Anda di halaman 1dari 15

I.

HAL YANG MEMBUAT SESEORANG MENJADI GURU YANG BAIK

A. HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI GURU


Hasil penelitian menemukan bahwa biasanya guru yang efektif harus
memiliki tiga jenis pengetahuan agar mereka dapat mengajar siswanya
dengan baik. Ketiga jenis pengetahuan tersebut adalah:
1. Pengetahuan tentang pembelajar dan bagaimana mereka belajar dan
berkembang dalam konteks sosial.
2. Pemahaman tentang mata pelajaran yang akan diajarkan dan
keterampilan yang berkaitan dengan tujuan sosial pendidikan.
3. Pemahaman tentang pengajaran yang berkaitan dengan materi ajar dan
siswa yang diajar, sebagaimana yang diindikasikan dari hasil
penelitian dan yang didukung oleh suasana kelas yang produktif.

Sebagai orang yang profesional, para guru harus memiliki komitmen


untuk belajar apa yang mereka perlu ketahui agar para siswa yang diajarnya
berhasil. Guru belum bisa dianggap mengajar jika yang diajar tidak
memahami apa yang diajarkan. Visi seorang guru yang professional harus
menciptakan sinergi antara pengajaran dengan menunjukkan hasil
pembelajaran siswa.

Guru harus memiliki beberapa pengetahuan agar mereka dapat


berhasil bersama-sama dengan para siswa yang diajarnya, pengetahuan
tersebut antara lain:

1. Pengetahuan tentang Pembelajar dan Perkembangan Mereka


a. Pembelajaran
Pertama-tama, guru pemula harus memahami cara anak didik belajar.
Pemahaman guru terhadap peserta didik dan cara mereka belajar
meliputi pemahaman tentang bagaimana anak-anak berkembang,
belajar, serta bagaimana mengembangkan pengalaman mereka dan
latar belakang budaya mereka agar dapat diintegrasikan dengan
materi yang diajarkan.

b. Perkembangan Manusia (Human Development)

Agar guru dapat memahami dan mendorong proses belajar siswa,


guru harus memiliki pengetahuan tentang perkembangan.
Pengetahuan tersebut meliputi pemahaman bahwa perkembangn
terjadi dalam berbagai aspek, berapa diantaranya adalas aspek fisik,
sosial, emosional, kognisi, dan linguistic. Para guru perlu
mengetahui cara mendukung perkembangan dalam berbagai aspek
tersebut agar kemampuan belajar anak dapat berkembang. Guru juga
perlu memahami bagaimana berbagai aspek tersebut saling terkait
satu sama lain. Para guru seharusnya memahami bahwa berbagai
tahap perkembangan tidak muncul pada usia yang sama pada semua
anak, dan bahwa perkembangan berbagai aspek tersebut di atas tidak
sama keadaannya pada tiap anak. Guru yang memiliki pengetahuan
tentang hal-hal diatas dapat memahami bahwa anak-anak memiliki
kebutuhan perkembangan yang berbeda-beda.

c. Bahasa
Ada banyak hal yang harus dipahami para guru pemula berkenaan
dengan bahasa dan perbedaan bahasa:
Para pemakai bahasa menggunakan berbagai dialek yang berbeda,
tergantung dari daerah asal atau kelas sosial mana mereka.
Ketika memasuki bangku sekolah, kebanyakan siswa sudah
menguasai bahasa yang digunakan di rumah dan di
lingkungannya, meskipun bahasa yang ia kuasai bukan bahasa
standar.
Sebagaimna pengguna bahasa lain, pengguna suatu bahasa trtentu
baik yang standar maupun yang bukan, akan menggunakan
berbagai gaya bahasa dan gaya dalam kehidupannya.
Hanya anak-anak yang keluarganya menggunakan bahasa baku
seperti yang biasa digunakan di sekolah saja yang dapat
menggunakan bahasa formal yang diharapkan sekolah.

2. Pengetahuan tentang Materi Ajar dan Tujuan Pengajaran


Selain memahami para siswa, para guru juga harus memahami
materi ajar pelajaran yang mereka ajarkan dan mengetahui cara
menyusun kurikulum berdasarkan kebutuhan siswa dan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan sekolah. Visi Kurikulum, yaitu
sesuatu yang mempertimbangkan tujuan pendidikan di alam
demokrasi, sangat diperlukan untuk mengarahkan pengambilan
keputusan tentang apa yang akan diajarkan dan mengapa diajarkan.
Hal itulah yang akan membantu guru dalam memilih, mengadaptasi,
dan mendesain materi dan pengajaran sehingga para guru dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Meskipun para guru telah dibekali dengan beberapa sumber
bacaan dan materi-materi lain untuk kelas yang mereka ajarkan,
mereka tetap harus mencermati bagaimana menggunakan materi-
materi tersebut agar sesuai dengan tujuan, standar yang ditetapkan,
kebutuhan siswa terkait dengan pengalaman pembelajaran siswa, dan
sesuai dengan sumber dan kebutuhan masyarakat di sekitar siswa.
Pengetahuan awal guru-guru pemula mengenai kurikulum
sebaiknya sudah mencakup pemahaman tentang cara mengembangkan
dan menyelenggarakan perencanaan kurikuler yang terpadu. Para guru
harus tahu cara membuat keputusan berkenaan dengan kurikulum
yang biak, termasuk dalam memilih mater yang sesuai dan memilih
strategi pengajaran yang akan membuat siswa dapat memahami
gagasan-gagasan pokok.

3. Pengetahuan tentang Pengajaran


a. Pengajaran Mata Pelajaran

Agar guru siap mengajar mata pelajaran, guru perlu memiliki


pengetahuan yang mendalam tentang apa yang diajarkan, tentang
cara siswa berpikir, cara siswa menyimpulkan, cara siswa
memahami, dan kemampuan apa yang harus dimiliki siswa setelah
mempelajari materi tertentu. Hal-hal diatas merupakan landasan
pengetahuan tertentu yang harus dimiliki guru agar materi yang
diajarkan dapat dipahami siswa.

b. Mengajar Siswa yang berbeda-beda


Para guru harus siap untuk mengajar siswa dengan latar belakang
keluarga yang beragam. Selain harus siap mengajar siswa dengan
kemampuan akademik yang berbeda, para guru harus siap
mengajar siswa dengan latar belakang budaya yang berbeda dan
dengan bahasa Ibu yang berbeda. Selain perbedaan bahasa dan
budaya, perbedaan lain yang dapat ditemui di kelas adalah
perbedaan cara belajar siswa, termasuk kebutuhan akan pendidikan
khusus yang saat ini banyak ditemui si kelas.

c. Mengukur Kemampuan Siswa

Setiap guru seharusnya perlu mengetahui kemampuan awal siswa


sebelum masuk pada materi, karena siswa perlu mengetahui
penjumlahan, pengurangan, dan pembagian untuk menghitung rata-
rata. Maka dari itu sebelum memasuki materi guru harus mereview
pelajaran sebelumnya yang berkaitan.

d. Manajemen Kelas
Cara mengorganisasi kelas agar siswa benar-benar dapat
mempelajari sesuatu merupakan hal yang sangat penting agar
waktu tidak terbuang sia-sia dan agar tercipta lingkungan yang
kondusif bagi proses belajar-mengajar. Akan tetapi, manajemen
kelas yang efektif tidak hanya sekedar cara mengatur kelas agar
tertib dan cara mengupayakan agar siswa berperilaku sopan. Guru
harus mampu merancang aktivitas dan interaksinya di kelas
sedemikian rupa sehingga aktifitas-aktifitas yang dilakukan
berjalan secara bertahap sesuai yang direncanakan dan masing-
masing tahapan memiliki tujuan dan aktivitas-aktivitas yang
dilakukan berdasarkan pada kesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan dan bagaimana haru berperilaku.
Berikut cara untuk menciptakan kelas yang benar-benar berfungsi
karena proses belajar benar-benar berlangsung:
Guru perlu mengetahui menciptakan pengajaran yang efektif,
yaitu pengajaran yang dapat menjadikan siswa termotivasi untuk
belajar dan mau terlibat di dalam kegiatan belajar-mengajar
Guru harus mengetahui cara membangun suasana dalam kelas
yang dapat menumbuhkan rasa memiliki dan munculnya
komitmen demi keberhasilan kelompok dan menumbuhkan
keinginan untuk bekerjasama dan saling membantu satu sam
lain aik secara akademik maupun non-akademik.
Guru harus tahu cara mengorganisasi kelas sehingga dapat
terbentuk suasana kelas yang tertib dan teratur sehingga waktu
belajar dapat dimafaatkan secara optimal dan hal-hal yang
menganggu kegiatan belajar akan muncul sangat minimal.
Guru harus tahu cara untuk merubah dan mengarahkan perilaku
siswa yang dianggap tidak terpuji, misalnya melakukan tindakan
yang merusak atau tidak menghormati yang lain.

B. DAPATKAH PENGAJARAN YANG BAIK DIAJARKAN


Sejumlah orang berpendapat bahwa guru yang baik itu adalah guru
yang sudah berkermampuan atau dari awalnya sudah baik karena memiliki
gaya tarik, kharisma, yang tidak dimiliki semua orang.
Guru akan menunaikan tugasnya dengan baik atau dapat bertindak
sebagai tenaga pengajar yang efektif, jika padanya terdapat berbagai
kompetensi keguruan, dan melaksanakan fungsinya sebagai guru.
Pada dasarnya guru harus memiliki tiga kompetensi,
yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi penguasaan atas
bahan, dan kompetensi dalam cara-cara mengajar.
Apakah ketiga kompetensi tersebut berhubungan dengan pengajaran
yang baik? Mari kita lihat:

1. Kompetensi Kepribadian
Setiap guru memiliki kepribadiannya sendiri-sendiri yang unik.
Tidak ada guru yang sama, walaupun mereka sama-sama memiliki
pribadi keguruan.
Jadi, pribadi keguruan itupun unik pula, dan perlu
diperkembangkan secara terus-menerus agar guru itu trampil dalam :
a. Mengenal dan mengakui harkat dan potensi dari setiap individu atau
murid yang diajarnya;
b. Membina suatu suasana sosial yang meliputi interaksi belajar
mengajar sehingga amat bersifat menunjang secara moral (batiniyah)
terhadap murid bagi terciptanya kesepahaman dan kesamaan arah
dalam pikiran serta perbuatan murid dan guru;

c. Membina suatu perasaan saling menghormati, saling bertanggung


jawab dan saling percaya mempercayai antara guru dan murid.

2. Penguasaan Atas Bahan

Penguasaan yang mengarah kepada spesialisasi (takhasus) atas


ilmu atau kecakapan/pengetahuan yang diajarkan.

Penguasaan yang meliputi bahan bidang studi sesuai dengan


kurikulum dan bahan pendalaman aplikasi bidang studi. Kesemuanya ini
amat perlu di bina karena selalu dibutuhkannya dalam :

a. Menguraikan ilmu pengetahuan atau kecakapan dan apa-apa yang


harus diajarkannya ke dalam bentuk komponen-komponen dan
informasi-informasi yang sebenarnya dalam bidang ilmu atau
kecakapan yang bersangkutan;

b. Menyusun komponen-komponen atau informasi-informasi itu


sedemikian rupa baiknya sehingga akan memudahkan murid untuk
mempelajari pelajaran yang diterimanya.

3. Kompetensi Cara Mengajar


Kompetensi dalam cara-cara mengajar atau ketrampilan mengajar
sesuatu bahan pengajaran sangat diperlukan guru. Khususnya
ketrampilan dalam :
a. Merencanakan atau menyusun setiap program satuan pelajaran,
demikian pula merencanakan atau menyusun keseluruhan kegiatan
untuk satu satuan waktu (catur wulan/semester atau tahun ajaran;
b. Mempergunakan dan mengembangkan media pendidikan (alat bantu
alat peraga) bagi murid dalam proses belajar yang diperlukannya.
c. Mengembangkan dan mempergunakan semua metode-metode
mengajar sehingga terjadi kombinasi-kombinasi dan variasinya yang
efektif.

Ketiga aspek tersebut kompetensi tersebut di atas harus berkembang


secara selaras dan tumbuh terbina dalam kepribadian guru. Dengan
demikian itu dapat diharapkan dari padanya untuk mengerahkan segala
kemampuan dan keterampilannya dalam mengajar secara profesional dan
efektif. Lalu bagaimana cara mengajarkan pengajaran yang baik?

Pengajaran yang baik ditentukan juga oleh Kompetensi Cara Mengajar


diatas. Karena salah satu dasar untuk menjadi guru yang baik adalah Cara
mengajarnya.Jika cara mengajarnya dianggap baik dan memunculkan
sebuah efek yang baik di suatu kelas maka guru tersebut mempunyai cara
yang baik untuk mengajar.Tetapi setiap kelas bahkan setiap murid
mempunyai karakteristik yang berbeda beda karena itu tidak ada rumusan
untuk pengajaran yang baik, karena semua itu adalah sebuah keputusan
seorang guru.

Pengajaran efektif memerlukan pemikiran kritis: pengamatan situasi


yang jelas, pengidentifikasian masalah dan pengeksplorasian pemecahan
masalah yang mungkin.

Pengajaran yang baik dapat diajarkan bukan hanya dari pengajaran


monoton atau cara cara biasa lainya, dari kode kode ataupun dari
permainan dapat mengajarkan pengajaran yang baik. Tergantung guru
Penguasaan materi ajar dan pengetahuan tentang sumberbelajar
Keterampilan pengajaran dan komunikasi
yang bersangkutan bagaimana cara menyampaikan pengajaran yang baik Keterampilan pem
tersebut, tegantung oleh murid didik yang diajarkan juga. Karena sebuah
pembelajaran dapat berlangsung secara baik dan constructivis apabila
antara guru dan murid saling melengkapi.

Berikut adalah bagan Komponen Komponen pengajaran yang baik:

Pengetahuan tentang siswa dan pembelajaran merek


pengambi
lan
keputusa
n

pebelaja PENGAJAR
r dengan
AN YANG
refle
pengatur
an diri BAIK ksi

penerap
an
peneliti
an
pendidi
kan

Dapatkah pengajaran yang baik diajarkan? Jawabanya Ya, itu pasti.


Pengajaran yang baik harus dipahami dan dilatihkan dan prinsip prinsipnya
juga perlu diketahui guru agar dapat dapat diterapkan dikelas.

C. GURU SEBAGAI PEMBELAJAR DENGAN PENGATURAN DIRI


SENDIRI
Guru yang baik adalah pemikir kritis, pembuatan keputusan kreatif,
dan pembelajar sepanjang hayat. Mereka melatih pengaturan diri yang
berarti juga memikul taggung jawab atas ketrampilan dan pengetahuan diri
mereka sendiri. Guru menetapkan tujuan pembelajaran, memotivasi diri
sendiri, memonitor kemajuan diri, menilai ketuntasan diri tentang
ketrampilan, pengetahuan baru, dan secara berkelanjutan mengarahkan
ulang arah pembelajaran diri. Ketrampilan belajar, berfikir, dan strategi
yang membuahkan pembelajaran dengan pengetahuan diri sendiri pun di
ajarkan oleh guru. Prinsip pembelajaran dengan pengaturan diri sendiri
sekligus sebagai contoh aspek penting pengajaran yang baik. Untuk
pengunaan yang optimal dapa digunakan ikuti anjuan-anjuran berikut ini :
1. Kerangka bab
Memberi gambaran suatu garis besar isi bab dan memasukkan judul
utama
2. Judul utama
Diungkapkan sebagai pertanyaan yang dialamatkan pad sub bab dari
teks tersebut
3. Pengecekan diri
Muncul pads akhit tiap sub bab dari bab tersebut. Sering kali
menyarankan strategi belajar yang membimbing kearah pemahaman.
Selain itu, saran-saran khusus untuk meciptakan alat bantu belajar
4. Skenario pembuka bab
Tema-tma dan tantangan yang dialamatkan kepada bab dalam konteks
pengajaran nyata sehari-hari. Untuk menerapkan berfikiran kritis dn
kreatif terhadap isu yang disajikan, situasi spesifik dikutip ulang
dalam di dalam teks pada saat konsep-onsep baru dibahas.
5. Glosarium
Untuk mengklarifikasi makna konsp dan mengidentifikasi istilh-istilah
kunci yang dicetak tebal.

6. Pengamatan lapangan
Menyediakan suatu layanan praktis utuk terjun dan mendapat
pengalaman tentang materi yang disajikan.
7. Ikhtisar
Ikhtisar bab yang disajikan dalam bentuj paragraf dan jawaban
terhadap pertanyaan yang diajukan dalam judul utama, yang
mencakup ide-ide utama, mereview, dan menyiapkan diri untuk tes.
8. Evaluasi diri

Pengaturan diri dilengkapi pada akhir bab dengan suatu kuis singkat
yang berbentuk pilihan ganda. Butir-butir essai singkat dirancang
untuk mengembangkan kemampuan berfikir igkat tingi

D. CIRI-CIRI GURU YANG BAIK


Mengajar adalah satu usaha yang sangat kompleks, sehingga sukar
menentukan bagaimanakah sebenarnya mengajar yang baik. Berikut ini
adalah beberapa prinsip yang berlaku umum untuk semua guru yang baik:
1. Guru yang baik memahami dan menghormati murid.
2. Guru yang baik harus menghormati bahan pelajaran yang diberikannya.
3. Guru yang baik menyesuaikan metode mengajar dengan bahan
pengajaran.
4. Guru yang baik menyesuaikan bahan pelajaran dengan kesanggupan
individu.
5. Guru yang baik mengaktifkan murid dalam hal belajar
6. Guru yang baik memberi pengertian dan bukan hanya kata-kata belaka.
7. Guru menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan murid
8. Guru mempunyai tujuan tertentu dengan tiap pelajaran yang diberikan
9. Guru jangan terikat oleh satu buku pelajaran (textbook)
10. Guru yang baik hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan
saja kepada murid melainkan senantiasa pribadi anak.
Di atas kami sebut sepuluh syarat bagi guru yang baik. Masing-
masing dapat menambahnya lagi dengan sejumlah syarat-syarat lain,
menurut pendapat masing-masing tentang guru yang dicita-citakannya.

Oleh sebab mengajar itu satu aktivitas yang kompleks tidak mudah
mengikat cara-cara mengajar yang baik dalam batasan tertentu. Walaupun
demikian setiap guru dan calon guru harus menetapkan pada dirinya syarat-
syarat apakah harus dimiliki oleh guru yang baik, agar jelas baginya ke arah
manakah ia harus membentuk dirinya.

E. GURU YANG DISUKAI DAN TIDAK DISUKAI MURID-MURID


Di sini akan dicantumkan sepuluh sifat yang paling disukai murid-
murid karena :
1. Suka membantu dalam pekerjaan sekolah, menerangkan pelajaran dan
tugas dengan jelas serta mendalam dan menggunakan contoh-contoh
sewaktu mengajar.
2. Riang, gembira, mempunyai perasan humor dan suka menerima lelucon
atas dirinya.
3. Bersikap akrab seperti sahabat, merasa seorang anggota dalam kelompok
kelas
4. Menunjukkan perhatian pada murid dan memahami mereka
5. Berusaha agar pekerjaan sekolah menarik, membangkitkan keinginan
belajar.
6. Tegas, sanggup menguasai kelas, membangkitkan rasa hormat
7. Tak pilih kasih, tidak mempunyai anak kesayangan
8. Tidak suka mengomel, mencela, mengejek dan menyindir.
9. Betul-betul mengajarkan sesuatu kepakan.ada murid yang berharga bagi
mereka.
10. Mempunyai pribadi yang menyenangkan.
Dan di sini akan diuraikan beberapa faktor yang menyebabkan
seorang guru tidak disukai oleh murid-muridnya. Hal tersebut dikarenakan:

1. Terlampau sering marah tak pernah senyum, sering mencela, dan


mengecam.
2. Tak suka membantu murid melakukan pekerjaan sekolah, tak jelas
menerangkan pelajaran pelajaran dan tugas, tidak membuat persiapan.
3. Pilih kasih dan menekan murid-muridnya tertentu.
4. Tinggi hati, sombong, tak kenal murid.
5. Tak karuan, kejam, tak toleran,kasar, terlampau keras, menyuramkan
kehidupan murid.
6. Tak menjaga prasaran anak, membentak-bentak murid di hadapan teman
sekelas; murid-murid takut, merasa tak aman.
7. Tak adil memberi angka dalam ulangan dan ujian.
8. Tidak menaruh perhatian kepada murid dan tidak memahami murid.
9. Memberi tugas dan pekerjaan rumah yang tak sepantasnya.
10. Tidak sanggup menjaga disiplin di dalam kelas, tidak dapat mengontrol
kelas dan tidak menimbulkan rasa hormat untuk dirinya.
II. PERAN PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A. TUJUAN PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Tujuan penelitian dalam psikologi pendidikan adalah untuk


mengkaji dengan sesama pertanyaan-pertanyaan yang jelas disamping juga
yang kurang jelas dengan menggunakan metode-metode obyektif. Metode
itu diperlukan untuk menguji ide-ide tentang faktor-faktor yang
memberikan sumbangan kepada pembelajaran. Hasil-hasil dari penelitian
ini adalah prinsip-prinsip, hukum-hukum,dan teori-teori. Prinsip
menjelaskan hubungan antara faktor-faktor, sebagai misal pengaruh sistem
pemberian angka alternatif pada motivasi siswa. Hukum adalah prinsip
yang benar-benar teruji dan ditemukan penerapannya secara luas dalam
berbagai situasi. Teori adalah himpunan prinsip-prinsip dan hukum-hukum
yang berhubungan yang menjelaskan aspek yang luas dari pemebelajaran,
perilaku atau bidang-bidang kajian lain. Tanpa teori, fakta-fakta dan
prinsip-prinsip yang diketemukan itu bagaikan coretan-coretan pada
kanvas yang tidak terorganisasi. Teori mengikat menjadi satu fakta-fakta
dan prinsip-prisip sehingga kita memperoleh gambaran besar. Sementara
itu, fakta dan prinsip yang sama dapat di interpretasikan menurut cara yang
berbeda oleh ahli teori yang lain. Seperti halnya dengan setiap bidang
ilmu yang lain, kemajuan dalam psikologi pendidikan lambat dan tidak
merata (Carrol, 1933). Satu penelitian tunggal jarang menghalsilkan
terobosan namun dari waktu kewaktu bukti-bukti mengumpul pada satu
bidang kajian dan memungkinkan para ahli teori untuk mempertajam dan
memperluas teori-teori mereka.

B. MANFAAT PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Telah kita ketahui bahwa produk dari penelitian dalam psikologi


pendidikan adalah prinsip, hukum, dan teori yang akhirnya akan
membantu para guru agar dapat menjadi seorang pengajar yang baik dan
bisa mewujudkan pengajaran yang efektif. Penelitian dalam psikologi
pendidikan dapat membantu guru memahami kombinasi unik factor-faktor
yang membentuk cirri kelasnya sehingga guru dapat menerapkan teori-
teori yang telah dihasilkan dari penelitian dalam psikologi pendidikan.

C. PENGAJARAN SEBAGAI PENGAMBILAN TEORI

Maksud dari pengajaran dalam pengambilan keputusan disini


adalah dimana pengajar dapat menentukan keputusan dalam menghadapi
siswa yang berbeda dalam kondisi yang berbeda beda pula. Seorang guru
di tuntut bisa menguasai suasan kelas meskipun tidak banyak bicara, tetapi
kelas tetap dalam kondisi yang lazim.Jadi peranan guru masih terlihat
jelas, karena guru yang memberikan jalan dan arahan sedangkan murid
bisa berimprovisasi tetapi masih dala kendali guru atau pengajar.
Banyak pengajar yang kurang bisa menggunakan kesempatan
dimana dia harus mengambil keputusan atau tindakan sampai akhirnya dia
kehilangan momen tersebut. Dan ada juga pengajar yang tanpa piker
matang dan benar langsung mengambil keputusan tanpa memikirkan
akibat yang akan terjadi selanjutnya. Dalam koteks ini pengajaran yang
akan diberikan kepada pengajar itu adalah psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan dalam hal ini adalah menguji berbagai
macam teori yang memandu tindakan-tindakan guru dan orang-orang lain
yang terlibat dalam pendidikan.

D. PENELITIAN + AKAL SEHAT = PENGAJARAN EFEKTIF


Pembuatan keputusan yang benar bergantung pada konteks dimana
masalah itu muncul, tujuan yang ada di dalam benak dan banyak faktor
lain, semua itu harus dipertimbangkan didalam kerangka akal sehat.
Biasanya jauh lebih efisien mengjar siswa ketrapilan atau informasi secara
langsung daripada meminta mereka melakukan penemuan untuk diri
sendiri. Ide pokoknya adalah penelitian psikolog dalam pendidikan
terkadang dapat langsung diterjemahkan namun yang terbaik adalah
menerapkan prinsip dengan pertimbangan akal sehat dan pandangan yang
jelas.
Penerapan teori kedalam praktek : Melacak perkembangan
sebagai guru.
Seni dan ilmu megajar mengimplikasikan suatu kebutuhan untuk
secara terus-menerus memadukan informasi baru dari penelitian
pendidikan kedalam praktek sehari-hari dari pilihan-pilihan didalam kelas.
Hanya dengan menelaah indaka-tindakan dikelas dapat merumuskan
pendekatan-pendekatan yang lebih baik untuk masa datang. Banyak cara
dan sarana agar guru dapat menelaah perkembangan ketrampilan dan
benar-benar menjadi praktisi yang relatif :
1. Ciptakn portofolio dari kegiatan-kegiatan. Termasuk arahan-arahan,
daftar bahan, dan contoh-contoh hasil belajar siswa.
2. Buat rekaman video presentasi anda, apabila anda menelaah rekaman
itu, lihatlah julah kotak mata yang anda buat dengan siswa.
3. Buatlh rekaman audio atas peajaran anda, dan dengar suara kualitas
anda. Dengarkan untuk perbendaharaan kata, kejeasan, intonasi,
menggunakan kata-kata peringatan.
4. Mintalah guru lain untuk mengamati anda, perekaman faktor-faktor
kunci seperti pola pertanyaan dan pergerakan siswa anda diseantro
ruangan, respon anda terhadap pertanyaan siswa, dan tempo
keseluruhan pelajaran.
5. Tetap menjalin hubungan untuk memelihgara keefektifan pengajaran
anda.
6. Buat catatan harian tentang perasaan-perasaan anda, dan kegagalan
serta keberhasilan kelas.
7. Sisikan waktu barang lima menit pada awal dan akhir tiap-tiap hari
untuk menelaah secara.
DAFTAR PUSTAKA

Marno. 2008. Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-ruzzmedia

Nasution, S. 1995. Ditaktik asa-asas Mengajar. Jakarta: BUMI AKSARA

National of Academy Education. 2009. Guru yang Baik di Setiap Kelas. Jakarta:
Indeks

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda

Anda mungkin juga menyukai