Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Produksi Tanaman Lobak (Sardjana P) PDF
Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Produksi Tanaman Lobak (Sardjana P) PDF
Sarjana Parman*
*Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi F. MIPA UNDIP
Abstract
Research of effect of light intensity towrd on Raphanus sativus tuber has be done, beginning at 1
August 2009-15 Decenber 2009 in paddy fields Popongan Salatiga. This research used design
randomized complete block design, one treatment is given light intensity as low light intencity
with one piece plastick strimin, two pieces strimin as medium light intencity, and high intencity
without strimin plastick as controls. Every treatment was reapeating 5 times. Analysis data used
komputer programs SPSS-13. Result this showed that given defferent light intensity on plant
caused defferent on long and wet and dry tuber formation in first harvesting The second
harvesting that 60 day age plant caesed defferently on total folium, wide and west and dry folium.
Abstrak
Panelitian tentang pengaruh intensitas cahaya terhadap produksi umbi tanaman lobak (Raphanus
sativus L) telah dilakukan. Penelitian dilaksanakan mulai 1 Agustus 2009 sampai dengan tanggal
15 Desember 2009 daerah pesawahan di Desa Popongan, Salatiga, Disain penelitian digunakan
rancangan petak berblok terbagi (RCBD). Perlakuan ada satu yaitu pemberian intensitas cahaya
matahari yaitu intensitas cahaya rendah (dengan cara memberi 1 lapis penutup plastik strimin);
intensitas cahaya matahari sedang (dengan cara memberi penutup 2 lapis strimin), dan intensitas
cahaya matahari tinggi atau sebagai kontrol. Data dianalisis menggunakan komputer dengan
program SPSS-13 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian intensitas cahaya
matahari yang berbeda menyebabkan panjang umbi dan berat basah dan kering umbi yang
terbentuk pada panen pertama. Sedang panen pada waktu panen kedua saat tanaman berumur60 ari
menyebabkan perbedaan jumlah dan luas daun serta berat basah dan berat keringnya.
29
Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
30
Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
31
Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
32
Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
33
Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
parameter pertumbuhan yang berbeda karena adanya perbedaan luas daun yang
pula pada tanaman disebabkan karena pemberian intensitas
Selain kondisi lingkungan, cahaya matahari, dimana pada
kemungkinan besar karena setelah pemberian intensitas cahaya matahari
tanaman berumur 45 hari, karena fase tinggi, akan menyebabkan daunnya
vegetatif tanaman lobak nampaknya tanaman lebih luas, sedang pada
sudah terhenti dan tanaman lobak akan intensitas cahaya matahari rendan akan
memasuki fase generatif. Pernyataan ini menyebabkan daun tumbuhannya lebih
sesuai dengan pendapat Salisbury & sempit. Kemungkinan lain yang
Ross (1992) yang mengatakan bahwa menyebabkan perbedaan berat basah dan
apabila suatu tanaman sudah mencapai berat kering daun ini diduga ada
pertumbuhan yang optiumal, maka akan hubungannya dengan jumlah daun yang
terjadi pengurangan kecepatan terbentuk, sehingga akan berbeda pula
pertumbuhannya, karena tanaman berat basah dan berat kering daunnya.
tersebut akan mempersiapkan diri untuk Panjang dan lebar umbi lobak
memasuki fase reproduktifnya . (Raphanus sativus L) yang terbentuk
Berat basah dan berat kering umbi alam penelitian ini (Tabel-1 sampai
umbi lobak (Raphanus sativus L) karena Tabel-2) karena perlakuan pemberian
perlakuan pemberian intensitas cahaya intensitas cahaya matahari yang berbeda
matahari yang berbeda pada tanaman ternyata berpengaruh pada panjang umbi
lobak (Raphanus sativus L) ternyata yang terbentuk, sedangkan lebar umbi
juga mempunyai pengaruh pada berat yang terbentuk pada tanaman lobak
basah daun dan waktu panen I (umur 45 berumur 45 hari dan 60 hari tidak
hari) dan panen II (umur 60 hari).. dipengaruhi oleh perbedaan intensitas
Sedang berat kering daun dipengaruhi cahaya matahari. Hal ini diperkuat pula
oleh intensitas cahaya matahari yang dengan uji statistik pada tingkat
berbeda pada waktu pemanenan, namun signifikasi 5%.
pada waktu tanaman berumur 60 hari Perbedaan panjang dan lebar umbi
intensitas cahaya tidak mempengaruhi lobakm yang terjadi karena perbedaan
berat kering daun lobak, Hal ini pemberian intensitas cahaya ini mungkin
diperkuat pula dengan uji statistis pada disebabkan karena pada tanaman yang
tingkat signiifikasi 5%. diberi intensitas cahaya sedang dan
Perbedaan berat basah dan berat intensitas cahaya tinggi, tidak mampu
kering daun ini mungkin disebabkan lagi memacu penambahan panjang dan
34
Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
lebar umbi tanaman yang terbentuk, atau juga mungkin disebabkan karena ada
dapat pula dikatakan bahwa pemberian hubungannya dengan jumlah daun yang
intensitas cahaya matahari pada terjadi pada masing-masing perlakuan
perlakuan, merupakan faktor pembatas pada saat tanaman lobak berumur 60
dalam fotosintesis tanaman lobak. hari, dimana pada saat tanaman berumur
(Salisbury. & Ross. 1992) 60 hari terjadi kenaikan jumlah dan luas
Kemungkinan lain yang daun yang terjadi, akibatnya akan
menyebabkan terjadinya perbedaan mempengaruhi pula pada umbi yang
panjang dan lebar umbi tanaman lobak dihasilkan dari proses fotosintesis.
dapat diduga sebagai akibat perbedaan Penurunan berat basah dan berat
intensitas cahaya matahari yang kering umbi ini pada tanaman lobak
diterima oleh tanaman lobak. Hal ini yang diperlakukan dengan intensitas
sesuai dengan pendapat Salisbury & cahay rendah ini diperkirakan bahwa
Ross (1992) dan Edmond (1997) serta dengan pemberian intensitas cahaya
Anonim (2010) yang mengatakan bahwa matahari sebesar di atas (Robert & John
akan terjadi perbedaan umbi yang (2005) yang mengatakan bahwa
terbentuk pada tanaman radish dan bet kecepatan fotosintesisnya akan menurun
apabila tanaman tersebut diperlakuan atau menjadi berkurang sehingga dapat
perbedaan penyinaran yang berbeda dimengerti akan menurun atau
intensitasnya. berkurang pula hasil fotosintesis yang
Berat basah dan berat kering umbi ditinjau dari hasil fotosintesis juga kecil.
lobak akibat perlakuan pemberian Kenaikan berat basah dan berat
intensitas cahaya matahari yang berbeda kering umbi lobak pada intensitas
pada tanaman lobak (Raphanus sativus cahaya tinggi dan intensitas cahaya
L) ternyata juga mengakibatkan sedang, diperkirakan erat hubungannya
perbedaan berat basah umbi pada saat dengan proses kecepatan fotosintesis
panen kedua dan panen ketiga, serta yang dilakukan oleh tanaman tersebut.
perbedaan berat berat kering umbinya. Hal iini sesuai dengan yang dikatakan
Hal ini juga diperkuat dengan uji oleh Anonim (2010); Salisbury & Ross
statistik pada tingkat signifikasi 5% pada (1992) an Boydsto (2004) bahwa
uji Duncan:s kenaikan proses fotosintesis akan
Kenaikan berat basah dan berat menyebabkan bertambahnya atau
kering umbi ini selain diakibatkan kenaikan berat kering yang terjadi;
pemberian intensitas cahaya matahari dengan kenaikan berat kering ini apat
35
Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
pula dikatakan sebagai salah satu ukuran tanaman yang mengalami kerontokan.
dari hasil panenan suatu tanaman Meskipun demikian pada intensitas
Pengaruh umur tanaman terhadap cahaya tinggi diperoleh berat kering
tanaman lobak, pada waktu panen umbi yang terberat apabila dibandingkan
pertama yaitu saat tanaman berumur 45 dengan kedua perlakuan yang lainnya.
hari dan panen kedua (saat tanaman Hal ini berarti walaupun jumlah daun
berumur 60 hari) terjadi kenaikan berat tanaman penelitian berkurang, namun
basah dan berat kering umbi lobak serta masih mampu menambah hasil
berat kering daun, juga ada kenaikan fotosintesis yang disimpan sebagai
jumlah an luas daun serta panajanag dan cadangan makanan di dalam umbi
lebar umbi lobak yang terbentuk (Tabel- tanaman. Boydston dkk., (2004) an
1 dan Tabel-2). Kenaikan komponen di Anonim (2010) mengatakan bahwa
atas mungkin ada keitannya dengan pada tanaman yang daunnya sebagian
jumlah daun yang terbentuk pada waktu mengalami kerontokan, masih
itu, karena jumlah dan luas daunnya dimungkinkan terjadinya fotosintesis,
bertambah sampai tanaman berumur 60 namun pada suatu saat tertentu,
hari. Keadaan ini sesuai dengan fotosintesis ini akan berkurang
pendapat Salisbury & Ross (1992) dan kecepatannya untuk kemudian berhenti
Edmond dkk., (2005) yang mengatakan sama sekali.
bahwa produktivitas dan perkembangan Selain berpengaruh terhadap
suatu tanaman erat kaitannya dengan pembentukan umbi, fotoperiode juga
jumlah dan luas daiun yang dibentuk mempengaruhi jumlah karbohidrat yang
oleh tanaman tersebut. Sedang menurut terbentuk selama fotosintesis, dan juga
Anonim (2010) ; Leopold & Lam mempengaruhi waktu pembungaan
(1996); dan Edmond et al., (1997) tanaman (Noggle & Fritz , 1977;
mengatakan bahwa kenaikan luas daun Leopold & Lam 1996).
akan menyebabkan kenaikan biomas Anonim (2010) mengatakan
tanaman sampai pada suatu keadaan bahwa produksi umbi pada tanaman
tertentu. kentang (Solanum tuberosum)
Hal ini mungkin diduga erat dipengaruhi oleh intensitas cahaya,
kaitannya dengan keadaan lingkungan kualitas cahaya dan lamanya waktu
pada saat tanman berumur 60 hari, penyinaran yang diterima oleh daun .
karena pada waktu tu hampir setiap hari Sedangkan Leopold & Lam (1996)
turun hujan ; sehingga banyak daun Bouma et al., (1982) mengemukakan
36
Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
37
Buletin Anatomi dan Fisiologi
Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
38