Anda di halaman 1dari 8

1) Pasal-pasal UUPK.

SJSN, JAMKESNAS terkait dengan Liabilitas Medik

Undang-undang No.24 tahun 2011:

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Point-point penting UU Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS:

1. BPJS dibagi 2,BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan.

2. BPJS berbentuk badan hukum publik.

3. BPJS bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

4. BPJS berwenang menagih iuran,menempatkan dana, melakukan pengawasan dan pemeriksaan


atas kepatusan peserta dan pemberi kerja, mengenakan sanksi administrasi kepada peserta dan
pemberi kerja.

5. Setiap orang,termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di indonesia,wajib
menjadi peserta program jaminan sosial.

6. Sanksi administratif yang dapat dilakukan oleh BPJS yaitu teguran tertulis dan denda

7. Pemerintah mendaftarkan penerima bantuan iuran dan anggota keluarganya sebagai peserta
kepada BPJS.

8. Pemeberi kerja wajib memungut iuran yang menjadi beban peserta dari pekerjanya dan
menyetorkan kepada BPJS.

9. memeberi kerja wajib membayar dan menyetor iuran yang menjadi tanggung jawabnya
kepada BPJS.

10. Peserta yang bukan pekerja dan bukan penerima iuran wajib membayar dan menyetor iuran
yang menjadi tanggung jawabnya kepada BPJS.

11. Pemerintah membayara dan menyetor iuran untuk penerima bantuan iuran kepada BPJS.

12. Jika pemberi kerja tidak memungut iuran yang menjadi beban peserta dari pekerjaanya dan
tidak menyetorkannya kepada BPJS dan atau jika pemberi tidak membayar dan menyetor iuran
yang menjadi tanggung jawabnya kepada BPJS,dipidana penjara paling lama 8 tahun atau pidana
denda paling banyak 1 miliar.

2. Undang-undang No.40 tahun 2004:

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Point-point penting UU Nomor 40 tahun 2011 tentang SJSN:

1. Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluru rakyat
agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.

2. Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan
sosial oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial.

3. Asuransi sosial adalah suatu mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal
dari iuran guna memberikan perlindungan atas resiko sosial ekonomi yang menimpa peserta
dan/atau anggota keluarganya.

4. Tabungan wajib adalah simpanan yang bersifat wajib bagi peserta program jaminan sosial.

5. Bantuan iuran adalah iuran yang dibayar oleh Pemerintah bagi fakir miskin dan orang mampu
sebagai peserta program jaminan sosial.

6. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial.

7. Dana Jaminan Sosial adalah dana amanat milik seluruh peserta yang merupakan himpunan
iuran beserta hasil pengembangannya yang dikelola oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial
untuk pembayaran manfaat kepada peserta dan pembiayaan operasional penyelenggaraan
program jaminan sosial.

8. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan
di Indonesia, yang telah membayar iuran.

9. Manfaat adalah faedah jaminan sosial yang menjadi hak peserta dan/atau anggota keluarganya.
10. Iuran adalah sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh peserta, pemberi kerja, dan/atau
Pemerintah.

11. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam
bentuk lain.

12. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum atau badanbadan lainnya
yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah atau imbalan dalam bentuk
lainnya.

13. Gaji atau upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja ditetapkan dan dibayar menurut suatu perjanjian
kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan /atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

14. Kecelakaan kerja adalah kecelakaaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya, dan
penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

15. Cacat adalah keadaan berkurangnya atau hilangnya fungsi tubuh atau hilangnya anggota
badan yang secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan berkurang atau hilangnya
kemampuan pekerja untuk menjalankan pekerjaannya.

16. Cacat total tetap adalah cacat yang mengakibatkan ketidakmampuan seseorang untuk
melakukan pekerjaan.

3. Undang-undang No.8 tahun 1999:

Undang-undang Perlindungan Konsumen (UUPK)

Point-point penting UU Nomor 8 tahun 1999 tentang UUPK:

1. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen

2. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah badan yang bertugas menangani dan
menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha (dokter) dan konsumen (pasien).
3. Badan Perlindungan Konsumen Nasional adalah badan yang dibentuk untuk membantu upaya
pengembangan perlindungan konsumen.

4. Hak pasien yairu mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa.

5. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;

6. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa


perlindungan konsumen secara patut

7. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

8. Hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif

9. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau
jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

4. Undang-undang No.40 tahun 2004:

Jaminan Sosial Nasional (JAMKESNAS)

Jaminan Sosial Nasional (JAMKESNAS) adalah bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi
fakir miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh Pemerintah, diselenggarakan oleh
Kementerian Kesehatan sejak tahun 2008 dan merupakan perubahan dari Program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin /JPKMM atau lebih dikenal dengan program
ASKESKIN yang diselenggarakan pada tahun 2005 2007. Program JAMKESMAS sebagai
kelanjutan dari Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin atau dikenal
Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (ASKESKIN) diselenggarakan sejak Agenda 100 Hari
Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu untuk mengatasi hambatan dan kendala akses penduduk
miskin terhadap pelayanan kesehatan dan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
miskin. Kebijakan JAMKESMAS/ASKESKIN dilaksanakan untuk memenuhi hak dasar setiap
individu/semua warga negara termasuk masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan. Kebijakan ini merujuk pada Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia oleh
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Tahun 1948 dan UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 28 H. Lebih lanjut, Program JAMKESMAS diselenggarakan
untuk:

a. Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta di seluruh jaringan
fasilitas kesehatan yang melaksanakan program Jamkesmas.

b. Mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang terstandar dan terkendali mutu dan
biayanya.

c. Terselenggaranya pengelolaan keuangan Negara yang transparan dan akuntabel.

Kebijakan JAMKESEMAS/ASKESKIN diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan untuk


menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu selama
masa transisi pelaksanaan UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU
SJSN). Selanjutnya, penyelenggaraan akan diserahkannya kepada Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) sesuai UU SJSN

2) Macam-macam asuransi kesehatan di Indonesia


PT Prudential Life Assurance
PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
PT Commonwealth Life
PT BNI Life Insurance
PT. Panin Life
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (InHealth)
PT. AIA Financial
PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha
PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
PT.Asuransi Allianz Life Indonesia
PT. Asuransi Jiwa SInarmas MSIG
PT AXA Mandiri Financial Services

3) Dasar Hukum Asuransi dalam Al Qur'an dan Hadist

Dalam menentukan suatu keputusan dalam syariah, sebaiknya diketahui hukum-hukum atau
dasar-dasar yang berkaitan dengan kebenaran, terutama buat umat muslim sudah seharusnya kta
mencari kebenaran dari sumber segala sumber yaitu ai-quran dan hadist.
QS Al Maidah ( 5 : 2 ) "Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa,
dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran"

QS Al Hasyr ( 59 : 18 )

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa ...yang telah dibuat untuk hari esok. Bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang kamu kerjakan"

QS An Nisaa ( 4 : 9 )

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang
mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh
sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar"

QS An Nisaa ( 4 : 29 )

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan
bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu"

QS Al Baqarah ( 2 : 261)

Perumpamaan derma orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah serupa dengan benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji, Allah melipatgandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Maha Luas KaruniaNya lagi Maha
Mengetahui"

HR. Bukhari Lebih baik kamu meninggalkan keturunanmu kekayaan daripada meninggalkan
mereka miskin memohon pertolongan orang lain.

HR. Ibnu Majah Sesungguhnya orang yang beriman ialah siapa yang memberikan keselamatan
dan perlindungan terhadap harta dan jiwa manusia.
Hadist Rasulullah SAW. Orang yang meringankan kebutuhan hidup saudaranya akan diringankan
kebutuhannya oleh Allah. Allah akan menolong hambaNya selagi ia menolong saudaranya.

4) Pendapat dari etik dokter muslim tentang terjadinya liabilitas medik

Dokter diberi amanah terhadap kehidupan dan kehormatan seseorang, sehingga dia harus
menunaikan amanah tersebut dengan cara yang benar. Sadar akan pekerjaan yang diembannya
merupakan sebuah tanggungjawab yang harus dilaksanakan dengan kesungguhan.Aktif dalam
membangun kelompoknya dengan landasan musyawarh dan bekerja secara kooperatif dan
partisipatif serta berkomitmen untuk memberikan pelayanan kualitas tinggi.

Allah Taala berfiman menggambarkan sifat orang-orang yang beriman,

Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya (Al
Mukminun:8).

Diriwayatkan dari sahabat Anas radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa


sallambersabda,

Tunaikanlah amanah pada orang yang memberikan amanah kepadamu dan janganlah
mengkhianati orang yang mengkhianatimu (H.R. Tirmidzi, shahih)

Termasuk bagian dari amanah adalah menasehati orang yang berkonsultasi kepada Anda, berlaku
jujur kepada orang-orang yang mempercayai Anda, dan melakukan yang terbaik dalam pekerjaan
Anda.

Termasuk bagian dari amanah adalah memberikan obat yang paling bagus efektiftasnya dan
paling sedikit efek sampingnya. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, Para dokter telah
sepakat bahwa jika dimungkinkan untuk mengobati penyakit dengan pemberian makanan
terterntu maka tidak perlu menggantinya dengan pemberian obat. Jika dimungkinkan dengan
pemberian obat yang sederhana dan aman, maka tidak boleh menggantinya dengan obat yang
memiliki efek samping lebih berat

Anda mungkin juga menyukai