Tugas Pengertian Iman Kepada Rasul
Tugas Pengertian Iman Kepada Rasul
POKOK BAHASA :
IMAN IMAN KEPADA ROSUL ALLAH
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang iman kepada Rosul rosul ALLAH .
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang iman kepada rosul rosul
ALLAH bermanfaat untuk semua orang dan dapat menambah wawasan maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Wassalammualaikum wr.wb
Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Halaman dan Judul ...............................................................
i
BAB III
PENUTUP .....................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
DISUSUN OLEH
Nama kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Rasul berasal dari bahasa arab yang berarti utusan, bahwa
Allah memilih utusan-utusan-Nya dari jenis malaikat dan kita manusia kita
wajib meyakini bahwa mereka benar-benar utusan Allah.
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari keenam
rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam, yang dimaksud dengan
iman kepada rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul
adalah orang-orang yang telah di pilih Allah SWT untuk menerima wahyu
dari ALLAH untuk di sampaikan kepada seluruh umat manusia agar
dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaaan di dunia dan
akhirat.
Tugas pokok para rasul Allah ialah menyampaikan wahyu yang mereka
terima dari Allah SWT Kepada umat-Nya, tugas ini sugguh sangat berat
tidak jarang mereka mendapatkan tantangan, penghinaan, bahkan
siksaan dari umat manusia. Karena begitu berat tugas mereka, maka Allah
SWT Memberikan keistemewaan yang luar biasa yaitu berupa mukjizat.
Adapun pada intinya tugas rasul adalah menyampaikan amanat dari Allah
untuk menegakkan kebenaran dan menjauhkan manusia dari kesesatan.
Mukjizat ialah suatu keadaan atau kejadian luar biasa yang di miliki para
Nabi atau Rasul atas izin Allah SWT untuk membuktikan kebenaran
kenabian-kenabian dan kerasulanya, dan sebagai senjata untuk
menghadapi musuh-musuh yang menetang atau tidak mau menerima
ajaran yang di bawa nya.
4.Memberikan contoh kepada umat nya bagaimana cara menghiasi diri dengan
sifat-sifat yang utama seperti berkata benar, dapat di percaya, menepati janji,
sopan kepada sesama, santun kepada yang lemah, dan sebagainya.
5.Memberikan kabar gembira bagi siapa saja di antara umatnya yang patuh dan
taat kepada perintah Allah SWT
6. Memberikan kabar gembira bagi siapa saja di antara umatnya yang patuh dan
taat kepada perintah Allah swt. dan rasulNya bahwa mereka akan mendapatkan
balasan surga, sebagai puncak kenikmatan yang luar biasa. Sebaliknya mereka
membawa kabar derita bagi umat manusia yang berbuat zalim (aniaya) baik
terhadap Allah swt, terhadap manusia atau terhadap makhluq lain, bahwa
mereka akan dibalas dengan neraka, suatu puncak penderitaan yang tak
terhingga.
Rasul itu artinya utusan ,seseorang yang diutus oleh Allah kepada manusia
supaya manusia bisa berjalan pada jalan yang lurus .
Yang pertama
Allah berfirman di dalam surat Az zuhruf ayat 64 yang artinya
Sesungguhnya Allah dialah Tuhanku dan tuhan kamu maka beribadahlah kepada
Dia ,ini adalah jalan yang lurus .
Jadi yang dimaksud dengan jalan yang dimaksud dengan jalan yang lurus adalah
beribadah kepada Allah menyembah kepada Allah .
Supaya manusia bisa beribadah kepada Allah maka Allah mengutus Rasul .
Yang kedua
Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami
wahyukan kepadanya:bahwasannya tidak ada tuhan yang ( hak ) melainkan aku
,maka sembahlah oleh mu sekalian akan Aku .
Dan sesungguhnya kami telah mengutus Rasul pada tiap tiap umat ( untuk
menyerukan):
Jadi rasul diatas diutus supaya manusia bisa beribadah kepada Allah dan supaya
menjauhi thagut .
Apa itu thagut ,thagut ialah penyimpangan dari jalan yang lurus misalnya
syirik,bidah ,iri,dengki dsb.
( 2)
3)
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya. Ingatlah, hanya kepunyaan
Allah-lah agama yang bersih. Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata),
Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah
dengan sedekat-dekatnya. Sesungguhnya Allah akan memutuskan diantara mereka tentang apa
yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk orang-orang yang
pendusta lagi sangat ingkar. (QS. az-Zumar: 2-3)
2. Al-Amanah (dipercaya)
Artinya seorang Rasul selalu menjaga dan menunaikan amanah yang dipikulkan
ke pundaknya. Mustahil seorang Rasul memiliki sifat Khianat atau (berkhianat).
Seseorang yang khianat tidak pantas menjadi Nabi, apalagi Rasul. Contoh sikap
Amanah adalah:
- Rasulullah SAW pernah dititipkan suatu barang oleh kafir quraisy untuk dijaga
dengan baik, keesokan harinya, si kafir Quraisy itu menemukan barangnya masih
dalam keadaan bagus, sejak itu ia tahu bahwa Rasulullah SAW dapat dipercaya
3. At-Tabligh (menyampaikan)
Arinya seorang Rasul akan menyampaikan apa saja yang diperintahakan oleh
Allah SWT untuk disampaikan. Mustahil seorang Rasul mempunyai sifat Kitman
atau (menyembunyikan) wahyu ilahi. Jika itu terjadi tentu batal nubuwwah dan
risalahnya. Contoh sikap Tabligh:
- Seorang ulama memberi tahu para muallaf bahwa mereka harus shalat lima
waktu
1. Muhammad SAW
2. Nuh AS
3. Ibrahim AS
4. Musa AS
5. Isa AS
Dan ingatlah ketika Kami mengambil perjanjian dari Nabi-Nabi dan dari kamu
(Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa, Isa putera Maryam, dan kami telah
mengambil dari mereka perjanjian yang teguh. (Al-Ahzab 33:7).
Ulul Azmi maksudnya teguh hati, tabah, sabar, segala cita-cita dikejar
dengan segenap tenaga yang dimiliki, hingga akhirnya tercapai juga. Sedangkan
Rasul-Rasul yang ulul azmi maksudnya adalah para Rasul yang paling banyak
mendapat tantangan, paling banyak mendapat penderitaan, tapi mereka tetap
teguh, tabah, sabar dan terus berjuang hingga mereka berhasil mengemban
tugas yang dipikulkan oleh Allah SWT
Muhammad saw, Nabi Terakhir
Nabi Muhammad saw adalah nabi yang terakhir. Sesudah beliau tidak
akan diutus nabi lagi. Sejak awal dakwah, beliau mengumumkan diri beliau
sebagai penutup para nabi dan hal ini diterima oleh kaum Muslim. Masalah
khtamiyah (kepenutupan) dalam ajaran Islam merupakan hal yang pasti
(dharri) dan tidak memerlukan argumentasi.
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. (QS. al-Ahzab:40)
Jika kata dalam ayat ini kita baca t` kasrah (baca: khtim), seperti
yang dibaca oleh sebagian pembaca al-Quran (qri`), maka kata ini bermakna
penutup. Dan menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir.
Namun jika dibaca t` fathah (baca: khtam), maka maknanya ialah sesuatu
yang menutup sesuatu yang lain. Karena itu cincin dan stempel juga disebut
khtam. Sebab setiap akhir surah dibubuhi (dicap) olehnya sebagai tanda
penutupnya. Dengan kemungkinan makna kedua pun kepenutupan Nabi saw
tetap dapat disimpulkan dari ayat itu. Sebab diberitahukan dengan tanda
stempel yang menunjukkan akhir surah (sebagai simbol bahwa Nabi saw adalah
nabi yang terakhir).
Oleh karena itu, setelah beliau saw, tidak akan diutus lagi nabi yang lain.
Jadi kepenutupan Nabi saw dapat disimpulkan dengan jelas dari ayat al-Quran.
Sebagaimana sudah umum dipahami demikian oleh kaum Muslim di awal Islam.
Mereka tidak meragukan akan kepenutupan beliau saw.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Fungsi rasul pada intinya adalah menyampaikan amanat dari Allah untuk
menegakkan kebenaran dan menjauhkan manusia dari kesesatan. Selain
memiki fungsi yang demikian mulia, para rasul juga dilengkapi dengan
prilaku seperti yang di jelaskan oleh Allah, antara lain untuk ikut sertanya
mereka menanggung beban penderitaan yang di derita umatnya, memiliki
sifat belas kasihan, dan tidak mau dikhususkan.
10
b. Saran
Dan semoga dapat bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain baik di
dunia maupun di akhirat nanti, adapun kekurangan dari makalah ini
datangnya dari penulis karna kami adalah manusia biasa dan kami sangat
harapkan kritik dan saran dari pembaca lebih dan kurangnya mohon
dimaafkan Wasalamualaikum Warohmatulahi Wabarokatuh.
C. Daftar Pustaka
USt. Drs. Moh. Saifulloh Al Aziz S. 2002. Fiqih Islam Lengkap pedoman
hukum ibadah umat islam dengan berbagai permasalahannya. Terbit
terang. Surabaya