Anda di halaman 1dari 17

zqthejak.blogspot.co.id/2012/03/makalah-pkk.

html

jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/dasa-wisma-dalam-komunitas.html

Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok yang terdiri dari 10 20 kepala keluarga (KK)
dalam satu RT. Setelah terbentuk kelompok, maka diangkatlah satu orang yang memiliki
tanggung jawab sebagai ketua. Tujuan kelompok Dasa Wisma ini adalah membantu
kelancaran tugas-tugas pokok dan program PKK kelurahan. Kegiatannya diarahkan pada
peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban,
sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan
kotoran)

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dasa wisma adalah kelompok ibu berasal dari 10-20 rumah yang bertetangga. Kegiatannya
diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan,
pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun
sarana sampah dan kotoran).

Kerangka pikir pertama adalah bahwa Desa Siaga akan dapat terwujud apabila manajemen
dalam pelaksanaan pengembangannya diselenggarakan secara paripurna oleh berbagai pihak
(unit-unit kesehatan dan pemangku kepentingan lain yang terkait).

Hasil pemantauan oleh masyarakat diinformasikan kepada petugas kesehatan atau unit yang
bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan penanggulangan secara efektif dan
efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan kegiatan dalam rangka
kewaspadaan dini terhadap ancaman muncul atau berkembangnya penyakit/masalah
kesehatan yang disebabkan antara lain oleh status gizi, kondisi lingkungan dan prilaku
masyarakat.

Secara umum tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat adalah terciptanya
sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya
penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang akan mengancam dan merugikan masyarakat
yang bersangkutan.

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada Makalah ini adalah, Apa
Dasa Wisma itu dan bagaimana program kerja Dasa wisma itu sendiri? .

BAB II
TINJAUAN TEORI

1. PENGERTIAN

Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok yang terdiri dari 10 20 kepala keluarga (KK)
dalam satu RT. Setelah terbentuk kelompok, maka diangkatlah satu orang yang memiliki
tanggung jawab sebagai ketua. Tujuan kelompok Dasa Wisma ini adalah membantu
kelancaran tugas-tugas pokok dan program PKK kelurahan.

Dasa Wisma sebagai salah satu wadah kegiatan masyarakat memiliki peran yang sangat
penting dalam pelaksanaan program-program kegiatan gerakan PKK di tingkat desa,yang
nantinya akan berpengaruh pula pada kegiatan gerakan PKK di tingkat Kecamatan dan
Kabupaten.

Dasa wisma merupakan suatu kelompok persepuluhan dari suatu masyarakat yang nantinya
akan berperan aktif dalam melancarkan program program yang sudah direncanakan oleh
masyarakat. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk
kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT,
pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran)

Peran serta masyarakat akan diperluas sampai ketingkat keluarga dengan sepuluh keluarga
sebagai satuan untuk pembinaan dalam bidang kesehatan secara swadaya.

Salah seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh mereka sendiri dan
dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung. Tujuan pengamatan dan pemantauan oleh
masyarakat, agar tercipta sistem kewaspadaan dan kesiap-siagaan dini masyarakat terhadap
kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan,
yang akan mengancam dan merugikan masyarakat sehingga dapat dilakukan tindakan
pencegahan dan penanggulangan secara efektif dan efisien.

Bidan yang di tempatkan di desa akan membina pemimpin kelompok persepuluhan tersebut
secara berkala dan menerima rujukan masalah kesehatan dari para anggota persepuluh
tersebut dalam wilayah kerjanya.

1. MASALAH KESEHATAN DARI ANGGOTA DASAWISMA

Beberapa masalah kesehatan yang menjadi jangkauan kerja dari anggota dasawisma sebagai
berikut :

1. Usaha perbaikan gizi keluarga.

2. Masalah pertumbuhan anak.

3. Makanan sehat bagi keluarga.

4. Masalah kebersihan lingkungan.

5. Masalah bencana dan kegawatdaruratan kesehatan termasuk resikonya.


6. Masalah kesehatan ibu, bayi dan balita.

7. Masalah penyakit

1. Contoh Program kerja Dasawisma

Masalah : Usaha perbaikan gizi keluarga yang merupakan usaha perbaikan gizi seluruh
anggota keluarga.

Pelaksana : usaha perbaikan gizi keluarga dilaksanakan oleh anggota dasawisma bersama
masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan dan kerja sama dengan kader masyarakat.

Tujuan Kegiatan :

Untuk mencapai keluarga yang sehat dan mendapat gizi sesuai kebutuhan.

Masyarakat ikut serta dalam kegiatan .

Menjelaskan tentang perilaku yang mendukung perbaikan gizi.

Mencakup semua anggota keluarga baik bumil, bayi, balita dan anggota keluarga
lainnya.

1. PERAN DASAWISMA

Salah satuorganisasi yang telah ada dan diakui manfaatnya bagi masyarakat, terutama dalam
upaya meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan keluarga adalah gerakan Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selain ekonomi atau pendapatan keluarga, yang tak
kalah penting diberdayakan dalam PKK adalah peningkatan kesehatan dan spritual.

Disini yang paling berperan adalah dasawisma, yakni unit terkecil kelompok PKK yang
terdiridari 10 anggota rumah tangga. Dari 10 anggota itu, ada seorang penanggung jawab
untuk memantau kondisi rumah tangga yang lain. Prinsip dasawisma adalah pengawasan dan
pemberdayaan hingga kemasyarakat bawah dan menyentuh unit masyarakat terkecil, yakni
keluarga.

Peran PKK diharapkan dapat menggugah masyarakat agar termotivasi untuk selalu dinamis,
maumengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi. Seperti dalam hal upaya peningkatan
kesejahteraan keluarga. PKK bukanlah tempat arisan dan pengajian saja, tetapi merupakan
wadah bagi pemberdayaan masyarakat. Kalau arisan dan pengajian, setiap perkumpulan
beberapa orang bisa saja dilakukan. Tapi PKK lebih dari itu, merupakan wadah
pemberdayaan.

Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki peran


strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk itu, di harapkan agar Dasawisma menjadi
ujung tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program pemerintah karena sebagai
mitra.
Selain itu, melalui dasawisma tersebut diharapkan dapat memantau sekaligus mengantisipasi
muncul serta berkembangkan penyakit yang belakangan menghebohkan, dan banyak
menimpa anak-anak seperti demam berdarah.

Banyak hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan kegiatan
kerjabakti, mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat mengantisipasi
munculnya penyakit demam berdarah. Selainitu, terutama dalam hal administrasi, dengan
mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha perbaikan gizi keluarga dan keluarga
berencana (KB). Dengan begitu Keberadaan dasawisma akan mempermudah koordinasi dan
jaringan, sehingga program-program PKK maupun yang melibatkan PKK dapat berjalan
tepatsasaran.

Pengetahuan dan keterampilan mutlak dimiliki bagi kader PKK, untuk memajukan serta
meningkatkan mutu dan kemampuan organisasi. Karena, kesejahteraan bangsa dimulai dari
kesejahteraan keluarga yang merupakan salah satu sasaran pembangunan. Juga mengingatkan
semua yang tergabung dalam wadah organisasi PKK harus lebih mampu untuk berperan di
masyarakat, baik sebagai motivator, komunikator, dinamisator pembangunan dan sebagainya
yang mampu menyerap segala aspirasi yang tumbuh di masyarakat untuk membuktikan
manfaat dan keberadaan PKK itu sendiri secara nyata.

1. PROGRAM POKOK PKK

1. PROGRAM POKJA I

Pokja I mengelola Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong
Royong.

1. Tugas

a. Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling menghormati dan
menghargai dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia.

b. Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga


tentang Penghayaan dan Pengamalan Pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara
(PKBN).

c. Memantapkan Pola Asuh Anak dan Remaja dalam keluarga serta perlindungan anak
melalui Lokakarya dan Uji coba.

d. Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti dan sopan santun dalam
kelurga dan lingkungan.

e. Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkaitan dengan pencegahan


Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan perdagangan orang (Trafficking),
peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life skill dan parenting skill.

f. Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial, keamanan


lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD dan lain-lainnya.
g. Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi teladan dalam
keluarga dan lingkungan.

2. Prioritas Program

Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan


bernegara perlu dilaksanan pemahaman secara terpadu:

Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN)

PKBN mencakup 5 (lima) unsur:

Kecintaan tanah air

Kesadaran berbangsa dan bernegara

Keyakinan atas kebenaran Pancasila

Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara

Memiliki kemampuan awal bela Negara

Kesadaran Hukum (KADARKUM)

KADARKUM adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang peraturan perundang-


undangan diprioritaskan di PKK untuk pencegahan PKDRT, Trafficking, Perlindungan Anak,
Narkoba, dll.

Pola Asuh Anaka dan Remaja

Pola asuh anak dan remaja adalah upaya untuk menumbuhkan dan membangun perilaku, budi
pekerti, sopan santun di dalam keluarga sesuai budaya bangsa.

Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill dan Parenting Skill)

Pemahaman dan ketrampilan hidup adalah upaya menumbuhkan kesadaran orang tua dalam
upaya penvegahan penyalahgunaan Narkoba.

Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib


administrasi kependudukan di keluarga.

3. Gotong royong

Kegiatan Gotong Royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik antar
sesama keluarga, warga, dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.

1) Menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa, dan kebersamaan serta


saling menghormati antar umat beragama.
2) Memberdayakan LANSIA agar dapat amenjaga kesehatan fisik dan mental, kebugaran,
ketrampilan agar dapat melaksanakan kegiatan secara produktif dan menjadi teladan bagi
keluarga dan lingkungannya.

3) Berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial, kegiaan Tentara Manunggal


Membangun Desa (TMMD).

B. PROGRAM POKJA II

Pokja II mengelola Program Pendidikan dan Ketrampilan serta Pengembangan Kehidupan


Berkoperasi.

1. Tugas

Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan mutu
kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma
melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.

a. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarga Balita (BKB)

b. Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B, dan C.

c. Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang


pentingnya pendidikan anak sejak usia dini (0-6) tahun agar anak tumbuh dan berkembang
secara optimal sesuai dengan usianya.

d. Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka meningkatkan pendidikan


keluarga.

e. Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)


PKK.

f. Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi
keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK.

g. Identifikasi kebutuhan pelatihan.

h. Menyusun modul-modul pelatihan.

i. Berpartisipasi dalam Forum PAUD berkerjasama dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh
Kementrian Pendidikan Nasional.

j. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dasar untuk semua


sesuai dengan tujuan MGDs yaitu agar setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan dan
menyelesaikan pendidikan dasar.

2. Prioritas Program

Penddikan dan Ketrampilan


1. Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran dan
ketarmpilan keluarga yang mempunyai anak balita mengenai tumbuh kembang anak balita
secara optimal.

2. Menyusun modul pelatihan BKB dabi TP PKK dan mengadakan pelatihan BKB.

3. Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih PKK dengan mengadakan pelatihan/ Training of
Trainer (TOT).

4. Menyempurnakan modul-modul pelatihan TPK3PKK, LPPKK dan DAMAS PKK sesuai


dengan perkembangan serta mensosialisasikannya antara lain melalui pelatihan-pelatihan:
TPK3PKK, LP3PKK, dan DAMAS PKK.

5. Meningkatkan pengetahuan PKK dalam kegiatan Pos PAUD melalui kegiatan PAUD yang
diintegarsikan dengan BKB ddan Posyandu dengan pereman mitra PAUD bekerjasama
dengan Pokja IV.

6.Meningkatkan jumlah pengetahuan dan ketrampilan kader dalam mendidik anak usia dini
melalui pelatihan bekerjasama dengan instansi terkait dan HIMPAUDI.

7.Meningkatkan ketrampilan kecakapan hidup (Life Skill) perempuan maupun laki-laki


sehingga mampu berusaha secara bersama atau mandiri untuk memperkuat kehidupann diri
dan keluarganya.

8.Mengadakan manitoring dan evaluasi kegiatan Pos APUD di TP PKK Provinsi untuk
mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD, BKB, dan Posyandu.

9. Meningkatkan kejar paket A, B, dan C melaui pelatihan Tutor Kejar Paket A, B, dan C
bekerjasama dengan insansi terkait.

10.Meningkatkan dan menyuluh keluarga tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun (Wajar Dikdas 9 Tahun).

11.Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan keluarga serta pengembangan Keaksaraan


Fungsional (KF) dengan pendampingan melalui penyuluhan, oreintasi dan pelatihan.

12.Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baca tulis, serta membudayakan minat baca
masyarakat melalui aman Bacaan Masyarakat (TBM) dan sudut baca bekerja sama dengan
Instansi terkait.

13.Meningkatkan pelaksanaan kerjasama dengan mitra sebagai pendamping, yaitu lintas


sektoal dan lintas kelembagaan.

PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BERKOPERASI

1. Melaksanakan evaluasi UP2K-PKK dan mengadakan lomba UP2K untuk mengetahui


sejauh mana pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK di daerah dan mengetahui keberhasilannya.
2. Mengadakan pelatihan UP2K-PKK dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang
program UP2K-PKK agar TP PKK Provinsi mempunyai tenaga terampil dalam
pengembangan program UP2K-PKK.

3.Mendata ulang jumlah kelompok-kelompok UP2K-PKK.

4.Mengatasi cara pemecahan masalah mengenai permodalan untuk kegiatan UP2K-PKK


melalui APBD, Lembaga keuangan Mikro yang ada, baik yang bersifat bank seperti BRI Unit
Desa dan Bank Perkreditan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri Pedesaan, Alokasi Dana Desa (AAD) dan lain-lain.

5.Mengupayakan pemasaran UP2K-PKK melalui pasar, warung, ikut pada pameran, bazar
baik lokal maupun nasional dan menjalin kemitraan dengan Dekranas/ Dekranasda.

6. Memotifasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan pendapatan
keluarga.

7. Mendorong terbentuknya koperasi yang berbadan hukum yang dikelola oleh TP PKK.

C. PROGRAM POKJA III

Pokja III mengelola program pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga.

1. Tugas

a. Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 17 Tahun 1996
tentang Pangan.

b. Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga


menuju keluarga yang berkualitas.

c. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang beragam,


bergizi, berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya lokal.

d. Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air minimal untuk pemenuhan
kebutuhan pangan keluarga.

e. Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat.

f. Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK).

g. Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban kerja
sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.

h. Membudayakan Aku Cinta Makanan Indonesia dan Aku Cinta Produk Indonesia
sehingga menumbuhkan rasa bangga.

i. Mensosialisasikan pola pangan 3B untukkeluarga khususnya bagi balita dan lansia.

Dasa Wisma
Dasa wisma adalah kelompok ibu berasal dari 10 rumah yang bertetangga.

Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti

arisan (PKK), pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan,

membangun sarana sampah dan kotoran).

Kerangka pikir pertama adalah bahwa Desa Siaga akan dapat terwujud apabila

manajemen dalam pelaksanaan pengembangannya diselenggarakan secara paripurna oleh

berbagai pihak (unit-unit kesehatan dan pemangku kepentingan lain yang terkait).

Hasil pemantauan oleh masyarakat diinformasikan kepada petugas kesehatan atau unit

yang bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan penanggulangan secara efektif dan

efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan kegiatan dalam rangka

kewaspadaan dini terhadap ancaman muncul atau berkembangnya penyakit/masalah

kesehatan yang disebabkan antara lain oleh status gizi, kondisi lingkungan dan perilaku

masyarakat (surveilans).

Secara umum tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat adalah

terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat terhadap kemungkinan

terjadinya penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang akan mengancam dan merugikan

masyarakat yang bersangkutan.

Peran Dasawisma
Peran serta masyarakat akan diperluas sampai ketingkat keluarga dengan sepuluh

keluarga sebagai satuan untuk pembinaan dalam bidang kesehatan secara swadaya.

Salah seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh mereka sendiri dan

dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung.

Tujuan pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat, agar tercipta sistem

kewaspadaan dan kesiap-siagaan dini masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit

dan masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan, yang akan mengancam dan

merugikan masyarakat sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan

secara efektif dan efisien.

Bidan yang di tempatkan di desa akan membina pemimpin kelompok persepuluhan

tersebut secara berkala dan menerima rujukan masalah kesehatan dari para anggota

persepuluh tersebut dalam wilayah kerjanya.

Salah satu organisasi yang telah ada dan diakui manfaatnya bagi masyarakat, terutama

dalam upaya meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan keluarga adalah gerakan

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selain ekonomi atau pendapatan

keluarga, yang tak kalah penting diberdayakan dalam PKK adalah peningkatan kesehatan dan

spritual.

Disini yang paling berperan adalah dasawisma, yakni unit terkecil kelompok PKK

yang terdiridari 10 anggota rumah tangga. Dari 10 anggota itu, ada seorang penanggung

jawab untuk memantau kondisi rumah tangga yang lain. Prinsip dasawisma adalah

pengawasan dan pemberdayaan hingga kemasyarakat bawah dan menyentuh unit masyarakat

terkecil, yakni keluarga.

Peran PKK diharapkan dapat menggugah masyarakat agar termotivasi untuk selalu

dinamis, maumengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi. Seperti dalam hal upaya

peningkatan kesejahteraan keluarga. PKK bukanlah tempat arisan dan pengajian saja, tetapi
merupakan wadah bagi pemberdayaan masyarakat. Kalau arisan dan pengajian, setiap

perkumpulan beberapa orang bisa saja dilakukan. Tapi PKK lebih dari itu, merupakan wadah

pemberdayaan.

Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki

peran strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk itu, di harapkan agar Dasawisma

menjadi ujung tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program pemerintah karena

sebagai mitra.

Selain itu, melalui dasawisma tersebut diharapkan dapat memantau sekaligus

mengantisipasi muncul serta berkembangkan penyakit yang belakangan menghebohkan, dan

banyak menimpa anak-anak seperti demam berdarah.

Banyak hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan

kegiatan kerjabakti, mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat mengantisipasi

munculnya penyakit demam berdarah. Selainitu, terutama dalam hal administrasi, dengan

mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha perbaikan gizi keluarga dan keluarga

berencana (KB). Dengan begitu Keberadaan dasawisma akan mempermudah koordinasi dan

jaringan, sehingga program-program PKK maupun yang melibatkan PKK dapat berjalan

tepatsasaran.

Pengetahuan dan keterampilan mutlak dimiliki bagi kader PKK, untuk memajukan

serta meningkatkan mutu dan kemampuan organisasi. Karena, kesejahteraan bangsa dimulai

dari kesejahteraan keluarga yang merupakan salah satu sasaran pembangunan. Juga

mengingatkan semua yang tergabung dalam wadah organisasi PKK harus lebih mampu untuk

berperan di masyarakat, baik sebagai motivator, komunikator, dinamisator pembangunan dan

sebagainya yang mampu menyerap segala aspirasi yang tumbuh di masyarakat untuk

membuktikan manfaat dan keberadaan PKK itu sendiri secara nyata.


10 PROGRAM POKOK PKK

A. PROGRAM POKJA I

Pokja I mengelola Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong

Royong.

1. Tugas
a. Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling menghormati dan

menghargai dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia.


b. Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga

tentang Penghayaan dan Pengamalan Pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara

(PKBN).
c. Memantapkan Pola Asuh Anak dan Remaja dalam keluarga serta perlindungan anak melalui

Lokakarya dan Uji coba.


d. Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti dan sopan santun dalam

kelurga dan lingkungan.


e. Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkaitan dengan pencegahan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan perdagangan orang (Trafficking),

peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life skill dan parenting skill.
f. Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial, keamanan

lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD dan lain-lainnya.


g. Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi teladan dalam

keluarga dan lingkungan.


2. Prioritas Program
1) Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara perlu dilaksanan pemahaman secara terpadu:


2) Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN)
PKBN mencakup 5 (lima) unsur:
Kecintaan tanah air
Kesadaran berbangsa dan bernegara
Keyakinan atas kebenaran Pancasila
Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara
Memiliki kemampuan awal bela Negara
3) Kesadaran Hukum (KADARKUM)
KADARKUM adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang peraturan perundang-

undangan diprioritaskan di PKK untuk pencegahan PKDRT, Trafficking, Perlindungan Anak,

Narkoba, dll.
4) Pola Asuh Anaka dan Remaja
Pola asuh anak dan remaja adalah upaya untuk menumbuhkan dan membangun perilaku, budi

pekerti, sopan santun di dalam keluarga sesuai budaya bangsa.


5) Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill dan Parenting Skill)
Pemahaman dan ketrampilan hidup adalah upaya menumbuhkan kesadaran orang tua dalam

upaya penvegahan penyalahgunaan Narkoba


6) Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib

administrasi kependudukan di keluarga.


3. Gotong Royong
Kegiatan Gotong Royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik antar

sesama keluarga, warga, dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.
1) Menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa, dan kebersamaan serta

saling menghormati antar umat beragama.


2) Memberdayakan LANSIA agar dapat amenjaga kesehatan fisik dan mental, kebugaran,

ketrampilan agar dapat melaksanakan kegiatan secara produktif dan menjadi teladan bagi

keluarga dan lingkungannya.


3) Berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial, kegiaan Tentara Manunggal

Membangun Desa (TMMD).

B. PROGRAM POKJA II

Pokja II mengelola Program Pendidikan dan Ketrampilan serta Pengembangan Kehidupan

Berkoperasi.

1. Tugas
Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan mutu

kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma

melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.


a. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarga Balita (BKB)
b. Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B, dan C.
c. Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang

pentingnya pendidikan anak sejak usia dini (0-6) tahun agar anak tumbuh dan berkembang

secara optimal sesuai dengan usianya.


d. Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka meningkatkan pendidikan

keluarga.
e. Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)

PKK.
f. Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi

keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK.


g. Identifikasi kebutuhan pelatihan.
h. Menyusun modul-modul pelatihan.
i. Berpartisipasi dalam Forum PAUD berkerjasama dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh

Kementrian Pendidikan Nasional.


j. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dasar untuk semua

sesuai dengan tujuan MGDs yaitu agar setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan dan

menyelesaikan pendidikan dasar.

2. Prioritas Program
1) Penddikan dan Ketrampilan
a. Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran dan ketarmpilan

keluarga yang mempunyai anak balita mengenai tumbuh kembang anak balita secara optimal.
b. Menyusun modul pelatihan BKB dabi TP PKK dan mengadakan pelatihan BKB.
c. Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih PKK dengan mengadakan pelatihan/ Training of

Trainer (TOT).
d. Menyempurnakan modul-modul pelatihan TPK3PKK, LPPKK dan DAMAS PKK sesuai

dengan perkembangan serta mensosialisasikannya antara lain melalui pelatihan-pelatihan:

TPK3PKK, LP3PKK, dan DAMAS PKK.


e. Meningkatkan pengetahuan PKK dalam kegiatan Pos PAUD melalui kegiatan PAUD yang

diintegarsikan dengan BKB ddan Posyandu dengan pereman mitra PAUD bekerjasama

dengan Pokja IV.


f. Meningkatkan jumlah pengetahuan dan ketrampilan kader dalam mendidik anak usia dini

melalui pelatihan bekerjasama dengan instansi terkait dan HIMPAUDI.


g. Meningkatkan ketrampilan kecakapan hidup (Life Skill) perempuan maupun laki-laki

sehingga mampu berusaha secara bersama atau mandiri untuk memperkuat kehidupann diri

dan keluarganya.
h. Mengadakan manitoring dan evaluasi kegiatan Pos APUD di TP PKK Provinsi untuk

mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD, BKB, dan Posyandu.


i. Meningkatkan kejar paket A, B, dan C melaui pelatihan Tutor Kejar Paket A, B, dan C

bekerjasama dengan insansi terkait.


j. Meningkatkan dan menyuluh keluarga tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun (Wajar Dikdas 9 Tahun).


k. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan keluarga serta pengembangan Keaksaraan

Fungsional (KF) dengan pendampingan melalui penyuluhan, oreintasi dan pelatihan.


l. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baca tulis, serta membudayakan minat baca

masyarakat melalui aman Bacaan Masyarakat (TBM) dan sudut baca bekerja sama dengan

Instansi terkait.
m. Meningkatkan pelaksanaan kerjasama dengan mitra sebagai pendamping, yaitu lintas sektoal

dan lintas kelembagaan.

2) Pengembangan Kehidupan Berkoperasi


a. Melaksanakan evaluasi UP2K-PKK dan mengadakan lomba UP2K untuk mengetahui sejauh

mana pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK di daerah dan mengetahui keberhasilannya.


b. Mengadakan pelatihan UP2K-PKK dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang

program UP2K-PKK agar TP PKK Provinsi mempunyai tenaga terampil dalam

pengembangan program UP2K-PKK.


c. Mendata ulang jumlah kelompok-kelompok UP2K-PKK.
d. Mengatasi cara pemecahan masalah mengenai permodalan untuk kegiatan UP2K-PKK

melalui APBD, Lembaga keuangan Mikro yang ada, baik yang bersifat bank seperti BRI Unit

Desa dan Bank Perkreditan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri Pedesaan, Alokasi Dana Desa (AAD) dan lain-lain.


e. Mengupayakan pemasaran UP2K-PKK melalui pasar, warung, ikut pada pameran, bazar baik

lokal maupun nasional dan menjalin kemitraan dengan Dekranas/ Dekranasda.


f. Memotifasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan pendapatan

keluarga.
g. Mendorong terbentuknya koperasi yang berbadan hukum yang dikelola oleh TP PKK
C. PROGRAM POKJA III

Pokja III mengelola program pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga.

1. Tugas
a. Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 17 Tahun 1996

tentang Pangan.
b. Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga

menuju keluarga yang berkualitas.


c. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi,

berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya lokal.


d. Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air minimal untuk pemenuhan

kebutuhan pangan keluarga.


e. Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat.
f. Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK).
g. Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban kerja sehingga

hasilnya lebih efektif dan efisien.


h. Membudayakan Aku Cinta Makanan Indonesia dan Aku Cinta Produk Indonesia

sehingga menumbuhkan rasa bangga.


i. Mensosialisasikan pola pangan 3B untukkeluarga khususnya bagi balita dan lansia.

Masalah kesehatan dari Anggota Dasawisma

Beberapa masalah kesehatan yang menjadi jangkauan kerja dari anggota dasawisma sebagai

berikut :

1. Usaha perbaikan gizi keluarga

2. Masalah pertumbuhan anak

3. Makanan sehat bagi keluarga

4. Masalah kebersihan lingkungan

5. Masalah bencana dan kegawatdaruratan kesehatan termasuk resikonya

6. Masalah kesehatan ibu, bayi dan balita

7. Masalah penyakit
Referensi

Depkes. (2007). Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa

Siaga. Depkes. Jakarta.

Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan

Dasa Wisma sebagai salah satu wadah kegiatan masyarakat memiliki peran yang sangat
penting dalam pelaksanaan program-program kegiatan gerakan PKK di tingkat desa,yang
nantinya akan berpengaruh pula pada kegiatan gerakan PKK di tingkat Kecamatan dan
Kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai