Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam melaksanakan praktikum kita menggunakan alat untuk


mempermudah dalam melaksanakan praktikum yang bertujuan untuk
mengetahui tentang aspal,agregat kasar dan halus.
Suatu saat praktikum yang sudah kita lakukan dapat di aplikasikan
jika melakukan skripsi dan sudah lulus bisa kita terapakan kegunaan dari
aspal ,agregat kasar dan halus dalam pembangunan suatu proyek dan
mengerti /mengetahui caramenggunakan alat-alat tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Gambar alat pengujian aspal,agregat kasar dan halus?
2. kapan alat tersebut digunakan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. ASPAL
1. PENGUJIAN PENETRASI ASPAL /BITUMEN
Penetrasi merupakan suatu pengujian yang sangat penting.itu dikarenakan
penetrasi dapat menunjukan mutu suatu aspal. Penetrasi adalah masuknya jarum
penetrasi kedalam permukaan aspal dalam waktu 5 detik dengan beban 100 gram pada
suhu 25C (SNI 06 2456 1991). Pengujian ini ditujukan untuk menentukan
kekerasan dan kelembekan suatu aspal. Semakin besar angka penetrasi makin lembek
aspal tersebut dan sebaliknya semakin kecil angka penetrasi maka aspal tersebut
semakin keras.

Alat yang digunakan untuk pengujian ini diantaranya:

2
2. PENGUJIAN DAKTILITAS ASPAL/BITUMEN

Dapat mengetahui kekenyalan/keplastisan aspal yang


dinyatakan dengan panjang pelumaran aspal yang dapat dicapai
aspal sebelum putus, pada suhu dan kecepatan tertentu.

3
Alat yang digunakan diantaranya:

3. PENGUJIAN TITIK LEMBEK

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan titik lembek aspal dan ter
yang berkisar antar 30 o C sampai dengan 200 o C.

Titik lembek adalah suhu pada saat bola baja, dengan berat tertentu, mendesak
turun suatu lapisan aspal atau ter yang tertahan dalam cincin berukuran tertentu,
sehingga aspal atau ter tersebut menyentuh plat dasar yang terletak dibawah cincin
pada tinggi tertentu, akibat pemanasan tertentu.

Alat yang digunakan

4. UJI TITIK NYALA DAN TITIK NYALA ASPAL

4
Pengujian yang banyak digunakan pada alat flash point tester ini adalah
pemeriksaan titik nyala pada aspal yang sering anda lalui dijalan, Proses pemeriksaan
titik nyala dan titik bakar yang mengikuti sesuai prosedur bertujuan memperkirakan
temperature maksimum pemanasan aspal sehingga aspal tidak terbakar. Dalam hal ini
auto ignition ( kemampuan menyala sendiri ) diperlukan alat flash point / titik nyala
dimana titik temperature terendah bahan bakar dapat menyala, tentunnya berkaitan
dengan keamanan dalam penyimpanan dan penanganan bahan bakar.
Alat yang digunakan diantaranya:

5. PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT ASPAL

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kehilangan minyak pada aspal


akibat pemanasan berulang. Pengujian ini pun adalah untuk mengukur perubahan
kinerja aspal akibat kehilangan berat. Untuk mengevaluasi hanya pada beberapa
karakteristik aspal, seperti kehilangan berat dan penetrasi, daktailitas dan titik lembek
setelah kehilangan berat, dimana cara tersebut dinamakan Thin Film Over Test
( TFOT).Besarnya nilai penurunan berat, selisih nilai penetrasi sebelum dan sesudah
pemanasan menunjukan bahwa aspal tersebut peka terhadap cuaca dan suhu.

Pengujian kehilangan berat ini, umumnya tidak terpisah dengan evaluasi


karakteristik aspal setelah kehilangan berat. Dalam evaluasi ini dilakukan
perbandingan karakteristik sebelum dan sesudah kehilangan berat. Karakteristik
yang dilihat adalah nilai penetrasi, titik lembek dan daktailitas. Untuk itu sangat
dianjurkan dalam penyiapan sample dilakukan dibuat dua jenis sample, yaitu
kehilangan berat dan satu kelompok lainnya yang diuji TFOT sebagai yang telah
kehilangan berat.

5
Alat yang digunakan diantaranya:

6. UJI KEKENTALAN ASPAL

Sifat kekentalan material aspal merupakan slah satu faktor penting dalam
pelaksanaan perencanaan campuran maupun dalam pelaksanaan dilapangan. Disini
hubungan antara kekentalan dan suhu memegang peranan penting. Sebelum dilakukan
perencanaan campuran, biasanya kekentalan material aspal harus ditentukan dulu
karena bila tidak akan mempengaruhi sifat campuran aspal itu selanjutnya. Misalnya
pada suhu pencampuran tertentu, apabila viskositasnya terlalu tinggi, maka akan
menyulitkan dalam pelaksanaan campuran. Sebaliknya pada suhu tersebut, apabila
viskositasnya terlalu rendah, maka aspal tersebut menjadi kurang berperan sebagai
bahan perekat pada campuran dan ini akan mengurangi stabilitas campuran.

Tingkatan material aspal yang digunakan tergantung pada kekentalannya.


Kekentalan aspal sangat bervariasi terhadap suhu, dari tingkatan padat, encer sampai
tingkat cair. Hubungan antara kekentalan dan suhu adalah sangat penting dalam
perencanaan penggunan material aspal. Kekentalan akan berkurang (dalam hal ini
aspal menjadi lebih encer) ketika suhu meningkat.
Alat yang digunakan diantaranya:

6
7. MERANCANG CAMPURAN BETON ASPAL
Rancangan campuran aspal panas (Hot Mix) adalah nama lain dari aspal beton
(Asphalt Concret) yaitu suatu campuran yang terdiri dari komponen-komponen
agregat yang menrupakan komponen tersebar dalam campuran air dan bahan
pengikatnya adalah aspal dimana campuran pencampurannya melalui proses
pemanasan.
Untuk mendapatkan campuran aspal beton yang baik perlu dilakukan
perencanaan campuran dimana data-data yang diperlukan untuk membuat aspal beton
adalah sebagai berikut :
a. Jenis Agregat
b. Gradasi Agregat
c. Mutu Agregat
d. Jenis aspal keras
e. Rencana tebal lapisan
f. Jenis bahan pengisi
Alat yang digunakan diantaranya:

8. UJI MARSHALL
Pemeriksaan Ini Dimaksudkan Untuk Menentukan Ketahanan (Stabilitas)
Terhadap Kelelahan Plastis (Flow) Dari Campuran Aspal.
Ketahanan (Stabilitas) Ialah Kemampuan Suatu Campuran Aspal Untuk Menerima
Beban
Sampai Terjadi Kelelehan Plastis Yang Dinyatakan Dalam Kilogram Atatu Pound.

7
Alat yang digunakan diantaranya:

B. AGREGAT KASAR DAN HALUS


1.PENGUJIAN ANALISA UKURAN BUTIR/GRADASI
Pemeriksaan ini dimaksudkan untk menentukan pembagian butir
(gradasi) agregat halus dan kasar dengan menggunakan saringan.

Alat yang digunakan diantaranya:

2. PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT KASAR

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan agregat kasar


terhadap keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles. Keausan dinyatakan
dengan perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan # 12 terhadap berat
semula (dalam persen).

Alat yang digunakan diantaranya:

8
3.PENGUJIAN BETON KERAS
Untuk mengetahui kekuatan tekan karakteristik beton keras.
Alat yang digunakan diantaranya:

Anda mungkin juga menyukai