Pengaruh Jumlah Zat Besi (Fe) dalam Tubuh dan Hubungannya dengan
Jenis-Jenis Anemia pada Ibu Hamil dan Remaja Putri
Maharani Dyah Pertiwi 101611133113 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ABSTRAK Anemia defisiensi besi merupakan penurunan jumlah sel darah merah yang disebabkan oleh besi terlalu sedikit. anemia defisiensi besi adalah bentuk paling umum dari anemia. Sekitar 20% wanita, 50% wanita hamil. Anemia pada kehamilan merupakan masalah karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan berpengaruh sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil disebut potencial danger for mother of child (potensial membahayakan bagi ibu dan anak karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan. Data dari Puskesmas Babat Toman dari 723 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya terdeteksi 70 orang ibu yang mengalami anemia dan pada tahun 2010 dari 756 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya terdeteksi 75 orang mengalami anemia. Masalah kesehatan masyarakat, karena prevalensinya di atas 20%. Anemia merupakan salah satu masalah yang memberikan kontribusi peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat besi dengan jenis-jenis anemia pada wanita prakonsepsi dan wanita remaja, untuk mengetahui factor factor penyebab terjadinya anemia pada wanita hamil dan wanita remaja. Metodologi penelitiannya adalah studi pustaka. Subjek penelitian adalah ibu hami dan remaja putri. Ibu Hamil yang termasuk dalam kelompok umur reproduksi sehat adalah ibu yang hamil pada umur antara 20-35 tahun. Ibu hamil dalam kelompok umur ini telah mempunyai organ reproduksi yang dapat berfungsi dengan baik. Sebagian besar responden termasuk dalam umur reproduksi sehat (berumur 20-35 tahun) yaitu sebanyak 38 orang (90,5%) dan yang termasuk kategori umur reproduksi tidak sehat (berumur >35tahun) sebanyak 4 orang (9,5%). Dilihat dari pendidikan, sebagian besar responden berpendidikan tingkat menengah (SMA, SMK/sederajat) yaitu sebanyak 26 orang (61,9%), yang berpendidikan tingkat dasar (SMP) sebanyak 10 orang (23,8%), dan yang berpendidikan tinggi (diploma, sarjana) sebanyak 6 orang (14,3%). Secara umum, wanita memiliki toko lebih kecil dari besi daripada laki-laki karena mereka kehilangan lebih banyak melalui menstruasi. Anemia defisiensi besi juga dapat disebabkan oleh buruknya penyerapan zat besi dalam makanan. Anemia defisiensi besi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius karena berdampak pada perkembangan fisik dan psikis, perilaku dan kerja. Dewasa pasien anemia kekurangan zat besi dapat mengakibatkan degradasi pekerjaan fisik, penurunan daya tahan tubuh, lesu dan menurunnya produktivitas.
Kata Kunci : Ibu hamil, Remaja putri, Anemia, Zat besi