Anda di halaman 1dari 7

BAB III

RENCANA PROGRAM

Untuk menanggulangi masalah Difteri dibutuhkan beberapa rencana program


yang dirancang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Kegiatan untuk penanggulangan masalah Difteri:

A. Edukasi dan Pelatihan Tenaga Kesehatan


! Sasaran
Menyiapkan pelaksana program penanggulangan Difteri dengan tujuan guna
memperoleh pengetahuan dan kemampuan terbaiknya sehingga dapat berperan
aktif dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu juga untuk memberikan
pemahaman tentang masalah Difteri agar bisa melacak kasus-kasus yang
terjadi dimasyarakat.

! Target
Semua petugas kesehatan di puskesmas dan anggota LSM yang diikutsertakan
dan seluruh petugas pelaksanaan program.

! Rincian Kegiatan
Memberi pengetahuan terperinci mengenai penanggulangan Difteri,
memberikan pelatihan teknis tentang cara-cara penyuluhan, mengatahui cara
penularan Difteri.

! Lokasi Pelaksanaan
TK Aisyah 18 Kletek

! Tenaga Pelaksana
Dokter atau tenaga ahli dalam bidang tersebut.

! Jadwal
Jadwal bisa disesuaikan tapi harus dilakukan secara berkala sampai petugas
pelaksana dianggap sudah menguasai materi tersebut. Diharapkan petugas
pelaksana sudah siap satu bulan sebelum dimulainya penyuluhan yang pertama
kepada masyarakat.

11
! Kebutuhan Pelaksanaan
Materi penyuluhan dan materi lengkap tentang Difteri.

B. Penyuluhan Pentingnya Mengenai Cara Menurunkana Angka Kejadian Difteri


! Sasaran
Untuk mengedukasi masyarakat, tentang cara menurunkan angka kejadian penularan
Difteri. Juga untuk mengenali sedini mungkin gejala Difteri.

! Target
Para bapak dan ibu, remaja serta anak usia sekolah.

! Rincian Kegiatan
a. Penyuluhan sebulan sekali di puskesmas, balai desa, dan sekolah-sekolah.

b. Menyebar pamflet yang berisi rincian ringkas tentang cara penularan Difteri,
cara mencegah penularan, serta gejala dari Difteri.

! Lokasi Kegiatan
Puskesmas, balai desa, sekolah-sekolah, dan tempat-tempat pertemuan atau
berkumpulnya warga.

! Tenaga Pelaksana
Semua petugas kesehatan puskesmas dan kader puskesmas secara bergantian
menjadi anggota LSM.

! Jadwal Pelaksanaan
Satu kali dalam tiga bulan.

! Kebutuhan Pelaksanaan
Pamflet dan materi sosialisasi.

C. Pemberdayaan Keluarga
! Sasaran
Anggota keluarga sebagai kelompok terinti dalam masyarakat.

! Target
Mencegah penyakit difteri dengan cara imuisasi rutin pada anak. Selain itu,
menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan. Penyakit menular seperti
difteri mudah menular dalam lingkungan yang buruk dengan tingkat sanitasi
rendah. Oleh karena itulah, selain menjaga kebersihan diri, kita juga harus

12
menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Di samping itu juga perlu diperhatikan
makanan yang kita konsumsi.

! Lokasi Pelaksanaan
Kunjungan ke desa.

! Tenaga Pelaksana
Petugas pelaksana program.

! Jadwal Pelaksanaan
Tiga bulan sekali secara berkala.

! Kebutuhan Pelaksanaan
Materi mengenai penularan Difteri

Setelah kegiatan tersusun, kemudian dilakukan langkah-langkah yang


terencana untuk setiap kegiatan. Jenis kegiatan yang akan dilakukan meliputi
Advokasi, Sosialiasi, Capacity Building, Pemberdayaan Masyarakat dan keluarga,
Penyiapan sarana dan prasarana, Penyuluhan di Puskesmas maupun di Posyandu.
Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. ADVOKASI adalah proses mempengaruhi perilaku, opini dari pimpinan atau


seseorang melalui penyampaian informasi. Dalam Advokasi yang perlu
diperhatikan adalah penyajian besar dan luasnya masalah, siapa, dimana,
konsekuensi, bagaimana menanggulangi, sarana yang diperlukan dan biaya yang
diperlukan.

2. SOSIALISASI yaitu memasyarakatkan suatu informasi atau kegiatan dengan


tujuan guna memperoleh pemahaman yang baik sehingga dapat berperan aktif
dalam menunjang pelaksanaan kegiatan. Program yang telah ditetapkan perlu
disosialisasikan kepada stakeholder.

3. CAPACITY BUILDING yaitu untuk mempersiapkan pelaksanaan program


perlu peningkatan kemampuan petugas yang antara lain dapat dilakukan melalui
mini lokakarya puskesmas, pelatihan teknis maupun managerial sesuai
kebutuhan. Misalnya Pelatihan kader, Pelatihan permberdayaan keluarga sadar
gizi dan lain-lain.

13
4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT dan PEMBERDAYAAN KELUARGA
yaitu kegiatan-kegiatan yang diarahkan pada pemecahan masalah lingkungan
berdasarkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat dan keluarga.

5. PENYIAPAN SARANA DAN PRASARANA misalnya, Materi KIE


(Komunikasi Informasi dan Edukasi), ATK (Alat Tulis Kertas), Leaflet dan
lain-lain

6. PENYULUHAN Difteri, yaitu kegiatan yang ditujukan untuk memasyarakatkan


pengetahuan Difteri secara luas. Guna menanamkan sikap dan perilaku yang
mendukung kebiasaan hidup sehat dengan menjaga kebersihan serta makan
makanan yang bermutu gizi seimbang baik masyarakat pedesaan maupun
perkotaan.

14
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil MMD yang kami lakukan maka kami menarik kesimpulan bahwa
pentingnya untuk menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, untuk mengatasi
masalah yang terjadi di desa Kalijaten diharapkan agar para warga desa untuk
imunisasi dini dan menjaga lingkungan guna mencegah penularan Difteri, sehingga
bisa menurunkan angka kejadian Difteri pada desa tersebut.

B. Saran
Selain tenaga kesehatan, pelatihan kader kesehatan yang tepat juga diperlukan
untuk melakukan penyuluhan atau melakukan survei pada setiap penduduk untuk
mengetahui apakah ada keluarga yang anggotanya terjangkit Difteri. Kemudian
promosi juga dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan penyakit
Difteri, yaitu dengan mengadakan penerbitan buletin kesehatan setiap minggu atau
setiap bulan dan diberikan langsung kepada masyarakat, untuk menambah kesadaran
akan pentingnya pencegahan Difteri.

15
DAFTAR PUSTAKA

Chin, James. 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular, 17th.ed. Jakarta:


Infomedika.
Dahlan A, Aminullah A. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid II. 11 th ed.
Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
Depkes RI. 2004. Pedoman Penyelenggaran Imunisasi. Jakarta.
Deterding RR. Essentials of diagnosis and typical features Diphtheria. In : Hay WW,
Leswin MJ, Sondheimer JM, eds. Current diagnosis and therapy in pediatric. 18th
ed. United State of America : Library of congress press ; 2007.p.1176 8
Dowel, Maloney. Arch Otolaryngol AMA. Diphtheria, 2000. (http://archotol.ama-
assn.org/cgi/reprint/ 61/1/29 diakses pada 15 November 2015)
Kartono, 2008. Lingkungan Rumah dan Kejadian Difteri di Kabupaten Tasikmalaya dan
Kabupaten Garut, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol.2 No.5.
Long SS. Diphteria. In : Behrman, Kleigman, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 15th
ed. Philadelphia : WB Saunders company ; 1996.p. 955 59
Sing A, Heesemann J. Imported diphtheria Germany, 2005
(http://www.cdc.gov/ncidod/EID/vol 11no02/05.html diakses pada 15 November
2015)
Sudoyo, Aru W. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV. Jakarta: Penerbit Ilmu
Penyakit Dalam
Sumarmo, dkk. 2008. Infeksi dan Pediatri Tropis. Edisi 2. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Bag. IKA FK UI

16
Lampiran

Gambar 1: Foto Penyuluhan Pencegahan dan Penularan Difteri

17

Anda mungkin juga menyukai