Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

I. IDENTIFIKASI MASALAH
ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara
berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk
rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa
bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi
dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak
diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari kunjungan
diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA
mencakup 20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada
bayi berumur kurang dari 2 bulan
ISPA sering disalah artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA
merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA meliputi saluran pernapasan
bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud
dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta
organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan
tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita
pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.
Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu
pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu
pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis,
tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia.
Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan
terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila
ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat
antibiotik.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran
pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan
masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama
apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene.
Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban
immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak
tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan
gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat
dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin
meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang
lebih rumit, meskipun demikian angka kematiannya masih tinggi, maka perlu diusahakan agar
yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat
agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut yang

menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA

mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran

atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).


ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran

pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga

telinga tengah dan pleura (Suhandayani, 2007)


Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami

jalan nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung,

tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru.
B. Penyebab ispa

Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyebab

ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofillus,

Bordeteliadan Korinebakterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus,

Adnovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirusdan lain-lain (Suhandayani,

2007)

ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran nafas. Salah satu

penyebab ISPA yang lain . Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus,

Asap bahan bakar kayu ini banyak menyerang lingkungan masyarakat, karena masyarakat

terutama ibu-ibu rumah tangga selalu melakukan aktifitas memasak tiap hari menggunakan

bahan bakar kayu, gas maupun minyak. Timbulnya asap tersebut tanpa disadarinya telah mereka

hirup sehari-hari, sehingga banyak masyarakat mengeluh batuk, sesak nafas dan sulit untuk

bernafas. Polusi dari bahan bakar kayu tersebut mengandung zat-zat seperti Dry basis, Ash,

Carbon, Hidrogen, Sulfur, Nitrogendan Oxygen yang sangat berbahaya bagi kesehatan (Depkes

RI, 2002).

C. Tanda gejala ispa

ISPA merupakan proses inflamasi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan atas

maupun bawah, yang meliputi infiltrat peradangan dan edema mukosa, kongestif vaskuler,

bertambahnya sekresi mukus serta perubahan struktur fungsi siliare (Muttaqin, 2008). Tanda dan

gejala ISPA banyak bervariasi antara lain:

a. Demam
Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh mencapai >

37oC
b. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini

merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Batuk bisa disetai

dahak(sputum) dengan konsentasi encer hingga kental


c. Sakit pada kerongkongan
Hal ini menandakan adanya peradangan/inflamasi pada kerongkongan, pasien akan merasakan

nyeri saat menelan serta perubahan suara.


d. Anorexia.
Biasa terjadi pada semua yang mengalami sakit, dimana akan menjadi susah makan dan bahkan

tidak mau minum. Pada anak akan menjadi rewel dan sering menanggis.

D. Cara penularan ispa

Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui udarayang telah tercemar, bibit penyakit

masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, oleh karena itu maka penyakit ISPA ini termasuk

golongan Air Borne Disease. Penularan melalui udara dimaksudkan adalah cara penularan yang

terjadi tanpa kontak dengan penderita maupun dengan benda terkontaminasi. Sebagian besar

penularan melalui udara dapat pula menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang

penyakit yang sebagian besar penularannya adalah karena menghisap udara yang mengandung

unsur penyebab atau mikroorganisme penyebab (WHO, 2007)

E. Pencegahan

Menurut Suhandayani 2007 pencegahan ISPA antara lain:

a) Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik


Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau terhindar dari

penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan

empat sehat lima sempurna, banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat

yang cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap sehat. Karena dengan tubuh yang

sehat maka kekebalan tubuh kita akan semakin meningkat, sehingga dapat mencegah virus /

bakteri penyakit yang akan masuk ke tubuh kita.


b) Imunisasi
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Immunisasi dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang

berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri.


c) Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
Membuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi polusi asap

dapur / asap rokok yang ada di dalam rumah, sehingga dapat mencegah seseorang menghirup

asap tersebut yang bisa menyebabkan terkena penyakit ISPA. Ventilasi yang baik dapat

memelihara kondisi sirkulasi udara (atmosfer) agar tetap segar dan sehat bagi manusia.
d) Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA
Infeksi saluran pernafasan akut(ISPA) ini disebabkan oleh virus/ bakteri yang ditularkan oleh

seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui udara yang tercemar dan masuk ke dalam

tubuh. Bibit penyakit ini biasanya berupa virus / bakteri di udara yang umumnya berbentuk

aerosol (anatu suspensi yang melayang di udara). Adapun bentuk aerosol yakni Droplet,

Nuclei(sisa dari sekresi saluran pernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan

melayang di udara), yang kedua duet (campuran antara bibit penyakit).

F. Perawatan Rumah

Beberapa hal yang perlu dikerjakan bila seseorang menderita ISPA Suhandayani 2007.

1) Mengatasi panas (demam)


Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau

dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol

diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan

dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain

bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

2) Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis sendok

teh dicampur dengan kecap atau madu sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
3) Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari

biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
4) Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini

akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang

diderita.
5) Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada

anak yang demam. Membersihkan hidung pada saat pilek akan berguna untuk mempercepat

kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Diusahakan lingkungan tempat

tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan di

rumah keadaananak memburuk maka dianjurkan untuk membawa ke dokter atau petugas

kesehatan. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan di atas diusahakan

agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama lima hari penuh dan setelah dua

hari anak perlu dibawa kembali ke petugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.

DAFTAR PUSTAKA

Arif muttaqin .2008. Buku Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan.Jakarta:

Salemba
Depkes RI, 2002. Informasi Tentang ISPA Pada Balita. Jakarta: Pusat Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat.
Kemenkes, 2012. Kejadian ISPA pada Balita di akses : http://www.DEPKES.GO.com 23 Agustus 2015

pukul 21:00 WIB


Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Suhandayani, I , 2007. Factor faktor yang berhubungan ISPA. Universitas Negeri Semarang.
World Health Organization.2007. Pencegahan dan Pengendalian ISPA di Fasilitas Pelayanan

Kesehatan. Diakses : 23 Agustus 2015. http : // www . who .int / csr / resources /publications

/AMpandemicbahasa.pdf

Anda mungkin juga menyukai