STIKER KHUSUS
Stiker warna merah ALERGY untuk pasien yang mempunyai riwayat alergi ( ditulis 1 gelang untuk nama obat)
Stiker warna kuning FALL RISK untuk pasien yang mempunyai resiko jatuh
Stiker warna ungu DNR untuk pasien yang tidak boleh diresusitasi ( do not resusitasi )
Stiker ditempel pada gelang identitas dan tidakboleh menutupi identitas yang tertera di gelang
C. (REPEAT BACK) MENGKONFIRMASI ULANG ) konfirmasi kembali : Nama lengkap pasien, usia pasien, ruang perawatan dan diagnose,
Instruksi dokter.
o Tulis nama dan tanda tangan petugas yang menerima pesan
Dokter/petugas kesehatan pengirim pesan harus menandatangani catatan pesan yang di tulis
15. Apa itu elektrolit konsentrat pekat dan bagaimana penyimpanandan penggunaannya ?
- Elektrolit konsentrat pekat adalah obat yang mempunyai konsentrasi lebih dari 40%.
Contoh : MGSO4, KCL
- Elektrolit konsentrat pekat tidak boleh disimpan di perawatan, boleh disimpan untuk keperluan emergensi di unit UGD, ICU, OK dan KABER.
Dan harus diberi label tambahan bertuliskan HARUS DIENCERKAN
SOP Penggunaan elektrolit konsentrat pekat :
a. Perawat mengambil konsentrat vial
b. Perawat menyiapkan elektrolit konsentrat yang sudah dilarutkan dlm infus sesuai perintah dokter untuk sekali pakai
c. Menerapkan teknik aseptik pada setiap penyiapan cairan
d. Perawat memberi label nama, dosis, tgl kadaluarsa obat.
e. Perawat segera memberikan infus konsentrat ke pasien
f. Tidak direkomendasikan menyimpan konsentrat tinggi yang sdh dilarutkan.
g. Elektrolit konsentrat hanya disiapkan untuk sekali pakai
16. Siapa yang boleh menyuntikkan higt alert? perawat senior atau
penanggungjawab shift.
Identitas: nama,umur, alamat, nomor rekam medis / identitas, dan dokter DPJP (dokter bedah dan anestesi).
Lokasi yang akan di lakukan pembedahan.
Prosedur pembedahan di jelaskan oleh DPJP/dokter jaga yang diberi kewenangan.
Informed consent di jelaskan oleh DPJP atau dokter jaga yang diberi wewenang, disetujui secara tertulis dan di tanda tangani oleh pasien
dan/atau keluarga terdekat dan dokter yang memberikan penjelasan.
a. Penandaan lokasi operasi/marking area : adalah penandaan lokasi operasi yang di buat oleh operator melibatkan pasien pada semua kasus
yg termasuk sisi (lateralisasi), multipel stuktur, multipel level. Penandaan lokasi operasi tidak dapat di terapkan apabila kasus tersebut jarang / tidak
pernah terjadi kesalahan pada pembedahan.
b. Pemeriksaan Keamanan Anestesi Sudah Lengkap : adalah menanyakan kepada ahli anestesi mengenai keamanan alat anestesi, medikasi,
resiko pembiusan kelengkapan obat anestesi.
c. Pulse Oximetri Berfungsi Dan Terpasang Pada Pasien : adalah Pulse oximetri telah di kalibrasi dan sudah terpasang pada pasien dan
berfungsi secara normal.
d. Apakah Pasien: Mengetahui /mempunyai Alergi? : adalah menanyakan pada pasien mengenai riwayat alerginya dan mengkonfirmasi kepada
tim anastesi mengenai resiko alergi yang ada, kemudian mengkonfirmasi kepada semua tim.
e. Penyulit Jalan Nafas/ Resiko Aspirasi adalah konfirmasi antara pasien mengenai riwayat kesulitan nafas dan mengkonfirmasi pada tim
anestesi untuk menentukan jenis pembiusan.
f. Resiko kehilangan darah 500ml : adalah koordinasi antara tim bedah dan tim anastesi tentang resiko kehilangan darah yang potensial
menyebabkan syok hipovolemik.
di buat oleh dokter operator melibatkan pasien pada semua kasus yg termasuk sisi (lateralisasi), multipel stuktur, multipel level. Penandaan
lokasi operasi tidak dapat di terapkan apabila kasus tersebut jarang / tidak pernah terjadi kesalahan pada pembedahan.
Terhadap ahli bedah anastesi dan perawat : Adakah hal yang penting untuk pulih, sadar dan peralatan pasien yang perlu diperhatikan.
Terhadap ahli bedah anastesi dan perawat :Adakah hal yang penting untuk pulih, sadar dan peralatan pasien yang perlu diperhatikan.