Filsafat Pancasila
Dion Teguh Pratomo,SH.MH
1. Pengertian dan Pembidangan Filsafat
Ungkapan masyarakat bahwa filsafat merupakan bidang ilmu yang
membingungkan, aneh, rumit, sulit dipahami atau kerjaan bagi orang
yang kurang kerjaan.
Pendapat tersebut tidak lah benar karena selama kita hidup secara
sadar dan menggunakan pikiran maka kita tidak dapat terhindar dari
kegiatan filsafat atau senantiasa berfilsafat.
Materialisme : mengagungkan materi dalam hidupnya
Hedonisme : kenikmatan dan kesenangan dalam hidup
Liberalisme : kepedulian besar terhadap kebebasan individu
Sekularisme : memisahkan kehidupan negara dan agama
Rasionalisme : mengutamakan akal atau rasio.
Lanjutan
Filsafat merupakan terjemahan dari istilah philosophia, yang
berasal dari bahasa Yunani yang berarti cinta akan kebijaksanaan
(philo artinya cinta dan sophia berarti kebijaksanaan)
Dalam bahasa lain filsafat dikenal dengan sebutan Philosophy
(inggris), philosophie (Belanda), falsafah (Arab) sedangkan
orangnya disebut filsuf/filosof/philosophus yang artinya cinya
pecinta kebijasanaan
Menurut sejarah, Socrateslah yang pertama tama menyebut diri
sebagai Philosophus yakni sebagai protes terhadap kaum pelajar
yang menamakan diri mereka sophist (bijaksana).
Sebagai bentuk protes terhadap kesombongan mereka Socrates
lebih memilih menyebut diri sebagai philosophus (pecinta
kebijaksanaan).
Lanjutan .
Arti dari pecinta kebijaksanaan adalah untuk menunjuk
kepada seseorang yang ingin mencari dan memiliki
pengetahuan yang luhur atau bijaksana (sophos).
dalam cakrawala lain sophia diartikan lebih luas lagi dari
kebijaksanaan diantaranya : kerajinan, kebenaran pertama,
pengetahuan yang luas, kebajikan intelektual, pertimbangan
yang sehat, kecerdikan dalam memutuskan hal hal praktis.
Langkah awal dalam berfilsafat selalu berawal dari keheranan
yang dimiliki manusia. Keheranan itu senantiasa bersifat
intelektual dan kerohanian. Dikatakan filsafat manakala telah
ada upaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan
pertanyaan keheranan dan menyelami rahasianya.
Lanjutan
Keheranan pada permulaan filsafat berbentuk rasa ingin tahu
yang diikuti dengan pertanyaan. Rasa ingin tahu inilah yang akan
menuntun manusia sampai pada pengetahuan.
Pengetahuan adalah suatu hasil dari proses tindakan manusia
dengan melibatkan seluruh keyakinan yang berupa kesadaran
dalam menghadapi objek yang ingin dikenal.
Kegiatan berfilsafat ialah merenung. Tetapi merenung bukanlah
melamun, juga bukan berfikir secara kebetulan yang bersifat
untung untungan. Perenungan kefilsafatan ialah percobaan
untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang
memadai untuk memahami dunia tempat kita hidup, maupun
untuk memahami diri kita sendiri.
Lanjutan
Dari beberapa pernyataan atau uraian sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa manusia awalnya memiliki perasaan
keheranan atau kekaguman;
Kekaguman atau keheranan yang timbul melahirkan perenungan
atau melakukan filsafat;
Dalam cabang ilmu filsafat terdapat 3 cabang yakni ontologi,
epistemologi dan aksiologi;
Ontologi filsafat dapat berupa metafisika umum dan metafisika
khusus
Sedangkan epistemologi dapat berupa logika, metodologi dan
filsafat ilmu.
Aksiologi dapat berupa etika (filsafat tingkah laku) dan estetika
(filsafat keindahan).
2. Manfaat Filsafat
Tidak menjadikan
Merasakan hidup kita tenggelam
yang lebih sadar dalam
sebagai manusia kejasmanian saja
(kurang berpikir)
Sumber
Pengetahuan
Susunan/
Kebenaran
sistem
Pengetahuan
pengetahuan
Lanjutan
Sumber pengetahuan Pancasila : ada pada diri bangsa indonesia
sendiri
Susunan Pengetahuan Pancasila ; Pancasila tersusun secara
hierarkis dan berbentuk piramida.
Kebenaran pengetahuan Pancasila:
1. Pancasila mengakui kebenaran wahyu yang bersifat mutlak
sebagai tingkat kebenaran tertinggi;
2. Pancasila mengakui kebenaran rasio yang bersumber pada akal;
3. Pancasila mengakui kebenaran empiris yang bersumber pada
indera;
4. Pancasila mengakui kebenaran Intuisi yang bersumber dari
pengetahuan atau hati manusia
6. Landasan Aksiologi Filsafat Pancasila
Ide Manusia
Kehendak/keinginan
Kegiatan Pengambilan
Nilai
menimbang Keputusan
Nilai Material
(nilai kenikmatan)
Nilai Vital
(Nilai yang berguna bagi
kegiatan manusia)
Nilai Kerohanian
7. Makna nilai nilai setiap sila Pancasila
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Bangsa Indonesia dijiwai oleh nilai nilai Ketuhanan
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Bangsa indonesia menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia;
Bangsa indonesia menjunjung tinggi cara cara peradaban
3. Persatuan Indonesia
Bangsa indonesia mengutamakan Bhineka Tunggal Ika;
Bangsa indonesia menjunjung tinggi nasionalisme indonesia
Lanjutan
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan
Kerakyatan;
Kedaulatan rakyat;
Demokrasi indonesia.
5. Keadilan Sosial
Adil terhadap Tuhan;
Adil terhadap diri sendiri dan orang lain;
Adil terhadap masyarakat;
Adil terhadap bangsa dan negara
8. Pancasila sebagai Dasar Negara RI