kebudayaan dan di pihak lain membangun kebudayaan nasional
dan modern.
Tujuan akhir dari kedua kewajiban tersebut adalah masyarakat
modern yang tipikal Indonesia, masyarakat yang tidak hanya mampu
membangun dirinya sederajat dengan bangsa lain. Tetai juga tangguh
menghadapi tantangan kemerosotan mutu lingkungan hidup akibat arus
ilmu dan teknologi modern maupun menghadapi tren global yang
membawa daya tarik kuat ke arah pola hidup yang bertentangan dengan
nilai-nilai luhur bangsa.
Manusia dengan keanekaragaman dan kesederajatannya

keanekaragaman berarti hal yang beraneka ragam, berbagai ragam, bermacam-


macam ragam. Kebudayaan merupakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah
melekat hingga turun temurun disuatu tempat atau daerah tertentu. Jadi,
keanekaragaman budaya merupakan berbagai macam budaya yang berbeda dan
tersebar di seluruh wilayah yang berupa suku, ras, bahasa, agama, adat, dan
lain-lain.
tujuan dari keanekaragaman budaya yakni menumbuhkan dan
mengembangkan rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia atas
keanekaragaman budayanya. Lalu dapat menjaga eksistensi dari masing-
masing suatu kebudayaan yang berbeda-beda.
A Fungsi Dari Keanekaragaman
Keanekaragaman budaya memiliki banyak fungsi tersendiri bagi bangsa
Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai aset bangsa Indonesia
2. Sebagai identitas dari suatu budaya terhadap bangsa dan dunia
3. Dalam aspek bahasa, sebagai pemerkaya pembendaharaan istilah dalam
bahasa Indonesia
4. Dalam aspek pariwisata, potensi keanekaragaman budaya dapat
menjadi objek wisata bagi dunia.
B Karakteristik Kebudayaan Di Indonesia
1. Adaptif
2. Integratif
3. Dinamis
C Sikap Kita Seharusnya Terhadap Keanekaragaman Yang Ada Di Indonesia
Dalam keanekaragaman identik dengan perbedaan pemikiran, perbendaan
pemahaman. Karena pada hakikatnya manusia mempunyai pandangan masing-
masing mengenai suatu hal. Sehingga dibutuhkannya sikap toleransi dalam
lingkungan kehidupan yang didalamnya identik dengan keanekaragaman. Jika
tidak maka kehidupan akan kacau karena intoleran dapat menyebabkan
perkelahian dan perpecahan.
Unsur unsur yang harus ditekankan dalam toleransi menurut Hamidah, 2015
ialah :
1. Memberikan kebebasan dan kemerdekaan. Wujud nyatanya misalkan
tidak boleh memaksakan pendapat saat diskusi, danlain sebagainya.
2. Mengakui hak setiap orang. Contohnya ialah menghargai pendapat
orang lain, memikirkan jika bertindak apakah mengganggu orang atau
tidak.
3. Menghormati keyakinan orang lain. Misalnya tidak memaksakan
keyakinan pada agama lain, menghormati jika agama lain sedang
beribadah.
4. Saling mengerti, yaitu tidak bertindak keras kepala.
D Peran Manusia Dalam Keanekaragamaan
peran masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselarasan budaya antara
lain sebagai berikut:
1 Mengembangkan sikap toleransi terhadap nilai-nilai dan norma sosial
dari perbedaan yang ada.
2 Mengembangkan rasa rasionalisme terutama melalui penghayatan
wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap menutup
diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
3 Mengembangkan kesadaran sosial.
4 Menyelesaikan semua konflik yang ada karena perbedaan dengan
kompromi.
E Unsur-unsur Keragaman Dalam Masyarakat Indonesia
1. Suku bangsa dan ras
2. Agama dan Keyakinan
3. Ideologi dan politik
4. Tata krama
5. Ekonomi dan sosial
F Pengaruh Keanekaragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat,
Bernegara, Dan Kehidupan Global
sifat dasar yang selalu dimiliki oleh masyarakat majemuk sebagaimana
dijelaskan oleh Van de Berghe:
1 Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali
memiliki kebudayaan yang berbeda
2 Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga
yang bersifat non-komplementer
3 Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat
tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar
4 Secara relatif sering kali terjadi konflik di antara kelompok yang satu
dengan yang lainnya.
5 Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan di dalam bidang ekonomi
6 Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain.
Realitas diatas harus diakui dengan sikap terbuka, logis, dan dewasa
karena dengannya, kemajemukkan yang ada dapat dipertumpul. Jika
keterbukaan dan kedewasaaan sikap dikesampingkan, besar
kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan
dan kesatuan bangsa. Seperti:
a Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas
keragaman antara manusa dengan dunia lingkungannya.
Disharmonisasi dibawa oleh virus paradoks yang ada dalam
globalisasi. Paket globalisasi begitu masyarakat dunia dengan
tawarannya alan keseraaman global untuk maju bersama dalam
komunikasi gaya hidup manusia yang bebas dan harmonis
dalan tatanan dunia, dengan menyampingkan keunikan dan
keberagaman manusia sebagai pelaku utamanya.
b Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok
masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain,
yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak
menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
c Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri,
alasannya dapat bermacam-macam, antara lain; keyakinannya
bahwa secara kodrati ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi
dari ras/suku/kelompok lain.
G Cara Mengelola Keragaman Di Indonesia Dengan Segala Persoalan Yang Ada
1. Semangat Religius
2. Semangat Nasionalisme
3. Semangat Pluralisme
4. Membangun suatu pola komunikasi
MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN DAN SUMBER
PENGHIDUPANNYA

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada


mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah
manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha
pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari
sinilah lahir peradaban (Istilah Toynbee)- sebagai akibat dari kemampuan
manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya.
peranan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui cara sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.
2. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan
sosial.
4. Memberikan saran dan pendapat.
5. Menyampaikan informasi dan / atau menyampaikan laporan
Unsur komponen dari suatu lingkungan hidup:
Komponen lingkungan fisik seperti : air, tanah, batuan, iklim
Komponen biologi: tumbuhan, hewan
Sumber daya manusia dan sumber daya buatan : hasil karya manusia yang
menjadikan sebagai lingkungan berbudaya.
Adanya ketiga unsur tersebut tidak berdiri sendiri, akan tetapi memiliki
keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya dan komponen yang
satu akan dipengaruhi oleh komponen yang lain.
Hubungan antara makhluk hidup terutama manusia dengan lingkungannya
sebenarnya telah berlangsung sejak lama. Ketika manusia membutuhkan aiehadir
untuk pertama kalinya di permukaan bumi maka pada saat itu pulalah manusia
sudah membutuhkan bantuan lingkungan seperti membutuhkan udara bernafas,
air, pakaian dan tempat tinggal yang semua bahannya berasal dari alam.
Ketika awal pertumbuhan penduduk masih sedikit, hubungan tersebut masih
berlangsung dalam suasana penuh keseimbangan dan keakraban bahkan ada kesan
bahwa nampaknya SDA tidak akan pernah habis. Namun ketika manusia semakin
banyak sementara pertumbuhan sumber-sumber relatif tetap maka kelangsungan
hidup manusia mulai mengalami ancaman sebab SDA kian menipis sementara
yang membutuhkannya makin banyak.
Selain dari pada hal tersebut pada lingkungan hidup ada yang dikatakan
lingkungan sosial budaya yaitu lingkungan sekitar manusia (masyarakat).
Didalam masyarakat itulah manusia hidup dan berperilaku. Segala macam
aktifitas dan perilaku manusia dalam masyarakat itulah yang disebut lingkungan
sosial budaya.
Keluarga, teman, tetangga, penduduk sampai manusia antar bangsa
merupakan lingkungan sosial budaya. Lingkungan tersebut akan berpengaruh
terhadap perubahan dan perkembangan hidup manusia. Mulai dari sejak lahir
manusia tidak lepas dari lingkungan hidup sosial budaya. Pengaruh lingkungan
dapat dirasakan terhadap pembentukan kepribadian seseorang melalui interaksi
baik secara langsung maupun tidak langsung.
MANUSIA, SAINS DAN TEKNOLOGI

PENGARUH SAINS DAN TEKNOLOGI BAGI MNUSIA DAN BUDAYA


Pada hakekatnya manusia secara kodrati bersifat sebagai makhluk
individusekaligus makhluk sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena
setiap manusia berbeda-beda dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian,
pola pikir, kelebihan, kekurangan dan kreatifitas untuk mencapai cita-cita.
Sehingga sebagai pribadi-pribadi yang khas tersebut manusia berusaha
mengeluarkan segala potensi yang ada pada dirinya dengan cara menciptakan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa bantuan orang lain.
Potensi-potensi manusia sebagaimakhluk individu dapat dituangkan dalam sebuah
karya seni, sains, dan teknologi.Baik sains, teknologi dan hasil produknya dapat
dirasakan disetiap aspek kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh
sains dan teknologi bagi manusia dan budaya dalam masyarakat dapat
berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif.
1. Pengaruh Positif
a. Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia terhadap perkembangan
ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial budaya.
b. Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih
mempermudah proses pemecahan brbagai masalah yang dihadapi manusia.
c. Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang
perkembangan suatu kebudayaan yang ada diIndonesia.
2.Pengaruh Negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains dan teknologi juga dapat
memberikan. Pengaruh yang negative bagi perubahan peradaban manusia dan
budaya terutama bagi generasi muda.
Selain itu sains dan teknologi telah melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian
bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri khas dan kebanggaan.
Serta yang terakhir pemanfaatan dari sains dan teknologi sering kali menimbulkan
masalah baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan
lingkungan, mentaldan budaya bangsa, seperti:
a) Menipisnya lapisan ozon
b) Terjadi polusi udara, air dantanah
c) Terjadi pemanasan global
d) Rusaknya ekosistem laut
e) Pergaulan dan seks bebas
f) dan penyakit moral.
Oleh karena itu agar sains dan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif
bagi manusia dan budaya, maka sains dan teknologi seharusnya mampu
mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan
menyesuaikan dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab.
PERANAN HUKUM DI MASYARAKAT

Dalam bukunya, Hartomo & Aziz (2011, hlm. 142) memaparkan bahwa hukum
adalah semua kaidah atau aturan (norma) yang dibuat manusia, untuk mengatur
kehidupan manusia dalam masyarakat, negara dan pergaulan internasional, di
mana terkadang disertai dengan ancaman dijatuhi hukuman atau mengganti
kerugian bagi si pelanggar atau melainkan aturan tersebut.
Macam macam hukum :
Hukum terdiri dari hukum tertulis dan hukum tidak tertulis. Yang termasuk ke
dalam hukum tertulis adalah hukum yang berasal dari undang-undang negara dan
hukum tidak tertulis adalah hukum yang berasal dari kebiasaan-kebiasaan atau
adat-adat yang ada di dalam suatu masyarakat. Kemudian, hukum terdiri dari
hukum publik atau hukum umum, dan hukum sipil atau hukum privat.
Bentuk bentuk hukuman :
a. Hukuman Pokok
Hukuman pokok ini terdiri dari:
1. Hukuman mati
2. Hukuman penjara
3. Hukuman kurungan
4. Hukuman denda
5. Hukuman tutupan
Hukuman tambahan
Hukuman tambahan adalah hukuman yang mengikuti hukuman pokok,
bertujuan untuk menambahkan hukuman pokok itu sendiri selain itu dengan
adanya hukuman tambahan ini di harapkan dapat membuat terpidana kapok dan
mengurangi resiko terjadinya pelanggaran yang sama
Peranan Hukum di Masyarakat
1. Sebagai Kesejahteraan Masyarakat
2. Sebagai Alat untuk Mengarahkan Perubahan Sosial
3. Sebagai Sarana Pembangunan.
4. sebagai Social Control
Masalah-masalah Hukum di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Masyarakat
dan Negara
Dalam lingkungan keluarga, diantaranya:
a. mengabaikan perintah orang tua;
b. mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar;
c. ibadah tidak tepat waktu;
d. menonton tayangan yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak;
e. nonton tv sampai larut malam;
f. bangun kesiangan.
2. Dalam lingkungan sekolah, diantaranya
a. mencontek ketika ulangan;
b. datang ke sekolah terlambat;
c. bolos mengikuti pelajaran;
d. tidak memperhatikan penjelasan guru;
e. berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan yang ditentukan sekolah.
3. Dalam lingkungan masyarakat, diantaranya:
a. mangkir dari tugas ronda malam;
b. tidak mengikuti kerja bakti dengan alasan yang tidak jelas;
c. main hakim sendiri;
d. mengkonsumsi obat-obat terlarang;
e. melakukan tindakan diskriminasi kepada orang lain;
f. melakukan perjudian;
g. membuang sampah sembarangan.
4. Dalam lingkungan bangsa dan negara, diantaranya:
a. tidak memiliki KTP;
b. tidak memiliki SIM;
c. tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas;
d. melakukan tindak pidana seperti pembunuhan, perampokan, penggelapan,
pengedaran uang palsu, pembajakan karya orang lain dan sebagainya;
e. melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara;
f. tidak berpartisipasi pada kegiatan Pemilihan Umum;
merusak fasilitas negara dengan sengaja.
MODERNISASI DAN GLOBALISASI

Masyarakat Modern
Modernisasi merupakan proses perubahan sosial yang banyak dialami oleh
negara-negara berkembang, yaitu negara yang tengah mengalami transisi dari
masyarakat tradisional menuju masyarakan modern.
Ciri-ciri modernisasi
- Konsesntrasi tenaga kerja dipusat kota-kota besar
- Terjadi ketimpangan dan keridakadilan sosial
- Banyak memberikan kemudahan bagi manusia
- Banyak melahirkan teori-teori baru
- Majunya IPTEK
- Sistem ekonomi bebas terbuka
- Muncul antagonisme antara buruh dan majikan
- Pengorganisasian pekerjaan yang ditentukan berdasarkan efektivitas dan
keuntungan
Syarat modernisasi
- Pola fikir yang ilmiah
- Sistem administrasi negara yang baik
- Sistem pengumpulan data yang baik dan teratur
- terciptanya
Gejala-Gejala Modernisasi
1. Bidang budaya , ditanda dengan banyaknya budaya-budaya asng yang
datang sehngga membuat budaya tradsonal mengalam pelunturan nla-nla budaya.
2. Bidang politik, banyaknya negara dan bangsa-bangsa yang sudah merdeka
dan terlepas dar tangan penjajahan, serta banyaknya pemekaran daerah-daerah
membuktkan semakn bertumbuhnya proses modernsas
3. Bidang ekonomi, dtanda dengan semakn kompleksnya kebutuhan-
kebutuhan manusa membuat oknum-oknum (perusahaan dan ndustr) banyak
melakukan pembangunan secara besar-besaran, bak tu dbdang sandang, pangan,
papan, maupun jasa.
4. Bidang Sosial, dtanda dengan banyaknya kelompok-kelompok masa yang
membangun komuntasnya tesendr, sepert perkumpulan kaum cendkawan,
perkumpulan para kay dan ustadz, perkumpulan buruh, perkumpulan PNS, dll.
Masyarakat modern adalah kelompok sosial yang terus mengalami perubahan ke
arah yang lebih maju (modernisasi), dengan ditandai adanya keterbukaan terhadap
pengaruh dari luar dan pemakaian teknologi.
Masyarakat Globalisasi
Globalsasi adalah sebuah proses yang menyeluruh atau mendunia dimana setiap
orang tidak terikat oleh negara ataupun batas wilayah tertentu. Menurut Selo
Soemardjan, golbalisasi merupakan suatu proses terbentuknya sistem organsasi
dan komunikasi antar masyarakat diseluruh dunia untuk mengikuti sistem dan
kaidah-kaidah tertentu yang sama.
Faktor penyebab Globalisasi :
-Perkembangan IPTEK yang memungkinkan seseorang untuk terhubung dan
berkomunikasi dengan berbagai jenis lapisan masyarakat.
-Kerjasama ekonomi Internasional yang memudahkan manusi untuk dapat
menjaln kesepakatan antar negara-negara.
-Majunya IPTEK memudahkan manusia dalam melakukan pelayanan jasa.
Ciri-ciri Globalisasi :
-Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu.
-Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung
-meningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
Dampak Globalisasi dan Modernsiasi
Pengaruh globalisasi dan modernisasi
Dampak positif
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai
dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi
lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang
canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dampak negatif:
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan
masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa
tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa
bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya
negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada
orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang
dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang
pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan
kesenjangansosial.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA
BERBUDAYA

1. Manusia dan Kebudayaan


Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah
manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia.
Dalam sosiologi, manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,
maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan
satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu
tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapar
dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan
dari manusia itu sendiri.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat
dipandang setara dengan hubungan manusia dengan masyarakat dinyatakan
sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini
tercipta melalui tiga tahap:
a. eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya
dengan membangun dunianya.
b. obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif,
yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan
manusia. Dengan demikian, masyarakat dengan segala pranata sosialnya
akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
c. internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh
manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya
sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi
kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
pembangunan di sektor kebudayaan mempunyai sasaran utama untuk tetap
mempertahankan dan melestarikan kebudayaan nasional secara dinamis. Dengan
demikian, maka mempertahankan dan melestarikan kebudayaan nasional pada
dasarnya terdapat tiga hal:
1. kemampuan untuk memilih nilai-nilai sosial dan unsur-unsur kebudayaan
yang sifatnya menjadi penghalang kearah kemajuan dan modernitas yang
ingin dicapai untuk secar perlahan dihilangkan. Dikatakan secara perlahan
karena pengalaman telah membuktikanbahwa mewujudkan perubahan
kearah yang didinginkan tidak dapat dipaksakan dengan pendekatan yang
revolusioner, melainkan dengan pendekatan yang edukatif dan persuasif
secara evolusioner.
2. Kemampuan untuk mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai sosial
dan unsur-unsur kebudayaan nasional untuk terus menerus dikembangkan
karena dirasakan sebagai pendorong kearah kemajuan dan modernitas
yang diharapkan terjadi.
3. Kemampuan memilih nilai-nilai dan unsur-unsur kebudayaan asing yang
dapat dijadikan sebagai bagian dari kebudayaan nasional karena akan
penting artinya dalam mendorong laju kemajuan dan modernisasi tanpa
harus mengorbankan ciri-ciri kepribadian yang asli.
Dalam hubungan ini kiranya perlu dihindari sikap yang apriori untuk
menyatakan bahwa semua unsur kebudayaan asing itu baik, atau secara apriopri
pula mengatakannya sebagai buruk. Untuk mampu memupuk dan
mengembangkan sikap yang rasional dan obyektif dalam menilai unsur-unsur
tertentudari kebudayaan yang datang dari luar dan menjadikannya sebagai bagian
dari kebudayaan nasional, memang diperlukan bukan hanya kemempuan
selektivitas yang tinggi, akan tetapi juga daya adaptasi yang akurat.
1. Perkembangan kebudayaan suatu masyarakat dipengaruhi oleh oleh
beberapa faktor :
a. Tingkat pendidikan masyarakat
b. Komposisi penduduk
c. Kondisi geografis
d. Pola interaksi masyarakat dengan dunia luar
e. Agen perubahan
f. Adanya pemanfaatan dengan menggunakan pendekatan teknis berbasis
potensi lokal.
Aspek yang mempengaruhi partisipasi masyarakat
1. Bahasa sebagai identitas bangsa
2. Adat istiadat dan Tradisi
Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat
1. Usia
2. Pendidikan
3. Pekerjaan dan Penghasilan
4. Lamanya tinggal

Anda mungkin juga menyukai