Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

RANGE OF MOTION (ROM)


PADA STROKE

DISUSUN OLEH:
NINDA KARISA
2012.04.013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WILLIAM BOOTH
SURABAYA
2016
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : Range of motion pada pasien stroke


Sub Topik : Pengertian, tujuan, indikasi dan prosedur tindakan ROM
Sasaran : Mbah P dengan Stoke
Tempat : Wisma Cendana UPT PSLU Pasuruan
Hari / Tanggal : Rabu, 15 Desember 2016
Waktu : Pukul 10.00-10.30 WIB

A. Latar Belakang Masalah


Pasien yang mengalami kelemahan dalam anggota gerak dapat
mengakibatkan terjadinya gangguan pemenuhan aktivitas. Gangguan
pemenuhan aktivitas yang dialami oleh pasien akan menyebabkan tidak
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pasien yang lain di mana semua itu akan
menghambat proses penyembuhan. Mobilisasi mengacu pada kemampuan
seseorang untuk bergerak bebas dan imobilisasi mengacu pada
ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas. Keperawatan
klinik menghendaki perawat untuk menggabungkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan ke dalam praktik. Salah satu komponen keterampilan adalah
mekanika tubuh. Salah satu istilah untuk menggambarkan usaha untuk
mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal.
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang mengapa dan bagaimana
otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan pergerakan
secara aman. Dalam mempergunakan mekanika tubuh yang tepat, perawat
perlu mengerti mengenai konsep pergerakan, termasuk bagaimana
mengkoordinasikan gerakan tubuh yang meliputi fungsi integrasi dari sistem
muskuloskeletal (otak, otot, skelet dan syaraf yang berperan).
Pada kondisi tertentu, klien dapat kehilangan kemampuan untuk
melakukan pergerakan atau aktivitas. Kondisi seperti ini dapat terjadi karena
gangguan pada sistem musculoskeletal, baik itu otak, otot, skelet maupun
sistem syaraf. Klien dapat kehilangan kemampuan dalam menggerakkan
ekstrimitasnya dan anggota gerak lainnya. Ekstrimitas yang tidak digerakan
dalam kurun waktu yang lama dapat mengakibatkan atrofi otot atau
pengecilan massa otot karena otot tidak pernah dipergunakan untuk
beraktivitas. Klien dengan gangguan mobilisasi harus menjadi perhatian
perawat untuk mencegah atrofi otot atau merawat jika telah terjadi atrofi pada
klien dengan gangguan mobilisasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
perawat dalam mengintervensi gangguan mobilisasi dan mencegah atrofi
adalah dengan memberikan tindakan Range of Motion (ROM).

B. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan dapat melakukan
latihan ROM pasif pada Mbah Y
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 30 menit, Mbah Y
mampu :
a. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota
gerakan atas
b. Mendemonstrasikan latihan pasif anggota gerak bawah

C. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi melalui penjelasan
kepada Mbah Y dengan cara tatap muka dan mempertahankan kontak
mata.
2. Demonstrasi
Metode ini digunakan untuk mempraktekan bagaimana prosedur ROM
dilakukan.
3. Diskusi
Metode ini digunakan untuk saling tukar pendapat, dan dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana Mbah Y mampu menyerap tentang materi
yang telah disampaikan.

D. Media
Leaflet yang berisi tentang pengertian dan tujuan ROM, indikasi dan prosedur
range of motion (ROM).

E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian ROM
2. Tujuan ROM
3. Indikasi ROM
4. Prosedur ROM

F. Strategi Pembelajaran

Hari/Tgl/Jam Tahap Kegiatan Kegiatan Waktu


Rabu, 13 1. Persiapan Mempersiapkan materi, media, sasaran 5 menit
Desember dan tempat
2016 2. Pembukaan Mengucapkan salam , perkenalan dan 5 menit
Pukul 10.00- penyampaian maksud dan tujuan
10.30 WIB 3. Inti Menjelaskan tentang materi meliputi 15 menit
pengertian ROM, tujuan ROM,
indikasi ROM, prosedur ROM dan
demonstrasi
4. Penutup Diskusi, mengevaluasi tujuan 5 menit
penyuluhan kesehatan, mengucapkan
terima kasih atas perhatian yang
diberikan dan memberi salam penutup.

G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Mbah Y kooperatif, respon mendengarkan dan memperhatikan
penyampaian materi.
2. Evaluasi Akhir
Setelah diberikan pendidikan kesehatan Mbah Y dapat menjelaskan dan
mendemonstrasikan kembali teknik ROM yang disampaikan.

H. Materi Pembelajaran
1. Pengertian
Range of Motion adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan
terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan
masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif
ataupun pasif (Potter and Perry, 2006). Latihan aktif dan pasif / ROM
adalah merupakan suatu kebutuhan manusia untuk melakukan pergerakan
dimana pergerakan tersebut dilakukan secara bebas. Latihan aktif dan pasif
/ ROM dapat dilakukan kapan saja dimana keadaan fisik tidak aktif dan
disesuaikan dengan keadaan pasien. Range of Motion (ROM) adalah suatu
teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan dan untuk gerakan
awal ke dalam suatu program intervensi terapeutik.Gerakan dapat dilihat
sebagai tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya eksternal lain
dalam ruang gerakannya melalui persendian. Bila terjadi gerakan, maka
seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh,
yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan
saraf. Gerakan yang dapat dilakukan sepenuhnya dinamakan range of
motion (ROM). Untuk mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus
digerakkan pada ruang gerak yang dimilikinya secara periodik. Faktor-
faktor yang dapat menurunkan ROM, yaitu penyakit-penyakit sistemik,
sendi, nerologis ataupun otot; akibat pengaruh cedera atau pembedahan;
inaktivitas atau imobilitas. Dari sudut terapi, aktivitas ROM diberikan
untuk mempertahankan mobilitas persendian dan jaringan lunak untuk
meminimalkan kehilangan kelentukan

2. Tujuan
a. Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot
b. Memelihara mobilitas persendian
c. Menstimulasi persendian
d. Mencegah kontraktur sendi
e. Memelihara fungsi dan mencegah kemunduran
f. Memelihara dan meningkatkan pergerakan dari persendian.
g. Merangsang sirkulasi darah.
h. Mencegah kelainan bentuk.
i. Memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.

3. Indikasi
a. Pasien tirah baring lama
b. Pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran
c. Pasien dengan kasus fraktur
d. Pasien post operasi yang kesedarannya belum pulih
e. Pada pasien stroke

4. Prosedur ROM anggota gerak atas


a. Gerakkan menekuk dan meluruskan sendi bahu :
1) Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya memegang
lengan.
2) Luruskan siku, naikkan dan turunkan lengan dengan siku tetap
lurus.
3) Gerakkan menekuk dan meluruskan siku : Pegangan lengan atas
dengan lengan satu, tangan lainnya menekuk dan meluruskan siku
b. Gerakkan memutar pergelangan tangan :
1) Pegangan lengan bawah dengan lengan satu, tangan lainnya
menggenggam telapak tangan pasien.
2) Putar pergelangan tangan pasien ke arah luar (terlentang) dan ke
arah dalam (telungkup).
c. Gerakkan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan :
1) Pegang lengan bawah dengan lengan satu, tangan lainnya
memegang pergelangan tangan pasien.
2) Tekuk pergelangan tangan keatas dan kebawah.
d. Gerakkan memutar ibu jari :
1) Pegang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu, tangan
lainnya memutar ibu jari tangan.
f. Gerakkan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan :
1) Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan lainnya
menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
I. Sumber Materi
1. Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC,
Jakarta.
2. Price S.A, Lorraine MW. Patophysiology, konsep klinis proses-proses
penyakit. EGC, Jakarta.
3. Potter & perry, 2006, Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4, EGC,
Jakarta.
4. Triyanto, E. 2006. Range of motion. Modul skill lab keperawatan edisi 3
univ. Jenderal Soedirman NANDA, 2005, Nursing diagnoses; Definitions
& Classification, Nanda Internasional, Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai