TINJAUAN PUSTAKA
II-I
II-2
TY
Tinjauan Pustaka
Tebu cocok pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah sampai 1300 meter di
atas permukaan laut. Tebu termasuk tumbuhan berbiji tunggal. Tinggi tanaman tebu
berkisar 2-4 meter. Batang pohon tebu terdiri dari banyak ruas yang setiap ruasnya dibatasi
oleh buku-buku sebagai tempat duduknya daun. Bentuk daun tebu berwujud belaian
dengan pelepah. Panjang daun dapat mencapai panjang 1-2 meter dan lebar 4-8 centimeter
dengan permukaan kasar dan berbulu. Bunga tebu berupa bunga majemuk yang berbentuk
di puncak sebuah poros gelagah. Sedang akarnya berbentuk serabut (Anonymous, 2007).
Tebu yang sudah dipotong akan terdapat serat serat dan cairan yang terasa manis.
Perbandingan persentase dari sabut yang terdiri dari serat dan kulit tebu sekitar 12,5 % dari
bobot tebu. Cairannya disebut nira dengan persentase sekitar 87,5% (Anonymous, 1994).
Pada nira terdapat kandungan amylum 0,5-1,5 %, sakarosa atau gula tebu 11,19 %
dan fruktosa (gula invert) 0,5-1,5 %. Sakarosa mempunyai kandungan yang maksimal
pada waktu tanam mengalami kemasakan optimal yaitu menjelang berbunga. Apabila
ditambahkan air, sakarosa akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa. Kandungan glukosa
makin tinggi saat tanaman semakin tua (Anonymous, 1994).
a. Air 65,6 70
3. Senyawa organik
Asam oksalat, Asam suksinat, Asam laktat, dan Asam glukonat. Sebagian dari
asam-asam tersebut terikat sebagai garam-garam dalam keadaan basa. Karena sebagian
besar kandungan senyawa organik dalam nira berupa asam maka pH nira tebu 5,5 - 5,6.
4. Gula reduksi
Gula reduksi yaitu glukosa dan fruktosa dalam perbandingan yang berlebihan
satu sama lain. Makin masak tebu maka kandungan gula reduksinya makin kecil.
Proses pemecahan dalam gula reduksi akan menimbulkan kerugian pada industri gula.
Suhu tinggi dan pH tinggi akan mempercepat pemecahan gula reduksi, oleh karena itu
harus dihindari.
5. Senyawa phospate
S (l) S (g)