PEKERJAAN :
LOKASI :
KECAMATAN CIKALONG KABUPATEN CIANJUR
Pasal 1
STANDAR YANG BERLAKU
Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan
Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas
jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :
Kecuali ditentukan lain, maka nama- nama atau merek-merek dagang dari bahan yang
disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan
terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Pasal 3
DATA UMUM LAPANGAN KERJA
Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen
tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada Konsultan
Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu
mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.
Pasal 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN
Bila Pemborong tidak berada di tempat pekerjaan dimana Konsultan Pengawas bermaksud
untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan
dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pemborong.
Pasal 6
PE N G U K U RAN
Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah disetujui
oleh Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-pengukuran yang
dibuatnya.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru
ukur (Surveyor) bila dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian
pekerjaan yang memerlukannya.
Pasal 7
PEKERJAAN PERSIAPAN
7.1.2. Pemasangan papan nama kegiatan dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Pemimpin
Kegiatan.
Hal.
2
CONTOH PAPAN NAMA :
NAMA PEKERJAAN :
LOKASI :
BIAYA : Rp.
TANGGAL MULAI :
120
TANGGAL SELESAI :
WAKTU PELAKSANAAN :
PENYEDIA JASA :
ALAMAT :
90
Keterangan :
Ukuran .. 120 x 90 cm
Tinggi tepi papan bawah dari permukaan tanah . 200 cm
Warna Dasar :
- Kolom . Putih
- Tulisan & garis Hitam.
Pasal 8
PEKERJAAN GALIAN TANAH
8.1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai seperti dinyatakan dalam gambar-gambar dan
syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan, seperti galian lubang pondasi,
saluran-saluran pembuangan septictank dan lain sebagainya.
8.2. Dasar dari semua galian pondasi harus Waterpass. Bilamana pada dasar setiap galian
terdapat akar-akar pohon, dan lain-lain yang dapat merusak/mengurangi mutu beton
atau bagian-bagian yang gembur maka ini harus digali keluar, sedang lubang-lubang
tersebut diisi kembali dengan pasir urug disiram dan dipadatkan, sehingga
mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
8.3. Dalamnya semua galian harus mendapatkan pemeriksaan dan persetujuan Konsultan
Pengawas Lapangan. Pemborong wajib melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang
selesai kepada Konsultan Pengawas Lapangan sebelum dimulai pekerjaan pondasi.
Penyimpangan dari ketetapan ini akan menjadi tanggung jawab dan resiko
Pemborong. Hal. 3
8.4. Terhadap kemungkinan menggenangnya air di dalam galian, baik pada waktu menggali
maupun pada waktu mengerjakan pondasi, harus disediakan pompa air atau pompa
lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus untuk menghindari
terkumpulnya air tersebut.
8.5. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak
longsor dengan memberikan suatu dinding pengaman atau penunjang-penunjang
sementara.
8.6. Semua tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu
harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat instruksi Konsultan
Pengawas Lapangan.
8.7. Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih dari segala
kotoran. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan.
8.8. Truk dan kendaraan proyek yang keluar ke jalan umum harus dibersihkan (khususnya
roda) dari kotoran atau tanah.
8.9. Di bawah pasangan pondasi setempat, lajur pondasi beton maupun batu kali diurug
pasir setebal 5 cm dipadatkan.
8.10. Di bawah lantai kerja harus diurug dengan pasir urug setebal 5 cm dan dipadatkan.
Pasal 9
U R U GAN
1. Dibawah pasangan pondasi plat setempat dan pondasi batu kali diurug pasir setebal 10
cm padat
2. Dibawah plat lantai dasar jika ada harus diurug dengan pasir urug setebal 10 cm padat
3. Dibawah Lantai kerja harus diurug dengan pasir setebal 10 cm padat
4. Dasar lantai denah yang menurut pertimbangan Direksi Lapangan kurang baik dan tidak
sesuai jika ditempuh perbaikan, maka dilakukan cara Pancangan pasir (zandpaaltjes)
atau dengan lapisan adukan kapur kalkpuddelaag atau lain cara yang menurut
pertimbangan Direksi Lapangan adalah yang paling tepat dan paling baik
Pasal 10
PEKERJAAN BETON
10.1. Umum
10.1.1. Mutu beton dari pekerjaan beton bertulang menggunakan beton K-175,
dimensi dan ukuran seperti pada rencana gambar sepanjang tidak ada
perubahan.
10.2. Persiapan
10.2.1. Produk besi harus jelas dari pabrik mana besi tersebut serta data-data yang
mendukungnya.
10.2.2. Besi tulangan harus baru, bersih dan panjang utuh 12 m.
10.2.3. Dimensi tulangan diukur keadaan fisik.
10.2.4. Pemotongan besi tulangan cara dingin dengan alat pemotong mesin/gunting
manual.
10.2.5. Pembengkokan/pembentukan tulangan sesuai dengan shop drawing yang
telah disepakati.
10.2.6. Pemasangan tulangan harus rapih, lurus dan kokoh serta diikat oleh kawat
beton yang cukup rapat dan kuat sehingga tidak berubah posisi.
10.2.7. Beton decking harus semutu dengan betonnya.
10.2.8. Sambungan - sambungan tulangan/overlapping harus memenuhi persyaratan
PBI 1971.
10.4. Sparing-Sparing
10.4.1. Sparing-sparing yang masuk dalam sloof, kolom, balok dan meja beton harus
dipasang sebelum pengecoran beton dilakukan.
10.4.2. Sparing-sparing meliputi sparing-sparing elektrikal, mekanikal, plumbing
dan lain-lain.
10.4.3. Pemasangan sparing dari pipa galvanize harus ditunjang kuat-kuat supaya
letaknya tidak berubah pada saat pengecoran.
10.4.4. Sparing untuk pipa air harus dipasang konstruksi anti rembes air.
Pasal 11
PASANGAN BATU BATA
11.2. Bahan-Bahan
11.2.1. Bata harus baru, terbakar, keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih sesuai
dengan persyaratan berlaku.
Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut diatas, maka
Konsultan Pengawas dapat menentukan jenis-jenis yang ada dipasaran lokal
dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukannya.
11.2.2. Adukan / Spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen :
5 pasir.
Spesi khusus berupa trasraam dengan campuran 1 semen : 3 pasir
digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 20 cm diatas
permukaan lantai.
11.2.3. Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada
Konsultan Pengawas dan Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah
didapat sebelum bahan yang dimaksud dibawa kelapangan kerja untuk
dipasang.
Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada dilapangan akan
dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Konsultan Pengawas guna
keperluan pengujian.
Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan segera disingkirkan dari lapangan.
11.4. Pelaksanaan
Pemasangan batu bata yang dilaksanakan harus dipasang rata, tegak dan lajur dan
penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak diperlihatkan
dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata harus putus sambungan dengan
lajur bawahnya.
Hal.
6
Sebelum pekerjaan pemasangan dilaksanakan, bata harus direndam/dibasahi dengan
air dahulu. Beton untuk sloof dan ringbalk dipasang untuk setiap dinding maksimum
12 m2.
Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus ditutup
(dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
Pasal 12
PLESTERAN DAN ADUKAN
12.2. Bahan-Bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih, dan bebas dari tanah liat, Lumpur
atau campuran-campuran lain.
2. Portland Cement
Portland cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu
dan dalam zak yang tertutup.
3. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti minyak, asam,
dan unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pemborong harus menyediakan air
kerja atas biaya sendiri.
12.3. Perencanaan
1. Campuran Adukan dan Plester
Perbandingan adukan dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu
2. A c i a n
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan hanya pada
dinding-dinding yang akan di cat.
12.4. Pelaksanaan
1. U m u m
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai,
Bersihkan semua permukaan yang akan diplester dari bahan-bahan yang akan
merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Pengawas, dengan tebal plesteran,
kecuali bila dinyatakan lain adalah 20 mm dengan toleran minimum 15 mm dan
maksimum 25 mm.
2. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada izin dari Pengawas.
3. Pelaksanaan Adukan/Plesteran
Adukan/Spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen : 5
pasir.
Hal.
7
Spesi khusus berupa transraam dengan campuran 1 semen : 2 pasir digunakan
mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 20 cm diatas permukaan lantai,
sedangkan untuk dinding-dinding kamar mandi/WC setinggi 160 cm.
Pasal 13
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bovenlight
seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari
Kontraktor.
2. Persyaratan Bahan
a. Kusen alumunium yang digunakan :
- Bahan : Dari bahan alumunium framing system. Buatan
Alcan, Intalan atau setara.
- Bentuk Profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/
Konsultan Pengawas.
Untuk kusen jendela Dan curtain wall luar dibuat dengan sistem frameless.
- Warna Profil :Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan
Kontraktor).
- Lebar Profil :10cm (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar).
- Pewarnaan :polos.
b. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat
dari pekerjaan alumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.
c. Konstruksi kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
d. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesi-kuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
e. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-
unit, jendela, pintu partisi dll, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit didapatkan warna yang sama..
Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa
sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai beikut :
- Untuk tinggi dan lebar 1 mm
- Untuk diagonal 2 mm
f. Accessories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan alumunium harus
ditutup caulking dan sealant, angkur-angkur untuk rangka/kusen alumunium
terbuat dari steel plate tebal 2 - 3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari
(13) mikron sehingga dapat bergeser.
g. Finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan daun pintu yang bersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive
treatment dengan insulating war-nish seperti asphaltic varnish atau bahan
insulation lainnya.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil kaca seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan Rangka
- Dari bahan alumunium framing system, dari produk dalam negeri yang ex.
Alcan, Intalan atau setara disetujui Perencana/Konsultan Pengawas. Type
yang dipergunakan untuk rangka kaca luar adalah jenis frameless.
Hal.
10
- Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah
disetujui Perencana/Konsultan Pengawas.
- Warna profil alumunium polos
- Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan
seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh Perencana/Konsultan
Pengawas.
- Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat
dari pekerjaan alumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.
- Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka alumunium, seperti yang
ditujukan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
b. Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan disyaratkan hanya 1
(Satu) sambungan serta harus kedap air dan bersifat structural seal.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan
harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka alumunium dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada cacat bekas penyetelan.
d. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
e. Daun pintu
1. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Perencana / Konsultan Pengawas tanpa meninggalkan bekas cacat pada
permukaan yang tampak.
2. Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak
bergelombang dan tidak melintir.
Pasal 15
PEKERJAAN KACA
3. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan
adalah 1,5 mm per meter.
4. Cacat-cacat
- Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari
pabrik.
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang
terdapat pada kaca).
- Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu
pandangan.
- Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah baik sebagian atau seluruh
tebal kaca).
- Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar ke arah
luar/masuk).
- Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat garis
timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang
berubah dan mengganggu pandangan.
- Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
- Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang
ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira-kira 0,3 mm.
5. Bahan Kaca
- Bahan kaca dari jenis Clear Glass dan kaca es harus sesuai SNI 0047-1989-
A.Digunakan setaraf produk PT. ASAHI MAS.
6. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.
Hal.
12
Pasal 16
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
Pasal 17
PEKERJAAN PLUMBING DAN SANITAIR
17.5. Pelaksanaan
a. Pemasangan pipa pipa harus dilakukan sebelum Salut Dinding / Plesteran dan
langit langit dilaksanakan.
b. Pada waktu pemasangan, ujung pipa pipa yang belum akan dipasang harus
ditutup dengan plug atau dop.
c. Semua pemasangan yang berhubungan dengan menggantung atau menembus pada
konstruksi bangunan, Pemborong harus berkonsultasi dengan Konsultan Pengawas
Lapangan untuk minta persetujuan dan harus dilaksanakan bersama sama pada
waktu pelaksanaan struktur yang bersangkutan.
d. Semua alat alat penggantung harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak pipa pipa dan tidak menyebabkan turunnya pipa yang terpasang.
e. Pipa Air Kotor bekas secara umum harus mempunyai kemiringan 1 % s/d 2 % ke
arah aliran.
f. Pada jaringan pipa harus dipasang union atau planes pada jarak minimal 60 m
untuk memudahkan pemasangan dan perbaikan.
g. Valves untuk Instalasi Air Bersih harus dipakai mutu yang terbaik dan disetujui
oleh Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
Bak kontrol untuk valve dibuat dari pasangan bata dengan adukan kuat dan tutup
beton.
h. Pada pemasangan katup / valve kurang dari 3 harus memudahkan untuk
penggantian dan pemasangan kembali dengan menggunakan fitting pembantu
seperti Water Mur, Double Nipple dan lain sebagainya.
i. Untuk pipa pipa yang tekanan airnya tinggi / pipa induk, dipasang blok blok
dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa,
tee, elbow, valve dan sebagainya.
j. Semua Pipa Air Kotor dan Ven, baik pipa utama maupun pipa cabang terbuat dari
bahan PVC dengan tekanan kerja 10 Kg / Cm2 standard JIS K 6741 produksi Wavin,
dan Pipa untuk Ven dari bahan PVC dengan tekanan kerja 8 Kg / Cm2 produksi
Wavin.
k. Fitting fitting untuk pemipaan ini dipergunakan PVC Injection Moulding sesuai
dengan merk pipa.
Hal.
14
Pasal 18
PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN PLAFOND
19.2. Bahan-Bahan
a. Rangka Penutup Atap menggunakan kuda-kuda baja ringan Zincalume ( simetris /
asimetris ) Pabrikasi. (Konsol belakang)
Standard : ASTM A 792
Material : High tensile steel
Yeild Strength : G-550 ( 550 MPa )
Modulus of Elasticity : 200 000 Mpa
Shear Modulus : 80 000 MPa
Jenis coating uang digunakan :
Zincalume : Zinc 55% Alumunium 1,5 % Silicone
Galvanize : Zinc 0,2 % Alumunium
Self drilling screw yang digunakan :
10-16x16
Gaya geser 1 baut 5,1 kN
Gaya aksial 8,6 kN
Gaya torsi 6,9 kN
b. Penutup atap menggunakan Genteng metal berpasir, Nok bubungan Genteng metal
berpasir, nok pinggir/tepi genteng metal berpasir.
Bahan penutup atap dipakai Genteng metal berpasir dan bubungan kualitas
baik dan memenuhi persyaratan sesuai yang dibuat Pabrik dan tertera dalam
Rencana Anggaran Biaya dan Gambar.
Untuk seluruh bahan bangunan diupayakan menggunakan bahan penutup atap
dari satu pabrik, sebelum dipesan/dikirim ke pekerjaan, pemborong terlebih
Hal.
15
dahulu mengajukan contoh kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
Bahan penutup atap yang cacat tidak dibenarkan untuk dipakai.
Sebelum pemasangan penutup atap dilaksanakan, harus dicek kemiringannya
kerangka atap sehingga diperoleh bidang yang rata.
Pemasangan bubungan digunakan Nok Atas metal berpasir dan pemasangannya
harus rata.
Genteng Penutup Tepi menggunakan Nok Pinggir metal berpasir.
c. Penutup plafond
Pek. Langit-langit GRC Board tebal 4 mm + Rangka Kayu
Plat ex GRC board tebal 4 mm.
Plat ex GRC yang digunakan merupakan kualitas terbaik
d. Bahan Lain :
Listplank plat GRC lebar 25 cm x tebal 9 mm (tumpang sari)
Listplank Capit Gunting GRC tebal 12 mm
Rangka plafond Rangka kayu
List Plafond kayu 1/4 cm
19.3. Pengerjaan
1. Uraian Umum
Pengerjaan harus bertaraf kelas satu. Semua pengerjaan ini harus diselesaikan
bebas dari puntiran dan tekukan. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang
tepat, sehingga dalam pemasangan tidak akan memerlukan penyambung/pengisi.
Semua kelengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi
kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam
gambar-gambar ataupun persyaratan teknis, harus diadakan. Bahan-bahan
pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang dipasangkan, dan harus
dari jenis yang paling cocok untuk maksud itu.
2. Jaminan
Bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik yang sudah dikenal
disertai sertifikat pengujian dari Lembaga Pengujian Bahan.
Hal.
16
6. Contoh-contoh
Untuk benda-benda ini sebelum pemakaiannya harus diperlihatkan kepada
Konsultan Pengawas berupa contoh untuk disetujui.
Pasal 19
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
20.1. U m u m
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga
kerja, pemasangan, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi
calon operator.
Sehingga seluruh sistem elektikal dapat beroperasi dengan sempuna.
Hal.
17
4. Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat lisensi dan lain-lain oleh
Kontraktor.
Direksi dijamin dan dibenarkan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.
5. Bobokan
Pemborong harus menutup dan merapihkan kembali setiap bobokan yang dilakukan
pada konstruksi bangunan, yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal.
Pasal 20
PEKERJAAN PENGECATAN
21.2. Bahan-Bahan
Cat yang akan digunakan adalah setara cat Vinilex untuk dinding, plafond GRC
menggunakan cat setara Vinilex. Cat kayu + listplank digunakan cat setara Sieve.
21.4. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang
dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.
Pemborong harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas aturan pemakaian cat
dari pabrik pembuat cat yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pasal 21
PENUTUP
22.1. Sebelum Penyerahan Pertama, Pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih di pel,
halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan
dari lokasi pekerjaan.
22.2. Segala peraturan yang tercantum dalam Bestek ini dan gambar-gambar merupakan
lampiran dalam Kontrak yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan,
untuk hal ini Pemborong dianggap mengerti.
22.3. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan Pemborong, untuk itu Pemborong
harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
22.5. Peraturan ini sebagai pedoman dari pelaksanaan pembangunan dan sebagai landasan
Kontrak. Dengan sendirinya hasilnya akan tergantung pada pelaksanaanya.
Hal.
18
22.6. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi
didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan
setelah ada perintah tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran dan akan diperhitungkan
dalam pekerjaan tambahan.
22.7. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana
perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi
menurut pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu
lagi dilaksanakan, maka atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut
tidak dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.
22.8. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran
Biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih
dahulu untuk mendapatkan kepastian.
Hal.
19