TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan diuraikan tentang beberapa konsep dasar, diantaranya adalah konsep
lansia dan konsep Rheumatoid Artritis dan Konsep Asuhan Keperawatan Lansia dengan
Rheumatoid Artritis.
c. Cross-Linkage Theory
Teori ini seperti protein yang metabolisme tidak normal sehingga banyak produksi
sampah didalam sel dan kinerja jaringan tidak dapat efektif dan efisien.
d. Wear and Tear Theory
Teori ini mengatakan bahwa manusia diibaratkan seperti mesin. Sehingga perlu
adanya perawatan. Dan penuaan merupakan hasil dari penggunaan.
2) Teori Non Stokastik/Non Stochastic Theories
Proses penuaan disesuaikan menurut waktu tertentu.
a. Programmed Theory
Pembelahan sel dibatasi oleh waktu, sehingga suatu saat tidak dapat regenerasi
kembali.
b. Immunity Theory
Kemampuan sistem imun mengalami kemunduran pada masa penuaan. Walaupun
demikian, kemunduran kamampuan sistem yang terdiri dari sistem limfatik dan
khususnya sel darah putih, juga merupakan faktor yang berkontribusi dalam proses
penuaan.
Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi, dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan system imun tubuh mengenali dirinya sendiri. Mutasi
somatic menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka hal ini
dapat menyebabkan system imun tubuh mengalami perubahan, dan dapat dianggap
sebagai sel asing. Hal inilah yang menjadi dasar terjadinya peristiwa autoimun. Dilain
pihak, system imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada
proses penuaan dan daya serangnya terhadap sel kanker mengalami penurunan.
2. Teori Psikologis (PSYCHOLOGIC THEORIES AGING )
Teori ini akan menjelaskan bagaimana seseorang berespon pada tugas
perkembangannya. Pada dasarnya perkembangan seseorang akan terus berjalan meskipun
orang tersebut telah menua.
1) Teori Hierarki Kebutuhan Manusia Maslow (Maslows Hierarchy of Human
Needs)
Dari hierarki Maslow kebutuhan dasar menusia dibagi dalam lima tingkatan dari
mulai yang terendah kebutuhan fisiologi, rasa aman, kasih sayang, harga diri sampai pada
yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Seseorang akan memenuhi kebutuhan tersebut dari
mulai tingkat yang paling rendah menuju ke tingkat yang paling tinggi.
Menurut Maslow semakin tua usia individu maka individu tersebut akan mulai
berusaha mencapai aktualisasi dirinya. Jika individu telah mencapai aktualisasi diri maka
individu tersebut telah mencapai kedewasaan dan kematangan dengan semua sifat yang ada
di dalamnya; otonomi, kreatif, independent dan hubungan interpersonal yang positif.
2) Teori Individualism Jung (Jungs Theory of Individualism)
Menurut Carl Jung sifat dasar menusia terbagi menjadi dua yaitu ekstrovert dan
introvert. Individu yang telah mencapai lansia dia akan cenderung introvert, dia lebih suka
menyendiri seperti bernostalgia tentang masa lalunya.
Menua yang sukses adalah jika dia bisa menyeimbangkan antari sisi introvertnya
dengan sisi ekstrovertnya namun lebih condong kearah introvert. Dia tidak hanya senang
dengan dunianya sendiri tapi juga terkadang dia ekstrovert juga melihat orang lain dan
bergantung pada mereka.
3) Teori Delapan Tingkat Perkembangan Erikson (Eriksons Eight Stages of Life)
Menurut Erikson tugas perkembangan terakhir yang harus dicapai individu adalah
ego integrity vs disapear. Jika individu tersebut sukses mencapai tugas ini maka dia akan
berkembang menjadi individu yang arif dan bijaksana (menerima dirinya apa adanya,
merasa hidup penuh arti, menjadi lansia yang bertanggung jawab dan kehidupannya
berhasil). Namun jika individu tersebut gagal mencapai tahap ini maka dia akan hidup
penuh dengan keputusasaan (lansia takut mati, penyesalan diri, merasakan kegetiran dan
merasa terlambat untuk memperbaiki diri).
4) Optimalisasi Selektif dengan Kompensasi (Selective Optimization with
Compensation)
Menurut teori ini, kompensasi terhadap penurunan tubuh ada 3 elemen yaitu:
a. Seleksi.
Adanya penurunan dari fungsi tubuh karena proses penuaan maka mau tidak mau
harus ada peningkatan pembatasan terhadap aktivitas sehari-hari.
b. Optimalisasi.
Lansia tetap menoptimalkan kemampuan yang masih dia punya guna meningkatkan
kehidupannya.
c. Kompensasi.
Aktivitas-aktivitas yang sudah tidak dapat dijalakan arena proses penuaan diganti
dengan aktifitas-aktifitas lain yang mungkin bisa dilakukan dan bermanfaat bagi
alnsia.
3. Teori Kultural
Ahli antropologi menjelaskan bahwa tempat kelahiran seseorang berpengaruh pada
budaya yang dianut oleh seseorang. Hal ini juga dipercaya bahwa kaum tua tidak dapat
mengabaikan sosial budaya mereka. Jika hal ini benar maka status tua dalam perbedaan
sosial dapat dijelaskan oleh sejarah kepercayaan dan tradisi.
Blakemore dan Boneham yang melakukan penelitian pada kelompok tua di Asia dan
Afro Caribbean menjelaskan bahwa kaum tua merupakan komunitas yang minoritas yang
dapat menjamin keutuhan etnik, ras dan budaya. Sedangkan Salmon menjelaskan tentang
konsep Double Jeoparoly yang digunakan untuk karakteristik pada penuaan.
Penelitian umum pada kelompok Afrika Amerika dan Mexican American yaitu jika
budaya membantu umtuk menjelaskan karakteristik penuaan, maka hal ini merupakan
tuntutan untuk dapat digunakan dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Budaya adalah attitude, perasaan, nilai , dan kepercayaan yang terdapat pada suatu
daerah atau yang dianut oleh sekelompok orang kaum tua , yang merupakan kelompok
minoritas yang memiliki kekuatan atau pengaruh pada nilai budaya.Sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa budaya yang dimiliki seseorang sejak lahir akan tetap dipertahankan
sampai tua. Bahkan mempengaruhi orang orang disekitaryauntuk mengikuti budaya
tersebut sehingga tercipta kelestarian budaya.
4. Teori Spiritual
Pada dasarnya, ketika seseorang menjadi tua akan menjadi :
1) Menjauhkan diri dari hawa nafsu duniawi
2) Melaksanakan amanah agama yang dianut, dengan berdoa demi kententraman hidup
pribadi dan orang lain
3) Menuju penyempurnaan diri dan mengarah pada pencerahan atau pemenuhan diri untuk
dapat mengarah pada kemanunggalan dengan Illahi
Melalui pengalaman hidup, setiap orang akan berupaya menjadi lebih arif dan akan
mengembangkan dirinya ke labih yang berarti : melalui prestasi yang diraihnya di kala
muda, seseorang akan berupaya meraih nilai-nilai luhur di hari tua khususnya keserasian
hidup dengan lingkungannnya.
Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh usia lanjut sebagai upaya dalam meniti
dan meningkatkan taraf kehidupan spiritual yang baik antara lain:
1) Mendalami kitab suci sesuai agama masing-masing supaya kekurangan dan kesalahan
yang sudah dilakukan dapat diperbaiki
2) Melakukan latihan meditasi
3) Berdoa untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan YME, dengan berani
dan terbuka mengakui kesalahan dan melakukan pertaubatan
4) Kotemplasi, pelibatan diri dalam kondisi dan situasi yang sesuai dengan kitab suci dan
diaplikasikan dalam kehidupan masa kini
Kegiatan-kegiatan di atas tersebut menyiapkan usia lanjut untuk kembali secara
sempurna dan utuh ke pangkuan Illahi.
3) Sistem Pendengaran
a. Gangguan pendengaran. Hilangnya daya pendengaran pada telinga dalam, terutama
terhadap bunyi suara atu nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-
kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
b. Membrane timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.
c. Terjadi pengumpulan serumen, dapat mengeras karena meningkatnya keratin.
d. Fungsi pendengaran semakin menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan /
stress.
e. Tinitus (bising yang bersifat mendengung, bisa bernada tinngi atau rendah, bisa terus
menerus atau intermiten).
f. Vertigo (perasaan tidak stabil yang terasa seperti bergoyang atau berputar).
4) Sistem Penglihatan
a. Sfingter pupil timbul sklerosis dan respons terhadap sinar menghilang.
b. Kornea lebih berbentuk sferis (bola).
c. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa), menjadi katarak, jelas menyebabkan
gangguan penglihatan.
d. Meningkatnya ambang, pengamatan sinptasi, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat, susah melihat dalam gelap.
e. Penurunan / hilangnya daya akomodasi, dengan manifestasi presbiopia, seseorang sulit
melihat dekat yang dipengaruhi berkurangnya elastisitas lensa.
f. Lapang pandang menurun: luas pandang berkurang.
g. Daya membedakan warna menurun, terutama warna biru atau hijau pada skala.
5) Sistem Kardiovaskular
a. Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
b. Elastisitas dinding aorta menurun.
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun. Hal ini menyebabkan kontraksi dan volume menurun (frekwensi denyut jantung
maksimal = 200 umur).
d. Curah jantung menurun (isi semenit jantung menurun).
e. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, efektivitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi berkurang, perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bisa
menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg (mengakibatkan pusing
mendadak)
f. Kinerja jantung lebih rentan terhadap kondisi dehidrasi dan perdarahan.
g. Tekanan dara meninggi akibat resistensi pembuluh darah perifer meningkat. Systole
normal 170 mmHg, diastole 95 mmHg.
6) Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
Pada pengaturan suhu, hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu thermostat, yaitu
menetapkan suatu suhu tertentu. Kemunduran terjadi berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Yang sering ditemui antara lain :
a. Temperatur tubuh menurun (hipotermia) secara fisiologis 35C ini akibat metabolisme
yang menurun.
b. Pada kondisi ini, lanjut usia akan meras kedinginan dan dapat pula menggigil, pucat,
dan gelisah.
Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak
sehingga terjadi penurunan aktivitas otot.
7) Sistem Pernafasaan (Respiration System)
a. Otot pernafasan mengalami kelemahan akibat atrofi, kehilangan kekuatan, dan menjadi
kaku.
b. Aktivitas silia menurun.
c. Paru kehilangan elastisitas, kapasitas residu meningkat, menarik napas lebih berat,
kapasitas pernapasan maksimum menurun dengan kedalaman bernapas menurun.
d. Ukuran alveoli melebar (membesar secara progesif) dan jumlah berkurang.
e. Berkurangnya elastisitas bronkus.
f. Oksigen pada arteri menurun menjadi 75 mmHg.
g. Karbon dioksida pada arteri tidak berganti. Pertukaran gas terganggu.
h. Refleks dan kemampuan untuk batuk berkurang.
i. Sensitivitas terhadap hipoksia dan hiperkarbia menurun.
j. Sering terjadi emfisema senilis.
k. Kemampuan pegas dinding dada dan kekakuan otot pernapasan menurun seiring
pertambahan usia.
8) Sistem Pencernaan (Gastrointestinal System)
a.Kehilangan gigi, penyebab utama periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 30
tahun. Penyebab lain meliputi kesehatan gigi dan gizi yang buruk.
b. Indra pengecap menurun, adanya iritasi selaput lender yang kronis, atrofi indra
pengecap (80%), hilangnya sensitivitas saraf pengecap di lidah, terutama rasa manis
dan asin, hilangnya sensitivitas saraf pengecap terhadap rasa asin, asam, dan pahit.
c.Esofagus melebar.
d. Rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun), asam lambung menurun,
motilitas, motilitas dan waktu pengosongan lambung menurun.
e.Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
f. Fungsi absorpsi melemah (daya absorpsi terganggu, terutama karbohidrat).
g. Hati semakin mengecildan tempat penyimpanan menurun, aliran darah berkurang.
9) Sistem Reproduksi
a. Wanita
a) Vagina mengalami kontraktur dan mengecil.
b) Ovari menciut, uterus mengalami atrofi
c) Atrofi payudara.
d) Atrofi vulva.
e) Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi berkurang,
sifatnya menjadi alkali dan terjadi perubahan warna.
b. Pria
a) Testis masih dapat memproduksi spermatozoa, meskipun ada penurunan secara
berangsur-angsur.
b) Dorongan seksual menetap sampai usia di atas 70 tahun, asal kondisi kesehatannya
baik, yaitu diantaranya :
(a) Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia.
(b) Hubungan seksual secara teratur membantu mempertahankan kemampuan
seksual.
(c) Tidak perlu cemas karena prosesnya alamiah.
(d) Sebanyak 75% pria diatas 65 tahun mengalami pembesaran prostat.
10) Sistem Genitorurinaria
a.Ginjal
Ginjal merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh, melalui urin
darah yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan (unit) terkecil dari ginjal yang disebut
nefron (tepatnya di glomerulus). Mengecilnya nefron akibat atrofi, aliran darah ke ginjal
menurun sampai 50% sehingga fungsi tubulus berkurang. Akibatnya, kemampuan
mengonsentrasi urine menurun, berat jenis urine menurun, proteinurea (biasanya +1),
BUN (blood urea nitrogen) meningkat sampai 21 mg%, nilai ambang ginjal terhadap
glukosa meningkat.
b. Vesika Urinaria
Otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau menyebabkan
frekuensi buang air seni meningkat. Pada pria lanjut usia, vesika urinaria sulit
dikosongkan seingga mengakibatkan retensi urine meningkat.
c.Pembesaran Prostat
Kurang lebih 75% dialami oleh pria usia di atas 65 tahun.
d. Atrofi Vulva
e.Vagina
Seseorang yang semakin menua, kebutuhan hubungan seksualnya masih ada. Tidak
ada batasan umur tertentu kapan fungsi seksual seseorang berhenti. Frekuensi hubungan
seksual cenderung menurun secara bertahap setiap tahun, tetapi kapasitas untuk
melakukan dan menikmatinya berjalan terus sampai tua.
11) Sistem Endokrin
Kelenjar endokrin adalah kelenjar buntu dalam tubuh manusia yang memprouksi
hormon. Hormon pertumbuhan berperan sangat penting dalam pertumbuhan,
pematangan, pemeliharaan, dan metabolism organ tubuh. Yang termasuk hormone
kelamin adalah :
a. Esterogen, progesterone, dan testosterone yang memelihara alat reproduksi dan
gairah seks. Hormon ini mengalami penurunan.
b. Kelenjar pankreas (yang memproduksi insulin dan sangat penting dalam pengaturan
gula darah).
c. Kelenjar adrenal/anak ginjal yang memproduksi adrenalin. Kelenjar yang berkaitan
dengan ormon pria/wanita. Salah satu kelenjar endokrin dalam tubuh yang
mengatur agar arus darah ke organ tertentu berjalan dengan baik, dengan jalan
mengatur vasokontriksi pembuluh darah. Kegiatan kelenjar anak ginjal ini
berkurang pada usia lanjut.
d. Produksi hamper semua hormone menurun.
e. Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah.
f. Hipofisis : pertumbuhan hormon ada, tetapi lebih rendah dan hanya didalam
pembuluh darah; berkurangnya produksi ACTH, TSH, FSH, dan LH.
g. Aktivitas tiroid, BMR (basal metabolic rate), dan daya pertukaran zat menurun.
h. Produksi aldosteron menurun.
i. Sekresi hormon kelamin, misalnya progesterone, esterogen, dan testosterone,
menurun.
1) Perubahan-Perubahan Psikososial
a.Pensiun
Nilai seseorang sering di ukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan
dengan peranan dalam pekerjaaan . Bila seseorang pensiun (purna tugas) , ia akan
mengalami kehilangan-kehilangan,antara lain:
Kehilalngan financial (income berkurang)
Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi, lengkap
dengan fasilitasnya)
Kehilangan teman / kenalan atau relasi
Kehilangan Pekerjaan atau kegiatan
b. Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
c.Perubahan dalam cara hidup, yaitu measuring rumah perawatan bergerak lebih
sempit
d. Ekonomi akkibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation)
Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya
pengobatan.
e.Penyakit kronis dan ketidak mampuan
f. Gangguan syaraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian
g. Gangguan gizi
h. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan
family
i. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik perubahan terhadap gambaran diri,
perubahan konsep diri.
j. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya (Maslow, 1970)
k. Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya , hal ini terlihat dalam
berfikir dan bertindak dalam sehari-hari .( Murray dan Zentner, 1970 )
l. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menu rut folwer ( 1978 ),
universalizing, perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah brisker dan
bertindak dengan cara memberikan contoh cacra manicotti dan keadilan.
3. Spiritual :
1) Reaksi berkabung/berduka b/d ditinggal pasangan.
2) Penolakan terhadap proses penuaan b/d ketidaksiapan menghadapi kematian.
3) Marah terhadap Tuhan b/d kegagalan yang dialami.
4) Perasaan tidak tenang b/d ketidakmampuan melakukan ibadah secara tepat.