Anda di halaman 1dari 23

BAB II.

Filsafat Pancasila
Dion Teguh Pratomo,SH.MH
1. Pengertian dan Pembidangan Filsafat
Ungkapan masyarakat bahwa filsafat merupakan bidang ilmu yang
membingungkan, aneh, rumit, sulit dipahami atau kerjaan bagi orang
yang kurang kerjaan.
Pendapat tersebut tidak lah benar karena selama kita hidup secara
sadar dan menggunakan pikiran maka kita tidak dapat terhindar dari
kegiatan filsafat atau senantiasa berfilsafat.
Materialisme : mengagungkan materi dalam hidupnya
Hedonisme : kenikmatan dan kesenangan dalam hidup
Liberalisme : kepedulian besar terhadap kebebasan individu
Sekularisme : memisahkan kehidupan negara dan agama
Rasionalisme : mengutamakan akal atau rasio.
Lanjutan
Filsafat merupakan terjemahan dari istilah philosophia, yang
berasal dari bahasa Yunani yang berarti cinta akan kebijaksanaan
(philo artinya cinta dan sophia berarti kebijaksanaan)
Dalam bahasa lain filsafat dikenal dengan sebutan Philosophy
(inggris), philosophie (Belanda), falsafah (Arab) sedangkan
orangnya disebut filsuf/filosof/philosophus yang artinya cinya
pecinta kebijasanaan
Menurut sejarah, Socrateslah yang pertama tama menyebut diri
sebagai Philosophus yakni sebagai protes terhadap kaum pelajar
yang menamakan diri mereka sophist (bijaksana).
Sebagai bentuk protes terhadap kesombongan mereka Socrates
lebih memilih menyebut diri sebagai philosophus (pecinta
kebijaksanaan).
Lanjutan .
Arti dari pecinta kebijaksanaan adalah untuk menunjuk
kepada seseorang yang ingin mencari dan memiliki
pengetahuan yang luhur atau bijaksana (sophos).
dalam cakrawala lain sophia diartikan lebih luas lagi dari
kebijaksanaan diantaranya : kerajinan, kebenaran pertama,
pengetahuan yang luas, kebajikan intelektual, pertimbangan
yang sehat, kecerdikan dalam memutuskan hal hal praktis.
Langkah awal dalam berfilsafat selalu berawal dari keheranan
yang dimiliki manusia. Keheranan itu senantiasa bersifat
intelektual dan kerohanian. Dikatakan filsafat manakala telah
ada upaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan
pertanyaan keheranan dan menyelami rahasianya.
Lanjutan
Keheranan pada permulaan filsafat berbentuk rasa ingin tahu
yang diikuti dengan pertanyaan. Rasa ingin tahu inilah yang akan
menuntun manusia sampai pada pengetahuan.
Pengetahuan adalah suatu hasil dari proses tindakan manusia
dengan melibatkan seluruh keyakinan yang berupa kesadaran
dalam menghadapi objek yang ingin dikenal.
Kegiatan berfilsafat ialah merenung. Tetapi merenung bukanlah
melamun, juga bukan berfikir secara kebetulan yang bersifat
untung untungan. Perenungan kefilsafatan ialah percobaan
untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang
memadai untuk memahami dunia tempat kita hidup, maupun
untuk memahami diri kita sendiri.
Lanjutan
Dari beberapa pernyataan atau uraian sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa manusia awalnya memiliki perasaan
keheranan atau kekaguman;
Kekaguman atau keheranan yang timbul melahirkan perenungan
atau melakukan filsafat;
Dalam cabang ilmu filsafat terdapat 3 cabang yakni ontologi,
epistemologi dan aksiologi;
Ontologi filsafat dapat berupa metafisika umum dan metafisika
khusus
Sedangkan epistemologi dapat berupa logika, metodologi dan
filsafat ilmu.
Aksiologi dapat berupa etika (filsafat tingkah laku) dan estetika
(filsafat keindahan).
2. Manfaat Filsafat

Tidak menjadikan
Merasakan hidup kita tenggelam
yang lebih sadar dalam
sebagai manusia kejasmanian saja
(kurang berpikir)

Menyebabkan Melatih kita


kita lebih cerdas berpandangan
dan tangkas luas (tidak picik)
3. Pancasila sebagai suatu Sistem Filsafat
Filsafat pancasila merupakan hasil perenungan sedalam
dalamnya tentang hakikat isi jiwa bangsa indonesia.
Pancasila sebagai sistem filsafat artinya merupakan lima sila
peradaban yang saling memberikan keseimbangan dalam suatu
kesatuan yang utuh dan harmonis.
Ketuhanan yang maha esa adalah ketuhanan yang berkemanusiaan
yang adil dan beradab, berpesatuan indonesia, berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, dan berkeadilan sosial.
Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang
berketuhanan yang Maha Esa, berpersatuan indonesia,
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, dan berkeadilan sosial.
Lanjutan
Persatuan indonesia adalah persatuan yang ber-ketuhanan yang maha
esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan adalah kerakyatan yang ber-ketuhanan
yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpresatuan
indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia adalah keadilan yang ber-
ketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berpersatuan indonesia dan berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
4. Landasan Ontologi Filsafat Pancasila

Sila Kesatu : Tuhan Sebagai Causa Prima

Sila Kedua : Negara ada adalah sebagai lembaga


kemanusiaan

Sila Ketiga : negara indonesia ada karena


sebagai akibat adanya orang orang indonesia
yang bersatu

Sila ke empat : kerakyatan ada apabila ada


totalitas individu dalam negara yang bersatu

Sila kelima : keadilan adalah sebagai tujuan


dalam hidup bersama
5. Landasan Epistemologi Filsafat Pancasila

Sumber
Pengetahuan

Susunan/
Kebenaran
sistem
Pengetahuan
pengetahuan
Lanjutan
Sumber pengetahuan Pancasila : ada pada diri bangsa indonesia
sendiri
Susunan Pengetahuan Pancasila ; Pancasila tersusun secara
hierarkis dan berbentuk piramida.
Kebenaran pengetahuan Pancasila:
1. Pancasila mengakui kebenaran wahyu yang bersifat mutlak
sebagai tingkat kebenaran tertinggi;
2. Pancasila mengakui kebenaran rasio yang bersumber pada akal;
3. Pancasila mengakui kebenaran empiris yang bersumber pada
indera;
4. Pancasila mengakui kebenaran Intuisi yang bersumber dari
pengetahuan atau hati manusia
6. Landasan Aksiologi Filsafat Pancasila
Ide Manusia

Kehendak/keinginan

Kegiatan Pengambilan
Nilai
menimbang Keputusan

Nilai Material
(nilai kenikmatan)

Nilai Vital
(Nilai yang berguna bagi
kegiatan manusia)

Nilai Kerohanian
7. Makna nilai nilai setiap sila Pancasila
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Bangsa Indonesia dijiwai oleh nilai nilai Ketuhanan
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Bangsa indonesia menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia;
Bangsa indonesia menjunjung tinggi cara cara peradaban
3. Persatuan Indonesia
Bangsa indonesia mengutamakan Bhineka Tunggal Ika;
Bangsa indonesia menjunjung tinggi nasionalisme indonesia
Lanjutan
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan
Kerakyatan;
Kedaulatan rakyat;
Demokrasi indonesia.
5. Keadilan Sosial
Adil terhadap Tuhan;
Adil terhadap diri sendiri dan orang lain;
Adil terhadap masyarakat;
Adil terhadap bangsa dan negara
8. Pancasila sebagai Dasar Negara RI

Pancasila sebagai hukum dasar negara


indonesia yang secara objektif
merupakan suatu pandangan hidup,
Pancasila sebagai dasar Negara
kesadaran, cita cita hukum dan cita
cita moral yang meliputi suasana
kejiwaan serta watak bangsa Indonesia
9. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
Secara etimologis, istilah ideologi berasal dari kata idea yang
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita cita, pemikiran.
Dan Logos yang berarti ilmu.
Adapun yang dimaksud dengan idea adalah cita cita yang hendak
dicapai dan bersifat tetap, sehingga cita cita yang bersifat tetap
itu sekaligus merupakan dasar atau pandangan.
Ideologi merupakan sistem ajaran tentang makna kehidupan
tentang nilai nilai dasar dan tentang bagaimana manusia harus
hidup dan bertindak.
Kekuatan ideologi terletak pada pegangannya terhadap hati dan
akal kita. Ideologi menuntut agar orang mengesampingkan
penilainnya sendiri dan bertindak sesuai dengan ajarannya.
Lanjutan
Adapun keyakinan (geloof)-nya bangsa indonesia adalah
Pancasila. Pada pancasila terkandung keyakinan bangsa
indonesia untuk menjadi bangsa dan negara yang kuat.
Pancasila diangkat dari nilai nilai asli masyarakat Indonesia
yang terdapat pada adat istiadat, kebudayaan, agama atau
kepercayaan yang terkandung pada pandangan hidup bangsa
indonesia sebelum indonesia merdeka.
Pancasila adalah ideologi terbuka yang memiliki ciri bahwa nilai
nilai dan cita citanya tidak dapat dipaksakan dari luar,
melainkan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakat indonesia dan pancasila memiliki ciri khas sebagai
keyakinan ideologis yang merupakan kesepakatan masyarakat
indonesia.
10. Pancasila sebagai sendi keserasian hukum
dan sebagai sumber dari segala sumber hukum
Sila pertama, menunjukkan hubungan yang harmonis antara
ciptaan dengan penciptanya. Pancasila telah memberikan suara
kepada jiwa bangsa indonesia untuk menghormati hubungan
yang harmonis antara pencipta dengan Ciptaan-Nya itu.
Sila kedua, menunjukkan hubungan antara manusia adil beradab.
Kemanusiaan yang adil terletak pada titik dimana kebebasan
orang lain tidak terganggu . Sementara kemanusiaan yang
beradab terletak pada setiap ketidaksamaan sebagai akibat dari
aktualisasi potensi kebebasan yang haruse memberikan
keuntungan/manfaat yang sebesar besarnya bagi mereka yang
kurang beruntung.
Lanjutan
Sila ketiga, menunjukkan hukum Bhinneka Tunggal Ika dan hukum
nasionalisme bagi bangsa indonesia. Hukum Bhinneka Tunggal Ika
telah mengajarkan untuk mencintai orang orang indonesia, tidak
perduli ras, etnis, suku, agama, sama dengan mencintai dirinya
sendiri.
Sila keempat, menunjukkan hubungan hukum kekuasaan antara
segenap rakyat indonesia dengan orang orang indonesia yang
mewakili rakyatnya, dimana kekuasaan yang dimiliki orang orang
yang mewakili rakyat indonesia memang digunakan untuk
menumbuhkembangkan bangsa dan negara indonesia secara
demokratis.
Sila kelima, menunjukkan bahwa keadilan yang dicita-citakan dan
dihadirkan oleh hukum hendaknya dapat diakses oleh seluruh
lapisan masyarakat indonesia tanpa terkecuali.
Lanjutan
Dari uraian tersebut maka dapat ditarik benang filosofisnya bahwa
hakikat hukum menurut pancasila adalah hukum yang
berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang mengutamakan
persatuan dan kejayaan indonesia, yang demokratis dan tentunya
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum negara.
Penempatan ini adalah sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang
mana menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara.
Sedangkan UUD 1945 yang memuat hukum dasar negara
ditempatkan sebagai sumber hukum bagi pembentukan Peraturan
Perundang undangan dibawah UUD.
SELESAI
Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian Filsafat !
2. Uraikan Manfaat Filsafat !
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila
sebagai suatu sistem filsafat !
4. Jelaskan apa yang menjadi landasan ontologi,
epistemologi dan aksiologi dari filsafat pancasila !
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum !

Anda mungkin juga menyukai