Anda di halaman 1dari 9

BAB1

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
1.2 RumusanMasalah
1.3 RuangLingkupKajian
1.4 TujuanPenelitian
1.5 MetodedanTeknikPengumpulanData
1.6 SistematikaPenulisan

BAB2
TEORIDASAR
2.1 PengertianRumahSakit
PengertianRumahSakitberdasarkan:
a. UndangUndangRINo.44tahun2009tentangRumahSakit
Rumahsakitadalahinstitusipelayanankesehatanyangmenyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayananrawatinap,rawatjalandangawatdarurat.
b. W.H.O(WorldHealthOrganization)
RumahSakitadalahorganisasiterpadudaribidangsosialdanmedikyang
berfungsi sebagaipusat pemberi pelayanankesehatan,baik pencegahan
penyembuhandanpusatlatihandanpenelitianbiologisosial.

2.2 TugasdanFungsiRumahSakit
Menurut Depkes RI, rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna. Untuk menjalankan tugas rumah sakit
mempunyaifungsi:
a. Penyelenggaraanpelayananpengobatandanpemulihankesehatansesuai
denganstandarpelayananrumahsakit
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis
c. Penyelenggaraanpendidikandanpelatihansumberdayamanusiadalam
rangkapeningkatankemampuandalampemberianpelayanankesehatan
d. Penyelenggaraanpenelitiandanpengembangansertapenapisanteknologi
bidangkesehatandalamrangkapeningkatanpelayanankesehatandengan
memperhatikanetikailmupengetahuanbidangkesehatan

2.3 Persyaratan Teknis Sarana Rumah Sakit (PERMENPU No. 45/PRT/M/2007


tentangPedomanTeknisPembangunanBangunanGedungNegara.)
2.3.1 Zonasi.
Pengkategorian pembagian area atau zonasi rumah sakit dapat dibagi
menjadi5bagian:
a. Zonasiberdasarkantingkatrisikoterjadinyapenularanpenyakit.
Areadenganrisikorendah
Areadenganrisikosedang
Areadenganrisikosangattinggi
b. Zonasiberdasarkanprivasikegiatan.
Areapublik
Areasemipublik
Areaprivat
c. Zonasiberdasarkanpelayanan.
d. ZonaPenunjangdanOperasional
e. ZonaPenunjangUmumdanAdministrasi
2.3.2 KebutuhanLuasLantai
a. Kebutuhanluaslantaiuntukrumahsakitpendidikan.

Disarankan+110m2 setiaptempattidur).
b. Kebutuhanluaslantaiuntukrumahsakitumum(nonpendidikan).
Disarankan80msampaidengan110msetiaptempattidur.
2.3.3 LangitLangit
a. Umum
Langitlangitharuskuat,berwarnaterang,danmudahdibersihkan.
b. Persyaratanlangitlangit.
Tinggi langitlangit di ruangan, minimal 2,70 m, dan tinggi di selasar
(koridor)minimal2,40m. Rangkalangitlangitharuskuat.Langitlangit
mungkinharusdaribahankedapsuara.
2.3.4 DindingdanPartisi.
Dindingharuskeras,tidakporous,tahanapi,kedapair,tahankarat,tidak
punyasambungan(utuh),danmudahdibersihkan.Disampingitudinding
harustidakmengkilap.Persyaratandindingpadaruangruangkhusus:
a. Pelapisandindingdenganbahankerassepertiformika,mudahdibersihkan
dandipelihara.Sambunganantaranyabisadisealdenganfillerplastik.
laminatedpolyesteratauplesteryanghalusdandicat,memberikandinding
tanpakampuh(tanpasambungan=seamless).
b. Catepoksipadadasarnyamempunyaikecenderunganuntukmengelupas
ataumembentukserpihan.
c. Pelapis lembar/sikubajatahankarat (stainless steel)padasudutsudut
tempatbenturanmembantumengurangikerusakan.
2.3.5 Lantai
Lantaiharusterbuatdaribahanyangkuat,kedapair,permukaanrata,tidak
licin,warnaterang,danmudahdibersihkan.Persyaratanlantaipadaruang
ruangkhusus:
a. Lantaiyangselalukontakdenganairharusmempunyaikemiringanyang
cukupkearahsaluranpembuangan.
b. Pertemuan lantai dengan dinding harus berbentuk konus/lengkung agar
mudahdibersihkan.
c. Lantai harus cukup konduktif, sehingga mudah untuk menghilangkan
muatanlistrikstatikdariperalatandanpetugas,tetapibukansedemikian
konduktifnyasehinggamembahayakanpetugasdarisengatanlistrik.
d. Untukmencegahmenimbunnyamuatanlistrikpadatempatdipergunakan
gasanestesimudahterbakar,lantaiyangkonduktifharusdipasang.
e. Lantaiyangkonduktifbisadiperolehdariberbagaijenisbahan,termasuk
vinil anti statik, ubin aspal, linolium, dan teraso. Tahanan listrik dari
bahanbahaninibisaberubahdenganumurdanakibatpembersihan.
f. Tahanan dari lantai konduktif diukur tiap bulan, dan harus memenuhi
persyaratanyangberlakusepertidalamNFPA56A.
g. Permukaanlantaitersebutharusdapatmemberikanjalanbagiperalatan
yangmempunyaikonduktivitaslistrikyangsedangantaraperalatandan
petugasyangberhubungandenganlantaitersebut.
h. Lantaidilokasianestesiyangtidakmudahterbakartidakperlukonduktif.
Semacamplastikkeras(vinil),danbahanbahanyangtanpasambungan
dipergunakanuntuklantaiyangnonkonduktif.
i. Permukaandarisemualantaitidakbolehporous,tetapicukupkerasuntuk
pembersihandenganpenggelontoran(flooding),danpemvakumanbasah.
2.3.6 SistemPenghawaan(Ventilasi)danPengkondisianUdaraSistem
Penghawaan(Ventilasi)
Setiapbangunanrumahsakitharusmempunyaiventilasialamidan/atau
ventilasimekanik/buatansesuaidenganfungsinya.Bangunanrumahsakit
harus mempunyai bukaan permanen, kisikisi pada pintu dan jendela
dan/ataubukaanpermanenyangdapatdibukauntukkepentinganventilasi
alami. Jikaventilasialamitidakmungkindilaksanakan,makadiperlukan
ventilasi mekanis seperti pada bangunan fasilitas tertentu yang
memerlukan perlindungan dari udara luar dan pencemaran. Persyaratan
teknis sistem ventilasi dan kebutuhan ventilasi, mengikuti Persyaratan
Teknisberikut:
a. SNI0365722000atauedisiterbaru;Tatacaraperancangansistem
ventilasidanpengkondisianudarapadabangunangedung.
b. SNI0363902000atauedisiterbaru;Konservasienergisistemtata
udarapadabangunangedung.
2.3.7 Pencahayaan
Pencahayandirumahsakitpadaumunyamenggunakansumberlistrikyang
berasaldariPLNataupembangkittenagalistrikyangdimikirumahsakit.
Sistem pencahyaan harus dipilih yang mudah penggunaanya, efektif,
nyamanuntukpenglihatan,tiadakmenghambatkelancarankegiatan,tidak
mengganggu kesehatan terutama dalam ruangruang tertentu dan
menggunakan energi yang seminimal mungkin. Untuk menghitung
keperluan penerangan dirumah sakit, pencahayaan yang baik hams
memperhatikanhalhalberikut:
a. Keselamatanpasiendantenagamedis/paramedis.
b. Peningkatankecermatan.
c. Kesehatanyanglebihbaik.
d. Suasanayanglebihnyaman.

Pemilihan sistem penerangan yang sebaiknya dipergunakan, ditentukan


olehbeberapafaktorantaralain:

a. Intensitaspenerangandibidangkerja.
b. Intensitaspeneranganumumdalamruangan.
c. Biayainstalasi.
d. Biayapemakaianenergi.
e. Biayapenggantianinstalasitermasukpenggantianlampulampu.

2.4 RumahSakitMata
2.4.1 PengertianRumahSakitMata
MenurutkamusbesarbahasaIndonesiaRumahsakitmataadalahrumah
sakityangkhususmemberikanlayanan,pengobatan,danperawatanbagi
penderitapenyakitmata.
2.4.2 Fungsi Rumah Sakit Mata menurut UndangUndang Nomor 44
Tahun2009tentangrumahsakit.
a. Rumahsakitmataberfungsisebagai:
Rumah sakit khusus memberikan pelayanan diagnosis dan
pengobatan untuk penderita dengan kondisi medik tertentu baik
bedah maupun nonmedik, seperti rumah sakit kanker, bersalin,
mata,lepra,rumahsakitrehabilitasidanpenyakitkronis.
b. Golongan rumah sakit kelas E, dimana memberikan pelayanan
kesehatankhusus,yaitumata.

2.4.3 KriteriaKlasifikasiRumahSakitMataMenurutMenteriKesehatan
RI
a. JenisPelayananMedis
Pelayanan spesialistik mata: Refraksi, Infeksi dan imunologi
mata, Glaucoma,Bedahkatarak, Medicalretina,Oftalmologi
komunitas,Refraksidanlensakontak,infeksidanimunologi
mata,pediatricolfalmologi,bedahplasticdanrekonstruksidan
onkologimata.
Pelayanan subspesialistik mata: Refraksi dan lensa kontak,
infeksi dan imunologi mata, lensa dan bedah refraktif,
glaucoma,vitreoretina,strabismus,neurooftalmologi,plastic
rekonstruksi, orbita onkologi, pediatric ontamologi dan
oftamologikomunitas.Pelayananspesialisenestesi,Pelayanan
Rawatinap,PelayananRawatJalan,PelayananGawatDarurat
Mata, Pelayanan Bedah operasi, Pelayanan Penunjang,
PelayananFarmasi,PelayananLaboratoriumsederhana,Optik,
Gizi, Sterilisasi, Bank Mata, Rekam Medik, Laundry,
PemulanggaranJenazah,PenanggulangiBencana
b. Peralatan
Sarana dan prasarana kesehatan mata primer minimal harus
tersedia peralatan sebagai berikut: Slit Lamp, Auto
refraktermeter,Ofralmostopdirect,Oftalmostopindirect,Lens
Meter, Trial lens set, Lup Binokuler 35 Dioptri, Streak
retinaskopi,BukuIshiharakanahera,Snellentestproject,Basic
ophtalmic instrument, Flash light, Loup, Tonometer Schiatz,
Sterilizertable mata,Obatdiagnostikmidriatikum, Anastetic
Topical, Lensa Gonometri dengan 3 cermin dan Set dilator
punctum
Saranadanprasaranakesehatanmatasekunderminimalharus
tersedia peralatan sebagai berikut: Peralatan Diagnostik
Lembar optotip snellen yang dilengkapi clock dial, Lembar
kartu tes baca, Bingkai uji coba trial lens, Buku ishihara
Kanehara, Lensometer, Optalmostop direct, Optalmoskop
indirect, Slit lamp, Tonometer Schiotz, Tonometer aplanasi,
Tonometernoncontact,Streakretinoscophy,Lensagonioskopi
dengan3cermin,Refraktokeratometer

BAB3
ANALISIS

3.1 InteriorLantai1(Reguler)RumahSakitMataCicendoBandung
3.2 InteriorLantai1(Paviliun)RumahSakitMataCicendoBandung

3.3 InteriorLantai2,3,dan4RumahSakitMataCicendoBandung
BAB4
KESIMPULAN

DAFTARPUSTAKA
Yunita, Anita. 2013. Perancangan Rumah Sakit Khusus Mata. Laporan Tugas Akhir.
JurusanDesainInteriorUniversitasKomputer.

Siahaan,NM.2011.RumahSakitMedan(GreenArchitecture).LaporanTugasAkhir.
JurusanArsitekturUniversitasSumateraUtara.

Anda mungkin juga menyukai