Anda di halaman 1dari 30

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN :

LOKASI :
KECAMATAN CIKALONG KABUPATEN CIANJUR

TAHUN ANGGARAN 2017


SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
STANDAR YANG BERLAKU

Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan
Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas
jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :

SKSNI T-15-1991-03 BUKU STANDAR BETON 1991


153-1989-A CAT EMULSI
AVWI PERATURAN UMUM INSTALASI AIR
1974 PEDOMAN PLUMBING INDONESIA
1970 PERATURAN MUATAN INDONESIA
1984 PERATUTAN BANGUNAN NASIONAL
AS / NZS 4600-2005-S
BS 5950-5-1998-S

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang tersebut


diatas, maupun standar-standar Internasional yang berlaku atas pekejaan-pekerjaan tersebut
atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar Persyaratan Teknis dari Negera-negara asal
bahan/pekerjaan yang bersangkutan.
Pasal 2
MEREK-MEREK DAGANG

Kecuali ditentukan lain, maka nama- nama atau merek-merek dagang dari bahan yang
disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan
terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Pasal 3
DATA UMUM LAPANGAN KERJA

3.1. Lingkup Pekerjaan


a) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan UGB SDN CIAWI 03
Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor.
b) Waktu pelaksanaan Pembangunan adalah 120 (Seratus dua puluh) Hari Kalender.
c) Pemborong harus menyelenggarakan seluruh pekerjaan termasuk mendatangkan
semua bahan-bahan yang diperlukan, pemasangan sampai pembersihan halaman dan
bangunan setelah selesai pekerjaan.
d) Pemborong harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar bestek, syarat-
syarat detail, serta tunduk kepada perintah konsultan Pengawas sebagai wakil
Pemberi Tugas.
e) Pemborong harus menyediakan peralatan yang cukup dan memadai sesuai besarnya
volume pekerjaan.
f) Pemborong harus menyediakan tenaga ahli untuk pelaksana lapangan yang cakap dan
memadai sesuai besarnya volume pekerjaan.

3.2. Titik-Titik Ukur


Seluruh titik-titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran
setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan kegiatan seperti yang direncanakan
dalam gambar-gambar grading dan seperti yang disetujui Ahli.

3.3. Data Fisik


Data sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada, dan lain-lain yang diterakan pada
gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum dan titik-titik tolak untuk
pelaksanaan pekerjaan ini oleh Kontraktor.
Penawaran yang diserahkan oleh Kontraktor, harus sudah meliputi semua biaya untuk
pelaksanaannya sesuai dengan ketinggian-ketinggian yang ditentukan pada gambar-
gambar.
Hal.
1
Pasal 4
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen
tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada Konsultan
Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu
mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

Pasal 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN

Bila Pemborong tidak berada di tempat pekerjaan dimana Konsultan Pengawas bermaksud
untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan
dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pemborong.

Pasal 6
PE N G U K U RAN

Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah disetujui
oleh Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-pengukuran yang
dibuatnya.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru
ukur (Surveyor) bila dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian
pekerjaan yang memerlukannya.
Pasal 7
PEKERJAAN PERSIAPAN

Yang dimaksud dengan Pekerjaan Persiapan adalah :


Mendatangkan dan pengolahan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan
peralatan dan sebagainya, yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk di
dalam usaha menyelesaikan dengan baik dan menyerahkan pekerjaan yang sempurna dan
lengkap.

7.1. Papan Nama Kegiatan

7.1.1. Pemasangan papan nama kegiatan sebagaimana tersebut diatas dipancangkan


dilokasi kegiatan pada tempat yang mudah dilihat umum.

7.1.2. Pemasangan papan nama kegiatan dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Pemimpin
Kegiatan.

7.1.3. Ukuran/tulisan/warna/isi dan sebagainya ditetapkan berdasarkan keputusan


Pemberi Tugas.

Hal.
2
CONTOH PAPAN NAMA :

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR


DINAS PENDIDIKAN
TAHUN ANGGARAN 2017

NAMA PEKERJAAN :

LOKASI :

BIAYA : Rp.

TANGGAL MULAI :
120
TANGGAL SELESAI :

WAKTU PELAKSANAAN :

PENYEDIA JASA :

ALAMAT :

90
Keterangan :

Ukuran .. 120 x 90 cm
Tinggi tepi papan bawah dari permukaan tanah . 200 cm
Warna Dasar :
- Kolom . Putih
- Tulisan & garis Hitam.

7.2. Pekerjaan Bouwplank.


Untuk pekerjaan Bouwplank digunakan papan kayu 2/20 dengan panjang + 3m.
Tanda-tanda sumbu / As harus ditentukan secara teliti dibuat dengan jelas. Ukuran-
ukuran pokok lainnya harus dilakukan sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja, apabila terdapat perbedaan atau keraguan pada gambar maka
pemborong harus melaporkannya secara tertulis kepada pengawas lapangan supaya
dapat memberikan keputusan

Pasal 8
PEKERJAAN GALIAN TANAH

8.1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai seperti dinyatakan dalam gambar-gambar dan
syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan, seperti galian lubang pondasi,
saluran-saluran pembuangan septictank dan lain sebagainya.
8.2. Dasar dari semua galian pondasi harus Waterpass. Bilamana pada dasar setiap galian
terdapat akar-akar pohon, dan lain-lain yang dapat merusak/mengurangi mutu beton
atau bagian-bagian yang gembur maka ini harus digali keluar, sedang lubang-lubang
tersebut diisi kembali dengan pasir urug disiram dan dipadatkan, sehingga
mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
8.3. Dalamnya semua galian harus mendapatkan pemeriksaan dan persetujuan Konsultan
Pengawas Lapangan. Pemborong wajib melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang
selesai kepada Konsultan Pengawas Lapangan sebelum dimulai pekerjaan pondasi.
Penyimpangan dari ketetapan ini akan menjadi tanggung jawab dan resiko
Pemborong. Hal. 3
8.4. Terhadap kemungkinan menggenangnya air di dalam galian, baik pada waktu menggali
maupun pada waktu mengerjakan pondasi, harus disediakan pompa air atau pompa
lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus untuk menghindari
terkumpulnya air tersebut.
8.5. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak
longsor dengan memberikan suatu dinding pengaman atau penunjang-penunjang
sementara.
8.6. Semua tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu
harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat instruksi Konsultan
Pengawas Lapangan.
8.7. Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih dari segala
kotoran. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan.
8.8. Truk dan kendaraan proyek yang keluar ke jalan umum harus dibersihkan (khususnya
roda) dari kotoran atau tanah.
8.9. Di bawah pasangan pondasi setempat, lajur pondasi beton maupun batu kali diurug
pasir setebal 5 cm dipadatkan.
8.10. Di bawah lantai kerja harus diurug dengan pasir urug setebal 5 cm dan dipadatkan.

Pasal 9
U R U GAN

1. Dibawah pasangan pondasi plat setempat dan pondasi batu kali diurug pasir setebal 10
cm padat
2. Dibawah plat lantai dasar jika ada harus diurug dengan pasir urug setebal 10 cm padat
3. Dibawah Lantai kerja harus diurug dengan pasir setebal 10 cm padat
4. Dasar lantai denah yang menurut pertimbangan Direksi Lapangan kurang baik dan tidak
sesuai jika ditempuh perbaikan, maka dilakukan cara Pancangan pasir (zandpaaltjes)
atau dengan lapisan adukan kapur kalkpuddelaag atau lain cara yang menurut
pertimbangan Direksi Lapangan adalah yang paling tepat dan paling baik

Pasal 10
PEKERJAAN BETON

10.1. Umum
10.1.1. Mutu beton dari pekerjaan beton bertulang menggunakan beton K-175,
dimensi dan ukuran seperti pada rencana gambar sepanjang tidak ada
perubahan.

10.1.2. Pelaksanaan tunduk dan mengikuti sepenuhnya pada Peraturan Beton


Bertulang Indonesia PBI 1971.

10.2. Persiapan
10.2.1. Produk besi harus jelas dari pabrik mana besi tersebut serta data-data yang
mendukungnya.
10.2.2. Besi tulangan harus baru, bersih dan panjang utuh 12 m.
10.2.3. Dimensi tulangan diukur keadaan fisik.
10.2.4. Pemotongan besi tulangan cara dingin dengan alat pemotong mesin/gunting
manual.
10.2.5. Pembengkokan/pembentukan tulangan sesuai dengan shop drawing yang
telah disepakati.
10.2.6. Pemasangan tulangan harus rapih, lurus dan kokoh serta diikat oleh kawat
beton yang cukup rapat dan kuat sehingga tidak berubah posisi.
10.2.7. Beton decking harus semutu dengan betonnya.
10.2.8. Sambungan - sambungan tulangan/overlapping harus memenuhi persyaratan
PBI 1971.

10.3. Bekisting dan Perancah


10.3.1. Perancah dapat dibuat dari kayu dolken.
10.3.2. Bekistng untuk kolom terbuat dari papan-papan atau multipleks 9 mm.
Hal.
4
10.3.3. Bekisting harus kuat menahan beban yang terjadi dan tidak boleh berubah
bentuk. Bekisting harus menjamin konstruksi yang dicetak sesuai gambar.
10.3.4. Penyetelan bekisting harus teliti, baik letak as maupun kedudukannya,
vertikal maupun horisontal.

10.4. Sparing-Sparing
10.4.1. Sparing-sparing yang masuk dalam sloof, kolom, balok dan meja beton harus
dipasang sebelum pengecoran beton dilakukan.
10.4.2. Sparing-sparing meliputi sparing-sparing elektrikal, mekanikal, plumbing
dan lain-lain.
10.4.3. Pemasangan sparing dari pipa galvanize harus ditunjang kuat-kuat supaya
letaknya tidak berubah pada saat pengecoran.
10.4.4. Sparing untuk pipa air harus dipasang konstruksi anti rembes air.

10.5. Persiapan Pekerjaan Pengecoran


10.5.1. Setelah pembesian selesai dan telah diperiksa oleh Pengawas, atau telah
sesuai gambar dan peraturan-peraturan yang ada, jika ada kesalahan-
kesalahan lain dan telah diperbaiki seperlunya maka pengecoran dapat
dilakukan setelah mendapat izin dari Direksi Pengawas pekerjaan.
10.5.2. Untuk melakukan pengecoran harus ada persiapan-persiapan, diantaranya
pembersihan, peralatan, penerangan, persiapan molen adukan
/pemesanan ready mix tepat pada waktu yang telah ditentukan, persiapan
tenaga dan lain-lain.
10.5.3. Bagian yang akan dicor harus dibersihkan dari segala kotoran dengan
semprotan kompresor dan dibasahi air sampai jenuh tetapi tidak ada
genangan air.
10.5.4. Semua peralatan harus tersedia lengkap dan cukup agar berjalan baik,
misalnya cetakan kubus beton dan lain-lain.
10.5.5. Penerangan harus tersedia cukup bila pengecoran berlangsung sampai
malam hari.
10.5.6. Adukan mortel dari pabrik dipersiapkan dengan dihitung sesuai kebutuhan
dan pengadaannya.
10.5.7. Pelaksana Jasa Konstruksi harus menyediakan dan mempekerjakan tenaga-
tenaga yang cukup untuk melakukan pengecoran dengan keahlian yang
berpengalaman.
10.5.8. Pelaksana Jasa Konstruksi harus mengajukan skenario/cara pengecoran
kepada Pengawas untuk dibahas, kemudian diambil kesimpulan cara yang
akan dipakai. Cara inilah yang kemudian harus dituruti oleh Pelaksana Jasa
Konstruksi, termasuk rencana dukungan alat-alat dan tenaga kerjanya.

10.6. Tempat Penghentian Pengecoran


10.6.1. Penghentian pengecoran balok dan kolom harus mengikuti cara-cara yang
telah ditentukan di dalam PBI 1971.
10.6.2. Lokasi penghentian pengecoran harus dilaporkan kepada Direksi Pengawas
pekerjaan.

10.7. Tata Cara Pengecoran


10.7.1. Cara-cara pengecoran harus dilakukan seperti skenario yang telah
disepakati bersama, dan apabila menyimpang dari itu maka segala sesuatu
yang terjadi menjadi tanggung jawab Pelaksana Jasa Konstruksi
sepenuhnya. Direksi Pengawas pekerjaan berhak menghentikan pekerjaan
jika terjadi penyimpangan-penyimpangan.
10.7.2. Slump harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas.
10.7.3. Kontraktor harus merencanakan desain mixnya sesuai dengan mutu beton
yang direncanakan dan harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas
pekerjaan.
10.7.4. Semua alat-alat dan tenaga harus mencukupi sehingga pengecoran dapat
berjalan dengan lancar.
10.7.5. Semua pekerjaan pengecoran harus dipadatkan dengan menggunakan alat
pemadat beton (vibrator) sampai semua gelembung-gelembung udara Hal. 5

keluar. Pemadatan ini harus dikerjakan dengan teliti.


10.7.6. Pembuatan benda uji dilakukan oleh Kontraktor. Banyaknya benda uji
sesuai dengan banyaknya pengecoran dan sesuai PBI 1971.
10.7.7. Pengecoran harus rapih, bersih dan skematis serta tidak boleh
menimbulkan kesan kotor, sembarangan dan acak-acakan.
10.7.8. Harus dipersiapkan pula pengamanan-pengamanan jika sewaktu-waktu
turun hujan lebat pada saat pengecoran sedang berlangsung.

10.8. Pembukaan Bekisting Kolom


10.8.1. Jika tidak ada ketentuan lain, bekisting kolom dapat dibuka paling cepat
setelah usia 7 (tujuh) hari.
10.8.2. Untuk membuka bekisting, Kontraktor harus mendapat izin dari Pengawas
lapangan.
10.8.3. Pembukaan bekisting tidak boleh dengan cara-cara yang dapat merusak
beton.
10.8.4. Bahan-bahan bekas bongkaran bekisting seperti dolken dan papan
multipleks yang masih baik kondisinya, dapat dipakai lagi tetapi jika
kondisinya sudah rusak, dilarang untuk dipakai lagi.

Pasal 11
PASANGAN BATU BATA

11.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua
pekerjaan pasangan batu bata seperti yang tertera pada gambar.
Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk
bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar persyaratan disini.

11.2. Bahan-Bahan
11.2.1. Bata harus baru, terbakar, keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih sesuai
dengan persyaratan berlaku.
Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut diatas, maka
Konsultan Pengawas dapat menentukan jenis-jenis yang ada dipasaran lokal
dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukannya.

11.2.2. Adukan / Spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen :
5 pasir.
Spesi khusus berupa trasraam dengan campuran 1 semen : 3 pasir
digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 20 cm diatas
permukaan lantai.

11.2.3. Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada
Konsultan Pengawas dan Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah
didapat sebelum bahan yang dimaksud dibawa kelapangan kerja untuk
dipasang.
Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada dilapangan akan
dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Konsultan Pengawas guna
keperluan pengujian.
Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan segera disingkirkan dari lapangan.

11.3. Pengerjaan dan Penyimpangan


Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang
disetujui Konsultan Pengawas, untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.

11.4. Pelaksanaan
Pemasangan batu bata yang dilaksanakan harus dipasang rata, tegak dan lajur dan
penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak diperlihatkan
dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata harus putus sambungan dengan
lajur bawahnya.

Hal.
6
Sebelum pekerjaan pemasangan dilaksanakan, bata harus direndam/dibasahi dengan
air dahulu. Beton untuk sloof dan ringbalk dipasang untuk setiap dinding maksimum
12 m2.
Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus ditutup
(dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

Pasal 12
PLESTERAN DAN ADUKAN

12.1. Lingkup Pekerjaan


Dalam hal ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan adukan seperti yang dijelaskan
dalam gambar-gambar pelaksanaan.

12.2. Bahan-Bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih, dan bebas dari tanah liat, Lumpur
atau campuran-campuran lain.

2. Portland Cement
Portland cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu
dan dalam zak yang tertutup.

3. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti minyak, asam,
dan unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pemborong harus menyediakan air
kerja atas biaya sendiri.

12.3. Perencanaan
1. Campuran Adukan dan Plester
Perbandingan adukan dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu

Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 5 ps digunakan pada daerah-daerah


seluruh dinding bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 3 ps digunakan pada daerah- daerah
basah untuk kedap air seperti daerah toilet setinggi 160 cm dari lantai
sebagaimana ditunjukkan dengan gambar.

2. A c i a n
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan hanya pada
dinding-dinding yang akan di cat.

12.4. Pelaksanaan
1. U m u m
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai,
Bersihkan semua permukaan yang akan diplester dari bahan-bahan yang akan
merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Pengawas, dengan tebal plesteran,
kecuali bila dinyatakan lain adalah 20 mm dengan toleran minimum 15 mm dan
maksimum 25 mm.

2. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada izin dari Pengawas.

3. Pelaksanaan Adukan/Plesteran
Adukan/Spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen : 5
pasir.
Hal.
7
Spesi khusus berupa transraam dengan campuran 1 semen : 2 pasir digunakan
mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 20 cm diatas permukaan lantai,
sedangkan untuk dinding-dinding kamar mandi/WC setinggi 160 cm.

Pasal 13
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI

13.1. Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang
bermutu baik.
2. Pasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut plint lantai.

13.2. Persyaratan Bahan


1. Lantai keramik yang digunakan :
- Jenis : * Keramik ukuran : 30x30 cm polos untuk lantai KW 1,
Keramik lantai corak uk. 20x20 cm anti slip, keramik
dinding KM/WC uk. 20x40 cm, keramik lantai entrance
uk. 30x30 c, corak. Keramik set. mulia (atau sesuai
petunjuk dalam gambar).
* Keramik untuk lantai, dan keramik tangga yang
digunakan adalah produk MULIA atau yang setara.

- Bahan Pengisi : Grout semen berwarna/IGI grout.


- Bahan Perekat : Adukan spesi 1 pc : 3 pasir pasang.
-Warna : Ditentukan kemudian.

2. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan


contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas.

13.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola keramik.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.

3. Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 pc : 3 pasir pasang dan


ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian
PC murni dan ditambah bahan perekat.
4. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
5. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-
benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan
didaerah basah dan teras.
6. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar detail
atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Perhatikan lubang instalasi dan
drainage/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai.
7. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
8. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti yang
telah disyaratkan diatas.Warna sama dengan keramik yang dipasang.
9. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik
khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
10. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
11. Keramik yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan/beban selama 3x24 jam
dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
12. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya
bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama
pula. Hal. 8
Pasal 14
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM

14.1. Pekerjaan Kusen Alumunium

1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bovenlight
seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari
Kontraktor.

2. Persyaratan Bahan
a. Kusen alumunium yang digunakan :
- Bahan : Dari bahan alumunium framing system. Buatan
Alcan, Intalan atau setara.
- Bentuk Profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/
Konsultan Pengawas.

Untuk kusen jendela Dan curtain wall luar dibuat dengan sistem frameless.
- Warna Profil :Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan
Kontraktor).
- Lebar Profil :10cm (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar).
- Pewarnaan :polos.
b. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat
dari pekerjaan alumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.
c. Konstruksi kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
d. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesi-kuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
e. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-
unit, jendela, pintu partisi dll, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit didapatkan warna yang sama..
Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa
sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai beikut :
- Untuk tinggi dan lebar 1 mm
- Untuk diagonal 2 mm

f. Accessories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan alumunium harus
ditutup caulking dan sealant, angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium
terbuat dari steel plate tebal 2 - 3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari
(13) mikron sehingga dapat bergeser.

g. Finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan daun pintu yang bersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating war-nish seperti asphaltic varnish atau bahan
insulation lainnya.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan

a. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar

dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuatHal.9


contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil alumunium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain).
b. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan
Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
c. Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
e. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok.
Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai
dengan gambar.
f. Angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium terbuat dari steel plate setebal
2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
g. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan
harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1000
kg/m2.
Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium harus ditutup oleh
sealant.
h. Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan-
kemungkinan sebagai berikut:
1. Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
2. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dll.
3. Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
4. Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus
dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
5. Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
i. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen alumunium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.

j. Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah 10 - 25 mm


yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
k. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang
yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat
digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini
pada swing door dan double door.
l. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan kedap udara.
m. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.

14.2. Pekerjaan Pintu Dan Jendela Kaca Rangka Alumunium

1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil kaca seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
a. Bahan Rangka
- Dari bahan alumunium framing system, dari produk dalam negeri yang ex.
Alcan, Intalan atau setara disetujui Perencana/Konsultan Pengawas. Type
yang dipergunakan untuk rangka kaca luar adalah jenis frameless.
Hal.
10
- Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah
disetujui Perencana/Konsultan Pengawas.
- Warna profil alumunium polos
- Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan
seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh Perencana/Konsultan
Pengawas.
- Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat
dari pekerjaan alumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.
- Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka alumunium, seperti yang
ditujukan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.

b. Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan disyaratkan hanya 1
(Satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat structural seal.

c. Bahan Kaca Daun Jendela


- Bahan untuk kaca interior dan exterior menggunakan :
Merk Tens type One Way tebal 5 mm Warna ditentukan kemudian oleh
Perencana.
- Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas
sulfida maupun bercak-bercak lainnya, dari produk Tens (ex. lokal) atau
yang setara.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan
harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka alumunium dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada cacat bekas penyetelan.
d. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
e. Daun pintu
1. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Perencana / Konsultan Pengawas tanpa meninggalkan bekas cacat pada
permukaan yang tampak.
2. Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak
bergelombang dan tidak melintir.

Pasal 15
PEKERJAAN KACA

15.1. Lingkup Pekerjaan


1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
2. Pekerjaan kaca meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail
gambar.

15.2. Persyaratan Bahan


1. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai
ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-
proses tarik tembus cahaya, tarik, gilas dan pengambangan (float glass).
2. Toleransi lebar dan panjang Hal. 11
Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan
oleh pabrik.

3. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan
adalah 1,5 mm per meter.

4. Cacat-cacat
- Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari
pabrik.
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang
terdapat pada kaca).
- Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu
pandangan.
- Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah baik sebagian atau seluruh
tebal kaca).
- Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar ke arah
luar/masuk).
- Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat garis
timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang
berubah dan mengganggu pandangan.
- Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
- Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang
ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira-kira 0,3 mm.

5. Bahan Kaca
- Bahan kaca dari jenis Clear Glass dan kaca es harus sesuai SNI 0047-1989-
A.Digunakan setaraf produk PT. ASAHI MAS.

6. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.

15.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat
pekerjaan dalam buku ini.
2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
4. Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur.
Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan
menggunakan lem aci.
5. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong
kaca khusus.
6. Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk kedalam
alur kaca pada kusen.
7. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca.
8. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui kusen,
harus diisi dengan lem silikon warna transparan cara pemasangan dan persiapan-
persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
9. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak
dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.

Hal.
12
Pasal 16
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

16.1. Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun pintu/daun
jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan
pada daun pintu kayu, daun pintu alumunium dan daun jendela alumunium seperti
yang ditunjukkan/disyaratkan dalam detail gambar.

16.2. Persyaratan Bahan


1. Semua "hard ware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware
akibat dari pemilihan merk, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal. Tanda pengenal ini
dihubungkan dengan cincin kesetiap anak kunci.

16.3. Perlengkapan Pintu Dan Jendela


1. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu
a. Semua pintu menggunakan peralatan kunci silinder setaraf merk LOGO/FINO.
b. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.
Dipasang setinggi 90 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
2. Pekerjaan Engsel
a. Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel
bawah dipasang + 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm dari permukaan pintu,
engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
c. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
d. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

Pasal 17
PEKERJAAN PLUMBING DAN SANITAIR

17.1. Lingkup Pekerjaan


Yang dimaksud dengan pekerjaan Plumbing disini adalah Pengadaan dan Pemasangan
peralatan-peralatan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya
sesuai dengan gambar rencana, sehingga diperoleh instalasi Plumbing yang lengkap
dan bekerja baik, serta diuji dengan seksama siap untuk dipergunakan.
Yang termasuk pekerjaan Plumbing adalah :
a. Sistem Penyediaan Air Bersih
b. Sistem Pembuangan Air Kotor dan kotoran
c. Pemasangan Alat-alat Sanitair

17.2. Persyaratan Umum


a. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama-sama mengikat.
b. Gambar-gambar system ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan
instalasi dan routing dari pipa, sedang pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari pekerjaan.
Gambar-gambar Arsitektur dan sipil/Struktur harus dipakai referensi untuk
pelaksanaan dan detail finishing dari pekerjaan.
c. Setiap shop drawing diajukan Pemborong untuk disetujui oleh Konsultan
Pengawas, dianggap Pemborong telah mempelajari situasi dan berkonsultasi
dengan pekerjaan instalasi-intalasi lainnya.
d. Pemborong harus membuat gambar-gambar revisi (as Built Drawing)
Hal.
13
e. Untuk bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan belum cukup memberikan
petunjuk mengenai cara mencapai keadaan terlaksana, Pemborong harus
mengajukan gambar-gambar kerja secara terperinci kepada Konsultan Pengawas
untuk mendapat persetujuannya.

17.3. Sistem Air Bersih


a. Pipa Plumbing Air bersih harus menggunakan pipa dari bahan PVC Wavin kualitas
baik
b. Fitting harus dari material yang sama dengan pipa diatas
c. Untuk fitting-fitting sambungan harus dari jenis standard dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas Lapangan.
d. Gantungan-gantungan klemklem dan lain-lain, harus terbuat dari bahan yang
sama

17.4. Persyaratan Penyambungan


a. Dalam penyambungan harus dilengkapi ring type gasket/ring dari karet dan gasket
untuk lebih menjamin kekuatan sambungan
b. Untuk penyambungan socket harus sesuai dengan standard
Sambungan pipa dipakai sambungan pipa ulir/screwed, penyambungannya dengan
ulir harus terlebih dahulu dilapisi dengan Red Lead Cement atau memakai
pintalan khusus.
c. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan PVC Glue yang sesuai
dengan diameter pipa, dan sebelum dilem pipa harus dibersihkan dulu dengan
cleaning fluid.
Pipa harus masuk sepenuhnya di fitting, maka untuk itu harus dipergunakan alat
press khusus.
Selain tiu pemotongan pipa harus menggunakan alat khusus agar pemotongan pipa
dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
d. Semua pipa harus bersih dari bahan perapatan sambungan

17.5. Pelaksanaan
a. Pemasangan pipa pipa harus dilakukan sebelum Salut Dinding / Plesteran dan
langit langit dilaksanakan.
b. Pada waktu pemasangan, ujung pipa pipa yang belum akan dipasang harus
ditutup dengan plug atau dop.
c. Semua pemasangan yang berhubungan dengan menggantung atau menembus pada
konstruksi bangunan, Pemborong harus berkonsultasi dengan Konsultan Pengawas
Lapangan untuk minta persetujuan dan harus dilaksanakan bersama sama pada
waktu pelaksanaan struktur yang bersangkutan.
d. Semua alat alat penggantung harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak pipa pipa dan tidak menyebabkan turunnya pipa yang terpasang.
e. Pipa Air Kotor bekas secara umum harus mempunyai kemiringan 1 % s/d 2 % ke
arah aliran.
f. Pada jaringan pipa harus dipasang union atau planes pada jarak minimal 60 m
untuk memudahkan pemasangan dan perbaikan.
g. Valves untuk Instalasi Air Bersih harus dipakai mutu yang terbaik dan disetujui
oleh Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
Bak kontrol untuk valve dibuat dari pasangan bata dengan adukan kuat dan tutup
beton.
h. Pada pemasangan katup / valve kurang dari 3 harus memudahkan untuk
penggantian dan pemasangan kembali dengan menggunakan fitting pembantu
seperti Water Mur, Double Nipple dan lain sebagainya.
i. Untuk pipa pipa yang tekanan airnya tinggi / pipa induk, dipasang blok blok
dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa,
tee, elbow, valve dan sebagainya.
j. Semua Pipa Air Kotor dan Ven, baik pipa utama maupun pipa cabang terbuat dari
bahan PVC dengan tekanan kerja 10 Kg / Cm2 standard JIS K 6741 produksi Wavin,
dan Pipa untuk Ven dari bahan PVC dengan tekanan kerja 8 Kg / Cm2 produksi
Wavin.
k. Fitting fitting untuk pemipaan ini dipergunakan PVC Injection Moulding sesuai
dengan merk pipa.
Hal.
14
Pasal 18
PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN PLAFOND

19.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan, bahan dan alat yang dipakai dalam pekerjaan
penutup atap sesuai dengan gambar rencana.

19.2. Bahan-Bahan
a. Rangka Penutup Atap menggunakan kuda-kuda baja ringan Zincalume ( simetris /
asimetris ) Pabrikasi. (Konsol belakang)
Standard : ASTM A 792
Material : High tensile steel
Yeild Strength : G-550 ( 550 MPa )
Modulus of Elasticity : 200 000 Mpa
Shear Modulus : 80 000 MPa
Jenis coating uang digunakan :
Zincalume : Zinc 55% Alumunium 1,5 % Silicone
Galvanize : Zinc 0,2 % Alumunium
Self drilling screw yang digunakan :
10-16x16
Gaya geser 1 baut 5,1 kN
Gaya aksial 8,6 kN
Gaya torsi 6,9 kN

b. Penutup atap menggunakan Genteng metal berpasir, Nok bubungan Genteng metal
berpasir, nok pinggir/tepi genteng metal berpasir.
Bahan penutup atap dipakai Genteng metal berpasir dan bubungan kualitas
baik dan memenuhi persyaratan sesuai yang dibuat Pabrik dan tertera dalam
Rencana Anggaran Biaya dan Gambar.
Untuk seluruh bahan bangunan diupayakan menggunakan bahan penutup atap
dari satu pabrik, sebelum dipesan/dikirim ke pekerjaan, pemborong terlebih
Hal.
15
dahulu mengajukan contoh kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
Bahan penutup atap yang cacat tidak dibenarkan untuk dipakai.
Sebelum pemasangan penutup atap dilaksanakan, harus dicek kemiringannya
kerangka atap sehingga diperoleh bidang yang rata.
Pemasangan bubungan digunakan Nok Atas metal berpasir dan pemasangannya
harus rata.
Genteng Penutup Tepi menggunakan Nok Pinggir metal berpasir.

c. Penutup plafond
Pek. Langit-langit GRC Board tebal 4 mm + Rangka Kayu
Plat ex GRC board tebal 4 mm.
Plat ex GRC yang digunakan merupakan kualitas terbaik

d. Bahan Lain :
Listplank plat GRC lebar 25 cm x tebal 9 mm (tumpang sari)
Listplank Capit Gunting GRC tebal 12 mm
Rangka plafond Rangka kayu
List Plafond kayu 1/4 cm

19.3. Pengerjaan

1. Uraian Umum
Pengerjaan harus bertaraf kelas satu. Semua pengerjaan ini harus diselesaikan
bebas dari puntiran dan tekukan. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang
tepat, sehingga dalam pemasangan tidak akan memerlukan penyambung/pengisi.
Semua kelengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi
kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam
gambar-gambar ataupun persyaratan teknis, harus diadakan. Bahan-bahan
pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang dipasangkan, dan harus
dari jenis yang paling cocok untuk maksud itu.

2. Jaminan
Bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik yang sudah dikenal
disertai sertifikat pengujian dari Lembaga Pengujian Bahan.

3. Gambar Kerja (Shop Drawings)


a. Siapkan satu gambar kerja yang menyeluruh untuk struktur, serahkan 3 copy
untuk Konsultan Pengawas yang dikirimkan 14 hari sebelum pelaksanaan untuk
mendapatkan persetujuan ahli.

b. Cantumkan semua informasi sambungan-sambungan yang tidak tercantum pada


gambar kontrak dan semua penjelasan dilapangan, termasuk detail-detail
pemasangan, dasar-dasar perhitungan lubang baut, keling-keling dan dimensi
lainnya.
c. Setelah mendapat persetujuan, tidak boleh diadakan perubahan gambar lagi
kecuali dengan persetujuan ahli.

4. Perubahan-perubahan dan Tambahan-tambahan Perubahan-perubahan dan bagian-


bagian atau tambahan-tambahan pada detail, atau keduanya beserta uraian
yang menyebabkannya harus diberikan beserta gambar kerja untuk disetujui.
Perubahan-perubahan yang disetujui pengganti-pengganti dan penambahan yang
perlu untuk bagian-bagian yang perlu dari pekerjaan harus dikoordinasikan oleh
Pemborong dan dilaksanakan tanpa penambahan biaya.

5. Tanggung Jawab Atas Kesalahan-kesalahan Pemborong harus bertanggung jawab


atas semua kesalahan-kesalahan dalam detail pembuatan dan pemasangan yang
tidak sempurna dari semua bagian-bagian struktur.

Hal.
16
6. Contoh-contoh
Untuk benda-benda ini sebelum pemakaiannya harus diperlihatkan kepada
Konsultan Pengawas berupa contoh untuk disetujui.

Pasal 19
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

20.1. U m u m
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga
kerja, pemasangan, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi
calon operator.
Sehingga seluruh sistem elektikal dapat beroperasi dengan sempuna.

20.2. Lingkup Pekerjaan


Sistem penerangan dan stop kontak.
- Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur dan lampunya.
- Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak biasa dan atau stop kontak
khusus.
- Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung kabel
serta berbagai accessories lainnya, seperti : box untuk saklar dan stop kontak,
junction box, fleksible conduit, bends/elbows, socket dan lain-lain.
- Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan dan stop
kontak.
- Sub Kontraktor listrik hanya memasang lampu pada ceiling, sedangkan pekerjaan
persiapan membuat kerangka plafond dan membuat lubang pada plafond adalah
lingkup pekerjaan Main Kontraktor.
- Stop kontak dan saklar setaraf merk : MK, CLIPSALS, VIMAR.

20.3. Gambar Kerja Referensi Dan Standard Lain


1. Gambar-gambar Kerja
Setelah daftar bahan dan persesuaian dengan keadaan-keadaan lapangan/lokasi
pemakaian disetujui oleh Direksi Kntraktor masih harus menyerahkan gambar-gambar
kerja untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari manufacture, dimensi-dimensi
data performance nama badan usaha yang menyediakan spareparts dan after
sales service untuk material-material tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-
alat/peralatan-peralatan didalam sistem secara keseluruhan.
Bila dirasakan perlu adanya perubahan-perubahan ataupun penyimpangan-
penyimpangan dari pada sistem yang direncanakan sehubungan dengan daftar
bahan yang diajukan tanpa merubah fungsi sistem. Serta maksud dari sistem
semula/sebenarnya dapatlah diajukan dengan memberi alasan-alasan persetujuan
yang tepat.
Perubahan diatas haruslah mendapat persetujuan dari Direksi dan tidak membawa
akibat tambahan biaya bagi pemilik.

2. Standar dan Referensi


Standar dan Referensi yang digunakan disini adalah sesuai dengan standar :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 1977 (PUIL).
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 023/PT/1978 tentang
Peraturan Instalasi Listrik (PIL).
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 024/PRT/ 1978 tentang
Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL).

3. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya


Bahan-bahan, perlengkapan, perlatan, fixture dan lain-lain yang disebutkan serta
dipersyaratkan ini, Kontraktor wajib/harus menyediakan sesuai dengan peralatan
yang disebutkan dalam gambar kerja dengan persetujuan Perencana.

Hal.
17
4. Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat lisensi dan lain-lain oleh
Kontraktor.
Direksi dijamin dan dibenarkan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

5. Bobokan
Pemborong harus menutup dan merapihkan kembali setiap bobokan yang dilakukan
pada konstruksi bangunan, yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal.

Pasal 20
PEKERJAAN PENGECATAN

21.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan pada seluruh permukaan dinding
dan permukaan-permukaan lain sesuai dengan gambar-gambar serta yang ditunjukkan
Konsultan Pengawas.

21.2. Bahan-Bahan
Cat yang akan digunakan adalah setara cat Vinilex untuk dinding, plafond GRC
menggunakan cat setara Vinilex. Cat kayu + listplank digunakan cat setara Sieve.

21.3. Persetujuan Ahli


Semua cat dipakai harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum
boleh dipakai didalam pekerjaan.
Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan dalam kaleng-kaleng asli dari pabrik, lengkap
dengan label perusahaan, merk dan sebagainya.

21.4. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang
dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.
Pemborong harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas aturan pemakaian cat
dari pabrik pembuat cat yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Pasal 21
PENUTUP

22.1. Sebelum Penyerahan Pertama, Pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih di pel,
halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan
dari lokasi pekerjaan.

22.2. Segala peraturan yang tercantum dalam Bestek ini dan gambar-gambar merupakan
lampiran dalam Kontrak yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan,
untuk hal ini Pemborong dianggap mengerti.

22.3. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan Pemborong, untuk itu Pemborong
harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.

22.4. Selama Masa Pemeliharaan, Pemborong wajib merawat, mengamankan dan


memperbaiki segala cacat yang timbul sehingga sebelum peneyerahan Kedua
pekerjaan tersebut dinyatakan sesuai dengan Renacana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS).

22.5. Peraturan ini sebagai pedoman dari pelaksanaan pembangunan dan sebagai landasan
Kontrak. Dengan sendirinya hasilnya akan tergantung pada pelaksanaanya.

Hal.
18
22.6. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi
didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan
setelah ada perintah tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran dan akan diperhitungkan
dalam pekerjaan tambahan.

22.7. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana
perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi
menurut pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu
lagi dilaksanakan, maka atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut
tidak dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.

22.8. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran
Biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih
dahulu untuk mendapatkan kepastian.

Hal.
19

Anda mungkin juga menyukai