Anda di halaman 1dari 6
Notulen Audiensi Penerapan Teknologi Jembatan Apung dan Penanganan Segara Anakan Nomor Notulen : ] RISALAH/NOTULEN RAPAT L | Jumlah Halaman : 4 |Lokasi Rapat Tanggal Rapat: Ditulis oleh: Pendopo Kabupaten Cilacap 3 Mei 2016 Alfian Najib ‘Agenda Rapat Pimpinan Rapat : Sekretaris Daerah Kabupaten 1. Presentasi Rencana Cilacap, Drs. Sutarjo, MM Pembangunan Jembatan Apung _ | Diperiksa oleh 2. PresentasiRencanaPenataan —_| Enty Diana Kawesan Segara Anakan ‘Tanggal : 09 Mei 2016 3. Presentasi Rencana Revitalisasi Permukiman di Sekitar Kecamatan Kampung Laut 14, Diskusi Pembukaan dan Sambutan Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap + Pemerintah Kabupaten Cilacap, khususnya masyarakat Kampung Laut sangat bahagia dengan rencana penerapan teknologi jembatan apung karena diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan khususnya dalam akses transportasi, dan termasuk di dalamnya penanganan kawasan Segara Anakan “ Kecamatan Kampung Laut merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Kawunganten yang sebelah selatan berbatasan dengan Pulau Nusakambangan dengan luas 141,19, km2 dan terdiri dari 4 desa. Jumlah penduduk 17.347 jiwa dengan mata pencaharian mayoritas nelayan dan petani. Sebagian besar mata pencaharian penduduk kampung laut adalah nelayan namun akhir-akhir ini terjadi pergeseran mata pencaharian menjadi petani. “ Salah satu permasalahan di Kampung Laut adalah sulitnya transportasi dan aksesibilitas antar wilayah. “» Sedimentasi tinggi di Segara Anakan mencapai ‘juta m3 per tahun dan mengakibatkan pendangkalan baik di perairan laguna alur sungai maupun di muara sungai, sehinga mengakibatkan banjir di 9 kecamatan dan 47 desa di Kabupaten Cilacap khususnya yang berada di sebelah Utara dari Kampung Laut * Terjadi kerusakan hutan mangrove yang terus menerus sehingga ini berpengaruh terhadap berkembangnya potensi perikanan dan laut yang akhimya berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat * Usulan perubahan pola tata ruang di Segara Anakan yang semula sesuai dengan RTRW nasional berfungsi sebagai kawasan lindung menjadi kawasan yang memiliki fungsi ekonomi, ekologi dan memiliki fungsi hankam Sambutan Kabalitbang ‘% Kegiatan ini memiliki tyluan diataranya adalah memenuhi janji penanganan bendungan Matenggeng terkait penyelesaian harga tanah serta revitalisasi sebagian perkampungan di sekitar Kecamatan Kampung Laut. * Pembangunan jembatan apung merupakan respon terhadap permintaan Kemenkomaritim saat itu, Kemenkumham tidak berani memberikan jjin terkait adanya Nusakambangan yang ingin diisolasi ‘© Mohon dukungan secara resmi dari pemerintah daerah Cilacap, kegiatan Balitbang PUPR ini tidak mengada-ada, termasuk dibuktikan dengan surat Camat Kampung Laut terkait permintaan Jembatan Apung. Tujuannya adalah bagaimana agar Nusakambangan tetap terisolasi tapi daerah lainnya bisa dikembangkan. Rencana Zonasi sangat penting untuk disampaikan, serta setiap pihak yang terlibat termasuk Kemenkumham harus duduk bersama untuk mencari solusi terbaik * Kami mencoba kembali revitalisasi Segara Anakan sehingga sedimen terbesar dari Citanduy bisa dikurangi. Sementara ini masih berupa uji coba model numerik Diharapkan dari pertemuan ini dapat diperoleh lokasi pembuangan sedimen dan zonasi lainnya. Pelabuhan Majingklak mungkin harus diatur kembali lokasinya. Presentasi dan diskusi 1. Penerapan teknologi jembatan apung (Nazib Faizal) Secara administraif, berdasarkan RTRW 2013-2031, Kecamatan Kampung Laut adalah kawasan permukiman, sementara Nusakambangan ada di Cilacap Selatan merupakan perlindungan dan pertahanan dan keamanan * Jembatan apung ini memiliki panjang bentang bawah antar ponton 23m dan tinggi 5,5m. % Secara informal Kumham mengakui jembatan ini bukan terletak di Nusakambangan % Diharapkan jembatan apung ini nantinya dapat menjadi ikon Kampung Laut juga, dan mungkin menjadi jembatan apung pertama di Indonesia. 2, Advis teknis penanganan sedimentasi Segara Anakan (Ari Murleli) + Tujuan kegiatan ini adalah mengendalikan sedimen, tata letak muara citanduy, serta Revitaliasi dan pengerukan laguna “+ Namun dimana disposal areanya? 3. Penataan Permukiman di Desa Klaces (Zubaidah K) % Permukiman di Desa Klaces cenderung tanpa orientasi dan kebanjiran ketika hujan * Puskim telah membangun rumah contoh berbasis teknologi RISHA di Kecamatan Kampung Laut Diskusi Moderator: Dinas BMSDAESDM cA Dinas Perhubungan (Bp. Dedi ¢ Berdasarkan hitungan dishub, untuk lebar alur bawah jembatan 23m, tinggi 5,5m, tapi hasil desain terakhir tidak sesuai dengan rencana sebelumnya. Mohon penjelasannya ‘+ Diperlukan sosialisasi dan rambu-rambu lalu lintas air Tanggapan: ‘Ada keterbatasan jika mengakomodasi 2 compreng. Sekitar sisi sungai adalah sedimen dari bakau sehingga lebar aman yang tersedia hanya 13 m. Jika ingin sesuai ideal maka berefek pada panjang jalur pendekat. Dan kondisi di lapangan menurut masyarakat setempat adalah belum pernah ada 2 kapal besar dengan tinggi § m berpapasan langsung, umumnya bergantian, Untuk kapal kecil masih bisa lewat. Umur ekonomis jembatan diperkirakan 10-15 tahun, ‘* Rambu-rambu dan sosialisasi akan difasilitasi, bersinergi dengan Dishub. ‘Sekretaris Kecamatan Kampung Laut: ¢ Kami berterima kasih, karena tindak lanjut dari kunjungan kemenko Kemaritiman, Kampung Laut mendapat program air bersih’di 4 desa, perumahan, jembatan ‘apung, dan pengerukan ‘ Terkait pengerukan, untuk disposal bisa di Ujung Alang, Ujung Gagek, atau Panikel. Lahannya masih iuas tapi ada yang merasa menggarap. * Terkait jembatan apung, jembatan berada di desa Ujung Alang yang akan menghubungkan 2 dusun yaitu Dusun Paniten dan Motean dengan Dusun Lempongpucung untuk akses masuk ke daerah Klaces. Di desa Klaces terdapat tempat beberapa sarana pendidikan: SMP 2, SD Ujung Alang 2 dan Ujung Alang 3, serta 1 SMA di Desa Klaces. Di sisi lain juga jembatan tersebut akan melayani 3 masyarakat dari Ujung Alang ke kantor kecamatan sehingga jembatan apung ini sebenarnya tidak terkait ke Ppulau Nusakambangan. Jembatan ini adalah usulan masyarakat terkait kunjungan bapak Menko Kemaritiman dan sangat dibutuhkan terkait dengan pengembangan. * Terkait air bersin, bantuan air bersin sudah dibangun namun belum beroperasi karena belum ada ada serah terima dari PU yang ada di Bandung. 3. Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap ‘* Pengendapan menyebabkan hambatan pada aliran sungai yang masuk ke sungai utama 4. Kepala Balitbang PUPR “Kita akan membuat desain konfigurasi (baik besar, tinggi, dan luasan) pulau-pulau agar aliran tidak terhalang, namun ukuran pulau tidak bisa besar. ‘ Harus ada koordinasi lebih intens dengan KKP, tata ruang dan pertanahan 5. Moderator ‘© Masalah di Kab. Cilacap ada 2, banjir dan kekeringan. Banjir mungkin bisa diatasi dengan penanganan sedimentasi Segara Anakan. Kekeringan disebabkan debit air di bending gerak Menganti jauh dari kebutuhan. Solusinya hanya Bendungan Matenggeng 6 Ke WS Citanduy ‘Tahun ini fokus pada menjaga agar arus sungai Citanduy tetap lancar, dan dikerjakan sesuai dengan target dan konsisi eksisting. Tanah timbul karena sedimentasi akan ditata ‘ Mohon Pemda dapat membantu penertiban jaring apung ‘* Penanganan bendungan Matenggeng terkendala oleh belum masuknya bendungan tersebut dalam RTRW Provinsi Jawa Barat maupun Kabupaten Ciamis 7. Moderator ‘* Mohon camat dapat membantu sosialisasi ke masyarakat yg meletakkan jaring ‘apung agar memindahkan jaring apung tersebut agar memudahkan pelaksanaan pengerukan dan penataan Segara Anakan. * Penelitian dari Cina menemukan kandungan sedimentasi Segara Anakan memiliki nilai ekonomi. Apakah Balitbang PUPR meneliti ini? * Dulu ada tokoh yang menolak sodetan. Bagaimana sekarang? 8. Kepala Balitbang PUPR ‘ Balitbang PUPR tidak meneliti kandungan sedimentasi, tapi jangan khawatir karena sedimentasi tidak dibawa keluar Cilacap. ‘ Sudan didiskusikan dengan Ibu Susi terkait perkembangan teknologi dan penanganan dari hulu sampai hilir sesuai aturan yang baku KESIMPULAN ‘a. Pemerintah Kabupaten Cllacap berterima kasin, memberikan apresiasi mendalam, dan mendukung serta berharap penanganan Segara Anakan dan Jembatan Apung yang dipaparkan akan menjadi realita b. SKPD Kabupaten Cllacap termasuk Camat dan kepala desa Ujung Alang, Ujung Gagak, Paniten dan Kiaces harap bisa mengkondisikan masyarekat dengan baik agar Kondusif mendukung dan tidak mengambil kesempatan. Camat agarsegera berkoordinasi dengan DKP dan TKPSDA terkaitjaring apung arucey Ree ered Instansi | Sekretariat Daerah 1 Sutera Sek aman | Sreto | | Badan penelitian | 2 Kepala dan Pengemeangen | PUPR 3 Kepala BBWS Citanduy all | Bappeda Kab. | Ciiacap : alia S00 5 [Gace Ws day s.0f. SA Bina BMSDAESOM 6 Dede 8-5, Sir fab Pertesbuff nas Perhubungan * dldz| Kab. Cilacap 7 Kecamatan | Kampung Laut | baste, Hubla, | Os hupomng | a | Te ltatzap a | Aris Sumcryn |fsuhi ty lh i ari) Cy ee 10, | " 12 | | | | 13. | | 14, | 15, 16. 17. | 18. 19, 20.

Anda mungkin juga menyukai