Peraturanmenteriesdmno 160221155623 PDF
Peraturanmenteriesdmno 160221155623 PDF
2
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PENYUSUNAN RENCANA REKLAMASI DAN
PASCATAMBANG
1. Rencana Reklamasi Tahap Eksplorasi
Penyelidikan Eksplorasi FS
Umum
4
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PENYUSUNAN & TATA LAKSANA RENCANA
REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI
IUP/IUPK OPERASI
FS PRODUKSI
bersamaan dengan pengajuan permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi
Rencana Reklamasi Pengajuan Produksi kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota
Tahap OP sesuai dengan kewenangannya.
penanggulangan
terhadap abrasi perlindungan
pengelolaan
dan/atau keanekaragaman
kualitas air laut
pendangkalan hayati
pantai
6
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROGRAM REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI(*)
9
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PENYUSUNAN DAN TATA LAKSANA RENCANA PASCATAMBANG
4. Rona lingkungan akhir, meliputi keadaan cadangan tersisa, peruntukan lahan, morfologi, air permukaan
dan air tanah, serta biologi akuatik dan teresterial, serta sosial, budaya, dan ekonomi;
5. program pascatambang, meliputi:
1. reklamasi pada lahan bekas tambang dan lahan di luar bekas tambang;
2. pemeliharaan dan perawatan hasil reklamasi;
3. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat; dan
4. pemantauan.
6. Organisasi, termasuk jadwal pelaksanaan pascatambang;
7. Kriteria keberhasilan pascatambang (Lampiran XIV)
8. Rencana biaya pascatambang.
10
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
RENCANA BIAYA PASCATAMBANG
(*)Biaya jaminan
pascatambang
Rencana biaya pascatambang dihitung
berdasarkan biaya: harus memperhitungkan nilai uang
masa depan pada saat pelaksanaan
a. biaya langsung, antara lain: pascatambang.
1. pembongkaran;
(*)Biaya aspek
2. reklamasi; sosial, budaya, dan
3. penanganan bahan berbahaya dan ekonomi diatur dalam rangka
beracun (B3) serta limbah B3; meningkatkan kewirausahaan
4. pemeliharaan dan perawatan; setelah memasuki pascatambang
5. pemantauan; dan
6. aspek sosial, budaya, dan ekonomi(*); Rencana biaya pascatambang harus
b. biaya tidak langsung, antara lain: menutup seluruh biaya pelaksanaan
1. mobilisasi dan demobilisasi; kegiatan pascatambang termasuk
2. perencanaan pascatambang; pelaksanaan kegiatan pascatambang
yang dilakukan oleh pihak ketiga
3. administrasi dan keuntungan pihak
ketiga sebagai kontraktor pelaksana
reklamasi; dan
4. supervisi.
(*)Biaya jaminan
pascatambang harus memperhitungkan NILAI UANG MASA DEPAN selama
periode pelaksanaan pascatambang.
(*)Nilai uang masa depan mengacu pada suku bunga obligasi pemerintah apabila mata uang
dalam Rupiah dan/atau suku obligasi dolar Amerika Serikat bila mata uang dolar Amerika
Serikat.
11
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KONSULTASI DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN(*)
OK
Persetujuan rencana reklamasi tahap eksplorasi termasuk di dalamnya penetapan besaran jaminan
reklamasi tahap eksplorasi sesuai jangka waktu eksplorasi dengan rincian tahunan. (Lampiran I, tabel 1
hanya contoh)
14
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PERSETUJUAN RENCANA REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI
Menyampaikan Rencana Reklamasi bersamaan pengajuan IUP /IUPK OP
Penerbitan
IUP/IUPK IUP/IUPK
Operasi
OPERASI PRODUKSI Menteri/Gub/Bup
Produksi
30 hari
Menyampaikan Revisi
Rencana Reklamasi 30 hari
tidak termasuk
jumlah hari yang
180 hari diperlukan untuk
Menyampaikan penyempurnaan
Perubahan Dokumen rencana
Rencana Reklamasi NOT OK reklamasi > 30 hari tidak
Evaluasi memberikan
persetujuan
atau saran
penyempurnaan
Jika terdapat Perubahan:
1. sistem dan metoda OK
penambangan;
2. kapasitas produksi;
3. umur tambang;
4. tata guna lahan; dan/atau
5. dokumen lingkungan hidup
PERSETUJUAN
yang telah disetujui
Persetujuan rencana reklamasi tahap eksplorasi termasuk di dalamnya penetapan besaran jaminan
reklamasi tahap operasi produksi sesuai jangka waktu eksplorasi dengan rincian tahunan. (Lampiran II,
tabel 1 hanya contoh)
15
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PERSETUJUAN RENCANA PASCATAMBANG
Menyampaikan Rencana Pascatambang bersamaan pengajuan IUP /IUPK OP
Penerbitan
IUP/IUPK IUP/IUPK Menteri/Gub/Bup
Operasi
Produksi OPERASI PRODUKSI 30 hari
Menyampaikan Dok
Revisi Rencana 60 hari
Pascatambang tidak termasuk
90 hari jumlah hari yang
diperlukan untuk
Menyampaikan penyempurnaan
Perubahan Dokumen rencana
Rencana Reklamasi NOT OK reklamasi
paling lambat 2 tahun Evaluasi
sebelum akhir kegiatan
> 60 hari tidak
penambangan proses Jika ada perubahan memberikan
persetujuan
OK atau saran
penyempurnaan
Jika terdapat Perubahan:
1. Perubahan Rencana
Reklamasi Tahap Operasi
Produksi
2. Perubahan jadwal PERSETUJUAN
pascatambang
Pelaksanaan reklamasi wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang yang dibantu
oleh petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan reklamasi dan
pascatambang.
Pelaksanaan reklamasi wajib dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender
setelah tidak ada kegiatan eksplorasi pada lahan terganggu
Pemegang IUP/IUPK Eksplorasi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
reklamasi tahap eksplorasi disertai dengan permohonan pencairan jaminan
reklamasi tahap eksplorasi setiap 1 (satu) tahun kepada Menteri melalui Direktur
Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
18
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PELAKSANAAN DAN PELAPORAN REKLAMASI TAHAP
OPERASI PRODUKSI (*)
Pelaksanaan reklamasi wajib dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang yang dibantu oleh
petugas yang berkompeten di dalam pelaksanaan reklamasi dan pascatambang.
Pemegang IUP/ IUPK Operasi Produksi wajib melaksanakan reklamasi tahap operasi
produksi pada lahan terganggu akibat kegiatan operasi produksi meliputi lahan bekas
tambang dan lahan di luar bekas tambang yang tidak digunakan lagi
Lahan di luar bekas tambang dengan sistem tambang terbuka antara lain:
a. tempat penimbunan tanah penutup;
b. tempat penimbunan bahan tambang;
c. jalan tambang dan/atau jalan angkut;
d. pabrik/instalasi pengolahan dan pemurnian;
e. bangunan/instalasi sarana penunjang;
f. kantor dan perumahan;
g. pelabuhan khusus/dermaga; dan/atau
h. lahan penimbunan dan/atau pengendapan tailing.
Lahan bekas tambang dengan sistem tambang bawah tanah antara lain shaft, raise,
stope, adit, decline, pit, tunnel, dan/atau final void.
19
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PELAKSANAAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI
....lanjutan
Pemegang IUP/IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
kegiatan reklamasi tahap operasi produksi disertai dengan permohonan
pencairan jaminan reklamasi setiap 1 (satu) tahun kepada Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
(*)
Dalam hal areal yang sudah direklamasi akan dibuka kembali untuk kegiatan
penambangan, pemegang IUP/IUPK Operasi Produksi wajib menyampaikan
rencana kegiatan penambangan untuk mendapat persetujuan dari Direktur
Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
(*)
Rencana kegiatan penambangan wajib memperhitungkan nilai keekonomian
reklamasi yang telah dilaksanakan.
Pelaksanaan reklamasi tahap operasi produksi wajib dilakukan paling lambat 30
(tiga puluh) hari kalender setelah tidak ada kegiatan pada lahan terganggu.
(*)
Bilamana tidak ada kegiatan namun akan direncanakan untuk dilanjutkan
kembali, maka reklamasi dilaksanakan dalam rangka pengendalian kualitas air
permukaan, erosi, dan sedimentasi.
20
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PENINJAUAN LAPANGAN PELAKSANAAN REKLAMASI
TAHAP EKSPLORASI (*)
Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuat penilaian
keberhasilan reklamasi tahap eksplorasi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VIII
21
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PENINJAUAN LAPANGAN PELAKSANAAN REKLAMASI
TAHAP OPERASI PRODUKSI
22
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PASCATAMBANG
Hasil peninjauan harus dibuat dalam berita acara yang memuat penilaian
keberhasilan pelaksanaan pascatambang sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XVI
JAMINAN PASCATAMBANG
1. Jaminan Pascatambang
2. Tata Cara Pelaksanaan Pencairan Jaminan
Pascatambang
3. Penetapan pihak ketiga
DEPOSITO BERJANGKA
Ditempatkan setiap tahun dalam bentuk mata uang rupiah atau dolar
Amerika Serikat.
26
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
JAMINAN REKLAMASI TAHAP OPERASI PRODUKSI
BENTUK JAMINAN
Ditempatkan setiap tahun dalam bentuk mata uang rupiah atau dolar
Amerika Serikat.
(*)Jaminan reklamasi tahap operasi produksi untuk periode 5 (lima)
tahun pertama wajib ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun sekaligus sesuai jangka waktu reklamasi.
(*) Jaminan reklamasi tahap operasi produksi untuk periode 5 (lima)
tahun berikutnya dapat ditempatkan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun sekaligus sesuai jangka waktu reklamasi atau setiap tahun.
(*) dimuat dalam rencana kerja dan anggaran biaya operasi produksi
tahunan.
Ditempatkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
rencana reklamasi tahap operasi produksi disetujui
(*) Penempatan jaminan reklamasi setiap tahun untuk tahun
berikutnya dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kalender sejak dimulainya tahun berjalan.
Jaminan Reklamasi tidak menghilangkan kewajiban untuk
melaksanakan Reklamasi
27
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PERSYARATAN UNTUK PENEMPATAN DALAM BENTUK
Accounting Reserve (*)
Cadangan Akuntansi (Accounting Reserve), dapat ditempatkan
apabila Pemegang IUP atau IUPK tersebut memenuhi salah satu
persyaratan sebagai berikut:
terdaftar di bursa efek di Indonesia, atau yang terdaftar di bursa efek di
luar Indonesia dan telah menempatkan sahamnya pada bursa lebih dari
40% dari total saham yang dimiliki; dan
mempunyai jumlah modal disetor tidak kurang dari US $ 50.000.000,00
(lima puluh juta dolar Amerika Serikat) sebagaimana yang tercantum
dalam akta pendirian perusahaan dan/atau perubahannya yang disahkan
oleh notaris.
Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi yang menempatkan
jaminan reklamasi dalam bentuk Cadangan Akuntansi (Accounting Reserve), wajib
menyampaikan surat pernyataan penempatan jaminan reklamasi yang
disahkan oleh notaris kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender sejak penetapan bentuk jaminan reklamasi tahap operasi produksi.
Surat pernyataan sebagaimana dimaksud di atas harus disertai dengan laporan
keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik
28
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Perubahan Jaminan Reklamasi
(*) Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya dapat memerintahkan pemegang IUP Eksplorasi atau
IUPK Eksplorasi untuk mengubah jumlah jaminan reklamasi tahap eksplorasi
apabila:
terjadi perubahan rencana eksplorasi; atau
biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi tidak sesuai dengan rencana
reklamasi.
Direktur Jenderal, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
dapat memerintahkan pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi
untuk mengubah bentuk jaminan reklamasi tahap operasi produksi berdasarkan
pertimbangan:
kinerja pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi; dan/atau
kemampuan keuangan Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi
Produksi
Direktur Jenderal atas nama Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya dapat memerintahkan pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK
Operasi Produksi untuk mengubah jumlah jaminan reklamasi tahap operasi
produksi apabila:
terjadi perubahan rencana reklamasi; atau
biaya pelaksanaan kegiatan reklamasi tidak sesuai dengan Rencana Reklamasi.. 29
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Kewajiban Melaksanakan Reklamasi
30
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
JAMINAN PASCATAMBANG
BENTUK JAMINAN
DEPOSITO BERJANGKA
34
Peninjauan lapangan dilakukan paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah
diterimanya laporan pelaksanaan pascatambang dan Hasil peninjauan lapangan
sebagaimana harus dibuat dalam berita acara yang memuat penilaian keberhasilan
pascatambang 35
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
TATA CARA PELAKSANAAN PENCAIRAN JAMINAN
PASCATAMBANG .........lanjutan
Dalam hal Pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi tidak memenuhi
kriteria keberhasilan pelaksanaan pascatambang berdasarkan evaluasi laporan
dan/atau penilaian lapangan kurang dari 60% (enam puluh persen) setelah
berakhirnya jangka waktu kegiatan pascatambang maka Pemegang IUP Operasi
Produksi atau IUPK Operasi Produksi dapat mengajukan permohonan perpanjangan
jangka waktu untuk menyelesaikan kegiatan pascatambang yang belum memenuhi
kriteria keberhasilan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
36
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PENETAPAN PIHAK KETIGA PELAKSANAAN
REKLAMASI PASCATAMBANG (*)
Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi
Produksi tidak memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan
pascatambang berdasarkan evaluasi laporan dan/atau penilaian
lapangan kurang dari 60% setelah berakhirnya jangka waktu
perpanjangan kegiatan pascatambang, maka Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya menetapkan
pihak ketiga untuk melaksanaan pascatambang
Tanggung jawab pemeliharaan dan pemantauan lahan yang telah direklamasi oleh
pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi dinyatakan berakhir
setelah Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
memberikan persetujuan penyerahan lahan yang telah direklamasi
Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi yang telah selesai
melaksanakan pascatambang wajib menyerahkan lahan pascatambang kepada
pihak yang berhak sesuai dengan peraturan perundang-undangan melalui Menteri,
gubernur
Penyerahan lahan merupakan keseluruhan dari pascatambang di seluruh WIUP
Operasi Produksi.
Penyerahan lahan dilakukan setelah memenuhi :
a. prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keselamtan
dan kesehatan kerja dan atau konservasi mineral dan
b. 100% (seratus persen) kriteria keberhasilan pascatambang sebagaimana
tercantum dalam rencana pascatambang yang disetujui
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan
peninjauan lapangan sebelum memberikan persetujuan penyerahan lahan yang
telah dilakukan pascatambang dan hasil peninjauan lapangan dituangkan dalam
berita acara
Dalam hal masa berlaku IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi telah
berakhir, tidak menghilangkan kewajibannya untuk melaksanakan pascatambang
41
Sanksi administratif berupa pencabutan IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Eksplorasi,
atau IUPK Operasi Produksi, dikenakan kepada pemegang IUP Eksplorasi, IUP Operasi
Produksi, IUPK Eksplorasi, atau IUPK Operasi Produksi yang tidak melaksanakan kewajiban
sampai dengan berakhirnya jangka waktu pengenaan sanksi penghentian sementara sebagian
atau seluruh kegiatan pertambangan
42
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
www.minerba.esdm.go.id