ANALISIS
A. Jemaah
Yaitu orang yang melakukan ibadah seperti shalat, mengaji, atau kegiatan
B. Pengelola
C. Pengunjung
Yaitu tamu baik tamu di luar kegiatan beribadah maupun tamu pengelola. Yang
dimaksud tamu di luar kegiatan ibadah di sini adalah tamu pengunjung yang
ibadah pada mesjid tersebut seperti perpustakaan, toko buku, internet dan lain
sebagainya.
Sasaran pemakai mesjid ini yaitu penduduk muslim di sekitar tapak pada
48
diadakan mesjid pada tapak tersebut diharapkan bisa sedikit mengatasi masalah
kekurangan mesjid pada wilayah Kotamadya Jakarta Barat, sehingga pada waktu-
waktu tertentu (misalnya pada waktu ibadah shalat Jumat) tidak terjadi luberan
jemaah yang biasanya sampai memakai badan jalan untuk melakukan shalat Jumat.
Adapun pemakai Mesjid ini terbagi atas jemaah pria dan jemaah wanita,
shaf/ barisan antara jemaah pria dan wanita. Dengan demikian perlu dibuat
Kebutuhan ruang
Jenis Kegiatan Kegiatan Pelaku
Datang Jemaah, pengelola, tamu Hall penerima
Wudhu Jemaah Ruang wudhu
Buang air Jemaah Toilet
Utama
Adzan Muadzin Minaret
Ibadah
Shalat Jemaah Ruang shalat
Ceramah Penceramah Mihrab
Mengaji Jemaah Ruang mengaji
Belajar Jemaah, tamu Perpustakaan
Ruang pendidikan
Edukatif Mengaji Jemaah
Al-Quran
Membeli buku Jemaah, tamu Toko buku
Resepsi pernikahan Pengelola, tamu Ruang serbaguna
Khitanan Pengelola, tamu Ruang serbaguna
Sosial Acara Santunan Pengelola, tamu Ruang serbaguna
49
Sebagai ruang
tempat menyiapkan
Pengelola Pantry
makanan dan
minuman
Kegiatan
Tata usaha Ruang tata usaha
administrasi
Komersil Pengelola, jemaah, tamu Toko
Kebersihan Pengelola Janitor
Reservoir
Penyediaan Air Pengelola
Ruang Pompa Air
Service Septic Tank,
Pengolahan Air Pengelola
Penampungan Air
Ruang Genset
Listrik Pengelola
Ruang Panel
Karena target mesjid ini diperuntukkan buat penduduk muslim pada wilayah
Kotamadya Jakarta Barat dan juga khususnya diperuntukkan buat penduduk muslim
50
pada wilayah tapak tersebut. Berikut data jumlah penduduk wilayah Kotamadya
Jakarta Barat
seluruhnya 200.000 orang. Jika dilihat pada tabel, jumlah penduduk Kotamadya
Kotamadya Jakarta Barat terdapat 1.249.235 orang dan bila dikaitkan dengan
kapasitas seluruh mesjid Kotamadya Jakarta Barat, maka sangatlah jauh untuk dapat
mesjid diwaktu shalat Jumat (dikarenakan biasanya hanya kaum pria yang
melaksanakan shalat Jumat). Jumlah pria di wilayah Kotamadya Jakarta Barat yaitu
penduduk muslim pria di wilayah Kotamadya Jakarta Barat yaitu 631.737 penduduk
51
muslim dan bila dikaitkan dengan jumlah kapasitas seluruh mesjid di Kotamadya
Jakarta Barat, maka masih sangat kekurangan akan bangunan ibadah mesjid.
mesjid tersebut, maka pada tapak tersebut harus dibuat mesjid raya yaitu mesjid
yang mempunyai skala kota. Mengingat luas tapak yang terbatas, maka mesjid ini
Keterangan :
: Merupakan area semi publik, dimana tidak semua orang dapat masuk
toko buku.
52
IV.2 Aspek Bangunan
bidang yang ditarik secara paralel. Dan garis tersebut merupakan perwujudan dari
dua titik yang dihubungkan antara satu dan yang lainnya. Sebuah bentuk memiliki
rupa, skala, warna, tekstur, posisi, orientasi, dan kekokohan visual. Keseluruhan
properti dari bentuk ini akan memberikan nilai yang kuantitatif dan kualitatif.
Apabila nilai kuantitatif merupakan kriteria yang bisa diukur seperti luasan ruang,
luasan bidang, panjang, dan skala. Nilai kualitatif berasal dari kesan/ekspresi yang
ditimbulkan oleh bentuk seperti warna, tekstur, posisi, orientasi, dan kekokohan
visual.
z Efisiensi ruang
z Sensasi Primer
Bentuk-bentuk dasar yang dikenal dalam dunia geometri secara mendasar dan
sifatnya obyektif.
53
z Sensasi Sekunder
artikulasi lain yang disesuaikan dengan fungsi dan indera perasa secara
subyektif.
dipertimbangkan dari :
54
z Efisiensi, fleksibilitas dan kesan ruang yang tinggi.
diperhatikan, yaitu :
Kesimpulan :
Bentuk dasar yang akan digunakan dalam mesjid di Kebon Jeruk ini adalah
a. Ruang utama dalam mesjid yaitu ruang shalat, memerlukan efisiensi ruang
oleh satu orang yang disebut imam) dan memerlukan ruang yang luas.
tersebut.
55
b. Disesuaikan dengan bentuk tapak yaitu berbentuk segi empat tidak beraturan dan
56
Keterangan :
Kesimpulan :
Berdasarkan atas analisa terhadap zoning dan tata ruang luar, maka gubahan massa
1
4
2
3
1
1
Keterangan :
1. Merupakan area publik, yaitu sebagai daerah penerima pengunjung mesjid dan
berupa plaza atau hall penerima. Pada daerah tersebut terdapat ruang wudhu,
2. Merupakan area semi publik. Lantai dasar berupa ruang serbaguna sedangkan
57
3. Pada lantai bawah merupakan area privat yaitu berupa ruang pengelola dan di
lantai atasnya merupakan area semi publik yaitu berupa ruang shalat.
4. Merupakan ruang semi publik. Pada daerah tersebut terdapat ruang pendidikan
Dasar pertimbangan dari orientasi massa bangunan mesjid ini yaitu arah
massa bangunan mesjid, dikarenakan dalam melakukan ibadah shalat umat Islam
diwajibkan menghadap arah Kabah yang terdapat pada Masjidil Haram di Mekah
(QS. Al-Baqarah, ayat 144). Arah kiblat untuk daerah-daerah di Indonesia yaitu ke
arah Barat Barat Laut. Tepatnya arah kiblat pada daerah Kebon Jeruk yaitu
295,16 N.
58
Kesimpulan :
Orientasi ke arah Barat sudah hal yang mutlak dalam meletakkan mihrab (sebuah
ceruk atau ruang relatif kecil yang masuk ke dalam dinding, sebagai tanda arah
kiblat). Hal ini dikarenakan, mihrab sebagai patokan arah kiblat di dalam suatu
mesjid. Bila mana kita ingin mengetahui arah kiblat pada suatu mesjid, kita hanya
Dengan adanya, Mihrab dapat mempengaruhi dimana arah pintu masuk atau keluar
Mihrab
Bentuk bangunan memanjang ke belakang kurang baik, karena sangat sulit bagi
jemaah yang terdapat di daerah belakang untuk melihat ke arah mihrab, karena jarak
mereka sangat jauh dari mihrab, sehingga jemaah yang terdapat di bagian belakang
59
akan sangat sulit memperhatikan imam ketika berkhutbah atau memimpin shalat
pada mihrab.
Mihrab
Bentuk bangunan memanjang ke samping juga kurang baik. Hal ini berpengaruh
kepada jemaah yang terdapat pada sisi kiri dan kanan bangunan. Jemaah tersebut
memimpin shalat.
Mihrab
60
Bentuk segi empat sama sisi ini merupakan bentuk yang netral dan terbaik, karena
jemaah dapat melihat mihrab dari segala sisi dengan jarak yang sama.
Keuntungan :
1. Matahari tidak secara langsung menyinari bukaan mesjid sehingga hanya cahaya
Kerugian :
61
Gambar IV-11 Alternatif Massa Bangunan 2
Keuntungan :
Kerugian :
1. Pada pagi hari, sisi bangunan sebelah Timur memperoleh cahaya matahari,
sementara pada sisi bagian barat tidak mendapat cahaya matahari dan
sebaliknya.
2. Sisi bangunan yang berhadapan langsung dengan Barat dan Timur menjadi
panas.
62
Analisis angin
dipengaruhi oleh angin musim. Angin musim Barat bertiup antara November dan
April dari Barat Daya ke Timur Laut, sedang angin musim Timur antara Mei dan
Aliran angin yang masuk sangat besar dikarenakan bagian bangunan yang panjang
menerima banyak angin yang masuk, sehingga bangunan akan banyak menerima
angin dengan kencang. Angin yang besar bisa dapat menyebabkan pengunjung
masuk angin.
63
Angin melewati bagian bangunan yang lebih pendek, sehingga angin yang masuk
tidak begitu kencang dan udara di dalam banguan akan terasa sejuk. Di sini cross
Analisa Bising
B
I
S
I
N
G
BISING
Sedikit memperoleh bising karena sisi yang menghadap bising lebih kecil, dan
64
Gambar IV-15 Alternatif Massa Bangunan 2
B
I
S
I
N
G
BISING
Banyak memperoleh bising karena bukaan menghadap sumber bising. Bukaan besar
yang menghadap daerah bising dapat diberi sound bearing seperti pohon.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis terhadap arah kiblat, shaf/ barisan jemaah, matahari,
angin, dan bising, orientasi massa yang bisa menggunakan potensi matahari untuk
65
IV.2.3 Analisis Pencapaian pada Tapak
BATU SARI
KEBON JERUK 2
RAWA BELONG
66
Sumber : Survey Lapangan
No Keuntungan Kerugian
- Mudah kelihatan bagi orang yang - Melewati area padat lalu lintas
1
pertama kali mengunjungi tapak dan dapat menimbulkan kemacetan lalu
- Terletak di jalan utama lintas
- Mudah kelihatan bagi orang yang - Melewati area padat lalu lintas
2
pertama kali mengunjungi tapak dan dapat menimbulkan kemacetan lalu
- Terletak di jalan utama lintas
-Terhindar dari kemacetan di Jalan - Untuk orang yang pertama kali
3 Raya Kebon Jeruk dan Rawa Belong mengunjungi tapak akan mengalami
-Jalan relatif lebar cukup untuk 2 kebingungan
mobil berpapasan
Kesimpulan :
1. Tidak cocok untuk digunakan sebagai jalan masuk dan keluar mobil karena akan
menambah kemacetan lalu lintas. Tetapi sesuai untuk digunakan sebagai jalan
masuk dan keluar untuk pejalan kaki akses bagi pejalan kaki ke dalam tapak
lebih mudah.
2. Tidak cocok untuk digunakan sebagai jalan masuk dan keluar mobil karena akan
menambah kemacetan lalu lintas. Tetapi sesuai untuk digunakan sebagai jalan
67
masuk dan keluar untuk pejalan kaki akses bagi pejalan kaki ke dalam tapak
lebih mudah.
3. Cocok untuk digunakan sebagai jalan masuk dan keluar mobil karena jalan
relatif lebar dan terdapat pembagian jalur jalan. Selain itu juga terhindar dari
kepadatan lalu lintas di jalan Raya Rawa Belong dan Kebon Jeruk.
: Pintu masuk dan keluar untuk mobil. Pintu masuk diletakkan ke arah
Jalan Raya Kebon Jeruk dan Rawa Belong, agar dapat terlihat oleh
68
masuk dan keluar dan agar mengurangi kemacetan pada Jalan Raya
dalam tapak.
Tabel IV-6 Kapasitas Ruang Shalat Utama Mesjid Raya dan Luasannya
Luas Bangunan
Kapasitas
- Berdasarkan hasil studi banding, maka satu orang jemaah dalam melakukan
- Berdasarkan hasil studi banding, maka luas ruang shalat untuk mesjid raya
69
- Berdasarkan hasil studi banding, maka kapasitas jemaah mesjid raya yaitu
antara 8.000 -16.000 orang dengan luasan ruang dalam shalat 6.000 m -
10.000 m.
2. Ruang Wudhu
ruang 60 cm.
Dengan asumsi 10 % dari jumlah total kapasitas yaitu 10 % x 4000 = 400 orang.
3. Toilet
kapasitas 1 orang.
5. Minaret/ Menara
garis tengah 5 m.
6. Mihrab
70
Program Ruang
Shalat 0,6 m2 / org Studi Banding 4.000 orang 0,6 x 4.000 2.400 m2
Wudhu 0,6 m2 / org Studi Banding 400 orang 0,6 x 400 240 m2
Total 3.073 m2
Sirkulasi 20 % 614,6 m2
Sirkulasi 20 % 408,8 m2
71
Tabel IV-10 Program Ruang Kegiatan Pengelola
20 x 1
Ruang Pompa Air 20 m2/ruang UB 1 ruang 20 m2
45 x 1
Ruang Genset 45 m2/ruang UB 1 ruang 45 m2
20 x 1
Ruang Panel 20 m2/ruang AS 1 ruang 20 m2
Ruang Gardu 20 x 1
20 m2/ruang AS 1 ruang 20 m2
Listrik
20 x 1
Ruang Sampah 20 m2/ruang AS 1 ruang 20 m2
70 m3/960 70 x 1
STP UB 1 ruang 70 m2
orang
Reservoir Air 200.000
200.000 liter AS 27 m2
Bersih liter
72
Penampungan Air 200.000
200.000 liter AS 27 m2
Kotor liter
Penampungan Air 200.000
200.000 liter AS 27 m2
Olahan liter
Total
276 m2
Sirkulasi 20 %
55,2 m2
Total + Sirkulasi 20 %
331,2 m2
Keterangan :
z Wudhu = 5 liter
z Toilet = 45 liter
TOTAL = 50 liter
= 200.000 liter
Perhitungan Parkir
Diasumsikan tamu yang datang dan membawa kendaraan adalah 200 orang. Dengan
73
Total parkir motor = 130 motor
= 2450 m2
= 104 m2
Fasilitas
Penunjang Hall
Service
Plaza
Komersial Umum
Parkir
Main Entrance
74
Gambar IV-18 Skematik Hubungan Ruang Mikro Beribadah
Tempat
Toilet
Wudhu
Ruang Shalat
Utama Hall
Ruang Tata
Toilet
Usaha
Ruang
Penitipan Hall
Barang
Penunjang
75
Toko
Buku
Ruang Pendidikan
Al-Quran
Reservoir
STP
R. Sampah
Hall R. Panel
R. Genset
R. Pompa
Gardu Listrik
Kesimpulan :
76
Berdasarkan skematik hubungan antar ruang yang terlihat diatas, sirkulasi di
dalam bangunan yang paling sesuai adalah sirkulasi linear bercabang. Hal ini
dikarenakan ruangan-ruangan yang ada saling berhubungan satu sama lainnya dan
z Nilai ekonomis.
z Ketinggian bangunan.
Analisis Sub-Structure
keseluruhan berat bangunan. Oleh karena itu, dalam menentukan jenis pondasi yang
z Beban bangunan.
77
Tabel IV-12 Jenis Pondasi
JENIS
PEMBUATAN KEUNTUNGAN KERUGIAN
PONDASI
Dibuat secara Pemancangan relatif Pada saat pemancangan
Pondasi Tiang pracetak (untuk cepat menimbulkan getaran,
Pancang bahan beton). Kualitas lebih terjamin. sehingga menganggu
Ditanam Persediaan cukup lingkungan sekitar.
dengan cara banyak, kecuali dalam Untuk tiang yang tidak
dipancang ukuran-ukuran khusus. cukup panjang perlu
dengan Dapat digunakan peyambungan, dan
menggunakan sebagai pondasi air. hasilnya kurang baik.
alat pancang Pelaksanaan mudah, Memerlukan tempat
khusus. tidak memerlukan penampungan di lokasi.
tenaga ahli Untuk tiang berdiameter
besar, perlu alat
pemancang yang besar.
Kesimpulan :
Pondasi yang akan digunakan pada Mesjid di Kebon Jeruk adalah pondasi bored
pile. Ini didasarkan atas pertimbangan getaran yang ditimbulkan pada saat
pelaksanaan cukup kecil sehingga cocok untuk digunakan di daerah padat. Karena
getaran yang dihasilkan kecil, maka kerusakan lingkungan yang ditimbulkan juga
78
kecil sehingga lingkungan tetap terjaga ekosistemnya dan tidak menyebabkan
Analisis Upper-Structure
Upper-Structure yang dimaksud disini adalah kolom dan plat lantai yang
z Struktur harus sesuai untuk bangunan dengan ketinggian rendah (3-4 lantai).
a. Struktur rangka
Sistem struktur ini berupa grid-grid yang terdiri dari balok dan kolom, seperti
79
Tabel IV-13 Bahan Struktur Rangka
80
Kesimpulan :
Untuk struktur dinding dan plat lantai pada bangunan Mesjid di Kebon Jeruk,
dinding geser yang hanya bisa membuat bukaan sebesar 5% saja karena akan
c. Biaya bangunan untuk struktur lebih murah, sehingga menyebabkan harga sewa
Struktur rangka akan menggunakan bahan beton pra-tegang atau pre-stress dengan
a. Bahan tersebut tahan terhadap api dan air, sehingga dari segi penggunaan ia
e. Bahan beton pra-tegang tidak mahal dan tidak memerlukan energi yang besar
81
f. Bahan beton pre-stress dapat digunakan kembali setelah masa pakainya habis.
g. Bahan beton pre-stress dapat dipakai untuk bentang kolom yang cukup lebar,
82
Tabel IV-15 Klasifikasi Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang dapat Kayu, bambu, rotan, rumbia, serabut kelapa, ijuk, kulit
dibudidayakan kembali kayu, kapas, kapuk, wol
Bahan bangunan alam yang dapat Tanah, tanah liat, lempung, tras, kapur, batu kali, batu
digunakan kembali alam
Bahan bangunan buatan yang dapat Limbah, potongan, sampah, ampas, bahan bungkusan
didaur ulang (kaleng, botol), mobil bekas
Bahan bangunan yang mengalami Batu merah, conblock, batako, genteng, bis beton,
perubahan transformasi sederhana semen, beton tanpa tulangan
Bahan bangunan yang mengalami Plastik, damar epoksi, produk petrokimia yang lain
beberapa tingkat perubahan
transformasi
Bahan bangunan komposit Beton bertulang, pelat serat semen, cat kimia, perekat
Sumber : http://www.lmbunika.com/PDF/StandardI.pdf
Sistem Plumbing
Sistem plumbing pada bangunan mesjid tersebut ada 2, yaitu sistem air
83
Gambar IV-22 Pendistribusian Air Bersih
Kotoran padat dari kloset dibuang melalui saluran air kotor dan kemudian
disalurkan ke STP.
Air kotor yang berasal dari kamar mandi, tempat wudhu, pantry dan air
hujan.
84
Gambar IV-23 Pendistribusian Air Kotor
Proses pengambilan air dari dalam tanah, bila tidak diiringi dengan
pengembalian air ke dalam tanah, maka lama kelamaan akan terjadi erosi, banjir,
longsor yang akan berdampak pada konsidi tanah yang kering dan tandus sehingga
akan mengganggu ekosistem yang berpengaruh pada daur ulang hidrologi. Adapun
skema daur ulang hidrologi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
85
Untuk mencegah terjadinya hal diatas, sistem air di dalam bangunan
Pemakaian air bersih setiap hari untuk bangunan ibadah adalah sekitar 50 liter/
orang/ hari. Setelah digunakan, air tersebut akan menjadi air kotor. Salah
kembali air yang sudah dibuang sebagai air abu-abu yang tidak boleh
diminum, untuk toilet ataupun tempat cuci yang airnya tidak digunakan untuk
minum. Dalam beberapa kasus, tanaman ataupun organisme lain juga digunakan
untuk merubah air kotor menjadi air yang dapat diminum. Dengan demikian,
secara teori, semua air kotor yang dihasilkan oleh bangunan dapat didaur ulang.
Penampungan air hujan dapat mengurangi biaya pengairan untuk rumah maupun
bangunan. Selain itu, air hujan juga dapat digunakan untuk menyiram toilet, air
pemadam kebakaran.
86
Kesimpulan:
Adapun skema ekosistem arsitektural yang menyerupain sistem alam yaitu seperti
Sistem Pencahayaan
Sistem pencahayaan terdiri dari dua, yaitu sistem pencahayaan alami dan
87
Toilet X
Ruang Wudhu X
Ruang Perpustakaan X
Ruang Serbaguna X
Pantry X
Ruang Pengajian Al-Quran X
Toko X
Ruang Penitipan Barang X
Ruang servis X
Keterangan :
= memerlukan
X = tidak memerlukan
Kesimpulan:
ruangan yang memerlukan intensitas cahaya yang stabil dan juga menggunakan
cahaya buatan pada malam hari. Untuk dapat memaksimalkan penggunaan cahaya
bangunan.
Sistem Penghawaan
penghawaan buatan.
88
Gambar IV-26 Penghijauan di Sekitar Bangunan
Sumber : http://www.lmbunika.com/PDF/StandardI.pdf
sehingga cahaya matahari masih tetap bisa masuk ke dalam bangunan sementara
Sumber : http://www.lmbunika.com/PDF/StandardI.pdf
Atap yang paling bagus menahan panas adalah atap dengan ruang atap
89
Kesimpulan:
Mesjid di Kebon Jeruk akan menggunakan penghawaan alami dan buatan. Untuk
penghawaan buatan, hanya digunakan pada ruangan serba guna dan perpustakaan
Sistem Elektrikal
z PLN
z Genset
Sebagai sumber listrik cadangan sewaktu sumber aliran listrik dari PLN
Genset
Kesimpulan :
Arus listrik di Mesjid Kebon Jeruk berasal dari PLN dan menggunakan genset
90
Sistem Keamanan
1. Pencegahan aktif
a. Detektor, untuk mendeteksi bila ada asap maupun suhu yang terlalu
2. Pencegahan Pasif
91
b. Pintu keluar, yang terbuat dari bahan tahan api sekurang-kurangnya 2
jam sehingga bila terjadi kebakaran, api tidak merambat ke dalam tangga
kebakaran.
c. Koridor dan jalan keluar yang ditandai tanda Exit atau Keluar.
Kebon Jeruk adalah pengontrolan secara manual melalui penjaga atau satpam
92
z Pengamanan terhadap bahaya petir
Sistem penangkal petir yang akan diterapkan pada bangunan Mesjid di Kebon
Jeruk adalah sistem tiang penangkap petir (lighting rods) yang menggunakan
sistem kurungan Faraday, yaitu tiang berada di daerah bangunan yang paling
tinggi, dan dihubungkan dengan kabel yang melewati sisi gedung yang
Tapak terletak pada pertigaan jalan Kebon Jeruk dan Batusari. Lingkungan
di sekitar tapak merupakan daerah yang padat penduduk dan padat lalu lintas. Selain
sebagai daerah pemukiman, di sekitar tapak juga terdapat yayasan Islam, daerah
93
Jalan di sebelah utara tapak bernama Jalan Flamboyan dengan lebar jalan 5
m dan berbatasan dengan hunian menengah ke bawah. Jalan di sebelah Timur tapak
pandidikan Islam. Jalan di sebelah Selatan bernama Jalan Kebon Jeruk Raya
berukuran lebar 8 m dan berbatasan dengan area bisnis/ komersial. Batas di sebelah
94
Foto IV-5 Jalan Kebon Jeruk dengan Area Bisnis
Bangunan hunian 1-2 lantai (hunian golongan menengah ke bawah) dan hunian-
95
Bangunan sekolah 4 lantai di sebelah Utara
Bangunan bisnis 1-2 lantai sebagian di sebelah Utara, Timur, dan Selatan
Potensi Lingkungan
Daerah ini merupakan daerah yang strategis, berada di tengah kota sehingga
Adanya jalur angkutan umum / kota mikrolet yang memberi kemudahan akses
ke tapak. Beberapa jalur angkutan kota antara lain Metromini 91, Mikrolet M-
11, dan Mikrolet M-44, yang ketiganya melalui Jalan Raya Kebun Jeruk.
96
Bangunan-bangunan hunian yang cenderung memerlukan ketenangan, cocok
Daerah ini merupakan daerah dengan sejarah Betawi Arab yang kental,
Ada beberapa fasilitas umum / komersial yang cukup bermanfaat bagi kegiatan
Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kebon Jeruk adalah masalah kemacetan pada jam-
jam tertentu di ruas Jalan Rawa Belong, daerah sekitar kampus Bina Nusantara,
publik terasa lebih luas, longgar, dan bisa mengurangi kepadatan jalan di depan
tapak yang diperkirakan akan bertambah pada hari tertentu atau pada waktu shalat
sehingga sirkulasi dan jumlah mobil-mobil yang berhenti di depan tapak akan
97
Area Hijau
Di kawasan tapak tersebut sangat minim akan penghijauan kota. Hal ini
Semua itu akan mengubah fungsi sebagian lahan yang tadinya terbuka dan hijau
menjadi hutan beton, perumahan, dan jalan. Maka lahan terbuka yang ditumbuhi
berbagai tanaman, besar dan kecil, semakin berkurang. Padahal, ruangan terbuka
Yang termasuk ruang terbuka hijau itu di antaranya taman kota, hutan kota,
jalur hijau, halaman rumah, perkantoran, dan pusat bisnis, serta kebun binatang. Ia
berfungsi sebagai filter udara dan daerah tangkapan air. Daun-daun pepohonannya
melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Ketika
hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan "mengikat" air yang jatuh
kotanya baik sehingga kualitas kehidupan dalam kota meningkat. Kota yang
memiliki keteduhan dengan banyaknya pohon besar yang rindang dapat mengurangi
lalu lintas bermotor (karena penduduk lebih bersedia berjalan kaki). Di samping hal
98
Tabel IV-19 Hasil Tumbuhan sebagai Peningkat Kualitas Lingkungan
Visi 1 : Ruang Terbuka Hijau akan disediakan pada tapak sebagai kontribusi
dengan zoning tapak dan lokasi Ruang Terbuka Hijau eksisting di lingkungan,
sehingga perletakannya tepat dan bisa bermanfaat bagi bangunan dan lingkungan
sekitarnya.
99
Gambar IV-30 Penghijauan dapat Meningkatkan Produksi Oksigen
Kesimpulan :
Lingkungan yang akan didesain pada Mesjid di Kebon Jeruk adalah lingkungan
100
IV.3.2 Analisis Perhitungan Kebutuhan Ruang Luar
Ruang luar yang dibutuhkan disini adalah ruang hijau, sirkulasi tapak,
serta tempat parkir. Perbandingan antara ruang hijau dan perkerasan adalah 25 %
Ruang luar adalah ruang yang tidak beratap, tidak berdinding dan berada
di luar bangunan.
ke dalam bangunan.
terhadap sinar matahari, sebagai penyaring terhadap udara kotor, dan yang tidak
101
kalah penting bagi bangunan hunian yang memerlukan suasana yang tidak
Yang dimaksud dalam elemen lunak adalah penghijauan atau vegetasi yang
dapat berfungsi :
lingkungan.
z Perkerasan, terbagi atas dua yaitu perkerasan untuk jalan dan pedestrian.
dan dapat diselesaikan dalam tekstur yang lembut, kasar. Aspal dapat
102
- Concrete Pavers. Bentuk beton cetak pada umumnya adalah persegi,
bulat, atau persegi panjang, dan warnanya abu-abu, hijau muda, atau
merah bata.
bentuk.
- Tile. Tile untuk eksterior baik terra cotta maupun jenis lainnya,
- Wood. Kayu anti lapuk seperti cedar, cypress, dan redwood dapat
ruang luar.
hari.
103
Kesimpulan :
Elemen pembentuk ruang luar yang akan digunakan dalam Mesjid di Kebon Jeruk
yaitu:
permukaan tanah dari terik matahari sehingga tidak terlalu cepat kering dan
maupun pedestrian serta di daerah hijau yang akan dibuat di dalam tapak.
disusun dengan pola tertentu, menyediakan celah kecil agar air hujan dapat
hanya 10%.
104
b. Perkerasan untuk pedestrian, menggunakan brick, yang mana bentuknya
kecil sehingga mudah untuk digunakan, dan dibentuk sesuai dengan pola
yang diinginkan. Bahan ini dipilih karena pemeliharaannya yang mudah dan
Elemen pengisi yang akan digunakan adalah lampu taman serta bangku taman.
105
Gambar IV-35 Tata Ruang Luar
Keterangan :
Kesimpulan :
meningkat.
2. Jalan kendaraan diletakkan sesuai arah pintu masuk dan pintu keluar kendaraan.
106
IV.3.4 Analisis Zoning Dalam Tapak
a. Publik area publik merupakan area di dalam tapak yang dapat digunakan oleh
mesjid yang termasuk area publik yaitu parkir kendaraan, taman, hall,
perpustakaan.
b. Semi Publik area semi publik merupakan area di dalam tapak dimana bisa
juga diakses oleh orang selain pengurus mesjid, tetapi dengan persyaratan
ataupun dengan izin tertentu. Area ini biasanya berupa ruang serbaguna, ruang
c. Privat area privat merupakan area di dalam tapak yang hanya bisa diakses
oleh orang-orang tertentu saja misalnya seperti pengurus mesjid. Area privat
biasanya terletak pada daerah yang tidak terlihat oleh area publik dan biasanya
d. Servis area servis merupakan area di dalam tapak yang berfungsi sebagai
ruangan yang memberikan servis ke seluruh tapak dan bangunan, seperti ruang-
ruang utilitas, ruang janitor. Hanya petugas servis sajalah yang bisa mengakses
107
Gambar IV-36 Zoning dalam Tapak
Keterangan :
Terdapat 2 jenis sirkulasi di dalam bangunan, yaitu sirkulasi horizontal dan sirkulasi
vertikal
108
A) Sirkulasi Horizontal
kekurangan, yaitu:
1 Linier
tapak berkontur.
ke bangunan.
pengklasifikasian fungsi di
dalam bangunan.
Linier Berbelok
109
Linier Melingkar
minimal.
titik tertentu.
- Penyesuaian terhadap
lalu lintas di luar tapak, dikarenakan tapak tersebut terletak pada pertigaan
jalan yang biasanya terjadi kemacetan pada jam-jam tertentu. Untuk mobil
servis, masuk melalui pintu belakang khusus servis. Pemilihan pola sirkulasi
110
tapak yang dapat menimbulkan kebisingan, maka dari itu parkiran
diletakkan jauh dari bangunan utama dan untuk mencapai bangunan utama
Keterangan :
111
B) Sirkulasi Vertikal
menggunakan ramp dan tangga. Kedua sirkulasi tersebut akan di gunakan dalam
yaitu:
Tangga :
Ramp :
112