Anda di halaman 1dari 23

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Pembangunan/Peningkatan Jembatan di Prov. DKI


Jakarta

Tahun anggaran : 2016

Penawar : PT. BELA NUSANTARA ABADI

I. URAIAN SINGKAT
a. Tujuan :
Untuk memberi layanan yang baik pada masyarakat pengguna jalan agar
mempersingkat waktu perjalan.
Menyambungkan jalan ( koneksi ) dengan jalan yang lain
b. Pemberi Tugas
Pemberi tugas ( owner ) adalah Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta
c. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan adalah Seratus Tiga Puluh Lima (135) hari kalender
d. Pengendalian waktu pelaksanaan
Pengendalian waktu pelaksanaan dilalakukan dengan Schedule pelaksanaan
e. Identifikasi dan Penguasaan Lapangan
Lokasi Paket Pekerjaan Pembangunan Jembatan Hankam, Kecamatan
Palmerah, Jakarta Barat, Jembatan Jl. Teluk Gong, Kecamatan Penjaringan,
Jakarta Utara, Jembatan Jl.KH Abdullah Syafiie dan Jl. Casablanca,
Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Merupakan jalur Jalan Alternatif,
Berdasarkan Dokumen Tender, dapat di simpulkan secara makro tujuan dari
Pembangunan adalah peningkatan kualitas &fungsi jalan dengan keberadaan
Jembatan untuk terciptanya kemudahan transportasi dan peningkatan kualitas
wilayah, dengan batasan realisasipembangunan tahapan Tender ini yaitu
pembanguan pada Pelaksaan pekerjaan konstruksi jembatan berupa Pondasi
Struktur abutment & Pier (Pilar).

f. Penegendalian mutu pelaksanaan


Pengendalian mutu bahan/material merupakan bentuk pengawasan
terhadap kesesuaian material dengan RKS yang direncanakan.
Pengendalian mutu bahan/material dilakukan oleh Quality Control atau
Pelaksana sebelum tahapan pekerjaan dimulai. Bahan yang akan digunakan
harus diusulkan terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan bersama
konsultan pengawas, konsultan perencana dan owner. Bahan/material yang
sudah disetujui harus tersimpan dan terdokumentasikan dengan benar,
terawat dengan baik. Pengendalian disini bersifat sebelum pelaksanaan
pekerjaan. Pengendalian mutu bahan/material ini dilakukan di setiap
kedatangan material. Tahap pengendalian mutu bahan/material selanjutnya
dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan. Tahapan atau proses di
setiap pekerjaan harus dilakukan dengan metode yang benar, sesuai yang
disyaratkan. Di setiap tahapan yang harus dilalui dilakukan pengawasan oleh
pelaksana lapangan yang mengerti teknis pekerjaan. Kesalahan pelaksanaan
akan berakibat pada hasil kualitas pekerjaan. Kualitas hasil pekerjaan harus
dituangkan dalam bentuk checklist. Pekerjaan-pekerjaan yang mutu akhirnya
kurang sesuai standard harus dilakukan perbaikan sampai mendapatkan
hasil sesuai dengan standard yang diinginkan. Inti dari tahapan ini adalah
selalu dilakukan pengecekan terhadap pemakaian material, proses tahapan
pekerjaan dan pengecekan akhir pekerjaan. Tahapan pekerjaan agar sesuai
yang distandarkan sebelum pelaksanaannya harus dijelaskan dalam bentuk
metode pelaksanaan masing-masing pekerjaan.
Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting dilakukan adalah untuk
melakukan kordinasi dengan polise setempat, untuk pengaturan yang berkaitan
dengan pengendalian traffic kenderaan / peralatan proyek dan penjaminan
keamanan dan keselamatan oleh team K-3.

II. URAIAN METODE PEKERJAAN


A. Tahapan Pekerjaan
1. Mobilisasi Dan Demobilisasi
Mobilisasi Tenaga Kerja yang handal sebelum melaksanakan pekerjaan fisik
suatu keharusan dilakukan dalam proyek guna menunjang hasil pekerjaan di
lapangan yang maksimal, sesuai dengan yang diharapkan oleh owner.
Peralatan utama juga harus segera dimobilisasi,agar pekerjaan major item
maupun pekerjaan minor dapat dilaksanakan sesuai jadwal pelaksanaan
pekerjaaan yang sudah ada.Alat-alat berat tersebut harus disesuaikan
dengan jenis pekerjaan, kondisi lapangan dan kemampuan pekerjaan yang
mampu dilaksanakan, dimana sejumlah alat berat perlu dikoordinasikan
dengan secermat mungkin untuk mendapatkan efisiensi pekerjaan yang
sebaik-baiknya.
Peralatan yang dipergunakan pada dalam pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Jembatan Hankam, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat,
Excavator, Vibrator roller, Tandem roller, Tire roller, Genset, Water pump,
Stamper, Concrete vibrator / electric, Air compressor, Mobil crane, Mobil
concrete pump, Bar bender, Bar cutter, Crane Pancang Mini pile dan Drop
Hammer, Crane on track 30 T, Crawler Crane 35 T.
b. Jembatan Jl. Teluk Gong, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara,
Excavator, Genset, Tandem roller, Tire roller, Water pump, Stamper,
Concrete vibrator / electric, Air compressor, Mobil crane, Mobil concrete
pump, Bar bender, Bar cutter.
c. Jembatan Jl.KH Abdullah Syafiie dan Jl. Casablanca, Kecamatan
Tebet, Jakarta Selatan.
Excavator, Genset, Tandem roller, Tire roller, Water pump, Stamper,
Concrete vibrator / electric, Air compressor, Mobil crane, Mobil concrete
pump, Bar bender, Bar cutter

2. Manajemen dan keselamatan lalu lintas


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini faktor keselamatan pekerja dan
lingkungan sekitarnya adalah suatu keharusan yang perlu dijaga dan
diwaspadai oleh semua pihak demi kelancaran pekerjaan dan pertanggung
jawaban perusahaan terhadap karyawan dan tempat bekerja. Keselamatan
pekerja tidak bisa diabaikan oleh karena itu wajib bagi semua pekerja dan
karyawan perusahaan diproyek ini menggunakan pakaian keselamatan kerja
sesuai standar yang berlaku.
Selama pekerjaan persiapan pengaturan lalu lintas ditujukan untuk
mengurangi kemacetan pada arus lalu lintas yang disebabkan oleh
pekerjaan yang sedang dilaksanakan, oleh karenanya maka pekerjaan
pengaturan dan pengendalian lalu lintas akan dilaksanakan sepanjang masa
pelaksanaan kegiatan konstruksi.
Untuk itu akan dilaksanakan dengan cara :
Pembuatan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas seperti
penunjuk arah, verboden, dan rambu permintaan maaf terganggu
pengguna jalan.
Pekerjaan penempatan kerucut lalu lintas(rubber cone) pada
tempat tertentu agar pengguna jalan terarah dan terjaga
keselamatannya.
Pengaturan dan pengendalian lalu lintas setiap harinya untuk
mencegah terjadinya kemacetan dan kecelakaan.

3. Manajemen Mutu ( pengujian tiang pancang)


Pengendalian mutu bahan/material merupakan bentuk pengawasan
terhadap kesesuaian material dengan RKS yang direncanakan.
Pengendalian mutu bahan/material dilakukan oleh Quality Control atau
Pelaksana sebelum tahapan pekerjaan dimulai. Bahan yang akan digunakan
harus diusulkan terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan bersama
konsultan pengawas, konsultan perencana dan owner. Bahan/material yang
sudah disetujui harus tersimpan dan terdokumentasikan dengan benar,
terawat dengan baik. Pengendalian disini bersifat sebelum pelaksanaan
pekerjaan. Pengendalian mutu bahan/material ini dilakukan di setiap
kedatangan material. Tahap pengendalian mutu bahan/material selanjutnya
dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan. Tahapan atau proses di
setiap pekerjaan harus dilakukan dengan metode yang benar, sesuai yang
disyaratkan. Di setiap tahapan yang harus dilalui dilakukan pengawasan
oleh pelaksana lapangan yang mengerti teknis pekerjaan. Kesalahan
pelaksanaan akan berakibat pada hasil kualitas pekerjaan. Kualitas hasil
pekerjaan harus dituangkan dalam bentuk checklist. Pekerjaan-pekerjaan
yang mutu akhirnya kurang sesuai standard harus dilakukan perbaikan
sampai mendapatkan hasil sesuai dengan standard yang diinginkan. Inti dari
tahapan ini adalah selalu dilakukan pengecekan terhadap pemakaian
material, proses tahapan pekerjaan dan pengecekan akhir pekerjaan.
Tahapan pekerjaan agar sesuai yang distandarkan sebelum pelaksanaannya
harus dijelaskan dalam bentuk metode pelaksanaan masing-masing
pekerjaan

4. Direksi Keet
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan dapat berhasil dengan baik
dari segi waktu maupun kualitasnya/mutu. Yang berfungsi sebagai tempat
untukmengelola data dengan baik. Salah satu sarana untuk dapat mengelola
proyek dengan baik adalah tersedianya tempat bagi pengawas
proyek/konsultan kontraktor serta hadirnya Direksi pekerjaan yaitu berupa
direksi keet. Yang berfungsi sebagai tempat untuk :
Membuat laporan, mempelajari gambar, membuat gambar kerja
dan semua administrasi proyek
Kegiatan Diskusi dan rapat semua Team yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek sehingga hubungan/komunikasi serta problem
lapangan dapat serta terpecahkan di Proyek

Foto Direksi Keet

Bahan material
bangunan direksi keet lapangan menggunakan rangka kayu kaso, penutup
dindingnya dari multiplek dan penutup atap menggunakan asbes atau seng
gelombang, lantai dengan plesteran adukan disesuaikan. Selain bangunan
direksi keet lapangan, juga diperlukan bangunan gudang untuk menyimpan alat
kerja dan material yang rentan terhadap cuaca serta alat pertukangan dan alat
bantu kerja serta bahan seperti semen dan Bekisting. Direksi Keet dan gudang
didirikan pada area yang tidak mengganggu proses berlangsungnya
pelaksanaan pekerjaan, dan penempatan harus dengan persetujuan Direksi.

5. Papan Nama Proyek


Papan Nama Proyek :
a. Papan Nama digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.
b. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran dan bahan sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan
c. Bahan: kaso, tripleks, cat kayu, paku, cat minyak serta semen, pasir dan spit
untuk pondasi papan nama proyek
d. Papan nama Proyek dipasang sekitar area Proyek, atau berdekatan dengan
penempatan Direksi keet
e. Papan Nama harus dirawat/ada selama pelaksanaan proyek.

Foto papan nama proyek

6. Setting Area/Pengukuran
Pada pelaksanaan pengukuran awal dan kami akan menunjuk personil
yang bertanggung jawab untuk survey lapangan bersama Direksi Pekerjaan
mengadakan pengukuran ulang untuk memastikan situasi lapangan, baik
Layout maupun Levelling.Sebelum memulai pekerjaan pengukuran, kami
akan memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari
sebelumnya, sehingga direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan.Setiap kegiatan untuk memenuhi
pekerjaan dilakukan pengukuran ulang terhadap siku-siku maupun level
dari tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya nanti,
adapun pekerjaan pengukuran dilakukan pada waktu Pengawas Lapangan
berada ditempat.Pengukuran dan Perhitungan dilaksanakan 2 (dua) kali
yaitu Mutual Check 0% (Mutual Check awal) sebagai gambar kerja dan
Mutual Check 100% (Mutual Check akhir) sebagai gambar akhir (As Built
Drawing) untuk kelengkapan penyerahan pekerjaan.

7. Penyediaan Listrik/penerangan dan air


a. Listrik/ Penerangan
Untuk memenuhi kebutuhan listrik selama proyek berjalan, akan
disediakan pembangkit listrik sementara (genset) dengan sambungan
intalasi PLN dan untuk kebutuhan penerangan disediakan lampu dan
cadangan dilokasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
b. Air bersih
Bila memungkinkan akan didapat dari sumber air yang ada dilokasi,
intalasi air sederhana dibuat untuk memenuhi distribusi air dalam loaksi
pekerjaan.

III. Tahapan Pelaksanaan


1. Pekerjaan Struktur
Pelaksanaan pekerjaan struktur ini terdiri dari dua sub bidang pekerjaan yaitu
struktur bagian bawah (pondasi dan abutmen) jembatan dan struktur atas
jembatanLokasi: Komplek Hankam, Palmerah
a. Pelaksanaan Struktur Bawah
Pancang Tiang pancangan beton bertulang Pracetak 300 x 300 mm
Pemancangan dijembatan Lokasi: Komplek Hankam, Palmerah
Alat :
- Crane Pancang Mini pile dan Drop Hammer
- Crene servis
- Genset
- Mesin las

Bahan :

- Tiang pancangan beton bertulang Pracetak 300 x 300 mm


- Besi plat (joint pancang)
- Cat zingkromat
Tiang pacang harus dirancang, dicor dan dirawat untuk memperoleh
kekuatan yang diperlukan sehingga tahan terhadap pengangkutan,
penanganan, dan tekanan akibat pemancangan tanpa kerusakan. tiang
pancang harus digunakan bilamana panjang tiang yang diperlukan melebihi
dari biasanya.Baja tulangan harus disediakan untuk menahan tegangan
yang terjadi akibat pengangkatan, penyusunan dan pengangkutan tiang
pancang maupun tegangan yang terjadi akibat pemancangan dan beban-
beban yang didukung. Selimut beton tidak boleh kurang dari 40 mm dan
bilamana tiang pancang terekspos terhadap air laut atau korosi lainnya,
selimut betont idak boleh kurang dari 75 mm.
b. Metode kerja pemancangan didarat (diatas tanah)
Mempersiapkan lokasi dimana alat pemancang akan diletakan, tanah
haruslah dapat menopang berat alat. Bilamana elevasi akhir kepala tiang
pancang berada di bawah permukaan tanah asli, maka galian harus
dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus
harus diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian diluar
batas-batas yang ditunjukan oleh gambar kerja.

Alat Pemancang dan Tiang Pancang

- Persiapan Alat Pemancang


Pelaksana harus menyediakan alat untuk memancang tiang yang
sesuai dengan jenis tanah dan jenis tiang pancang sehingga tiang
pancang tersebut dapat menembus masuk pada kedalaman yang
telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah
ditentukan,tanpa kerusakan. Bila diperlukan, pelaksana dapat
melakukan penyelidikan tanah terlebih dahulu.Alat pancang yang
digunakan dapat dari jenis drop hammer, diesel atau hidrolik.
Berat palu pada jenis drop hammer sebaiknya tidak kurang dari
jumlah berat tiang beserta topi pancangnya. Sedangkan untuk
diesel hammer berat palu tidak boleh kurang dari setengah jumlah
berat tiang total beserta topi pancangnya ditambah 500 kg dan
minimum 2,2 ton

- Penyimpanan Tiang Pancang


Tiang pancang disimpan di sekitar lokasi yang akan dilakukan
pemancangan. Tiang pancang disusun seperti piramida, dan
dialasi dengan kayu 5/10. Penyimpanan dikelompokan sesuai
dengan type, diameter, dimensi yang sama.

- Pemancangan
Kepala tiang pancang harus dilindungi dengan bantalan topi atau
mandrel.Tiang pancang diikatkan pada sling yang terdapat pada
alat, lalu ditarik sehingga tiang pancang masuk pada bagian alat

Tiang Pancang Dimasukan pada Bagian Alat

Setelah kemiringan telah sesuai, kemudian dilakukan


pemancangan dengan menjatuhkan palu pada mesin pancang.
Bila kedalaman pemancangan lebih dalam dari pada panjang tiang
pancang satu batang, maka perlu dilakukan penyambungan
dengan tiang pancang kedua, yaitudengan pengelasan

c. Pekerjaan Abutmen
Setelah selesai pekerjaan pemancangan selesai tahap selanjutnya adalah
pekerjaan Galian tanah,abutmen.

d. Pekerjaan Galian Tanah


Galian tanah pada abutmen menggunakan alat excavator mini Tanah hasil
galian galian excavator dituang kedalam dump truck dan dibuang ke areal
pembuangan. Selama pembuangan dengan dump truck, tanah hasil galian
ditutup dengan terpal sehingga tidak berceceran di jalan yang dilaluinya.
Setelah tiba dilokasi pembuangan tanah di turunkan dan dump truck kembali
kelokasi galian. Jumlah angkutan disesuaikan dengan kapasitan kecepan
excavator.

e. Pekerjaan abutmen/Pier A1 dan A2, Pekerjaan Wingwall beton ready mix


Alat :

- Peralatan tukang
- bekisting
- Vibrator
- Bekisting
- Kawat benrat
- Dll

Bahan :

- Beton
- Besi
- Pasir urug

Tahapan Pekerjaan abutmen/pier sebagai berikut :

Pengajuan contoh bahan beton dan besi. Pembuatan bar list dan
cutting list untuk pekerjaan pembesian.pengajuan rancangan
campuran beton sesuai denganmasing-masing mutu beton yang
akan dikerjakan beserta hasil pengujian campuran apakah sesuai
dengan yang disyaratkan pada spesifikasi untuk pengendalian mutu
beton tersebut
Perapian tanah di area titik abutmen
Pemadatan tanah dasar dititik abutmen
Gelar pasir
Pengecoran lantai kerja dengan menggunakan beton BO
Pemasangan besi yg terlebih dahuli di pabrikasi sesuai dengan
dimensi/bentuk dalam barlist
Pemasangan bekisting serta perkuatan
Setelah besi dan bekisting sudah terpasang rapih dan benar baru di
lakukan inspeksi ulang dengan pengawas konsultan untuk dilanjutkan
pengecoran abutmen
Pengecoran poer dilakukan dan memperhatiakan kerataan poer agar
tempat Girder PCI rata dan benar kedudukannya bearing pad
nantinya.
Pekerjaan wingwall dikerjakan setelah pekerjaan pekerjaan
abutmen/pier pelesai dan waktu pekerjaan abutmen/pier stek besi
sudah dipasang
Pembesian pada wingwall
Pasang bekisting wingwall dengan memperhatikan selimut beton
Perkuatan bekisting wingwall
Pengecoran wingwoll
Bongkar bekisting
Perawatan beton dengan curing

f. Pemasangan (erection) Unit Pracetak Gelagar Type I Bentang 16 m ( 15,80m)


Alat :
Crane minimal 35 ton
Mobil crane
Genset
Mesin las
Trus (alat louncing girder)
Wing (penarik)
Jek Hidrolik
Tressing
Buggy
Chain block

g. Marking Elevasi dan Perletakan Elastomeric bearings jenis 3 (400 x 450 x 45)

M arking elevasi perletakan


elastomeric

Permukaan bearing plinth (dudukan untuk rubber bearing pad) dilakukan


pengecekan terlebih dahulu dalam hal elevasi dan posisinya. Toleransi yang
diijinkan adalah sebagai berikut :
Toleransi elevasi bearing plinth diijinkan berbeda 5mm dari rencana
Horisontality dari permukaan bearing plinth tidak boleh melebihi 1mm
permukaan bearing plinth berdasarkan koordinat yang telah
disediakan dari Enjiniring. Posisi yang ditandai mencakup titik as
bearing pad, batas luar dan arah bearing pad.
Rubber bearing pad dibawa ke lokasi dan ditempatkan sesuai yang
demarking sebelumnya

h. Metode pelaksanaan pemasangan Unit Pracetak Gelagar Type I


Pemasangan girder dengan dua alat crane

Pengiriman PCI girder yang dimobilisasi kelokasi adalah Unit Pracetak


Gelagar Type I monolit yang sudah ditressing dipabrik pembuatan Girder.
Girder dimobilisasi kelapangan dengan menggunakan Buggy. Dengan saat
yang bersamaan girder tiba dilokasi langsung di erection. Dengan dua Alat
cren yang sudah didisetting sudah siap menganggangkat girder dari buggy
dengan alat sling. Cren mengangkat girder ke pier yang sudah dipasang
bearing pad dan diletakkan diatas bearing pad dengan posisi yang benar.
Setelah posisi girder sudah benar kemudian di perkuat menjaga kemungkinan
girder guling girder diperkuat dengan besi wf. Pemasangan girder dilakukan
berulang sampai girder terpasang sesuai dengan rencana.

Proses pengangkatan girder dari buggy ke pier/abutmen


i. Pekerjaan Pemasangan Diafragma
Bahan :
Besi
Beton

Alat :
Bekisting
Perancah
Tieroad, dll

Tahapan Pekerjaan :
Merakit perancah antara girder ke girder untuk pemasangan besi dan
bekisting.
Meluruskan stek yang ada pada girder.
Merakit besi diafragma.
Memasang bekisting sesuai dengan dimensi atau ukuran yang
ditentukan.
Melakukan pengecoran.
Perawatan Beton (Curring).

j. Metode pelaksanaan pemasangan deck slab


Pekerjaan pemasangan deck slab dilakukan dengan pemasangan manual
atau tenaga pekerja. Deck slab dipasang diatas girder antara girder ke
girder.pemasangan dilakukan mulai dari abutmen A1 mengarah ke abutmen
A2 deck slab dilakukan berulang ulang sampai deck slab terpasang semua.

k. Pelaksanaan Struktur Atas girder beton ready mix


Pekerjaan struktur diatas girder adalah pekerjaan lantai jembatan Pada tahap
ini dilaksanakan setelah pekerjaan pemasangan girder,dipragma deck slab
selesai terpasang. Metode yang kami lakukan mengerjakan lantai jembatan
sekaligus dengan Cantilever jembatan.

Bahan :

Beton
Besi
Kawat benrat

Alat :

Peralatan tukang
Pompa beton
Vibrator
Jidar
Bekisting cantilever dan perancahnya.
Giotek (alat curing)
Tahapan Pekerjaan :
Pengajuan rencana kerja pada direksi
Sebelum melakukan pekerjaan beton diats girder melakukan
pekerjaan diaprahma susuai dengan gambar yang sudah di acc
sebelumnya.
Pemasangan bekisting cantilever.
Gelar besi diatas girder dengan memperhatikan sambungan antara
besi .
Memberikan beton deking agar besi tidak nempel pada girder
Melakukan gelar beton
Pemadatan beton dengan menggunakan mesin vibrator
Menggosok beton supaya permukaan rata
Merawat beton dengan cara curing.

l. Pekerjaan Realing
Pekerjaan ini berada disisi samping kanan dan kiri jembatan.
Bahan :
- Pc concrate Motif
- Pc concrate Pilar
- Semen
- Serbuk fiber.
Alat :
- Mesin las
- Siku
- Benang
- Linggis
- Water pas
- Meteran, dll
Tahapan pemasangan realling :
- Pemasangan realing ini diatas parapet yang sudah disediakan
terlebih dahulu stek atau angkur yang bersamaan pada pekerjaan
pengecoran parapet
- Siapkan bahan dan material, tetapi sebelumnya ajukan sampel bahan
kepada pengawas/direksi.
- Setelah material dan bahan disetujui oleh pengawas/direksi lakukan
Pekerjaan sesaui spesifikasi teknis.
- Pengukuran sebagai bahan acuan pemasangan realing motif atau
realing pilar dan pembagian area pengesetan dari awal sampai akhir
yang bertujuan biar hasil akhir lebih rapi
- Pemasangan realing ini di tempelkan dengan cara las dari angkur
realing pada angkur parapet
- Pemasangan realing ini terbelih dahulu memasang realing pilar dan
dilanjut pesangan realing motif
- Setelah realing motif dipasang 2-3 pcs atau sesuai instruksi dari
dipasang lagi realing pilar
- Dilanjutkan pemasangan berulang ulang sampai selesai.
- Pengisian tanah merah pada celah rantara lembaran realing
- Setelah terpasang semua realing motif ini juga berfungsi sebagai pot
bunga untuk bertujuan penaman bunga dan memper indah tampak
jembatan.

m. Pekerjaan Plat injak


Bahan
Beton
Besi
Agregat

Alat
Peralatan tukang
vibrator
bekisting

Tahapan pekerjaan plat injak


pemadatan tanah dasar
timbunan dan pemadatan
pemasangan besi yang sudah dipabrikasi terlebih dahulu sesuai
dengan rencana
pemasangan bekisting
gelar beton yaitu beton
perawatan beton dengancara curing

n. Pengadaan dan pemasangan sheet pile Sheet pile type CCSP W.325.1000
Kelas A
Peralatan : crane service, alat bantu
Tenaga : pekerja, tukang, mandor
Bahan : Sheet Pile, pabrikasi sesuai spek

o. Persetujuan Material
- Pengajuan ke PPK nama pabrik sheet pile disertai dengan spesifikasi
teknik.
- Evaluasi Pengajuan spesifikasi teknik oleh PPK.
- Persetujuan pabrikasi dari PPK ke Penyedia Jasa.
- Pabrikasi dilakukan.
- Peninjauan Ke lokasi pabrikasi sheet pile.
- Test mutu sheet pile di lokasi pembuatan.

p. Pengangkutan Sheet Pile ke lokasi pekerjaan :


- Tiang pancang yang sudah siap dan cukup umur diangkut dengan
dilengkapi data testing material, test kubus beton dan curing serta
sudah mendapat persetujuan dari engineer penanggung jawab,
diangkat menggunakan seling angkat pada titik angkat yang
ditentukan ke atas flat bad truck dan diatur/disatukan dengan
pengikat, tiap lapisan tumpukan sheet pile diberi pengganjal kayu
untuk menjaga agar tidak rusak saat truck berjalan.
- Saat loading dilakukan dengan hati hati tanpa menimbulkan
tegangan yang berlebihan pada sheet pile yang dapat menimbulkan
kerusakan atau patah.
q. Uraian Pelaksanaan

- Pengajuan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada direksi.

- Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan gambar


kerja dan spesifikasi teknis yang ada.
- Lokasi pemancangan disiapkan dengan cara tanah tepi kali digali
sebagian dan diratakan menggunakan alat bantu/excavator untuk
dudukan crane pancang serta dudukan brasing.
- Penentuan lokasi dan titik-titik pancang (pemasangan profil) dan
penempatan alat pancang.
- Arah jalan dan arahnya pemancangan tiang, tergantung dari denah
rencana tiang dan sedikit atau banyaknya tiang yang harus
dipancangkan.
- Bila tiang yang harus dipancangkan jumlahnya banyak, maka
direncanakan terlebih dahulu mengenai prioritas dan arah jalannya
pemancangan sebagai berikut :
- Pemancangan dengan satu kali menggeser alat mesin pancang
dapat menjangkau beberapa titik tiang pancang.
- Gerak manuver alat mesin pancang satu jalan dengan arah
pemancangan (agar tidak banyak mondar-mandir).
- Penarikan/pengangkatan tiang pancang dari arah samping mesin
pancang.
- Proses pemancangan sebagai berikut :
- Pemasangan b dari besi H.beam untuk menjaga agar sheet pile
tersebut lurus dan saling mengikat.
- Sheet pile siap ditempat pekerjaan, kemudian diangkat dengan crane
menggunakan seling dititik yang sudah ditentukan dan ditempatkan
dengan posisi vertikal pada brasing.
- Kemudian balok kayu/topi kayu dipasang pada kepala sheet pile
untuk meredam tumbukan langsung dari hammer terhadap tiang
pancang yang sudah agar tidak terjadi pecah - pecah dibagian kepala
tiang pancang, alat pancang dan posisi hammer di setel tepat diatas
kepala sheet pile baru mesin dihidupkan (berat hammer disesuaikan
dengan tiang pancang, dan kedalaman rencana pancang).
- Selama proses pemancangan kedudukan vertical dan horisontal tiang
pancang dicek dengan alat ukur.
- Pemancangan berakhir setelah elevasi puncak tiang pancang
tercapai sesuai rencana.
- Demikian seterusnya pemancangan dilakukan hingga mencapai
panjang yang direncanakan.

r. Bongkaran beton bertulang Sheet pile


Pekerjaan bongkaran beton bertulang yaitu pembongkaran kepala sheet pile
untuk pekerjaan lanjutan yaitu pengecoran capping beam.
Pembongkaran ini dimaksudkan untuk mengsenyawakan beton sheet pile
pabrikasi termasuk pembesiannya dengan konstruksi capping beam.
Hasil bongkaran kemudian di angkut keluar proyek dengan truk kap. 4-5 m3.

s. Cor capping beam uk 600x500mm


Capping Beam merupakan konstruksi pengikat sheet pile yang telah
terpancang, juga berfungsi sebagai finising top elevasi konstruksi sheet pile
agar memberikan kualitas visualisasi tampak konstruksi pekerjaan sheet pile
- Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah,
potongan kayu, bendrat, paku dan sampah lainnya dengan
penghisap debu, kompressor. dan atau air.
- Pekerjaan pengecoran dilaksanakan setelah setting pembesian
sesuai gambar dan persetujuan direksi dan pengawas teknis.
- Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan bekisting
sesuai dengan gambar rencana.
- Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah
dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya
telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting
dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala
persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui oleh
direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
- Penuangan dilakukan secara mekanik, dengan pompa beton dari
truck mixer dituang ke bak pertampungan pada concrete pump yang
kemudian dipompa secara perlahan pada lokasi pengecoran, yang
mana harus dihindarkan tekanan yang terlalu kencang
menghindarkan bekisting pecah. Tinggi jatuh beton pada saat
pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan
antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
- Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam
jumlah yang memadai. selang vibrator dibenamkan sampai batas
kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara.
Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali
penutup dari beton
- Lama penggetaran pada suatu tempat yang soma secara manual
dapat dideteks) dengan indera pendengaran. Jika alat vibrator di
dalam beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dun semakin
meninggi. saat frekwensi suara yang dihasilkan konstan
dimungkinkan pemadatan sudah cukup.

2. Pekerjaan Tanah
a. Galian biasa
Pekerjaan galian biasa dilakukan untuk pekerjaan dinding penutup dan
pondasi jembatan. Peralatan yang digunakan
- Cangkul, sekop
- Stamper
- Keranjang/pengki
- Dump truck untuk pembuangan material
- Alat bantu lainnya
Metode kerja
- Menentukan batas penggalian dan kedalaman galian rencana.
- Setelah batas penggalian ditentukan, dilanjutkan dengan penggalian
pondasi menggunakan tenaga orang dan alat bantu dan pada akhir
galian dirapihkan dengan menggunakan tenaga manusia.
- Kedalaman galian struktur berdasarkan kedalaman pondasi dan
pekerjaan lain sesuai dengan gambar rencana dan penggunaan dari
pekerjaan galian tersebut.
- Hasil galian untuk sementara dibuang disekitar lokasi galian dimana
material galian dapat digunakan untuk urugan kembali.
- Pembuatan profil galian dengan tinggi dan lebar yang memungkinkan
untuk kemudahan dalam pekerjaan pembuatan bekisting dan
pengecoran pondasi setempat, pondasi batu kali dan sloof.
- Apabila diperlukan (kondisi dimana muka air tanah tinggi) dapat
dipasang pompa air.
- Tanah hasil galian yang memenuhi spesifikasi digunakan untuk
penimbunan kembali dan yang tidak memenuhi spesifikasi dibuang
ke lokasi pembuangan yang telah ditentukan.

b. Galian Struktur Kedalaman 0 - 2 m


- Menentukan batas penggalian dan kedalaman galian rencana.
- Setelah batas penggalian ditentukan, dilanjutkan dengan penggalian
pondasi menggunakan Excavator, tenaga orang dan alat bantu dan
pada akhir galian dirapihkan dengan menggunakan tenaga manusia.
- Kedalaman galian struktur berdasarkan kedalaman pondasi dan
pekerjaan lain sesuai dengan gambar rencana dan penggunaan dari
pekerjaan galian tersebut.
- Hasil galian untuk sementara dibuang disekitar lokasi galian dimana
material galian dapat digunakan untuk urugan kembali.
- Pembuatan profil galian dengan tinggi dan lebar yang memungkinkan
untuk kemudahan dalam pekerjaan pembuatan bekisting dan
pengecoran pondasi setempat
- Apabila diperlukan (kondisi dimana muka air tanah tinggi) dapat
dipasang pompa air.
- Tanah hasil galian yang memenuhi spesifikasi digunakan untuk
penimbunan kembali pada posisi belakang abutment dan yang tidak
memenuhi spesifikasi dibuang ke lokasi pembuangan yang telah
ditentukan.

c. Timbunan pilihan
Metode Pelaksanaan:
- Material yang dipakai adalah Lime stune yang bahannya disetujui
oleh Direksi/Pengawas
- Sebelum penghamparan dilakukan semua bahan yang tidak
diperlukan dibuang dulu dari lokasi penghamparan timbunan.
- Semua pekerjaan dan utilitas di bawah timbunan dan tanah dasar
telah selesai dikerjakan terlebih dahulu seperti gorong-gorong dan
pipa/kabel yang ada di bawah lokasi timbunan.
- Penentuan garis batas dan batas ketinggian urugan yang sesuai
dengan gambar pelaksanaan dengan melakukan pengukuran.
- Penyiapan dasar timbunan dan penghamparannya dilakukan layer
per layer sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah
sumbu jalan.
- Sebelum dipadatkan menggunaka vibratory roller
- Pemadatan dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan.

3. Pekerjaan Drainase
Pemasangan saluran Box Culvert HD uk. 100-100 cm pabrikasi
Alat :
Excavator
Truck Crane
Pacul, Dll

Tenaga :
Pekerja Tukang
Mandor Pasangan Box Culvert.
Operator
Supir
Flagman

Metode Pelaksanaan :
- Siapkan bahan dan material, tetapi sebelumnya ajukan sampel bahan
kepada pengawas/direksi. Dalam hal ini kami menggunakan precast
concrete by supplyer yang telah mendapatkan persetujuan
pengawas/direksi.
- Penggalian tanah dengan menggunakan excavator 80-140 HP.
- Menempatkan Box Culvert Precast yang terlebih dahulu di mobilisasi
ke lokasi pekerjaan dengan penempatan pada area yang tidak jauh
dari lokasi pemasangan.
- Pengurukan pasir atau pesangan Lantai Kerja dengan menggunakan
adukan sitemix sebagai tatakan pemasangan Box Culvert, dimana
tanah tanah dasar sebelumnya sudah dipadatkan maximal.
- Pemasangan Box Culvert Pracetak dengan Menggunakan excavator.
- Pemasangan dilakukan dengan simultan dan berulang dengan
mempertimbangkan korelasi terhadap pelaksanaan pek. Lainnya, dan
sampai selesai.
- Setelah selesai pengurukan kembali tanah bekas galian kearea
samping Box Culvert dan dipadatkan dengan menggunakan alat
pemadat atau Tamper.

4. Perkerasan Berbutir dan Beton Semen


a. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Lapis Resap Pengikat
- Material-material yang akan digunakan telah mendapat
persetujuan dari Direksi/Pengawas.
- Material yang digunakan adalah Agregat kelas A.
- Alat yang digunakan adalah wheel Loader Dump Truck, Wheel
Loader, dan Tandem Roller.
- Pengajuan kesiapan kerja, semua permukaan lapisan tanah
dasar untuk perkerasan sudah disetujui oleh Direksi/Pengawas.
- Wheel Loader 1.0-1.6 m3 mencampur & memuat Agregat ke
dalam Dump Truck di Base Camp.
- Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi.
- Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tanker 3000-4500 L
- Pemadatan Menggunakan tandem roller 6-8 T dilakukan sedikit
demi sedikit mulai dari sepanjang tepi jalan bergerak seterusnya
menuju sumbu jalan dalam arah memanjang, sampai bekas roda
mesin gilas hilang dan permukaan terpadatkan dengan rata.
- Mengecek persentase kepadatan lapangan terhadap
kepadatan kering maksimum yang disyarakatkan oleh spesifikasi.
- Pengecekan elevasi akhir permukaan yang sesuai dengan gambar
pelaksanaan.

b. Leveling sirtu sesuai elevasi, dipadatkan tiap lapis @ 30 cm padat pada jalan
terdekat.
Pekerjaan ini harus meliputi pengadaan, pemerosesan, pengangkutan,
penghamparan, pembasahan dan pemadatan aggregat (batu pecah) yang
telah digradasi di atas permukaan yang telah disiapkan dan telah diterima
sesuai dengan perincian yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan
perintah Direksi Teknik, dan memelihara lapis pondasi yang telah selesai
sesuai dengan yang disyaratkan. Pemerosesan harus meliputi, bila perlu,
pemecahan, pengayakan, pemisahan, pencampuran dan operasi lain yang
perlu untuk menghasilkan suatu bahan yang memenuhi persyaratan dari
Spesifikasi ini.
- Penghamparan
Lapis Pondasi Aggregrat harus dibawa ke tempat pada bagian jalan
sebagai campuran yang merata dan harus dihampar pada kadar air
dalam rentang yang disyaratkan. Kelembaban dalam bahan harus
tersebar secara merata.
- Pemadatan
Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, masing-
masing lapisan harus dipadatkan menyeluruh dengan peralatan
pemadat yang cocok dan memadai yang disetujui oleh Direksi Teknik,
hingga kepadatan paling sedikit 100% dari kepadatan kering
maksimum.

c. Perkerasan jalan beton, FS 45 kg/cm2, lebar 3,5 m, tebal 25 cm, termasuk


bekisting, membran plastik, curing, joint sealent, tulangan dowel dan tiebars.
Pekerjaan ini terdiri atas:

- Pekerjaan Lapis pondasi bawah K BO tebal 5 cm


Setelah pekerjaan pengurugan dasar pondasi selesai maka
dilaksanakan pengecoran lantai kerja dengan ketebalan 5 cm.
Mengajukan rencana kerja pada pengawas.
Memastikan pondasi sudah padat sesuai rencana.
Melakukan pengukuran rencana kerja.
Memasang bekisting sesuai dengan tebal yang direncanakan.
Menuang beton dari mobil mixer.
Memadatkan beton dengan pemadat vibrator.
Melakukan perataan permukaan beton dengan raskam.
Melakukan perawatan beton ( curing )
- Pekerjaan pembesian
Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia) dan alat bantu
berupa bar bender, bar cutter dan alat bantu lainnya.
Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke
lokasi pekerjaan dengan mutu dan ukuran sesuai dengan
standard Indonesia PBI-1971 atau standar yang telah
ditentukan dalam spesifikasi teknis Kecuali ditentukan lain
dalam Gambar Rencana.Material diletakkan pada stock area
material baja tulangan atau dalam gudang proyek
Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu
berupa pengukuran panjang yang diperlukan, pemotongan
dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender dan
dikerjakan pada saat suhu dingin Batang tulangan kemudian
disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan dan
persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat.

- Pemasangan Bekisting dan Pemasangan besi


Besi plat dengan dengan tebal 3 mm. Tahapan pekerjaannya meliputi
Menentukan level ketinggian sesuai dengan rencana
Memasang bekisting pada rencana yang ditentukan
sebelumnya
Masang besi yang sebelumnya dirakit

Pengajuan contoh bahan dan rancangan campuran beton


sesuai dengan masing-masing mutu beton yang akan
dikerjakan beserta hasil pengujian campuran apakah sesuai
dengan yang disyaratkan pada spesifikasi untuk pengendalian
mutu beton tersebut.
Perencanaan pengaturan lalu lintas proyek selama
pengecoran agar didapat pengecoran beton yang kontinu dan
tidak terhambat untuk menghindari beton yang setting dan
pengecoran berhenti pada tempat yang tidak diizinkan.
Menandai titik-titik dimana di catting beton
Menentukan titik awal pengecoran dan titik akhir
pengecoran, batas dan ketinggian elevasi pengecoran
Persiapan peralatan pengecoran seperti Concrete Vibrator,
Concrete Pump, cangkul dan sekop, ember, dolak, talang cor,
jidar dan peralatan kecil lainnya
Persiapan kelompok-kelompok tenaga kerja beserta alat-alat
pelindung diri.

5. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor


Pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor meliputi pekerjaan sebagai
berikut
a. Pemasangan bingkai beton lurus uk.18/22x-60
b. Pemasangan mulut air bertulang precast fc 35 Mpa uk. 18/22x25-60
c. Pekerjaan trotoar dan median (floor hardiner)

Bahan :
- Kansteen dan Mulut Air Uk 18/22.25.60

- Pasir

- Semen

- timbunan
Alat :

- peralatan tukang
- dll

Tahapan Pelaksanaan :

- Kerb yang akan dipasang diajukan dahulu ke Pengawas/direksi


agar di ACC bahannya.

- Setelah persiapan lokasi pemasangan Kerb dengan cara


melakukan pembersihan lokasi yang akan dipasang Kerb dan pasang
benang sebagai patokan pemasangan kerb.

- Pasang kerb menggunakan mortar atau campuran pasir semen


sebagai perekat.

- Pada saat pemasngan selalu dilakukan pengecekan


kerataan/kelurusan menggunakan water pass.

- Celah antar kerb kemudian di isi adukan dan di aci.

- Pemasangan tali tali air pada jarak yang ditentukan oleh direksi atau
satu titik dengan mulut mulut air.

- Setelah bingkai beton, mulut air dan tali tali air terpasang dilakukan
tumbunana dan di padatkan.

- Pengecoran trotoar dengan beton dan dilapisi dengan semen floor


hardiner. Floor hardiner di gosok dengan menggunanakan alat
trauwler agar dapat hasil yang bagus.

Demikian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini dibuatJakarta,


sebagai 18 Juli pertimbangan
bahan 2016

dalam penawaran lelang yang sedang di selenggarakan. PT. BELA NUSANTARA ABADI

LISTIAWATI
Direktur

Anda mungkin juga menyukai