Tugas Etika Keperawatan
Tugas Etika Keperawatan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya kami dapat menyelesakan makalah yang berjudul HUKUM KESEHATAN ini
dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-Mu mungkin makalah ini tidak dapat kami
selesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
Etika Keperawatan yang telah membimbing kami dalam belajar dan juga pembuatan makalah
ini.
bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhoi segala usaha
kami.
Dewasa ini kemajuan iptek dibidang kesehatan telah sangat berkembang pesat dengan
di dukung oleh sarana kesehatan semakin canggih, perkembangan ini turut mempengaruhi
jasa profesionalisme di bidang kesehatan yang dari waktu ke waktu semakin berkembang
pula.
Dalam banyak hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan , sering di temui kasus
kasus yang merugikan pasien, oleh sebab itu tidak mengherankan apabila profesi kesehatan
ramai di perbincangkan baik di kalangan masyarakat ataupun di kalangan intelektual.
Sehingga sering timbul gugatan dari pasien yang merasa dirugikan akibat adanya kesehatan
atau kelalaian yang di lakukan oleh tenaga kesehatan di dalam melaksanakan pemberian
pelayanan kesehatan, maka keadaan keadaan seperti inilah yang menunjukkan suatu gejala,
bahwa dunia kesehatan (pelayan kesehatan ) mulai di landa krisis etik etik medis, bahkan
juga krisis keterampilan medis yang pada dasarnya semuanya tidak dapat tidak dapat di
selesaikan dengan kode etik etika profesi para tenaga kesehatan semata, melainkan harus
diselesaikan dengan cara yang lebih luas, yaitu melalui jalur hukum.
Munculnya kasus kasus pelayanan kesehatan yang terjadi di tengah tengah lapisan
masyarakat dalam hal masalah kesehatan dan banyaknya kritikan kritikan yang muncul
terhadap pelayanan kesehatan itu merupakan indikasi bahwa kesadaran hukum oleh
masyarakat dalah hal masalah kesehatan semakin meningkat pula.
Hal ini juga yang menyebabkan masyaraaakat tidak mau lagi menerima begitu saja cara
pelayanan yang kurang efisien yang akan dilakukan para tenaga medis kesehatan kepada
masyarakat, akan tetapi ingin menjalani bagaimana pemberian pelayanan kesehatan
kepada masyarakat itu harus dilakukan, serta bagaimana masyarakat harus bertindak sesuai
dengan hak dan kepentinganya apabila mereka menderita kerugian akibat dari
kelalaian pelayanan kesehatan yang pada dasarnya adalah kesalahan atau kelalaian
pelayanan kesehatan merupakan suatu hal yang penting untuk di bicarakan dalam hal ini yang
di sebabkan akibat dari kelalaian atau kesalahan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
tersebut yang mempunyai dampak yang sangat merugikan, selain merusak atau mengurangi
kepercayaan masyarakat terhadap profesi pelayanan kesehatan, juga menimbulkan kerugian
terhadap pasien atau masyarakat.
Maka untuk itu di dalam memahami ada tidak adanya kesalahan ataupun kelalaian
yang dilakuakan tenaga medis , maka hal itu harus dihadapkan dengan kewajiban profesi
disamping harus pula memperhatikan aspek hukum yang mendasari terjadinya hubungan
hukum antara dokter dengan pasien, yang di karenakan bahwa setiap kegiatan dalam upaya
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam
rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya
saing bangsa bagi pembangunan nasional mengingat bahwa kesehatan merupakan hak asasi
manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-
citabangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
B. Konsep Hukum
a. Sejarah hukum kesehatan
Lahirnya hukum kesehatan tidak berarti menghapus atau meniadakan norma etika.
Dalam pelaksanaannya, norma etika menghadapi berbagai problematika oleh akibat sifatnya
yang terlalu umum sehingga mengakibatkan penafsiran yang beraneka ragam. Meskipun
demikian keberadaan norma etika tetap dibutuhkan.
c. Fungsi Hukum
C. Konsep Kesehatan
Prinsip dasar SKN adalah norma, nilai dan aturan pokok yang bersumber dari falsafah
dan budaya bangsa indonesia, yang digunakan sebagai acuan berpikir dan bertindak dalam
penyelenggaraan SKN.
D. Konsep Keperawatan
Pengertian Keperawatan
Tujuan Perawat
1. Membantu individu menjadi bebas dari masalah kesehatan yang dihadapi dengan
mengajak individu/keluarga berpartisipasi dalam meningkatkan kesehatannya.
2. Membantu individu/keluarga mengembangkan potensinya dalam memelihara
kesehatan seoptimal mungkin ,agar tidak selalu bergantungpada orang lain dalam
memelihara kesehatannya.
3. Membantu individu/keluarga mempeoleh derajat kesehatan seoptimal mungkin.
BAB II
HUBUNGAN HUKUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Di dalam hubungan hukum antara dokter dengan pasien terdapat beberapa asas asas
yang di atur di dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran, pasal 2 sebagai mana di sebutkan bahwa Praktik kedokteran
dilaksanakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan,
kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien.
Di dalam penjelasan pasal 2 Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 Tentang Praktik Kedokteran, dapat diartikan asas asas tersebut di dalam pegertianya
di uraikan yang mana di dalam ketentuan ini yang dimaksud adalah :
a. Nilai ilmiah adalah bahwa praktik kedokteran harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diperoleh baik dalam pendidikan termasuk pendidikan berkelanjutan maupun
pengalaman serta etika profesi
b. Manfaat adalah bahwa penyelenggaraan praktik kedokteran harus memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
c. Keadilan adalah bahwa penyelenggaraan praktik kedokteran harus mampu memberikan
pelayanan yang adil dan merata kepada setiap orang dengan biaya yang terjangkau oleh
masyarakat serta pelayanan yang bermutu
d. Kemanusiaan adalah bahwa dalam penyelenggaraan praktik kedokteran memberikan
perlakuan yang sama dengan tidak membedakan suku, bangsa, agama, status sosial, dan ras
e. Keseimbangan adalah bahwa dalam penyelenggaraan praktik kedokteran tetap menjaga
keserasian serta keselarasan antara kepentingan individu dan masyarakat
f. Perlindungan dan keselamatan pasien adalah bahwa penyelenggaraan praktik kedokteran
tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan semata, tetapi harus mampu memberikan
peningkatan derajat kesehatan dengan tetap memperhatikan perlindungan dan keselamatan
pasien.
Maka selain dari pada itu, ada pula yang menyebutkan beberapa asas yang harus di
pedomani oleh dokter untuk menjadikan dasar dalam pemberian pelayanan kesehatan yaitu :
1. Asas legalitas.
2. Asas keseimbangan.
3. Asas tepat waktu.
4. Asas kejujuran.
5. Asas keterbukaan.
6. Asas kehati hatian.
Demikian pula di dala informed konsent ( persetujuan medes ) menganut ada 2 ( dua )
unsur antara lain yaitu :
a. Informasi yang di berikan oleh dokter kepada pasien mengenai tindakan apa yang di lakukan.
b. Persetujuan yang di berikan oleh pasien kepada dokter.