(Fingerprint Scanner)
Seperti halnya bagian tubuh yang lain, sidik jari terbentuk karena
faktor genetik dan lingkungan. Kode genetik pada DNA memberi
perintah untuk terbentuknya janin yang secara spesifik membentuk
hasil secara random (acak).
Demikian juga halnya dengan sidik jari. Sidik jari memiliki bentuk
yang unik bagi setiap orang. Artinya, setiap orang memiliki bentuk
sidik jari yang berbeda meskipun terlahir kembar. Jadi, walaupun
sidik jari terlihat sama bila dilihat sekilas, bagi penyelidik terlatih
atau dengan software khusus akan terlihat perbedaannya. Sebelum
kita berbicara tentang alat pemindai sidik jari, kita akan berbicara
tentang sidik jari tersebut.
Minutiae
Untuk lebih jelasnya, minutiae pada sidik jari adalah titik-titik yang
mengacu pada:
Sensor Optikal
Inti dari sensor optikal adalah adanya CCD (Charge Couple Device)
yang cara kerjanya sama seperti sistem sensor yang terdapat pada
kamera digital atau camcorder. CCD merupakan chip silikon yang
terbentuk dari ribuan bahkan jutaan dioda fotosensitif yang disebut
photosites, photodelements, atau disebut juga piksel. Tiap photosite
menangkap satu titik objek, kemudian dirangkai dengan hasil
tangkapan photosite lain menjadi satu gambar.
Bila mengambil contoh pada kamera, saat menekan tombol
capture pada kamera digital, sel pengukur intensitas cahaya akan
menerima dan merekam setiap cahaya yang masuk menurut
intensitasnya. Dalam waktu yang sangat singkat, tiap titik photosite
akan merekam cahaya yang diterima dan diakumulasikan dalam
sinyal elektronis.
Sensor Kapasitif
Conductor Plates
Inverting Amplifier
Diagram diatas menunjukkan sebuah sensor kapasitif sederhana.
Dimana sensornya dibuat dari beberapa chip semikonduktor pada
sebuah sel yang tipis. Setiap sel memiliki tempat konduktor yang
ditutupi dengan lapisan isolasi.
Jika mesin pemindai sidik jari mendapatkan pola sidik jari yang
sama, maka proses identifikasi sudah berhasil. Tidak semua
minutiae harus digunakan, dan pola yang ditemukan tidak harus
sama. Maka dapat disimpulkan bahwa posisi jari kita pada saat
identifikasi tidak harus sama persis dengan pada saat pertama kali
menyimpan data sidik jari pada mesin tersebut.
Pendahuluan
Mungkin anda pernah menyaksikan film-film agen rahasia dimana pada film tersebut
ada sebuah teknologi yang dapat memberikan akses ke suatu tempat atau membuka
suatu brankas menggunakan wajah. Teknologi ini bernama teknologi Biometric.
Karena pengenalan wajah tidak dapat dilepaskan dari biometric, marilah kita kupas
terlebih dahulu tentang biometric.
Biometric
Biometrik adalah suatu metode untuk mengenali manusia secara unique. Pada
aplikasinya, Biometric biasa digunakan sebagai pengaturan akses (access control)
yang mengizinkan seseorang memasuki suatu resource (contoh: ruangan, brankas,
dokumen, dll) jika data yang diterima oleh system Biometric tersebut memang valid
(ada pada basis data sistem tersebut).
Sistem ini biasanya digunakan sebagai system keamanan. Tetapi, ada juga yang
menggunakan system ini sebagai system pencari buronan di bidang penegakan
hukum seperti yang digunakan oleh kepolisian Negara Jerman, dan A.S. Sistem ini
merupakan saudara dari system pengenalan sidik jari (fingerprint recognition
system) dan system pengenalan iris mata (Recognition System)
Selain membedakan wajah dengan latar belakang, system pengenalan wajah juga
harus mampu untuk membedakan fitur-fitur tertentu dari sebuah wajah antara lain:
Lebar hidung
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau yang lebih dikenal dengan singkatan PLTN,
sudah digunakan teknologinya lebih dari 50 tahun yang lalu. Keunggulan PLTN
adalah tidak menghasilkan emisi gas CO2 sama sekali. Selain itu PLTN juga mampu
menghasilkan daya stabil yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pembangkit
listrik lainnya. Perlu diketahui juga bahwa bahan bakar uranium yang sudah habis
dipakai dapat didaur ulang kembali menghasilkan bahan bakar baru untuk teknologi
di masa depan.
Prinsip kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU) berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk
menghasilkan energi panasnya, PLTN menggantinya dengan menggunakan reaktor
nuklir.
Seperti terlihat pada gambar 1, PLTU menggunakan bahan bakar batubara, minyak
bumi, gas alam dan sebagainya untuk menghasilkan panas dengan cara dibakar,
kemudia panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan air di dalam boiler
sehingga menghasilkan uap air, uap air yang didapat digunakan untuk memutar turbin
uap, dari sini generator dapat menghasilkan listrik karena ikut berputar seporos
dengan turbin uap.
PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi reaksi fisi
bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas, kemudian air di dalam
reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan untuk memutar
turbin sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi,.
STRUKTUR ATOM URANIUM DAN REAKSI FISI
Agar dapat lebih mudah memahami bagaimana terjadinya reaksi fisi didalam reaktor
PLTN, pada sub-bab ini akan disampaikan tentang bagaimana strutur atom didalam
uranium dan apakah itu reaksi fisi.
Sejatinya segala unsur yang terdapat di alam terbentuk dari kumpulan atom-atom.
Ada 92 jenis atom yang telah didefinisikan hingga saat ini. Inti dari suatu atom terdiri
atas proton yang bernilai positip dan neutron yang bersifat netral. Disekitar intinya
terdapat elektron yang mengelilingi, biasanya berjumlah sama dengan proton dan
terikat dengan gaya elektromagnetiknya. Jumlah proton pada atom menjadi ciri khas
suatu jenis atom dan lebih dikenal dengan sebutan nomer atom, yang menentukan
unsur kimia atom tersebut.
Unsur uranium memiliki jumlah proton 92 buah atau dengan kata lain nomer atom
Uranium adalah 92. Namun di alam, terdapat 3 jenis unsur yang memiliki jumlah
proton 92 buah, masing-masing memiliki jumlah neutron sebanyak 142, 143, dan 148
buah. Unsur yang memiliki 143 buah neutron ini disebut dengan Uranium-235,
sedangkan yang memiliki 148 buah neutron disebut dengan Uranium-238. Suatu
unsur yang memiliki nomer atom sama namun jumlah neutron yang berbeda biasa
disebut dengan isotop. Gambar berikut adalah struktur dari atom Uranium dan tabel
yang menjelaskan tentang isotopnya.
Uranium yang terdapat di alam bebas sebagian besar adalah Uranium yang sulit
bereaksi, yaitu Uranium-238. Hanya 0,7 persen saja Uranium yang mengandung
isotop Uranium-235. Sedangkan bahan bakar Uranium yang digunakan di PLTN
adalah Uranium yang kandungan Uranium-235 nya sudah ditingkatkan menjadi 3-5
%.
Perlu diketahui bahwa reaksi fisi bisa terjadi disetiap inti atom dari suatu unsur tanpa
terkecuali. Namun reaksi fisi yang paling mudah terjadi adalah reaksi pada inti atom
Uranium. Uranium pun sama halnya, yang paling mudah terjadi reaksi adalah
Uranium-235, sedangkan Uranium-238 memerlukan energi yang lebih besar agar
dapat terjadi reaksi fisi ini.
Reaksi fisi terjadi saat neutron menumbuk Uranium-235 dan saat itu pula atom
Uranium akan terbagi menjadi 2 buah atom Kr dan Br. Saat terjadi reaksi fisi juga
akan dihasilkan energi panas yang sangat besar. Dalam aplikasinya di PLTN, energi
hasil reaksi fisi ini dijadikan sumber panas untuk menghasilkan uap air. Uap air yang
dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan membuat generator menghasilkan
listrik.
Pada saat Uranium-235 ditumbuk oleh neutron, akan muncul juga 2-3 neutron baru.
Kemudian neutron ini akan menumbuk lagi Uranium-235 lainnya dan muncul lagi 2-
3 neutron baru lagi. Reaksi seperti ini akan terjadi terus menerus secara perlahan di
dalam reaktor nuklir.
Neutron yang terjadi akibat reaksi fisi sebenarnya bergerak terlalu cepat, sehingga
untuk menghasilkan reaksi fisi yang terjadi secara berantai kecepatan neutron ini
harus diredam dengan menggunakan suatu media khusus. Ada berbagai macam media
yang digunakan sampai saat ini antara lain air ringan/tawar, air berat, atau pun grafit.
Secara umum kebanyakan teknologi PLTN di dunia menggunakan air ringan (Light
Water Reactor, LWR).
Perlu diperhatikan disini bahwa di dalam reaktor nuklir, bahan bakar Uranium yang
digunakan dijaga agar tidak sampai terbakar atau mengeluarkan api. Sebisa mungkin
posisi bahan bakarnya diatur sedemikian hingga agar nantinya hasil reaksi fisi ini
masih bisa diolah kembali untuk dijadikan bahan bakar baru untuk digunakan pada
teknologi PLTN di masa yang akan datang.
Gambar 4 berikut ini adalah data tentang jumlah bahan bakar yang diperlukan dalam
1 tahun untuk masing-masing pembangkit listrik berkapasitas 1000 MW. Disini
terlihat bahwa untuk 1 gram bahan bakar Uranium dapat menghasilkan energi listrik
yang setara dengan 3 ton bahan bakar batubara, atau 2000 liter minyak bumi. Oleh
karena energi yang dihasilkan Uranium sangat besar, bahan bakar PLTN juga dapat
menghemat biaya di pengakutan dan penyimpanan bahan bakar pembangkit listrik
Menara Sutet
Jaringan Tegangan Rendah (JTR) merupakan jaringan yang keluar dari gardu
distribusi dengan tegangan 231 V / 400 V.. Jaringan ini juga melewati daerah
kecamatan, kelurahan, pedesaan, perkampungan, ataupun perumahan, juga
melewati hutan-hutan, perkebunan dan jalan-jalan kecil. Kebanyakan JTR
adalah kabel berbungkus, namun di kota-kota tua, masih banyak JTR yang
memakai kabel telanjang.
https://www.academia.edu/8733949/Cara_Kerja_Fingerprint_Scanne
r
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_nuklir
http://fardhyinspirator.blogspot.co.id/2014/12/distribusi-listrik-ke-
rumah-kita.html
https://harryteguh.wordpress.com/2009/11/19/sistem-pengenalan-
wajah-face-recognition-system/