TUGAS AKHIR
Oleh :
NIM : 1402205549
TUGAS AKHIR
Oleh :
NIM : 1402205549
iii
PENGESAHAN
Hari : Rabu
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam tugas akhir ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian ataupun
seluruhnya pendapat atau temuan orang lain, yang terdapat dalam tugas akhir ini
v
MOTTO
1. Kesuksesan di masa depan tergantung dengan apa yang kita perbuat hari ini.
2. Berfikir sebelum bertindak adalah sesuatu yang bijaksana sebab jika salah
4. Jika hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh, jika hati seputih awan jangan
biarkan ia mendung.
vi
PERSEMBAHAN
Banyak sekali fihak yang telah membantu terselesainya tugas akhir ini, untuk
2. Ibu/Bapak khususnya buat Ibu yang selalu Puasa dan berdoa untuk anak-
anaknya.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
dan berbudi pekerti luhur. Penulisan Tugas Akhir ini selain untuk mengetahui betapa
pentingnya peran bimbingan di Sekolah Dasar, juga dapat digunakan sebagai acuan
bagi para guru SD dalam memberikan bimbingan pada siswa didik untuk lebih
berprestasi pada setiap mata pelajaran atau kegiatan ekstra kurikuler yang ada di
sekolah dasar.
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang ikut membantu
sehingga Tugas Akhir dapat diselesaikan dengan baik, untuk itu penulis
Semarang.
2. Bapak Drs. Sutaryono, M.Pd. selaku ketua Jurusan PGKSD UNNES Semarang
3. Ibu Dra. Fl. Widihastrini, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
viii
4. Ibu Subaidah, selaku guru kelas II SD Negeri Gisik Drono 05 yang telah
didiknya.
5. Semua pihak yang tidak tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, yang telah
kekurangannya, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap Tugas Akhir ini dapat
Penulis
ix
DAFTAR ISI
MOTTO ........................................................................................................ vi
BAB I : PENDAHULUAN
B. Permasalahan ................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................ 3
D. Manfaat ......................................................................... 3
x
a. Pengertian motivasi ................................................. 6
3. Langkah-langkah ........................................................... 12
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 13
B. Saran ............................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pembimbing sangatlah dibutuhkan karena usia anak-anak SD adalah usia yang masih
mudah untuk diarahkan. Setiap siswa khususnya disekolah dasar memiliki perbedaan
Perbedaan ini cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan pula dalam belajar
setiap murid baik dalam kecepatan belajarnya maupun keberhasilan yang dicapai
murid itu sendiri sehingga perlu adanya bimbingan dari guru kepada siswa.
Bimbingan guru terhadap siswa dalam bentuk apapun merupakan aktifitas yang akan
akan tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik
dengan baik, tetapi tidak selamanya demikian. Adanya masalah yang mereka hadapi,
1
2
kurang, motivasi belajar yang kurang/lemah kurangnya dukungan orang tua, guru
yang kurang ramah dan lain-lain. Mesalah-masalah tersebut tidak selalu dapat
pelayanan khusus oleh guru diluar situasi proses pembelajaran dalam hal ini adalah
peran guru. Dengan adanya masalah-masalah tersebut seorang guru seharusnya perlu
guru sebagai pengajar mungkin merupakan peran yang paling populer selama ini.
Guru sebaiknya memberi bimbingan lagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Karena guru sebagai informator terutama berkaitan dengan tugasnya membantu guru
B. Permasalahan
mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada sub materi pokok membaca karena kurang
anak.
3
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
di sekolah dasar.
KERANGKA TEORITIK
Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
dengan lingkungan. Bimbingan secara umum dapat diartikan sebagai bantuan yang
diberikan kepada individu untuk dapat memilih mempersiapkan diri dan memangku
jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang di pilih itu. Belajar adalah
dengan lingkungan.
dalam belajar. Sehingga setelah melalui hasil belajar yang optimal sesuai dengan
B. Kesulitan Belajar
Jika ada siswa yang tidak dapat dengan sewajarnya, maka siswa tersebut
mengalami kesulitan belajar siswa. Semua siswa dalam satu kelas berpola pikir yang
4
5
pengerjaan soal-soal.
kemampuannya kurang. Oleh karena itu belajar secara formal sangatlah perlu sejak
anak-anak memasuki Sekolah Dasar yang sudah bisa belajar d engan baik. Meskipun
demikian masih banyak juga anak usia SD yang mengalami kesulitan atau
Dari beberapa masalah yang dihadapi oleh seorang anak yang disebutkan
kesulitan belajar.
belum maksimal karena kendalanya perlu waktu yang lama untuk menghadapi siswa
yang kesulitan belajar tersebut. Tapi sudah ada peningkatan walaupun sedikit.
D. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
konsep yang menjelaskan alasan seseorang yang berperilaku. Pengertian ini masih
makna motivasi yang dilandasi oleh berbagai asumsi dan terminologi. Demikian pula
masalah yang paling mendasar dalam memahami konsep motivasi adalah tidak
kemungkinan sebab-sebab perilaku siswa. Oleh karena itu motivasi tidak dapat
diukur secara langsung, seperti halnya mengukur panjang atau lebar suatu ruangan.
7
definisi konsep tersebut. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama
dan memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan
hasil-hasil yang dicapai oleh anak yang termotivasi akan lebih baik di bandingkan
dengan anak yang tidak termotivasi. Hal ini dapat di ketahui dari pengalaman dan
pengamatan sehari-hari. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak
memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak
tersebut. Walaupun begitu hal itu kadang-kadang menjadi masalah, karena motivasi
bukanlah suatu kondisi. Apabila motivasi anak itu rendah umumnya diasumsikan
Ada 6 faktor yang di dukung oleh sejumlah teori psikologi dan penelitian
1. Sikap
menyenangkan.
2. Kebutuhan
tujuan.
3. Ransangan
4. Afektif
belajar.
5. Kompetensi
6. Penguatan
d. Teori-teori motivasi
Konsep motivasi erat hubungannya dengan suatu prinsip bahwa perilaku yang
diperkuat di masa lalu adalah lebih mungkin di ulang lagi di bandingkan dengan
bawah sebelum mencapai hirarki paling atas. Hirarki kebutuhan yang di kembangkan
3. Teori disonasi
4. Teori kepribadian
kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Anak akan termotifasi untuk
makan manakala dia tidak makan dalam waktu tertentu, pergi ke perpustakaan
karena ingin mencari buku yang dibutuhkan, atau ingin memperoleh nilai yang baik
pada semua mata pelajaran agar memperoleh rangking satu dan sebagainya. Itulah
5. Teori atribusi
Untuk mencapai kearah itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru
1. Hasil Pengamatan
jumpai beberapa karakteritik anak. Dari hasil pengamatan dapat diulas tentang salah
satu karakteristik yang dimiliki siswa SD yang mempunyai kesulitan belajar pada
kelas II SD Negeri Gisikdrono 05, siswa bernama Gigih Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. Terlihat bahwa pada waktu diberi tugas oleh guru, semua siswa yang lain
mengerjakan tapi Gigih yang sama sekali belum mengerjakan, kurang konsentrasi
Jumlah Seluruhnilai
Mean (nilai rata-rata) =
Jumlah Siswa
334
=
36
= 9,2
Median (nilai tengah) = nilai ke-14 + nilai ke-15
10 + 10
=
2
= 10
Modus (nilai yang sering muncul) = 8
Data dapat dilihat pada daftar tabel I dari perhitungan diatas nilai rata-rata kelasnya
Ditambah data Gigih yang sebelum dia memakai alat peraga gambar nilai Gigih 5,
10
11
2. Pemecahan Masalah
nasehat dsb.
Hasil bimbingan
Siswa kelas II yang bernama Gigih ketika mengikuti mata pelajaran Bahasa
Indonesia bosan dan malas untuk belajar tidak tertarik dan kurang termotivasi dalam
belajar berlari-lari, terbukti dari sikap siswa tersebut yang tidak mau mengerjakan
membangkitkan minat belajar, mendorong rasa ingin tahu, maka siswa tersebut
merasa tertarik, dengan melihat alat peraga gambar hal ini terbukti Gigih sudah mulai
berminat untuk mendengarkan apa yang di jelaskan oleh guru walaupun belum
konsentrasi penuh.
3. Pembahasan
Dengan memakai alat peraga gambar Gigih dapat mengerjakan tugas yang
telah diberikan. Prosesnya sebelum memakai alat peraga gambar Gigih tidak mau
mengerjakan tugas dan gigih mlah bermain dan berlari-lari setelah memakai media
alat peraga gigih bersemangat mengerjakan tugas dan nilainya semakin bagus.
12
3. Langkah-langkah
dektekan.
kalimat sederhana.
kesulitan belajar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan alat peraga siswa dapat membaca dan menulis kalimat
B. Saran
maksimal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Amti, Erman dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Departemen
DAFTAR NILAI
KELAS II