c. Bahasa
Ada banyak hal yang harus dipahami para guru pemula berkenaan
dengan bahasa dan perbedaan bahasa:
Para pemakai bahasa menggunakan berbagai dialek yang berbeda,
tergantung dari daerah asal atau kelas sosial mana mereka.
Ketika memasuki bangku sekolah, kebanyakan siswa sudah
menguasai bahasa yang digunakan di rumah dan di
lingkungannya, meskipun bahasa yang ia kuasai bukan bahasa
standar.
Sebagaimna pengguna bahasa lain, pengguna suatu bahasa trtentu
baik yang standar maupun yang bukan, akan menggunakan
berbagai gaya bahasa dan gaya dalam kehidupannya.
Hanya anak-anak yang keluarganya menggunakan bahasa baku
seperti yang biasa digunakan di sekolah saja yang dapat
menggunakan bahasa formal yang diharapkan sekolah.
d. Manajemen Kelas
Cara mengorganisasi kelas agar siswa benar-benar dapat
mempelajari sesuatu merupakan hal yang sangat penting agar
waktu tidak terbuang sia-sia dan agar tercipta lingkungan yang
kondusif bagi proses belajar-mengajar. Akan tetapi, manajemen
kelas yang efektif tidak hanya sekedar cara mengatur kelas agar
tertib dan cara mengupayakan agar siswa berperilaku sopan. Guru
harus mampu merancang aktivitas dan interaksinya di kelas
sedemikian rupa sehingga aktifitas-aktifitas yang dilakukan
berjalan secara bertahap sesuai yang direncanakan dan masing-
masing tahapan memiliki tujuan dan aktivitas-aktivitas yang
dilakukan berdasarkan pada kesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan dan bagaimana haru berperilaku.
Berikut cara untuk menciptakan kelas yang benar-benar berfungsi
karena proses belajar benar-benar berlangsung:
Guru perlu mengetahui menciptakan pengajaran yang efektif,
yaitu pengajaran yang dapat menjadikan siswa termotivasi untuk
belajar dan mau terlibat di dalam kegiatan belajar-mengajar
Guru harus mengetahui cara membangun suasana dalam kelas
yang dapat menumbuhkan rasa memiliki dan munculnya
komitmen demi keberhasilan kelompok dan menumbuhkan
keinginan untuk bekerjasama dan saling membantu satu sam
lain aik secara akademik maupun non-akademik.
Guru harus tahu cara mengorganisasi kelas sehingga dapat
terbentuk suasana kelas yang tertib dan teratur sehingga waktu
belajar dapat dimafaatkan secara optimal dan hal-hal yang
menganggu kegiatan belajar akan muncul sangat minimal.
Guru harus tahu cara untuk merubah dan mengarahkan perilaku
siswa yang dianggap tidak terpuji, misalnya melakukan tindakan
yang merusak atau tidak menghormati yang lain.
1. Kompetensi Kepribadian
Setiap guru memiliki kepribadiannya sendiri-sendiri yang unik.
Tidak ada guru yang sama, walaupun mereka sama-sama memiliki
pribadi keguruan.
Jadi, pribadi keguruan itupun unik pula, dan perlu
diperkembangkan secara terus-menerus agar guru itu trampil dalam :
a. Mengenal dan mengakui harkat dan potensi dari setiap individu atau
murid yang diajarnya;
b. Membina suatu suasana sosial yang meliputi interaksi belajar
mengajar sehingga amat bersifat menunjang secara moral (batiniyah)
terhadap murid bagi terciptanya kesepahaman dan kesamaan arah
dalam pikiran serta perbuatan murid dan guru;
pebelaja PENGAJAR
r dengan
AN YANG
refle
pengatur
an diri BAIK ksi
penerap
an
peneliti
an
pendidi
kan
6. Pengamatan lapangan
Menyediakan suatu layanan praktis utuk terjun dan mendapat
pengalaman tentang materi yang disajikan.
7. Ikhtisar
Ikhtisar bab yang disajikan dalam bentuj paragraf dan jawaban
terhadap pertanyaan yang diajukan dalam judul utama, yang
mencakup ide-ide utama, mereview, dan menyiapkan diri untuk tes.
8. Evaluasi diri
Pengaturan diri dilengkapi pada akhir bab dengan suatu kuis singkat
yang berbentuk pilihan ganda. Butir-butir essai singkat dirancang
untuk mengembangkan kemampuan berfikir igkat tingi
Oleh sebab mengajar itu satu aktivitas yang kompleks tidak mudah
mengikat cara-cara mengajar yang baik dalam batasan tertentu. Walaupun
demikian setiap guru dan calon guru harus menetapkan pada dirinya syarat-
syarat apakah harus dimiliki oleh guru yang baik, agar jelas baginya ke arah
manakah ia harus membentuk dirinya.
National of Academy Education. 2009. Guru yang Baik di Setiap Kelas. Jakarta:
Indeks