Bab 3 Rev 4
Bab 3 Rev 4
BAB III
3 . 1 Analisa Kebutuhan
keseluruhan.
3 . 2 Identifikasi Kebutuhan
V ( 3 ea ).
( 2 ea ).
3 . 3 Perancangan Sistem
Penetuan
Fungsi
Perenacanaan
Perangkat
Keras
Perencanaan
Kontrol
Perencanaan
Program
Implementasi
Pengujian
3. 3 . 4 Perancangan Program
Untuk sisi input PLC, ada 10 jenis inputan yang semuanya berupa tegangan
berikutnya.
3 . 4 . 1. 1 Position RMax
Inputan PLC pertama adalah position Rmax, posisi maximal untuk tuas
elektroda. Ini artinya kondisi tuas berada diposisi paling atas, atau dengan kata lain
3 . 4 . 1. 2 Position RMin
Inputan kedua adalah position Rmin, posisi minimal untuk tuas elektroda. Ini
artinya kondisi tuas berada diposisi paling bawah, atau dengan kata lain posisi
Hz.
48
3 . 4 . 1. 3 Travel Range
Inputan ketiga adalah travel range. Kondisi dimana posisi tuas berada pada
posisi atas ( posisi aman untuk di start ). Sensor pendeteksinya adalah limit switch
with roller level type AT0-11-S-1/AR, 1nc, 1no. Spesifikasi max 6A dengan merk
Klockner Moller.
49
3 . 4 . 1. 4 Test Mode
Inputan keempat adalah Test Mode. Input ini digunakan untuk test liquid
starter only. Tidak dipengaruhi dan mempengaruhi kondisi input PLC lainnya. Hanya
untuk menguji bekerja tidaknya liquid starter dan kontrol itu sendiri. Atau lebih
3 . 4 . 1. 5 Temperature <85C
Inputan kelima adalah kondisi temperature. Liquid starter akan bekerja jika
Inputan keenam adalah liquid level low. Liquid starter akan bekerja jika level
ketinggian cairan diatas batas tertentu. Sensor yang digunakan adalah liquid level
controller type P1NKR/V merk Pilz dengan spesifikasi: 220V, 50/60 Hz.
3 . 4 . 1. 7 Start/Stop
Input Start/Stop digunakan sebagai mode pilihan apakah liquid starter akan
dioperasikan secara lokal ataupun remote dari MVS yang pusat commandnya berasal
Sedangkan untuk input selenjutnya adalah Reset Over Time. Ini digunakan
untuk mereset kontrol liquid starter apabila 546 MM1 M01 gagal start akibat tuas
liquid starter dalam pergerakannya dari Rmax ke Rmin untuk selanjutnya ke SCC
elektroda. Jika indikasi breaker trip, liquid starter tidak akan ready. Indikasi sinyal di
3. 4 . 1. 10 SCC Closed
Input selanjutnya adalah SCC Closed, kondisi ini diperoleh saat elektroda
mencapai posisi min atau RMin dan motor 546 MM1 M01 sudah mencapai putaran
nominal. Artinya, pada posisi ini R akan dihubung singkat. Informasi ini akan di input
kontrol dan urutan operasi pada liquid starter. Karena pada posisi ini dilakukan
pembacaan dan pemrosesan atas sinyal-sinyal input yang berasala dari beberapa
sensor, untuk kemudian diproses menjadi sinyal keluaran berupa instruksi. Sehingga
Untuk perencanaan ini, meliputi sisi perangkat keras dan perangkat lunak.
Untuk perangkat keras, yaitu PLC itu sendiri secara fisik. Adapun PLC yang
54
digunakan adalah Allen Bradley Pico Controller type 1760-L18AWA-EX, adapun seri
nya adalah B. Adapun spesifikasi fisik dari PLC ini adalah sebagai berikut.
Spesifikasi Nilai
Berat 300g
Temperature Operasi -25C s/d 55C
Temperature
Penyimpanan -40C s/d 70C
EN 55011, EN55022,
Interferensi Class B
EN 50178 UL, CSA, CE,
Standard C-Tick.
Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Fisik.
Sumber : Manual Pico Controller
Spesifik
asi Nilai
Teganga
n 110s/d 240 VAC
Arus 35 mA
Daya 10 VA
Frekuen
si 50/60 Hz, 5%
Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Power Supply.
Sumber : Manual Pico Controller
Yang juga sangat penting untuk diperhatikan dalam perancangan PLC dan
pemrograman ini adalah spesifikasi dari relay input dan output PLC yang dipakai.
Untuk itu harus diketahui terlebih dahulu spesifikasi relay input dan output dari PLC
Allen Bradley Pico Controller type 1760-L18AWA-EX ini. Detailnya dapat dilihat
Spesifikasi Nilai
Jumlah 12
Display LCD
Electrical Isoslasi
Ke power supply Tidak
Antar input Tidak
Ke output Ya
79 - 264
Rating Tegangan VAC
Rating Frekuensi 50/60 Hz
Arus Input 6 mA
Panjang max. kabel per
input 40 m
Tabel 3.3 Tabel Spesifikasi Input.
Sumber : Manual Pico Controller
Spesifikasi Nilai
Jumlah 6
Proteksi relay output 8A, fuse
Isolasi terhadap Power
Supply 300 V
Contact Relay
Thermal Current 8A
Recommended for
Load >500mA, 12 V ac/dc
Short Circuit
Resistance 16 A
Tabel 3.4 Tabel Spesifikasi Output.
Sumber : Manual Pico Controller
Sedangkan untuk dimensi dari PLC ditunjukkan pada gambar 3.9. Detail
dimensi ini dibutuhkan untuk perancangan posisi komponen dalam panel control.
56
dan output diatas, serta mengenali beberapa kondisi inputan dari sensor dan instruksi
keluaran yang sudah diproses PLC, tahap selanjutnya adalah implementasi program.
Untuk pemrograman PLC ini menggunakan ladder diagram. Adapun dasar tentang
ladder diagram sudah dijelaskan pada bab II ( dasar teori ). Implementasi program
instruksi sendiri-sendiri.
57
3 . 4 . 3. 1 Motor Down
Output ini mempunyai instruksi untuk putaran motor penggerak tuas elektroda
kearah bawah. Instruksi ini muncul saat start awal equipment 546 MM1 M01. Motor
penggerak tuas elektroda yang dipakai memiliki spesifikasi sebagai berikut: Squirrel
cage motor type K21 R80 G4, 1400 rpm, 380 VAC, 0.75 KW merk VEM. Adapun
3 . 4 . 3. 2 Motor Up
elektroda kearah atas setelah tahanan mencapai posisi RMin, instruksi ini tidak
terdapat pada sistem kontrol yang lama. Sebelumnya, motor up saat 546 MM1 M01
berhenti beroperasi. Untuk modifikasi ini , motor akan up setelah elektroda mencapai
Rmin. Pengaruhnya pada Liquid Starter, larutan akan lebih dingin sehingga
penguapan larutan lebih lambat daripada dengan sistem lama. Untuk wiring
diagramnya dapat dilihat pada gambar 3.10 ( di bagian output motor down ). Untuk
detail lengkap koneksi input dan output pada modifikasi ini ditunjukkan pada gambar
3.10 diatas.
3 . 4 . 3. 3 Run
Output ini menunjukkan indikasi bahwa liquid starter sedang sedang bekerja.
Dengan mentrigger K10, dimana kontak NC nya terhubung dengan heater. Sehingga
3 . 4 . 3. 4 Availibility
Untuk output ini, adalah indikasi ke MVS yang menyatakan bahwa liquid
starter ready atau siap untuk di start. Kondisi ini tercapai saat ada input PLC pada
ready, sehingga motor besar yang dikontrol ( 546 MM1 M01 ) tidak akan bisa di start.