DAYA
Oleh :
Kelompok 9
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai
berikut :
1. Mempelajari aplikasi bioteknologi dalam mengelola
sumber daya alam untuk kepentingan industry kimia
2. Mempelajari mikroba sebagai penghasil bahan kimia
dasar
3. Mempelajari bahan biokimia dari mikroba
4. Mempelajari peranan bioteknologi dalam bidang industry
kimia
BAB II
ISI
f. Produksi Surfaktan
Surfaktan adalah suatu bahan yang bekerja
mengemulsikan makanan atau bahan lain yang tidak
larut dalam air. Tabel berikut ini menyatakan contoh
surfaktan yang dihasilkan oleh Mikroorganisme.
Tabel : Produksi surfaktan oleh mikroorganisme
Senyawa Mikroorganisme
Polimiksin B Bacsillus polymyxa
Surfaktin Bacsillus Subtilis
Trehalosa lipida Rhodococcus
Erythropolis
Ramnolipida Pseudomonas aureus
Emulsan Acinebacter
calcoaceticus
g. Produksi Pengharum dan Penyedap
Industri telah banyak memanfaatkan makhluk hidup
yang renik untuk memproduksi senyawa yang beraroma
(bau harum) dan rasa sedap.Tabel berikut ini
memberikan contoh produksi haruman dan sedapan
oleh mikroorganisme.
Tabel : Produksi haruman dan sedapan oleh
mikroorganisme.
Senyawa Haruman/sedapa Mikroorganism
n e
Benzil alcohol Rasa Buah Phellinus
tremulus
Sironelol Bau Mawar Trametes
odorata
Geranial Bau Mawar Ceratocystis
variospora
6-Pentil- Rasa Kelapa Trichoderma
alphapiron Viridae
Tetrametilpirazi Rasa Kemiri Corybacterium
n glutamicum
Metilfenilasetat Rasa Madu Tramates
odorata
Gambar 2. Rekayasa Metabolik S.cerevisiae untuk konversi gula Pentosa menjadi bioethanol
NH2TP
6PPH4
BH4
Sejak tahun 1992 BH4 alami untuk medik telah disintesa secara
kimiawi. Tetapi proses ini sangat sulit karena membutuhkan
material yang mahal, proses yang cukup banyak, dan prosedur
penanganan yang rumit. Oleh karena itu, metoda alternatif
dengan menggunakan teknik rekayasa metabolik dikembangkan
untuk mendapatkan proses produksi yang lebih ekonomis dan
efisien. Gen dari mamalian yang terkait dengan sintesa GTP
menjadi BH4 telah diklon ke dalam E.coli. Gen tersebut adalah
GTP cyclohydrolase I (GCHI), 6-pyruvoyl-tetrahydropterin
synthase (PTPS), dan sepiapterin reductase (SPR). Gambar 5 di
atas merupakan skema rekayasa E.coli yang berhasil
memproduksi BH4 sebesar 4.0 g per liter kultur, sehingga bisa
diproduksi secara komersial skala industri.
Gambar 8. Rekayasa metabolik pada E.coli untuk tujuan bioremediasi merubah parathion
menjadi molekul yang non toxic
2.3. Bioteknologi Dalam Industri Farmasi
Mikroorganisme tertentu memiliki kemampuan menghasilkan
suatu produk untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan
oleh mikroorganisme lain atau penyakit karena gangguan
fisiologis. Dua produk yang erat kaitannya dengan dengan
mikroorganisme adalah vaksin dan antibiotik. Penemuan vaksin
cacar pertama kali ditemukan oleh Edward Jenner (1796)
sehingga mendorong para ahli biologi lain untuk meneliti vaksin
maupun antibiotik melalui bioteknologi. Penemuan vaksin
diawali ketika Jenner melihat seorang pemerah susu sapi yang
jari tangannya teredapat bekas luka ketika menderita cacar,
padalah pada waktu itu sedang terjadi wabah cacar. Demikian
juga seseorang yang telah sembuh dari penyakit cacar, dengan
meninggalkan bekas-bekas luka ternyata kebal terhadap
penyakit cacar.Dengan sifat kekebalan cacar tersebut Jenner
mulai malakukan percobaan untuk mendapatkan vaksin dadar
dari serum darah tersebut.Sekarang kita tahu bahwa penyakit
cacar disebabkan oleh virus Variola, dan penyakit cacar sapi
disebabkan oleh virus yang serupa walaupun berbeda.
Dimasukannya virus cacar sapi yang telah dilemahkan ke dalam
tubuh pasien, akan merangsang tubuh untuk membentuk
antibodi yang efektif untuk melawan suatu infeksi lanjutan dari
virus cacar yang serupa. Cara yang dilakukan dengan
memasukan mikroorganisme yang dilemahkan ke dalam tubuh
manusia untuk memberikan kekabalan terhadap mikroorganisme
berbahaya disebut vaksinasi.
Jenis vaksin Penyakit yang
disembuhkan
Vaksin hepatitis B Hepatitis B
Salah satu sumber insulin yang sudah tidak asing lagi digunakan
dalam dunia kedokteran adalah insulin babi. Untuk
menghasilkan 1 pound insulin didapatkan dari 60 ribu ekor babi
serta diperkirakan mampu mengobati pasien diabetes sebanyak
750-1.000 orang selama setahun .Jika produksi babi pertahun
sebanyak 85 juta maka insulin yang mampu dihasilkan selama
setahun adalah 1.400 pound. Jumlah tersebut dapat mengobati
pasien sebanyak 1, 050 juta sampai 1,4 juta pertahunnya. Jumlah
yang cukup spektakuler. Saat ini ada alternatif lain pengganti
insulin seperti Humulin. Humulin merupakan produk insulin
manusia pertama yang dipasarkan perusahaan farmasi Amerika
serikat, Eli Lily pada tahun 1982.Walaupun lebih sedikit mahal,
ternyata cukup diminati oleh pasien untuk mengganti hormon
insulin babi.Namun, teknologi rekayasa genetika juga telah
banyak berperan dalam produksi insulin, dimana bakteri di
rekayasa sedemikian rupa sehingga mamapu memproduksi
insulin.Dengan demikian insulin yang beredar pada dunia
pengobatan merupakan gabungan dari insulin babi dan insulin
dari bakteri.Penggunaan obat insulin yang diproduksi dari
transplantasi sel pancreas babi ke sel bakteri, serta
xenotransplatation yang menggunakan katup jantung babi
ditransplantasikan ke jantung manusia memberikan
kekhawatiran terhadap mereka yang beragama Islam.
Sumber: http://www.littletree.com.au/dna.htm
Escherrichia coli (E. coli), penghuni saluran pencernaan
manusia, adalah pabrik yang digunakan dalam rekayasa
genetika insulin.Ketika bakteri bereproduksi, gen insulin
direplikasi bersama dengan plasmid.E. coli seketika
memproduksi enzim yang dengan cepat mendegradasi protein
asing seperti insulin. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara
menggunakan E. coli strain mutan yang sedikit mengandung
enzim ini. Pada E. coli, B-galaktosidase adalah enzim yang
mengontrol transkripsi gen. Untuk membuat bakteri
memproduksi insulin, gen insulin perlu terikat pada enzim ini.
Sumber: http://www.littletree.com.au/dna.htm
Sumber: http://www.littletree.com.au/dna.htm
Sumber: http://www.littletree.com.au/dna.htm
Sumber: http://www.littletree.com.au/dna.htm
Sumber:
http://www.littletree.com.au/dna.htm
DAFTAR PUSTAKA