Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENJAS

ATLETIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


1. ALFIAN FIRMANSYAH (02)
2. ALFINA MILLIUDIA (03)
3. ALSYIFA RAHARDO SETIAWAN (05)
4. AULIANI ROKHMAN ISTIGFARI (10)
5. DEWI PRASETIA (14)
6. HANA NABILAH WIDIANTI (21)
7. INTAN DWI PRATIWI (23)
8. ISYANAFIK (24)
9. REZA NUR AZIZZAH (34)
10. SILVIA NABILA SALSABILA (37)

SMA AL-ISLAM KRIAN


Th.2016/2017
BAB ATLETIK
1. Lari Jarak Pendek

A. Sejarah

Lari adalah salah satu cabang olahraga tertua di dunia. Sebelum menjadi sebuah cabang
olahraga, lari sudah dikenal oleh peradaban-peradaban manusia kuno.

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum Masehi di mana
satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa Games yang digelar
selama era klasik Eropa: Panhellenik Games The Pythian Game (dimulai 6 SM) digelar di
argolid setiap dua tahun. The Isthmian Game (dimulai 523 SM) digelar di Isthmus dari
Corinth setiap dua tahun.

Pada zaman Kekaisaran Roma juga ada pertandingan ini. Sayangnya, pertandingan lari ini
tidak berlangsung lama karena Kekaisaran Roma jatuh. Untuk lari modern mulai
diorganisasikan 200 tahun lalu. Pada olimpiade modern yang pertama pada tahun 1896,
olahraga lari dilombakan untuk pertama kalinya.

Dalam dunia atletik internasional, perlombaan lari jarak pendek sering disebut sebagai
lari sprint atau lari cepat. Seorang pelari jarak pendek biasanya dipanggil dengan sebutan
sprinter. Nomor lari jarak pendek yang diperlombakan pada event internasional, jika diadakan
di lapangan terbuka (outdoor), meliputi nomor lari 100 m, 200 m, dan 400 m. lari jarak
pendek yang dilombakan di lapangan tertutup (indoor) meliputi lari 50 m, 60 m, 400 m.

Lari cepat ialah lari yang diperlombakan dengan cara berlari secepat-cepatnya (sprint)
yang dilaksanakan di dalam lintasan lari menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m. lari
cepat dapat dilakukan baik oleh pelari putra maupun putrid. Di dalam lomba lari cepat setiap
pelari tidak diperbolehkan keluar lintasannya masing-masing. Kunci pertama yang harus
dikuasai oleh pelari jarak pendek/sprint adalah start atau pertolakan. Keterlambatan atau
ketidaktelitian pada waktu melakukan start sangat merugikan pelari jarak pendek (sprinter).
Oleh sebab itu, cara melakukan start yang baik harus benar-benar diperhatikan dan dipelajari
serta dilatih secermat mungkin.

B. Peraturan Perlombaaan.

Peraturan perlombaan dalam lari jarak pendek adalah :

1. Garis start dan finish dalam lintasan lari ditunjukkan dengan sebuah garis selebar 5
cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan harus diukur dari
tepi garis start ke tepi garis finish terdekat dengan garis start.
2. Aba-aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah bersedia, siap,
dan ya atau bunyi pistol.
3. Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba-aba ya atau bunyi pistol yang
ditembakkan ke udara.
4. Peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan (maksimal 3 kali
kesalahan).
5. Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan 4 tahap, yaitu babak
pertama, babak kedua, babak semifinal, dan babak final.
6. Babak pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang I dan II
berhak maju ke babak berikutnya.

Diskualifikasi atau hal-hal yang dianggap tidak sah. Hal-hal yang dianggap tidak sah
dalam lari jarak pendek yaitu:

1) Melakukan kesalahan start lebih dari 3 kali.


2) Memasuki lintasan pelari lain.
3) Menganggu pelari lain.
4) Keluar dari lintasan.
5) Terbukti memakai obat perangsang.

Dalam lari jarak pendek, yang menjadi kebutuhan utama adalah kecepatan. Kecepatan
dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah
menjadi gerakan halus dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan
kecepatan yang tinggi. Untuk memaksimalkan kecepatan horizontal yang dihasilkan dari
dorongan badan ke depan. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi
langkah (jumlah langkah persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek
harus dapat meningkatkan satu atau kedua-duanya.

C. Gambar Lapangan Lari Jarak Pendek.

2. Lompat Jauh
A. Sejarah

Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga yang dilombakan dalam berbagai
kejuaraaan baik nasional maupun internasional. Lompat jauh bertujuan untuk mendapatkan
lompatan sejauh-jauhnya dari titik tolakan. Lompat jauh ternyata telah ada sejak Olimpiade
Kuno di Yunani sekitar 13 abad yang lalu. Olahraga ini sudah ada sejak tahun 708 Masehi
ketika ada Olimpiade Kuni di Yunani. Lompat jauh merupakan satu-satunya event lompat
yang dilombakan dalam Olimpiade Kuni. Menurut catatan yang ada, olahraga lompat jauh
pernah dilakukan oleh peserta Sparta dengan panjang lompatan sejauh 7,05 meter.

Pada awalnya, semua event yang diadakan dalam Olimpiade Kuno dimaksudkan sebagai
bentuk latihan militer perang. Munculnya olahraga lompat jauh ini dipercaya untuk melatih
ketangkasan para prajurit perang dalam melompati rintangan yang berbeda, seperti parit atau
jurang.

Pada masa itu, teknik dan cara lompat olahraga lompat jauh ini sangat berbeda dengan
teknik dan cara lompatan yang sekarang diterapkan. Lompatan pada zaman dahulu dibuat
dalam bentuk jamak. Dalam event ini juga, para pelompat hanya diperkenankan
menggunakan start lari pendek. Selain itu, para pelompat juga diharuskan berlari sambil
membawa beban di kedua tangannya, yang dikenal dengan nama halters dengan berat
berkisar antara 1 sampai 4,5 kg.

B. Peraturan Perlombaan.

1) Peraturan Tempat
A. Awalan
Lintasan awalan lompat jauh lebarnya 1,22 meter dan panjangnya 40 meter.
B. Papan tolakan
Panjang papan tolakan 1,22 meter sama dengan lebar lintasan awal. Lebar 20 cm
dan tebal 10 cm. Papan tolakan harus diletakkan pada papan plastisin untuk
mencatat bekas kaki atlet bila ia salah dalam melakukan tolakan. Papan harus
dicat putih dan ditanam sekurang kurangnya satu meter dari tepi depan bak pasir
pendaratan.
C. Tempat pendaratan
Tempat pendaratan berupa bak pasir dengan ukuran sebagai berikut; lebar minimal
2,75 meter. Jarak garis tolakan dengan sampai akhir tempat lompatan minimal 10
meter. Permukaan pasir ditempat pendaratan harus sama tinggi datar dengan
permukaan papan tolakan.

2) Peraturan umum Lompat jauh


A. Bila peserta lompat jauh dari 8 orang setiap peserta diperbolehkan melompat
sebanyak 3 kali. Lompatan diambil yang terjauh. Jika peserta hanya 8 orang atau
kurang, maka setiap peserta diperbolehkan melompat sebanyak 6 kali. Melompat
dilakukan secara bergiliran.
B. Hasil lompatan diukur dari bekas anggota tubuh terdekat atau paling belakang
yang menyentuh bak pasir.
C. Setiap peserta diberi waktu satu giliran 1 1/5 menit. Lompatan yang sama
ditentukan dengan melihat hasil lompatan yang terbaik. Bila masih sama maka
akan dilihat hasil dari lompatan yang ke-3. Demikian seterusnya.

C. Gambar Lapangan Lompat Jauh

3. Lempar Lembing

A. Sejarah
Lempar Lembing adalah salah satu cabang olahraga atletik, yang dilakukan dengan
melemparkan lembing dari jarak tertentu. Untuk mencapai jarak maksimum, atlet harus
menyeimbangkan tiga hal yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan.

Lempar Lembing merupakan suatu aktivitas yang memerlukan kecekatan dan


kekuatan dalam melempar sebuah tongkat berbentuk tombak akan tetapi lebih ringan dan
lebih kecil, seperti halnya olahraga atletik lainnya Lempar Lembing ini merupakan hasil
adopsi dari kebiasaan (ketangkasan) pada zaman tersebut. Pada zaman dahulu lempar
lembing ini lebih digunakan masyarakat sebagai senjata ketangkasan untuk berperang atau
berburu. Aktivitas lempar lembing ini muali berkembang menjadi suatu olahraga ketika umat
manusia mulai memasuki zaman bercocok tanam dan meninggalkan aktivitas nomadennya
yang kental dengan aktivitas berburu, sehingga terjadi perubahan mulai dari gaya hidup
aktivitas maupun kebudayaan seperti lempar lembing ini yang dahulunya digunakan untuk
berburu pada masa itu mulai berkembang menjadi sebuah olahraga. Walau belum ada catatan
yang otentik lempar lembing ini dipresiksi telah berkembang pada zaman Yunani klasik.

Lempar lembing ini merupakan olahrag yang mengharuskan atletnya untuk


melemparkan sebuah benda yang hamper mirip seperti tombak yang disebut lembing
sepanjang 2,5 meter sejauh mungkin. Pada tahun 1908 lempar lembing mulai dimasukkan
kedalam salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade dan pada tahun 1932 diadakan
kejuaraan lempar lembing untuk perempuan dalam olimpiade. Pada saat itu lempar lembing
sudah mulai banyak diminati ini terbkti dengan berpartisipasinya 42 orang peserta (Atlit)
lempar lembing dari 11 negara. Dan Swedia merupakan negara yang diwakili oleh Erik
Lundqvist ia berhasil melemparkan lembing sejauh 54,83 meter. Akibat perang dunia I maka
olimpiade selanjutnya dilakukan pada tahun 1920 di Antwerp, dan Jonny Myyra dari
Finlandia berhasil menjadi juara dengan lemparan sejau 65,78 meter. Myyra juga berhasil
memenangkan Olympiade berikutnya di Paris pada tahun 1924 dengan jarak lemparan sejauh
62,96 meter.

B. Peraturan Perlombaan

Peraturan perlombaan lempar lembing meliputi peraturan alat yaitu bahan dan ukuran
lembing. Lapangan lempar lembing, dan peraturan-peraturan cara melakukan lempar
lembing. Berikut rincian keterangan dari peraturan-peraturan yang ada dalam cabang lempar
lembing :

a) Bahan atau materi lembing


Ada 3 bagian lembing, yaitu badan lembing terbuat dari kayu atau metal, mata
lembing terbuat dari mental, dan tali dan pegangan lembing yang melihat titik
tengah lembing yang menjadi pusat gravitasi lembing.

b) Ukuran lembing
Panjang lembing untuk putra 2,6-2,7 meter.
Panjang lembing untuk putri 2,2- 2,3 meter.
c) Lintasan awalan
Lintasan awal harus dibatasi 5 cm dengan jarak 4 meter. Panjang lintasan awal
minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter.
d) Lengkungan lemparan
Lengkungan lemparan harus dibuat dari kayu atau metal dengan dicat putih
dengan lebar 7 cm, posisi datar dengan tanah, dan berbentuk busur atau
lengkungan dari lingkaran yang berjari-jari 8 meter. Garis 1,5 meter dibuat
dari titik temu garis lintasan awalan dengan lengkungan lemparan, menyiku
keluar.
e) Sudut lemparan
Dibentuk dengan dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkungan lemparan
dengan sudut 29 derajat dan memotong kedua ujung lengkungan lemparan.
Tebal garis sector 5 cm.
f) Peraturan umum Lempar Lembing
Lembing harus dipegang pada tempat pegangan. Lemparan sah bila mata
menggores tanah di sector lemparan. Lemparan tidak sah bila sewaktu
melempar kaki menyentuh lengkungan lemparan, atau garis 1.5 meter atau
menyentuh tanah di depan lengkungan lemparan. Sekali mulai melempar,
pelempar tidak boleh memutar sepenuhnya badannya, sehingga punggung
menghadap kearah lengkungan lemparan. Lemparan harus melewati di atas
bahu. Jumlah lemparan yang diperbolehkan adalah sama seperti tolak peluru
dan lempar cakram.

C. Gambar Lapangan Lempar Lembing

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kelompok saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulilah selesai tepat pada waktunya yang berjudul ATLETIK.

Makalah ini berisikan tentang macam-macam olahraga Atletik yang meliputi Lari
Jarak Pendek, Lompat Jauh dan Lempar Lembing, didalam makalah ini terdapat sejarah,
peraturan perlombaan dan gambar lapangan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari guru dan teman-teman yang bersifat membangun, selalu saya harapkan demi
lebih baiknya makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT
seantiasa meridhoi segala usaha kita.

Krian, 27 Februari 2017

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai