BAB I
PENDAHULUAN
materi tersebut dengan penuh dinamika dan inovasi dalam proses pembelajaran.
yang berbeda. Namun suatu keyakinan bahwa anak belajar melalui dunia nyata
sebagai perantaranya. Bahkan tidak sedikit pula orang dewasa yang umumnya
1
2
manipulatif.
berpikir secara sistematis logis, berpikir konkret hingga berpikir abstrak, dapat
guru dan siswa dalam proses belajar-mengajar tidak didukung oleh sumber belajar
yang diperlukan. Salah satunya adalah penggunaan alat peraga dalam proses
belajar-mengajar.
proses. Dengan demikian tugas guru adalah harus mampu merancang model dan
menyenangkan.
secara konvensional ini menyebabkan siswa kelas III tumbuh dan berkembang
siswa di kelas.
memaparkan bebrapa contoh berupa gambar yang dibuat di papan tulis, dan siswa
dibuat guru tersebut tidak teratur gambarnya, artinya gambar tersebut tidak sama
besar dan tidak sama panjangnya sehingga siswa merasa kesulitan untuk
membedakan nilai besaran kedua pecahan tersebut. Disamping itu gambar yang
dibuat guru tidak dapat diraba dan tidak dapat diotak-atik oleh siswa. Pendekatan
Piaget Anak usia SD itu berada pada tahap operasional konkret, sebab berpikir
logikanya didasarkan pada manipulasi fisik objek-objek konkret jadi, anak yang
4
manipulatif.
materi tersebut, sehingga berdampak pada siswa kelas III SD Negeri Padasuka IV
Contoh :
1 1
.....
4 8
1 1
Dari contoh di atas sebagian siswa menjawab lebih kecil dari pada .
4 8
Sebab sebagian besar siswa beranggapan bahwa apabila ada angka yang nilainya
lebih besar dari kedua pecahan tersebut, maka nilai pecahannya itu pasti nilainya
lebih besar. Sebagai gambaran yang dapat peneliti jelaskan tentang hasil tes
belajar siswa berdasarkan data awal yang berhasil peneliti kumpulkan dengan
36,36% siswa yang sudah masuk pada kategori tuntas. Data ini diperoleh dengan
konvesional yang dilakuakan di kelas III SD Negeri Padasuka IV dan data ini
Tabel 1
Data Awal Kemampuan Siswa Dalam Membandingkan Pecahan
Deskriptor penilaian
Jumlah soal 5
Skor Ideal : 10
adalah 60,01. hasil tes inilah yang menjadi alasan peneliti untuk melaksanakan
perbandingan pecahan.
membedakan nilai dua pecahan, dalam arti siswa kelas III SD Negeri Padasuka IV
Dengan alat peraga blok pecahan yang dapat dimanipulasi oleh siswa, peneliti
7
belajar siswa. Keyakinan peneliti didukung oleh teori Edgar Dale yang
dimengerti siswa dan akan lebih bermakna dibandingkan anak hanya pasif dalam
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan peneliti pada siswa kelas
III SD Negeri Padasuka IV dalam proses dan hasil belajar matematika tentang
alat peraga blok pecahan dalam mengatasi kesulitan siswa untuk memahami
2. Pemecahan Masalah
tulis. Media tersebut tidak dapat dimanipulasi oleh siswa sehingga sebagian besar
perbandingan.
menggunakan media blok pecahan, dimana blok pecahan ini mempunyai peranan
Menurut DR. Higginis dan DR. Suydan (Ruseffendi, 1991) menyimpulkan bahwa.
tentang karakteristik dari pelajaran matematika tentang konsep pecahan itu sendiri
menggunakan alat peraga untuk membantu siswa. Maka dari itu, digunakan alat
peraga blok pecahan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dan meningkatkan
hasil belajar pada konsep perbandingan pecahan sederhana. Alat peraga blok
pecahan dapat dimanipulasi oleh siswa sehingga membuat aktif siswa dalam
proses pembelajaran. Dengan adanya alat peraga blok pecahan yang dapat
dimanipulasi oleh siswa, peneliti berkeyakinan alat peraga blok pecahan dapat
membantu kesulitan belajar siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
adalah.
10
sebanyak lima potongan kepada setiap kelompok yang telah di bentuk, selain
itu berikan pada setiap kelompok potongan styrofoam yang telah di potong
pecahan-pecahan lainnya.
Setelah itu jelaskan pada anak cara permainan yang akan dilakukan, ada dua
Contoh :
yang dibuat oleh anak pada saat permainan pertama tadi, lalu kedua potongan
1/2
1/4
tanyakan kembali mana pecahan yang lebih pendek (kecil). Setelah itu anak
memenangkan permainannya.
1. Tujuan Penelitian
12
sebagai berikut.
2. Manfaat Penelitian
3) Membuat siswa belajar dengan aktif karena adanya alat peraga yang dapat
dianggap sulit.
D. Batasan Istilah
atau suatu alat untuk mengkonkretkan konse matematika yang abstrak, seperti
dimensi yang merupakan pengganti dari benda yang sebagai pengganti dari
membandingkan dua nilai atau lebih dari suatu besaran yang sejenis dan
membandingkan dua nilai pecahan sederhana menggunakan simbol <, >, dan
=.
14
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
a. Pengertian Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau manthein yang
b. Fungsi Matematika
14
16
c. Tujuan Matematika
1) Tujuan Umum
melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis,
2) Tujuan Khusus
adalah untuk:
disiplin.
17
dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan peraya diri dalam pemecahan
masalah.
Bilangan
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
atau jam)
Bilangan
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
atau unsurnya
2. Konsep Pecahan
a. Pengertian Pecahan
20
untuk menyatakan beberapa bagian dari sejumlah bagian yang sama. Jumlah
seluruh bagian yang sama ini, bersama-sama membentuk satuan (unit). Dalam hal
ini perlu adanya penekanan pada konsep keseluruhan sebagai satuan dan konsep
sama pada bagian. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Haruman (2007 : 43) yang menyatakan bahwa, Pecahan dapat diartikan sebagai
perbandingan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu himpunan suatu
benda atau himpunan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu
benda terhadap keseluruhan benda tersebut (Karim dan Widagdo, 2001 : 64).
Artinya, suatu benda dibagi menjadi beberapa bagian yang sama maka
dasar pecahan.
Pelambangan
cacah dengan pembagi bukan nol, dengan kata lain suatu bilangan pecahan
adalah sembarang bilangan yang dapat diberi nama a/b dengan a dan b bilangan-
bilangan cacah dan b tidak sama dengan nol. Suatu pecahan dapat didefinisikan
21
a
sebagai lambang bilangan pecahan yang berbentuk dengan a dan b nama
b
a
; a disebut dengan pembilang dan b disebut dengan penyebut. Karena bilangan
b
a
pecahan yang namanya didefinisikan sebagai perbandingan dua bilangan
b
bulat yaitu b tidak sama dengan nol, maka b disebut juga pembagi dan a disebut
1
juga yang dibagi. Berikut ini contoh pecahan, yaitu dibaca satu per dua atau
2
c. Penulisan Pecahan
serta adanya ruas garis yang membatasi antara pembilang dan penyebut. Untuk
sebanyak-banyaknya.
d. Pecahan Senilai
22
tetapi mewakili bagian-bagian atau daerah yang sama (Subarinah, 2006 : 83).
Tentukan ukuran kayu yang mewakili satu, kemudian bagilah daerah kayu sesuai
1 1 1 1 3 1
sederhana , , , , , , dan sebagainya pecahan senilai dapat
2 3 4 5 4 8
diperoleh dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan tak nol
yang sama.
Jika suatu pecahan yang diperoleh dari pecahan yang lain dengan cara
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan asli yang sama, maka
a an
maka pecahan dan pecahan senilai.
b bn
e. Perbandingan pecahan
sederhana
styroform yang lebih panjang maka pecahan tersebut nilainya lebih besar. Setelah
sederhana tanpa alat peraga. Bahwa untuk membandingkan dua pecahan dengan
23
Adapun simbol yang digunakan untuk memberi tanda bahwa pecahan itu
lebih besar atau lebih kecil atau sama nilainya yaitu: simbol > menunjukan lebih
besar, < menunjukan kurang dari atau lebih kecil dari dan simbol = menunjukan
pembilang yang kecil akan lebih dari pecahan yang pembilangny lebih besar.
bentuk KPK carilah pecahan senilai dari kedua pecahan tersebut. Yaitu carilah
pecahan yang senilai dari setiap pecahan sehingga diperoleh dua pecahan
a. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
(2003 : 10) menyatakan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
Senada dengan itu, Briggs (2003) mengatakan bahwa media sebagai alat
bantu untuk memberikan rangsangan pada siswa pada saat proses pembelajaran
Pendidikan
buku Johan Amos Comenius, orang pertama yang menulis buku bergambar.
Wisata
Demonstrasi
Partisipasi
Observasi
Pengalaman Langsung
25
c. Manfaat Media
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus dan rinci,
ada beberapa manfaat media menurut Kemp dan Dayton (2003 : 15)
kapan saja.
7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar.
8) Merubah peran guru ke arah yang lebih baik, positif, dan produktif,
konkrit.
4) Media juga dapat menyajikan objek pelajaran berupa benda atau peristiwa
d. Jenis Media
Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media.
tiga unsur pokok yaitu secara suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur
1) Media audio
2) Media cetak
Sementara itu, dari sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkan
dalam pembelajaran, Henich, dkk (2003 : 23) membuat klasifikasi media lebih
3) Media audio
4) Media video
e. Karakteristik Media
Kelompok media ini sering disebut media pameran. Jenis media ini antara
2) Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan
3) Diagram/Skema
28
4) Bagan/chart
5) Grafik
6) Media proyeksi
7) Media audio
8) Media video
melainkan didasarkan pada kriteria tertentu. Secara umum, kriteria yang harus
berikut :
dan khusus.
2) Sasaran didik.
4) Waktu
5) Biaya
6) Ketersediaan
7) Konteks penggunaan
8) Mutu teknis
29
Alat peraga adalah alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru dalam
berkomunikasi dengan para siswa (deodikbud 1976 : 28). Alat peraga dapat
berupa benda ataupun perilaku. Benda dapat berupa benda langsung seperti daun-
daunan, bunga atau pensil. Dapat juga benda-benda tiruan seperti alat peraga blok
pecahan, bola dunia, gajh-gajahan. Dapat juga benda-benda tak langsung misalnya
melekat, dan tahan lama tertanam sehingga timbul kebermaknaan pada dirinya.
siswa mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep tersebut. Alat peraga
konsep yang dipelajari. Alat peraga dapat menyajikan hal-hal yang abstrak dalam
dipegang, dan diubah-ubah sehingga hal-hal abstrak lebih mudah untuk dipahami.
Dengan melihat, meraba dan memanipulasi alat peraga, maka siswa mempunyai
karena itu, penggunaan alat peraga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam
pengajaran itu sendiri supaya siswa dapat belajar lebih berarti. Faktor tersebut bisa
Namun demikian, penggunaan alat peraga itu sangat membantu dalam hal-hal
berikut:
Menurut Ruseffendi dkk (1992 : 13), ada beberapa fungsi dan manfaat dari
berikut:
Alat peraga blok pecahan adalah media yang dibuat dari styrofoam yang
5. Teori Belajar
a. Teori Piaget
2006 : 27), anak seumur ini berada pada periode operasi konkret sebab berpikir
a. Tahap konkrit
Pada tahap konkret, kegiatan yang dilakukan anak adalah untuk
mendapatkan pengalaman langsung atau memanipulasi objek-objek
konkret.
b. Tahap semi konkrit
Pada tahap semi konkret sudah tidak perlu memanipulasi objek-objek
konkret lagi seperti pada tahap konkret, tetapi cukup dengan gambaran
dari objek-objek yang dimaksud.
c. Tahap semi abstrak
Pada tahap semi abstrak, kegiatan yang dilakukan anak adalah
memanipulasi/melihat tanda sebagai pengganti gambar untuk dapat
berfikir abstrak.
d. Tahap abstrak
Pada tahap abstrak, anak sudah mampu berfikir secara absrak dengan
melihat lambang/simbol atau membaca/mendengar secara verbal tanpa
kaitan dengan objek-objek konkret.
Teori belajar Richard Skem tidak seperti teori belajar Jean Piaget yang
basis bagi siswa untuk belajar lebih lanjut dan menghayati ide-ide. Pada tahap ini,
konsep. Pengalaman awal ini akan membentuk dasar belajar berikutnya yaitu
pada tingkat yang abstrak atau disebut tahap kedua (Richard Skem, dalam Karim,
yang dipelajarinya agar proses tersebut yang direkam dalam pikirannya dengan
cara sendiri.
benda konkrit tersebut dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep.
a. Metode Ceramah
pakai, hal ini mungkin dianggap sebagai metode mengajar yang paling mudah
dilaksanakan.
dikalangan guru. Sebelum meyode lain yang dipakai untuk mengajar, metode
ceramah yang paling dulu digunakan. Bagi kita bukanlah metode ceramah itu
ceramah yang efektif dan efisien. Menurut Sagala (2006 : 202) sebaiknya guru-
didik mengetahui arah kegiatannya dalam belajar, bahkan tujuan itu dapat
yang akan dibahas. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik melihat
pelajarannya.
peragaan.
Jawaban yang salah dan benar secara terus menerus selama pelajaran
Menurut Sagala (2006 : 203), Metode tanya jawab adalah cara penyajian
pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
siswa, tetapi dapat juga dari siswa kepada guru. Melalui tanya jawab peserta
didik didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan meuaskan.
36
pengetahuan yang ada pada dirinya dengan isi pelajaran itu. Jawaban yang ingin
segera diperoleh jika pertanyaan banyak berkaitan dengan pengetahuan yang ada
pada dirinya. Jika jawaban yang diminta belum siap dimilikinya, maka hal ini
berbagai cara.
c. Metode Demonstrasi
mendapat gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan
cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat sesuatu.
Berikut ini hasil penelitian yang menggunakan bahwa media dapat membantu
guru dan siswa dalam pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang lebih baik.
37
pada siswa kelas III SD. Hasil penelitian tersebut setelah menggunakan
sebelumnya.
C. Hipotesis Tindakan
hipotesa sebagai berikut: jika menggunakan media (alat peraga) blok pecahan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rencana Penelitian
a. Lokasi Penelitian
b. Waktu Penelitian
bulan terhitung mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2011.
c. Subjek Penelitian
36
39
Tabel 3.1
Tenaga Kerja (Guru) di SD Padasuka IV
Jabatan Tugas
No. Nama NIP
Guru Mengajar
1. Yayat Ruchiat, S.Pd. 195512011978061001 Kepala Sekolah -
2. Yuyu Yuhanah 195401141977032001 Guru Kelas I
3. Ai Sukaenah 195909071979122004 Guru Kelas III
4. Jaenah 196101141982012002 Guru Kelas IV
5. A.W. Hernawati, S.Pd.I 195508101984122001 Guru Kelas Agama
6. Maman Surahman 195604171986031009 Guru Kelas II
7. Nanan 196503311987032005 Guru Kelas Penjas
8. Yuyu Surtiani 196610021986102003 Guru Kelas VI
9. Mulyani K., S.S. Sukwan B.Inggris I-VI
10. E. Pauji Ramdani, S.Pd. Sukwan Guru Kelas V
11. Megafika H.Putri, S.Pd. Sukwan Matematika I / VI
12. Deny Susena Windaya - Penjaga -
sebanyak 148 orang, terdiri dari 74 orang laki-laki dan 74 orang perempuan.
Tabel 3.2
Jumlah Murid di SD Padasuka IV
Jenis Kelamin
No
Kelas Perempua Jumlah
.
Laki-laki n
1 I 15 8 23
2 II 10 11 21
3 III 8 18 26
4 IV 11 10 21
5 V 17 19 36
6 VI 13 8 21
Jumlah 74 74 148
40
dimiliki oleh siswa kelas III Sekolah Dasar karena pecahan atau perbandingan
d. Metode Penelitian
Penelitian tindakan klelas ini merupakan salah satu penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang difokuskan kepada situasi kelas atau lazim disebut classroom
action research. Hal ini didasarkan atas masalah dan tujuan penelitian yang
menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut yang terjadi dilapangan. Hasilnya
akan dikaji dan ditindak lanjuti secara reflektif, kolaboratif, dan partisipatif.
Esensi penelitian tindakan kelas merupakan kajian terhadap kontak situasi sosial
yang dicirikan adanya unsir temapt, pelaku, dan kegiatan dalam waktu tertentu
kelas merupakan bentuk tindakan kualitatif yang dilakukan di kelas dengan tujuan
tindakan kelas terfokus pada permasalahan yang sifatnya praktis dalam arti
yag kurang kolaboratif, metode pembelajaran seperti suasana kelas, media atau
41
kurang tepat.
Maka dari itu, bidang kajian penelitian ini terfokus pada penggunaan alat
e. Desain Penelitian
tindakan kelas (PTK) dengan model spiral. Dalam model spiral ini menurut
observasi, dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait.
paling efektif.
Berikut ini adalah gambar model Kemmis dan Mc Taggard dapat dilihat pada
R
E
F
L Plan
E
C A
OBSERVE T C
I T
F I
O
R N
E
F Reseved
L Plan
E
C A
OBSERVE T C
I T
F I
O
N
Gambar 3.1
B. Prosedur Penelitian
observasi terhadap proses pembelajaran dan hasiol tes belajar siswa dalam
tersebut.
menggunakan alat peraga blok pecahan yaitu: Lembar Kerja Siswa (LKS),
lembar tes (soal), dan lembar penilaian sikap siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
1) Pra KBM
o Berdoa
o Mengkondisikan siswa
o Siswa dibagi 5 (lima) kelompok yang terdiri dari 5 (lima) orang tiap
kelompok
o Menutup pembelajaran
o Berdoa
c. Tahapan Observasi
yang berkaitan dengan aktivitas dan perilaku siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
46
pembelajaran dan evaluasi diri serta meminta masukan dari siswa dan guru
pecahan sederhana setelah menggunakan alat peraga blok pecahan. Hasil refleksi
berikutnya.
diperlukan adanya instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti dapat
1. Observasi
diteliti. Menurut Sumarno (1996 : 25), bahwa definisi observasi adalah sebagai
berikut :
tengah-tengah kegiatan siswa dan diketahui secara terbuka, sehingga antara siswa
mengetahui bagaimana objek dan situasi yang akan diteliti, apakah layak untuk
2. Wawancara
yang dipandang perlu. Wawancara adalah percakapan atau tanya jawab untuk
memperoleh data. Percakapan atau tanya jawab tersebut dilakukan oleh dua pihak,
teman sejawat, serta semua pihak yang berhubungan dengan penelitian ini.
48
yang dibutuhkan dalam memutuskas layak atau tidaknya objek dan situasi yang
Wawancara juga dilakukan kepada guru dan juga kepada siswa, mengenai
dirasakan, manfaat yang bisa diambil, respon siswa serta pengaruhnya terhadap
atau tidak, sulit atau tidak, dan mampu atau tidak) dengan menggunakan alat
3. Tes
pecahan sederhana. Pada proses untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa,
sehingga akan menhasilkan nilai dari skor yang didapat dengan nilai 60 sebagai
Hal-hal yang diamati adalah mengenai segala sesuatu yang terjadi pada proses
pembelajaran, baik kegiatan yang dilakukan oleh guru maupun aktivitas siswa,
serta melihat situasi atau keadaan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.
Data yang diperoleh melalui pedoman ini adalah data yang berupa
perkataan dan aktivitas, yaitu komunikasi atau interaksi antara guru dengan siswa,
siswa dengan siswa, maupun siswa dengan guru secara langsung pada saat
penelitian berlangsung. Data yang diolah adalah dari skor LKS dan skor tes hasil
belajar siswa. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini mengacu pada
pengolahan data dari Moleong (2002 : 190), yaitu Data mentah yang diperoleh
dari berbagai sumber, baik dari wawancara maupun dari pengamatan yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan lalu data tersebut direduksi yang sebelumnya
telah dipelajari.
50
Reduksi data dilakukan dengan jalan merangkum data yang telah diperoleh.
sebagai berikut :
kerumitan).
siswa).
sederhana, dengan menentukan rentang nilai pada setiap kriteria sebagai berikut :
Tinggi = 81 100
51
Sedang = 61 80
Rendah = 0 60
Data skor yang diperoleh diubah ke dalam bentuk nilai dengan rumus
Siswa tuntas apabila mendapatkan nilai lebih dari 60 atau mendapatkan kriteria
sedang.
52
BAB IV
pembelajaran dan data hasil pelaksanaan tes hasil belajar matematika anak pada
yang dibuat dipapan tulis, bentuk gambar balok pertama dibagi menjadi dua
1
bagian setelah itu ditulis dengan angka , selanjutnya balok yang ke dua
2
1
dibagi menjadi sepertiga bagian setelah itu ditulis dengan angka , dan
3
1
seterusnya sampai gambar balok yang dibagi menjadi bagian. Ketika guru
7
50
53
1
membagi-bagi balok menjadi bagian ternyata besarnya tidak sama
4
pecahan sederhana guru tidak di dukung oleh alat peraga guna membantu
perbandingan.
tindakan:
Tabel 4.1
Data Hasil Observasi Awal Kinerja Guru
Tabel 4.2
Data Hasil Observasi Awal Aktivitas Anak
diberikan kepada anak pada akhir pelajaran adalah lima soal. Dari lima soal
yang diberikan guru ternyata masih banyak anak yang belum mampu
mengerjakan soal dengan baik sehingga hasil tesnya pun tidak sesuai dengan
yang diharapakan.
anak masih belum memahami. Pertama pada saat menjelaskan materi pecahan
55
penggunaan alat peraga sehingga pada saat menjelaskan konsep pecahan tentang
serta anak kurang terlibat interaksi langsung dengan materi yang sedang
Dalam hal ini peneliti mencoba menggunakan alat peraga blok pecahan untuk
melakukannya sendiri tetapi kolaboratif dengan guru kelas III untuk melakukan
blok pecahan yang diterapkan pada penelitian tindakan kelas.dalam hal ini peneliti
a. Paparan Data
Perencanaan
56
Berdasarkan deskripsi data awal di peroleh dari hasil tes belajar anak
sederhana. Peneliti mengusulkan untuk mengatasi masalah anak kelas III tersebut
terdiri dari:
2) Menyusun alat tes. Alat tes yang dugunakan berupa soal untuk
tiap kelompok
styrofoam tersebut.
57
sama.
pada waktunya.
alat peraga blok pecahan, kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari kamis 11
pecahan, menyiapkan RPP, instrumen pengumpul data dan alat evaluasi serta
menata ruangan kelas. Adapun tahapannya yaitu: tahap pertama dimana guru pada
pecahan, kater, spidol serta mengkondisikan anak untuk belajar seperti mengecek
demonstrasi dengan tujuan agar anak bisa menuliskan dan menyebutkan bilangan
1
mendemonstrasikan cara membagi dan memotong styrofoam menjadi bagian
2
59
1 1
sampai bagian kemudian potongan styrofoam di tulis dengan angka dan
4 2
1
bagiannya lagi ditulis dengan huruf.
2
Contoh :
anak tentang materi yang sudah dijelaskanm pada saat penyajian materi masih ada
Setiap kelompok diberi alat peraga blok pecahan dan soal dalam bentuk
memantau serta membimbing anak dengan seksama. Kegiatan anak kurang tertib
dikarenakan pada saat menata ruang kelas untuk dibuat kelompok banyak anak
yang ribut.
membahas jawaban yang benar dari setiap soal yang ada pada LKS tersebut.
Setelah anak dianggap mengerti guru memberikan tes yang berupa soal untuk
lebih memantapkan pengetahuan anak tanpa bantuan alat peraga blok pecahan
lagi. Tes dilaksanakan selama 15 menit setelah selesai anak mengumpulkan hasil
dari hasil tes belajar anak dan rata-rata kelas yang juga mengalami peningkatan
dari 43,3 sebelum dilakukan tindakan menjadi 59,5 setelah dilaksanakan tindakan.
Berikut ini akan dipaparkan mengenai data hasil pelaksanaan tindakan siklus
lapangan, lembar kerja anak, tes hasil belajar anak yang dilakukan secara
individual, dan kinerja guru dan aktivitas anak selama proses pembelajaran.
APKG 1
Tabel 4.3
Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
Tabel 4.4
Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
Tabel 4.5
Lembar Aktivitas Anak
Dari hasil lembar aktivitas anak pada tabel 4.4 keaktivan anak belum
spenuhnya anak aktif yaitu hanya 56,6% anak yang aktif, untuk kerja sama anak
dalam kerja dan diskusi kelompok mencapai 67,9%, sedangkan ketepatan anak
dalam memanipulasi alat peraga blok pecahan mencapai 61,9%. Sebagian anak
masih terlihat pasif dan hanya bermain dengan teman sekelompoknya bahkan
mengganggu kelompok lain, dalam hal ini guru kurang dalam mengelola kelas
pecahan, dari hasil tes belajar anak diperoleh dari tes individu yang diberikan guru
berkelompok.
Adapun hasil nilai tes belajar anak pada pembelajaran matematika dengan
materi pecahan tentang perbandingan pecahan sederhana secara umu dapat dilihat
Tabel 4.6
64
No Soal
Ket
No Nama Anak Yang Benar Jml Skor Nilai
1 2 3 4 5 T TT
1 Adi 1 0 0 0 0 1 10
2 Andini 1 0 0 2 0 3 30
3 Anggi 0 0 0 0 0 0 0
4 Dhima 1 2 2 0 0 5 50
5 Diana 1 2 2 2 3 10 100
6 Diani 1 2 2 2 3 10 100
7 Entat 1 2 2 0 0 5 50
8 Fadya 1 2 2 0 3 8 80
9 Firman 1 2 2 2 3 10 100
10 Gumilar 1 2 2 0 0 5 50
11 Herliana 1 2 2 2 3 10 100
12 Ilman 1 0 0 2 0 3 30
13 Maulana 1 2 2 0 0 5 50
14 Moh Rizki 1 2 2 2 3 10 100
15 Prita 1 2 2 0 3 8 80
16 Ramadhan 1 0 0 0 0 1 10
17 Rega 0 0 0 2 0 2 20
18 Regi 1 0 0 2 0 3 30
19 Tami Azka 1 2 2 2 3 10 100
20 Tami Nur 1 2 2 2 3 10 100
Thutfatussala
21 1 2 0 0 3 6 60
mah
Jumlah 125 1250 10 11
Prosentasi (%) 47,6 52,4
kelas dan individu. Dari data awal rata-rata kelas yang diperoleh yaitu 43,3
meningkat menjadi 59.5 pada siklus pertama. Jumlah yang tuntas pada siklus
pertama juga menglami peningkatan, dari nilai tes awal sebelum dilakukan
tindakan jumlah anak yang tidak tuntas mencapai 16 anak atau 75,2%. Setelah
dilaksanakan tindakan jumlah anak yang tidak tuntas menurun menjadi 11 anak
atau 52,4%, sehingga ada peningkatan jumlah anak yang tuntas sebanyak 5 anak
atau 23,8% dan anak yang masih belum tuntas sebanyak 5 anak atau 23,8%.
65
Setelah melaksanakan diskusi balikan atas hasil yang diperoleh dari proses
pada pelaksanaan siklus pertama, maka diperoleh temuan mengenai kinerja guru
Dari data tabel di atas masih ada beberapa rencana guru dalam pembuatan
hanya terfokus pada satu sumber belajar yaitu nuku paket yang digunakan sehari-
tidak terfokus pada satu jenis kegiatan, selain itu guru tidak sepenuhnya
melaksanakan kegiatan pra KBM karena kurang penentuan dalam jenis kegiatan
Dari data tabel di atas dapat dilihat masih ada beberapa aspek pembelajaran
pembelajaran masih luring diurutkan secara logis, pengelolaan kelas dan interaksi di
kelas dengan anak dirasakan masih kurang efektif sehingga banyak anak yang ribut,
dan guru kurang memberikan konsep yang berhubungan dengan kehidupan sehari-
hari anak. Dengan demikian, pada siklus berikutanya aspek tersebut harus lebih
66
ditingkatkan agar semua konsep dapat tertanam dengan menyeluruh pada pikiran
anak sehingga tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan
Dari data tabel di atas dapat di analisis ketiga aspek aktivitas anak masih
belum memenuhi target atau mencapai target yaitu 75%. Aspek keaktifan anak
hanya mencapai 53,60%, aspek kerja sama anak dalam kelompok mencapai
mencapai 61,90%. Dari ketiga aspek tersebut hanya aspek kerja sama yang hampir
mencapai target, maka dari itu pada siklus berikutnya ketiga aspek tersebut harus
disampaiakan.
kelas III masih belum mencapai target ketuntasan. Anak yang dinyatakan sudah
tuntas hanya 47,60% sedangkan anak yang belum tuntas mencapai 52,40. maka
dari itu, pada siklus 2 pembelajaran pecahan tentang perbandingan pecahan harus
menyenangkan dan anak dapt lebih memanipulasi alat peraga blok pecahan agar
hasil yang telah dicapai oloeh anak, maka dilakukan perumusan tindakan yang
akan dilakukan pada siklus kedua. Adapun rencana pembelajaran tidaj jauh
2) Menyusun alat tes. Alat tes yang akan digunakan berupa soal untuk
d) Anak dibagi 4 (empat) kelompok yang terdiri dari 5 (lima) orang tiap
kelompok
g) Setelah semua anak paham apa yang harus dikerjakannya, mereka mulai
simbol pada styrofoam yang telah di potong sesuai besar pecahan yang
1
telah ditentukan yaitu dari 1 sampai
10
k) Jika anak telah selesai mengerjakan tugas tersebut, guru memeriksa hasil
l) Setelah selesai guru menyuruh anak untuk mengerjakan soal yang ada
hasil yang telah dicapai oleh guru dan anak, maka dilakukan perumusan tindakan
69
yang akan dilkukan pada siklus kedua. Adapun rencana pembelajarannya tidak
Kegiatan awal pada siklus kedua dilakukan dengan cara guru mengecek
melakukan apersepsi, yaitu tanya-jawab antara guru dan anak untuk mengingatkan
dengan siklus pertama. Pada siklus kedua materi disajikan dengan metode
dari yang terbesar sampai yang terkecil dengan menggunakan alat peraga blok
pecahan yaitu dengan menempel kertas bilangan yang sudah diatur sedemikian
rupa pada blok pecahan yang terbuat dari styrofoam. Setelah semua tertempel
pada blok pecahan tersebut lalu disusun kebawah sesuai dari yang terbesar nilai
Setelah anak paham tentang cara mengurutkan bilangan pecahan dari yang
terbesar sampai yang terkecil dan memahami bilangan pecahan yang nilainya
1 1
membandingkan bilangan pecahan dengan contoh dengan yaitu dengan
2 5
70
1
cara mengambil potongan styrofoam yang ada tulisan kemudian bandingkan
2
1
dengan styrofoam yang memiliki tulisan , maka anak akan mengetahui
5
1 1
perbandingan antara dengan . Tahap selanjutnya guru menjelaskan cara
2 5
menjelaskan bahwa lambang < menunjukan lebih kecil, lambang > menunjukan
lebih besar, dan lambang = menunjukan sama dengan atau sama besar. Setelah
secara individual maupun kelompok, guru mengarahkan anak agar aktif dalam
pelaksanaan observasi, catatan lapangan, Lembar Kerja Anak (LKS), tes hasil
belajar, pengamatan kinerja guru dan aktivitas anak selama proses pembelajaran.
Tabel 4.7
Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
Tabel 4.8
Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
Tabel 4.9
Lembar Aktivitas Anak
21 Thutfatussalamah 4 4 4 4
Jumlah 58 63 61 60,2
Rata-rata 2,7 3 2,9 2,8
Persentase (%) 69,0 75 72,6 71,7
Dari hasil lembar aktivitas anak pada tabel 4.10 keaktifan anak pada siklus
II sudah ada peningkatkan dari siklus I yaitu dari 56,6% menjadi 60,0%, negitu
pula untuk kerja sama terjadi peningkatkan persentase dari siklus I ke siklus II
yaitu 67,9% menjadi 75%, dan untuk aspek ketepatan manipulasi alat peraga
terjadi pula peningkatan persentase yang pada siklus I hanya mencapai 61,9%
pada siklus II meningkat menjadi 72,6%. Pada umumnya anak sudah mulai aktif,
mau bekerja sama dengan teman sekelompoknya, dan sudah bisa memanipulasi
alat peraga degan tepat, namun masih terdapat beberapa anak yang belum begitu
berlangsung sehingga masih ada hal yang harus diperbaiki hingga seluruh target
dapat tercapai yaitu setiap anak memiliki rata-rata nilai minimal 2.5.
pecahan, dari hasil tes belajar anak diperoleh dari tes individu yang diberikan guru
setelah proses belajar mengajar, dan penilaian yang dilakukan secara berkelompok
Adapun hasil nilai tes belajar anak pada pembelajaran matematika dengan
Tabel 4.10
Hasil Belajar Anak Siklus II
No Soal Yang
Jumlah Ket
No Nama Anak Benar Nilai
Skor
1 2 3 4 5 T TT
1 Adi 0 0 0 2 2 4 40
2 Andini 0 0 2 2 2 6 60
3 Anggi 0 0 2 2 2 6 60
4 Dhima 2 2 2 2 2 10 100
5 Diana 2 2 2 2 2 10 100
6 Diani 2 2 2 2 2 10 100
7 Entat 0 0 2 2 2 6 60
8 Fadya 2 2 2 0 2 8 80
9 Firman 2 2 2 2 2 10 100
10 Gumilar 0 0 2 2 2 6 60
11 Herliana 2 0 2 2 2 8 80
12 Ilman 0 0 2 0 2 4 40
13 Maulana 2 0 2 2 2 8 80
14 Moh Rizki 2 0 2 2 2 8 80
15 Prita 0 0 2 2 2 6 60
16 Ramadhan 2 2 2 2 2 10 100
17 Rega 0 0 2 2 2 6 60
18 Regi 0 0 0 0 2 2 20
19 Tami Azka 2 2 2 2 2 10 100
20 Tami Nur 2 2 2 2 2 10 100
21 Thutfatussalamah 2 0 2 2 2 8 80
Jumlah 156 1560 18 3
Prosentasi (%) 74,2 74,2 85,7 17,3
kelas dan individu. Pada siklus pertama rata-rata kelas yang diperoleh yaitu 59,5%
meningkat menjadi 74,2% pada siklus kedua. Jumlah yang tuntas pada siklus
kedua pin mengalami peningkatan, dari nilai tes pada siklus pertama jumlah anak
yang tidak tuntas mencapai hanya 16 anak atau 75,2%. Setelah dilaksanakan
perbaikan dan dilaksanakannya siklus kedua jumlah anak yang tuntas mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yaitu pada siklus pertama anak yang
75
pada siklus kedua yaitu menjadi 18 anak atau 85,7% yang dapat dikategorikan
sederhana. Target ketuntasan telah tercapai pada siklus kedua yaitu 75% dan pada
siklus kedua telah mencapai 58,7%, namun masih terdapat 3 anak yang belum
dapat dikategorikan tuntas karena masih memiliki nilai di bawah 60 yang menjadi
kriteria ketuntastan minimal belajar anak. Maka dari itu, masih ada perbaikan
yang harus dilaksanakan sebagai tindakan agar seluruh anak dapat dikategorikan
pembelajaran.
peraga blok pecahan dalam mengatasi kesulitan anak untuk memahami konsep
diperoleh temuan mengenai kinerja guru dan aktivitas anak sebagai berikut.
Dari data grafik di atas setelah dilaksanakan siklus II dan perbaikan masih
(RPP) yang masih harus diperbaiki, yaitu guru masih terfokus pada satu sumber
belajar yaitu buku paket yang digunakan sehari-hari dalam proses pembelajaran
dan guru masih kurang dalam melakukan kegiatan pra KBM sehingga anak
76
dilaksanakan, sehingga dua aspek tersebut harus diperbaiki kembali dengan tujuan
siklus kedua, masih ada beberapa aspek penilaian guru mengajar yang harus
kurang disusun dengan logis sehingga alur pembelajaran tidak menentu dan
efisien sehingga menyita waktu mata pelajaran setelahnya, interaksi kelas kurang
dikelola terlihat banyak pertanyaan anak yang diabaikan oleh guru sehingga anak
merasa tidak dianggap dalam proses pembelajaran dan guru tertuju pada anak
yang dianggap kurang, dan satu aspek yang masih dirasakan kurang yaitu guru
kehidupan sehari-hari dan hanya terpaku pada latuhan yang terdapat pada LKS
dan buku paket yang pada saat itu dipakai sebagai sember belajar satu-satunya.
Dari data grafik di atas dapat di lihat hanya satu aspek yang sudah
mencapai target yaitu aspek kerja sama anak dalam melaksanakan tugas
kelompok, namun itu pun masih dalam batas ketuntasan yaitu 75%. Sedangkan
dua aspek lain yang menjadi penilaian aktivitas anak masih belum mencapai target
77
pertama. Sehingga penglolaan interkasi kelas dan pada kelompok masih harus
Dari data tabel di atas sudah nampak peningkatan hasil belajar anak
dirasakan cukup signifikan yaitu pada siklus pertama anak yang tuntas baru
mencapai 10 anak atau 47,60%, terjadi peningkatan drastis pada siklus kedua
yaitu meningkat menjadi 18 anak atau 85.70% anak yang telah dinyatakan tuntas
pecahan sederhana di kelas III SDN Padasuka IV. namun masih terdapat 3 anak
atau 17,30% anak yang belum dinyatakan tuntas. Meskipun target minimal
ketuntasan kelas telah tercapai yaitu 75%, namun pembelajaran dirasakan belum
tuntas karena masih adanya anak yang belum dapat dinyatakan tuntas, sehingga
masih ada yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran matematika dengan materi
dinyatakan benar-benar tuntas dan berhasil dengan mencapai 100% anak dapat
dinyatakan tuntas. Dengan demikian, akan dilaksanakan siklus tiga dengan tujuan
perbaikan siklus dua dan dengan fokus kepada anak yang belum dinyatakan
pada setiap individu anak dengan baik terutama pada anak yang belum dapat
dinyatakan tuntas.
78
Berdasarkan penelitian dan refleksi pada siklus kedua dengan melihat hasil
yang telah dicapai oleh anak, maka dilakukan perumusan tindakan yang akan
dilakukan pada siklus ketiga. Adapun rencana pembelajaran tidak jauh berbeda
sebagai bahan diskusi yang harus dikerjakan anak bersama kelompok masing-
masing.
tujuan pembelajaran.
materi pecahan.
pecahan.
tersebut.
sama.
1
pecahan yang telah ditentukan yaitu dari 1 sampai
10
kelompok.
80
kelompoknya.
(soal).
Berdasarkan penelitian dan refleksi pada siklus kedua dengan melihat hasil
yang telah dicapai anak, maka dilakukan perumusan tindakan yang akan
dilakukan pada siklus ketiga. Rencana pembelajarannya pada siklus tiga tidak jauh
Kegiatan awal pada siklus dua dilakukan dengan cara guru mengecek
melakukan apersepsi, yaitu tanya-jawab antara guru dan anak untuk meningkatkan
tidak jauh berbeda dengan siklus kedua. Pada siklus ketiga materi disajikan tidak
menggunakan simbol <, >, dan =. Guru menjelaskan bahwa lambang <
menunjukan lebih kecil, lambang > menunjukan lebih besar, dan lambang =
menunjukan sama dengan atau sama besar. Setelah guru menjelaskan materi
tahap selanjutnya guru menugaskan anak untuk mengerjakan soal yang ada dalam
LKS.
biasanya dengan menyatukan kursi untuk membuat sebuah kelompok yang sudah
dibagi. Anak berkelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam bentuk
kelompok menggunakan alat peraga blok pecahan untuk mengerjakan semua soal
yang dilakukan oleh anak seperti anak sudah mulai mau bekerja sama dengan
berkeliling kelas untuk membimbing anak agar aktif dalam diskusi dan mau
pelaksanaan observasi, catatan lapangan, Lembar Kerja Anak (LKS), tes hasil
82
belajar, pengamatan kinerja guru dan aktivitas anak selama proses pembelajaran.
Tabel 4.11
Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus III
Tabel 4.12
Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus III
PBM 1 2 3 4
a Menyiapkan alat bantu belajar, dan sumber belajar
b Memulai kegiatan belajar
Melaksanakan jenis kegiatan yang sesuai dengan tujuan,
c
anak, situasi, dan lingkungan
d Menggunakan alat bantu pembelajaran
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan
e
yang logis
Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individual,
f
kelompok, atau klasikal
g Mengelola waktu pembelajaran secara efisien
h Mengelola interaksi kelas
Menanamkan konsep matematika melalui kegiatan
i
manipulatif
j Menguasai simbol-simbol matematika
Memberikan latihan penggunaaan konsep matematika
k
dalam kehidupan sehari-hari
l Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar
m Keefektipan proses pembelajaran
Jumlah 15 32
Rata-rata 3,61
Persentase (%) 90,4
Tabel 4.13
Lembar Aktivitas Anak
Dari hasil lembar aktivitas anak pada tabel 4.15 keaktifan anak pada siklus
III sudah ada peningkatkan dari siklus II yaitu dari 60,0% menjadi 77,4%, negitu
pula untuk kerja sama terjadi peningkatkan persentase dari siklus II ke siklus III
yaitu 75,0% menjadi 80,9%, dan untuk aspek ketepatan manipulasi alat peraga
terjadi pula peningkatan persentase yang pada siklus II hanya mencapai 72,6%
pada siklus III meningkat menjadi 79,6%. Pada umumnya anak sudah mulai aktif,
mau bekerja sama dengan teman sekelompoknya, dan sudah bisa memanipulasi
alat peraga degan tepat, dari data tersebut sudah dapat disimpulkan bahwa
penggunaan alat peraga blok pecahan sudah berhasil, dilihat dari seluruh target
sudah tercapai.
pecahan, dari hasil tes belajar anak diperoleh dari tes individu yang diberikan guru
setelah proses belajar mengajar, dan penilaian yang dilakukan secara berkelompok
Adapun hasil nilai tes belajar anak pada pembelajaran matematika dengan
Tabel 4.14
Hasil Belajar Anak Siklus III
No Soal
Jumlah Ket
No Nama Anak Yang Benar Nilai
Skor
1 2 3 4 5 T TT
1 Adi 0 0 2 2 2 6 60
2 Andini 0 2 2 2 2 8 80
3 Anggi 0 0 2 2 2 6 60
4 Dhima 2 2 2 2 2 10 100
5 Diana 2 2 2 2 2 10 100
6 Diani 2 2 2 2 2 10 100
7 Entat 2 2 2 2 2 10 100
8 Fadya 2 2 2 0 2 8 80
9 Firman 2 2 2 2 2 10 100
10 Gumilar 0 0 2 2 2 6 60
11 Herliana 2 0 2 2 2 8 80
12 Ilman 0 0 2 2 2 6 60
13 Maulana 2 0 2 2 2 8 80
14 Moh Rizki 2 0 2 2 2 8 80
15 Prita 0 0 2 2 2 6 60
16 Ramadhan 2 2 2 2 2 10 100
17 Rega 0 0 2 2 2 6 60
18 Regi 0 0 2 2 2 6 60
19 Tami Azka 2 2 2 2 2 10 100
20 Tami Nur 2 2 2 2 2 10 100
21 Thutfatussalamah 2 0 2 2 2 8 80
Jumlah 170 1700 21 0
Prosentasi (%) 80,9 80,9 100 0
86
kelas dan individu. Pada siklus kedua rata-rata kelas yang diperoleh yaitu 74,5%
meningkat menjadi 80,5% pada siklus ketiga. Jumlah yang tuntas pada siklus
kedua pin mengalami peningkatan, dari nilai tes pada siklus kedua jumlah anak
yang tidak tuntas mencapai 3 anak atau 14,3%. Setelah dilaksanakan perbaikan
peningkatan yang signifikan yaitu pada siklus keuda anak yang dikategorikan
tuntas hanya mencapai 18 anak atau 85,7%, mengalami penigkatan pada siklus
ketiga yaitu menjadi 21 anak atau 100%. Pembelajaran sudah dapat dikategorikan
berhasil dengan seluruh anak dikatakan tuntas dan melebihi target ketuntasan
yaitu 75%, pada siklus ketiga ketuntasan belajar anak mencapai 100% atau
seluruh anak sudah dapat dikateorikan atau dikatan tuntas dalam pembelajaran
peraga blok pecahan dalam mengatasi kesulitan anak untuk memahami konsep
diperoleh temuan mengenai kinerja guru dan aktivitas anak sebagai berikut.
Dari data grafik di atas setelah dilaksanakan siklus III guru dalam
terlihat semua spek meningkat dan telah mencapai target minimal yaitu 3. Masih
ada yang masih harus ada ditingkatkan namun dengan tercapainya target sehingga
ketiga, sebenarnya masih ada beberapa aspek penilaian guru mengajar yang harus
tercapainya nilai tiga dan tidak adanya aspek bernilai dua sehingga pelaksanaan
pembelajaran telah dapat dikatan baik dan berhasil. Adapun, aspek-aspek yang
harus ditingkatkan hanya sebatas agar melebihi target minimal dan mencapai nilai
Dari data grafik di atas dapat di lihat hanya satu aspek yang sudah
mencapai target yaitu aspek kerja sama anak dalam melaksanakan tugas
kelompok, namun itu pun masih dalam batas ketuntasan yaitu 75%. Sedangkan
dua aspek lain yang menjadi penilaian aktivitas anak masih belum mencapai target
pertama. Sehingga penglolaan interkasi kelas dan pada kelompok masih harus
Dari grafik 4.8 di atas sudah nampak peningkatan hasil belajar anak
dirasakan cukup signifikan yaitu pada siklus pertama anak yang tuntas baru
mencapai 10 anak atau 47,60%, terjadi peningkatan drastis pada siklus kedua
yaitu meningkat menjadi 18 anak atau 85.70% anak yang telah dinyatakan tuntas
pecahan sederhana di kelas III SDN Padasuka IV. namun masih terdapat 3 anak
atau 17,30% anak yang belum dinyatakan tuntas. Meskipun target minimal
ketuntasan kelas telah tercapai yaitu 75%, namun pembelajaran dirasakan belum
tuntas karena masih adanya anak yang belum dapat dinyatakan tuntas, sehingga
masih ada yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran matematika dengan materi
dinyatakan benar-benar tuntas dan berhasil dengan mencapai 100% anak dapat
dinyatakan tuntas. Dengan demikian, akan dilaksanakan siklus tiga dengan tujuan
perbaikan siklus dua dan dengan fokus kepada anak yang belum dinyatakan
pada setiap individu anak dengan baik terutama pada anak yang belum dapat
dinyatakan tuntas.
B. Pembahasan
siklus I sampai siklus III. Pada perencanaan siklus I, II, dan III siswa belajar
siswa agar menyimak lebih baik dan dapat membandingkan pecahan dengan tepat,
melaksanakan tindakan penerapan alat peraga blok pecahan dan fasilitas maupun
menemukan kesulitan. Pada tahap pelaksanaan ini aktivitas guru mulai dari siklus
guru, tidak bermain-main saat guru menjelaskan materi pembelakajaran, dan tidak
ngobrol. Semua kegiatan dilakukan agar siswa dapat menyimak dengan baik..
90
menyenangkan siswa, hal ini sesuai dengan teori kerucut Edgard Dale yang
dengan yang dijelaskan oleh Bruner bahwa : Proses belajar menggunakan model
mental, yaitu individu yang belajar mengalami sendirir apa yang dipelajarinya
agar proses tersebut yang direkam dalam pikirannya dengan cara sendiri. (Jerome
S. Bruner, Subarinah, 2003 : 3). Dan dengan adanya media (alat peraga)
pembelajaran yang dapat dimanipulatif anak, maka anak akan lebih tertarik dan
antusias dalam mengikuti proses pembelajaran karena anak kelas III sekolah dasar
(SD) masih dalam tahap operasi konkret. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget
yang menyatakan bahwa : Anak yang berumur 6/7 - 12 tahun berada pada
masih berada pada periode ini untuk nerpikir abstrak masih membutuhkan
sampai nilai tes hasil belajar siswa dapat dilihat dari grafik-grafik berikut ini.
Grafik 4.1
Grafik Peningkatan Nilai Perencanaan APKG 1
91
penilaian kinerja guru hanya mencapai 50%, pada siklus pertama terjadi
peningkatan yang cukup besar yaitu menjadi 80,3%, pada siklus kedua menjadi
82,1% dan pada siklus ketiga terjadi kenaikan yang cukup besar yaitu mejadi
98,1%.
siklusnya terjadi peningkatan. Data tersebut dapat dilihat dari dari grafik 4.10 di
bawah ini.
Grafik 4.2
Grafik Peningkatan Kinerja Guru APKG 2
92
nilai dengan menggunakan APKG 2. Pada siklus pertama dan siklus kedua tidak
terjadi peningkatan yaitu mencapai 70%. Namun, pada kinerja guru namun pada
siklus ketiga terjadi peningkatan menjadi 90%. Dengan demikian target yang
diingingkan telah tercapai dan perbaiakn yang dilakukan setiap siklus berjalan
sebagai mestinya sehingga target yang ingin dicapai dapat ditempuh dengan baik.
mengacu pada tiga aspek, yaitu aspek keaktifan, kerja sama, dan ketepatan dalam
memanipulasi alat perga blok pecahan. Pada grafik 4.11 dapat dilihat terjadinya
Grafik 4.3
Grafik Peningkatan Aktivitas Anak
penilaian aktivitas anak dari data awal sampai siklus ketiga. Terjadi peningkatan
yang signifikan dari sata awal ke siklus pertama pada setiap aspek yang dinilai.
Dari siklus pertama sampai siklus ketiga terus terjadi penignkatan namun tidak
begitu tinggi pada setiap aspek yang diniai yaitu aspek keaktifan, aspek kerja
pecahan dapat dikatakan berhasil. Data peningkatan hasil belajar anak dapat
Grafik 4.4
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Anak
Grafik 4.12 menjelaskan adanya peningkatan hasil belajar anak mulai dari
data awal sampai siklus ketiga. Pada data awal hasil belajar anak mencapai
23,80% anak yang dinyatakan tuntas, pada siklus pertama mhasil belajar anak
meningkat menjadi 47,60%. Hasil belajar anak pada siklus kedua meningkat
sederhana telah mencapai target namun tiga anak belum dinyatakan tuntas
sehingga dilakukan perbaikan pada siklus ketiga dan hasil belajar anak pada
siklus ketiga semua anak telah dapat dinyatakan tuntas dalam pembelajaran
BAB V
A. Kesimpulan
konsep dasar pecahan tentang perbandingan pecahan sederhana untuk anak kelas
dengan baik adapun langkah yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan anak
92
96
bagi anak, serta memberikan minat dan motivasi bagi anak untuk belajar,
untuk mecapai hal itu guru dalam kegiatan pembelajaran harus melaksanakan
adanya alat peraga blok pecahan yang dapat dimanipulsi oleh anak,
pembelajaran menjadi lebih aktif dan anak pun terlihat lebih aktif karena
dapat memanipulasi sendiri alat peraga blok pecahan dalam mengerjakan soal-
tampak pada perubahan rata-rata kelas yang diperoleh pada data awal sebesar
mengalami peningkatan dengan rata-rata 7,42. Dan pada siklus ketiga rata-rata
B. Saran/Rekomendasi
1. Sekolah
Alat peraga blok pecahan dapat menjadi alternatif tindakan yang dapat
2. Rekan Sejawat
karateristik matematika itu sendiri, kedua seorang guru SD harus mengetahui taraf
perkembangan anak, dimana anak usia SD terutama kelas rendah taraf berfikirnya
masih konkret atau semi abstrak. Sehingga ketika ingin menanamkan konsep
dasar pecahan tentang perbandingan akan lebih cepat dipahami oleh anak jika
3. Anak
4. Kepala Sekolah
5. Peneliti
berlangsung.
99
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
(RPP)
Kelas/Semester : III / 2
Pertemuan Ke : -
pecahan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mendengarkan dan melihat contoh pengerjaan soal, tanya jawab, dan
serta sebaliknya
a. Bilangan Pecahan
a Pembilang
Bilangan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut :
b Penyebut
pecahan.
1 1
2 2
1 1 1 1
4 4 4 4
1 1 1
3 3 3
pecahan.
1 1
2 2
1 1 1
3 3 3
1 1 1 1
4 4 4 4
1 1 1 1 1 1
6 6 6 6 6 6
1 1 1 1 1
5 5 5 5 5
b. Membandingkan Pecahan
a. Media
- Buku Paket
- Papan tulis
- Blok pecahan
b. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
c. Sumber
Halaman 1 20
V. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pra KBM
- Berdoa
- Mengkondisikan anak
- Apersepsi
- Anak dibagi 5 (lima) kelompok yang terdiri dari 5 (lima) orang tiap
kelompok
sama.
- Setelah selesai guru m,enyuruh anak untuk mengerjakan soal yang ada
- Menutup pembelajaran
- Berdoa
VI. Evaluasi
Alat : Soal
Soal
1
1) ditulis .
8
1 1 1 1 2 1 2 1 1
, , , , , , , ,
2 5 8 7 8 10 6 6 9
1 1 2 1 1 2 1 1 1
, , , , , , , ,
5 9 6 8 10 4 4 7 6
1 2
1. ..
3 6
1 1
2. ..
2 4
Kunci Jawaban!
106
A. 1. Satu perdelapan
1 1 1 1 1 1 2 2 1
2. , , , , , , ,
10 9 8 7 6 5 8 6 2
2 2 1 1 1 1 1 1 1
3. , , , , , , , ,
4 6 4 5 6 7 8 9 10
B. 1. =
2. >
Deskriptor penilaian
Jumlah soal 5
Skor Ideal : 10
Lampiran 2
pembelajaran
2. Sistematika materi
bidangnya)
Penjelasan
2. Direncanakan penggunaan lebih dari satu media tetapi tidak sesuai dengan
tujuan
4. Direncanakan penggunaan lebih dari satu media yang sesuai dengan tujuan
Penjelasan
6. Bervariasi
Penejelasan
2. Penugasan
Penjelasan
1. Deskriptor a tampak
Penjelasaan
l. 1 Memulai Pembelajaran
2. Menggunakan media
Penjelasan
m. 1. Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja tetapi tidak sesuai dengan
tujun
2. Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja yang sesuai dengan tujuan
dengan tujuan
2. Alat penilaian ada tetapi tidak sesuai dengan bentuk perubahan tetapi tidak
lengkap
3. Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan tetapi tidak lengkap
Lampiran 3
dijangkau.
114
Penjelasan
kegiatan pembelajaran
3. Guru dapat menarik perhatian anak dan memotifasi anak untuk belajar
sesuai tujuan
kebutuhan anak
kebutuhan anak, terkoordinasi dengan baik dan sesuai dengan situasi dan
lingkungan belajar
bantu pembelajaran
115
ke sukar
2. Kegiatan disajikan dari mudah ke sukar dan berkaitan satu dengan yang
lain
3. Kegiatan disajkan dari mudah ke sukar, berkaitan satu dengan yang lain,
4. Kegiatan disajkan dari mudah ke sukar, berkaitan satu dengan yang lain,
bermuara pada kesimpulan, dan ada tindak lanjut yang dapat berupa
Penjelasan
waktu
Penjelasan
dilaksanakan
benda
benda
benda
matematka
sehari-hari
kehidupan sehari-hari
m. 1. Pembelajaran lancar
Penjelasan
1. Deskriptor a tampak
118
Lampiran 4
Krtiteria Penilaian:
1. Keaktifan
2. Kerja Sama
3. Ketepatan Memanipulasi
Lampiran 5
No Soal
Jml Ket
No Nama Anak Yang Benar Nilai
Skor
1 2 3 4 5 T TT
1 Adi
2 Andini
3 Anggi
4 Dhima
5 Diana
6 Diani
7 Entat
8 Fadya
9 Firman
10 Gumilar
11 Herliana
12 Ilman
13 Maulana
14 Moh Rizki
15 Prita
16 Ramadhan
17 Rega
18 Regi
19 Tami Azka
20 Tami Nur
21 Thutfatussalamah
Jumlah
Prosentasi (%)
122
Lampiran 6
1
1. ditulis .
6
1 1 1 1 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
2 5 8 7 4 10 3 6 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
5 9 3 8 7 4 10 2 6
1 2
1. ..
3 5
2 5
2. ..
4 10
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................
123
Lampiran 7
1
1. ditulis .
7
1 1 1 1 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
4 2 3 7 8 5 10 6 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
2 10 4 8 5 7 6 9 3
2 3
4. ..
4 6
1 1
5. .. Nama Kelompok : ............................
2 6
Ketua : ............................
Anggota : ............................
............................
............................
............................
124
Lampiran 8
SIKLUS II
Kelas/Semester : III / 2
Pertemuan Ke : -
pecahan
bilangan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mendengarkan dan melihat contoh pengerjaan soal, tanya jawab, dan
kehidupan sehari-hari.
a. Bilangan Pecahan
a Pembilang
Bilangan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut :
b Penyebut
pecahan.
1 1
2 2
1 1 1 1
4 4 4 4
1 1 1
3 3 3
pecahan.
1 1
2 2
1 1 1
3 3 3
1 1 1 1
4 4 4 4
1 1 1 1 1 1
6 6 6 6 6 6
1 1 1 1 1
5 5 5 5 5
126
b. Membandingkan Pecahan
a. Media
- Buku Paket
- Papan tulis
- Blok pecahan
- Doubletape
- Gunting
- LKS
b. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
c. Sumber
Halaman 1 20
V. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pra KBM
127
- Berdoa
- Mengkondisikan anak
- Apersepsi
- Anak dibagi 4 (empat) kelompok yang terdiri dari 5 (lima) orang tiap
kelompok
sama.
128
1
pecahan yang telah ditentukan yaitu dari 1 sampai
10
- Setelah selesai guru m,enyuruh anak untuk mengerjakan soal yang ada
secara kelompok
kelas
- Menutup pembelajaran
- Berdoa
VI. Evaluasi
Soal
2 1 1 1 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
4 5 6 3 10 4 9 8 7
5 1 2 1 2 1 1 1 1
, , , , , , , ,
10 9 8 3 10 6 8 7 10
1 1
3. ..
3 5
3 2
4. ..
6 6
5 4
5. ..
10 8
Kunci Jawaban!
1 1 1 1 1 1 1 1 1
A. 1. , , , , , , , ,
10 9 8 7 6 5 4 3 2
130
5 1 2 2 1 1 1 1 1
2. , , , , , , , ,
10 3 8 10 6 7 8 9 10
B. 3. >
4. <
5. =
Deskriptor penilaian
Jumlah soal 5
Skor Ideal : 10
Lampiran 9
2 1 1 1 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
4 5 6 3 10 4 9 8 7
5 1 2 1 2 1 1 1 1
, , , , , , , ,
10 9 8 3 10 6 8 7 10
1 1
3. ..
3 5
3 2
4. ..
6 6
5 4
5. ..
10 8
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................
132
Lampiran 10
1 2 1 1 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
3 4 7 8 5 10 6 9 4
5 1 1 1 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
10 10 4 8 5 7 6 9 3
3 2
3. ..
4 3
4 5
4. ..
5 8
2 5
5. ..
4 10
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................
133
Lampiran 11
SIKLUS III
Kelas/Semester : III / 2
Pertemuan Ke : -
pecahan
bilangan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mendengarkan dan melihat contoh pengerjaan soal, tanya jawab, dan
kehidupan sehari-hari.
a. Bilangan Pecahan
a Pembilang
Bilangan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut :
b Penyebut
pecahan.
1 1
2 2
1 1 1 1
4 4 4 4
1 1 1
3 3 3
pecahan.
1 1
2 2
1 1 1
3 3 3
1 1 1 1
4 4 4 4
1 1 1 1 1 1
6 6 6 6 6 6
1 1 1 1 1
5 5 5 5 5
135
b. Membandingkan Pecahan
a. Media
- Buku Paket
- Papan tulis
- Blok pecahan
- Doubletape
- Gunting
- LKS
g. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
- Demonstrasi
h. Sumber
Halaman 1 20
136
V. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pra KBM
- Berdoa
- Mengkondisikan anak
- Apersepsi
- Anak dibagi 4 (empat) kelompok yang terdiri dari 5 (lima) orang tiap
kelompok
sama.
secara kelompok
kelas
- Menutup pembelajaran
- Berdoa
VI. Evaluasi
Soal
1 1 1 2 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
2 5 6 6 10 4 9 8 7
1 1 2 1 2 1 1 1 1
, , , , , , , ,
2 9 8 3 10 6 8 7 10
1 2
1. ..
3 6
3 1
2. ..
6 2
1 4
3. ..
6 8
Kunci Jawaban!
1 1 1 1 1 1 1 2 1
A. 1. , , , , , , , ,
10 9 8 7 6 5 4 6 2
1 1 2 2 1 1 1 1 1
2. , , , , , , , ,
2 3 8 10 6 7 8 9 10
B. 3. =
4. =
5. <
Deskriptor penilaian
139
Jumlah soal 5
Skor Ideal : 10
Lampiran 12
2 1 1 1 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
4 5 6 3 10 4 9 8 7
5 1 2 1 2 1 1 1 1
, , , , , , , ,
10 9 8 3 10 6 8 7 10
1 1
1. ..
3 5
3 2
2. ..
6 6
5 4
3. ..
10 8
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................
141
Lampiran 13
( LKS )
1 2 1 1 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
3 4 7 8 5 10 6 9 4
5 1 1 1 1 1 1 1 1
, , , , , , , ,
10 10 4 8 5 7 6 9 3
3 2
3. ..
4 3
4 5
4. ..
5 8
2 5
5. ..
4 10
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................
142
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah SWT, yang telah
Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Isi dari skripsi ini tidak
lima bab. Bab pertama menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian. Bab kedua menjelaskan tentang kajian pustaka
penelitian, bab empat menjelaskan tentang paparan data dan pembehasannya, dan
bab kelima menjelaskan tentang kesimpulan dan saran, kesimpulan ini menjawab
kekurangan sehingga hanyapun jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun
dari bentuk. Oleh sebab itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya
berikutnya.
i
143
Tidak lupa penulis mohin maaf apabila dalam penulisan skripsi ini
terdapat kesalahan tik atau kata-kata yang kurang enk di baca sehingga
Peneliti
ii
144
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
DAFTAR ISI
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
viii
DAFTAR GRAFIK
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
...................................................................................................
...................................................................................................
11
D. Batasan Istilah
...................................................................................................
...................................................................................................
13
14
1. Pengertian Matematika
.............................................................................................
.............................................................................................
14
2. Fungsi Matematika
.............................................................................................
.............................................................................................
14
3. Tujuan Matematika
146
.............................................................................................
.............................................................................................
15
16
B. Konsep Pecahan
...................................................................................................
iii
...................................................................................................
18
1. Pengertian Pecahan
18
19
3. Penulisan Pecahan
20
4. Pecahan Senilai
20
21
...................................................................................................
...................................................................................................
22
1. Pengertian Media
22
Sejarah Pendidikan
23
3. Manfaat Media
24
4. Jenis Media
25
5. Karakteristik Media
26
26
27
...................................................................................................
...................................................................................................
28
28
29
29
30
E. Teori Belajar
...................................................................................................
...................................................................................................
30
1. Teori Piaget
30
30
31
iv
149
32
1. Metode Ceramah
32
34
3. Metode Demonstrasi
34
35
H. Hipotesis Tindakan
...................................................................................................
...................................................................................................
35
36
B. Subjek Penelitian
...................................................................................................
...................................................................................................
36
...................................................................................................
...................................................................................................
38
D. Prosedur Penelitian
...................................................................................................
...................................................................................................
41
E. Instrumen Penelitian
...................................................................................................
...................................................................................................
44
47
50
53
53
53
.......................................................................................
.......................................................................................
55
58
62
64
64
66
68
73
75
75
77
79
82
C. Pembahasan
85
A. Kesimpulan
92
B. Saran/Rekomendasi
94
DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
96
LAMPIRAN-LAMPIRAN
153
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
98
vi
x
154
DAFTAR TABEL
Halaman
37
37
51
52
58
.........................................................................................................
.........................................................................................................
59
60
61
68
69
70
71
79
156
80
80
82
vii
xi
157
DAFTAR GAMBAR
Halaman
23
40
56
viii
158
DAFTAR GRAFIK
Halaman
88
89
90
91
ix
159
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN
98
104
110
115
117
118
...............................................................................................
...............................................................................................
119
120
127
128
129
136
137
161
xii
6
Laporan PTK
Oleh
AI SUKAENAH
NIP 19590907197912 2 004
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
AI SUKAENAH
NIP 19590907197912 2 004
YAYAT RUCHIAT,S.Pd.
NIP.19551201197806 1 001