Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aisyah Rahman

Nim : 15.101.197

Kelas : D4

PENYAKIT PADA PENCERNAAN

1. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri tifoid
menyebabkan penderitanya demam, lemah, dan bahkan kematian. Kejadian demam tifoid
umumnya terjadi di kawasan yang sangat padat penduduk. Ketika sanitasi dan kebersihan
diperbaiki hingga standar modern, kejadian demam tifoid menurun drastis. Sekarang relatif agak
jarang.Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada malam hari, sakit kepala, sakit perut,
lidah pahit sehingga tidak ada nafsu makan. Gelaja pertama muncul satu hingga tiga pekan
setelah mengkonsumsi air atau makanan yang tercemar bakteri demam tifoid. Lazimnya demam
terjadi pada pekan pertama, dan pada pekan kedua meningkat dan tetap tinggi. Seringkali juga
diikuti munculnya bercak-bercak warna merah muda. Pada tingkat parah, terjadi diare berwarna
kehijauan.
Selanjutnya terjadi hal-hal yang lebih fatal seperti tukak pada usus bahkan lubang
pada dinding usus.Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi. Bakteri
ini ditularkan terutama melalui air atau makanan yang tercemar. Korban demam tifoid
membuang bakteri dalam feses dan urinenya. Orang sehat tapi pembawa bakteri penyakit bisa
menularkan penyakit ini melalui fesesnya. Bakteri juga dapat dibawa oleh lalau yang hinggap
pada feses yang terkontaminasi lalu hinggap pada makanan. Makanan yang sudah
terkontaminasi kemudian kita makan.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotik. Obat ini akan
menghambat pertumbuhan Salmonella dan mempercepat pemulihan kondisi tubuh.
Cara pencegahannya yaitu memperbaiki sanitasi umum dan kebersihan perorangan.
Vaksin tifoid memberi perlindungan sementara bagi orang yang hendak pergi ke negeri di mana
berjangkit wabah penyakit ini. Anak-anak juga diberikan vaksin tifoid untuk perlindungan
baginya hingga dewasa.
2. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh kuman
(bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain sakit perut, mencret (diare)
kadang-kadang berdarah dan berlendir.
Ada dua tipe disentri yaitu disentri baksiler dan disentri amebik. Disentri baksiler
disebabkan oleh bakteri dari keluarga Shigella. Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh
keluarga Amoeba.
Simptom penyakit disentri baksiler meliputi serangan ringan sampai serangan
mendadak yang berat dan fatal. Penderita disentri yang meninggak biasanya akibat dari
dehidrasi dan keracunan oleh toksin bakteri. Toksin adalah zat racun. Gejala awal disentri
adalah demam dan mencret. Bahkan buang airnya terkadang berdarah. Muntah dan berak juga
dapat dialami penderita penyakit ini. Kemudian tampak gejala dehidrasi karena seringnya buang
air bercampur air. Pada tahap berikutnya, luka kronis pada usus besar menghasilkan berak
berdarah. Infeksi bakteri disentri yang paling parah disebabkan oleh Shigella shigae. Bakteri ini
banyak ditemukan di negeri tropis dan subtropis. Pengobatannya dengan obat antibiotika
misalnya tetrasiklin. Kadang-kadang juga transfusi darah.
Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica. Bentuk
disentri ini jauh lebih berbahaya daripada disentri baksiler. Ini karena organisme penyebabnya
dapat berbentuk kista (bersembunyi) dan motil (aktif bergerak). Bentuk yang motil
menyebabkan disentri akut dengan gejala seperti disentri baksiler. Adapun yang kista
menyebabkan disentri kronis dengan gejala kambuhan berupa diare, sakit perut, atau kejang
lambung. Pengobatannya dilakukan dengan emetin, diodokuin, dan lain-lain.
Penyebaran atau penularannya seperti penyakit diare, yaitu melalui tinja si penderita
yang mencemari air atau tanah. Dan orang sehat memakai air atau tanah yang tercemari oleh
tinja yang mengandung kuman penyakit ini.
3. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada
selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun
psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang
akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir
lambung akan rusak.

Anda mungkin juga menyukai