LP CHF
LP CHF
LAPORAN PENDAHULUAN
GAGAL JANTUNG KONGESTIF (CONGHESTIVE HEART FAILURE)
2. Lapisan Jantung
Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung
yang tersusun secara spiral dan saling berhubungan melalui
diskus interkalatus (Sherwood, Lauralee, 2001: 262). Dinding
jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:
a). Perikardium (Epikardium)
Epi berarti di atas, cardia berarti jantung, yang mana
bagian ini adalah suatu membran tipis di bagian luar yang
membungkus jantung. Terdiri dari dua lapisan, yaitu:
Perikarduim fibrosum (viseral), merupakan bagian
kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat di
bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan
pembuluh darah besar merekat pada sternum melalui
ligamentum sternoperikardial.
Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua
bagian, yaitu Perikardium parietalis membatasi
perikardium fibrosum sering disebut epikardium, dan
Perikarduim fiseral yang mengandung sedikit cairan
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
3. Ruang Jantung
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
4. Katub-katub Jantung
Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah
searah melalui bilik-bilik jantung (Aurum, 2007). Setiap katub
berespon terhadap perubahan tekanan (Setiadi 2007: 169).
Katub jantung dibagi dalam dua jenis, yaitu katub
atrioventrikuler, dan katub semilunar.
a) Katub Atrioventrikuler
Letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katub
atrioventrikular. Katub yang terletak di antara atrium
kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun
katub disebut katub trikuspid (Setiadi, 2007: 169).
Sedangkan katub yang letaknya di antara atrium kiri dan
ventrikel kiri mempunyai dua daun katub disebut katub
mitral (Setiadi, 2007: 169). Terdiri dari dua bagian, yaitu
daun katup mitral anterior dan posterior.
Katup antrioventrikuler memungkinkan darah mengalir
dari masing-masing atrium ke ventrikel pada vase diastole
ventrikel dan mencegah aliran balik pada saat sistole
ventrikel
b) Katub Semilunar
Disebut semilunar (bulan separuh) karena terdiri dari
tiga daun katub, yang masing-masing mirip dengan
kantung mirip bulan separuh (Sherwood, Lauralee, 2007:
262). Katub semilunar memisahkan ventrikel dengan arteri
yang berhubungan. Katub pulmonal terletek pada arteri
pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari ventrikel
kanan. Katub aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Adanya katub semilunar ini memungkinkan darah mengalir
dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau
aorta selama systole ventrikel, dan mencegah aliran balik
waktu diastole ventrikel (Setiadi, 2007: 170).
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
5. Vaskularisasi Jantung
Secara garis besar peredaran darah dibedakan menjadi dua,
yaitu peredaran darah besar yaitu dari jantung ke seluruh
tubuh, kembali ke jantung (sirkulasi sistemik), dan peredaran
darah kecil, yaitu dari jantung ke paru-paru, kembali ke
jantung (sirkulasi pulmonal).
a) Arteri
Suplai darah ke miokardium berasal dari dua arteri koroner
besar yang berasal dari aorta tepat di bawah katub aorta.
Arteri koroner kiri memperdarahi sebagian besar ventrikel
kiri, dan arteri koroner kanan memperdarahi sebagian
besar ventrikel kanan (Setiadi, 2007: 179).
Arteri Koroner Kanan
Berjalan ke sisi kanan jantung, pada sulkus
atrioventrikuler kanan. Pada dasarnya arteri
koronarian kanan memberi makan pada atrium kanan,
ventrikel kanan dan dinding sebelah dalam dari
ventrikel kiri. Bercabang menjadi Arteri Atrium
Anterior Dextra (RAAB = Right Atrial Anterior Branch)
dan Arteri Coronaria Descendens Posterior (PDCA =
Posterior Descending Coronary Artery). RAAB
memberikan aliran darah untuk Nodus Sino-Atrial.
PDCA memberikan aliran darah untuk Nodus Atrio-
Ventrikular (Aurum, 2007).
Arteri Koroner Kiri
Berjalan di belakang arteria pulmonalis sebagai arteri
coronaria sinistra utama (LMCA = Left Main Coronary
Artery) sepanjang 1-2 cm. Bercabang menjadi Arteri
Circumflexa (LCx = Left Circumflex Artery) dan Arteri
Descendens Anterior Sinistra (LAD = Left Anterior
Descendens Artery). LCx berjalan pada Sulcus Atrio-
Ventrcular mengelilingi permukaan posterior jantung.
LAD berjalan pada Sulcus Interventricular sampai ke
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
b) Vena
Distrubusi vena koroner sesungguhnya parallel dengan
distribusi arteri koroner. Sistem vena jantung mempunyai
tiga bagian (Setiadi, 2007: 181):
Vena tabesian, merupakan sistem terkecil yang
menyalurkan sebagian darah dari miokardium atrium
kanan dan ventrikel kanan.
Vena kardiaka anterior, mempunyai fungsi
mengosongkan sebagian besar isi vena ventrikel
langsung ke atrium kanan.
Sinus arteri koronarius dan cabangnya, merupakan
sistem vena yang paling besar dan paling penting,
berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena
miokard kedalam atrium kanan melalui ostium sinus
koronarius yang bermuara disamping vena kava inferior
6. Siklus jantung
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
7. Bunyi Jantung
a. Bunyi jantung pertama (S1)
S1 adalah waktu menutupnya katup mitral dan trikuspid
pada saat mulainya sistol ventrikel. S1 terdengar paling
baik pada area mitral dan apikal
b. Bunyi jantung kedua (S2)
S2 dihasilkan oleh timbulnya getaran oleh penutupan katup
semilunar aortik dan pulmonik, terdengar paling jelas pada
dasar jantung. Bunyi ini menunjukan permulaan diastol
ventrikel
c. Bunyi jantung ketiga (S3)
Bunyi S3 fisiologis pada anak-anak dan dewasa muda
sehat, ini biasanya hilang setelah usia 25 sampai 35 tahun.
Bunyi S3 terdengar pada orang dewasa tua dengan
penyakit jantung yang menandakan gagal jantung. S3
adalah bunyi frekwensi rendah yang terjadi selama fase
awal pengisian cepat ventrikel diastol.Suatu
ketidakpenuhan atau kegagalan ventrikel tidak dapat
mengembang untuk menerima aliran pengisian darah
cepat, ini menyebabkan aliran darah turbulen,
menyebakan getaran struktur katup AV atau ventrikel itu
sendiri mengahasilkan bunyi frekwensi rendah. Pada gagal
ventrikel kiri,bunyi jelas terdengar pada daerah apex,
sedangkan bunyi S3 pada gagal ventrikel kanan jelas
terdengar pada daerah xipoid atau batas sternum bawah
dan lebih jelas terdengar saat inspirasi
d. Bunyi jantung keempat (S4)
Bunyi S4 atau Gallop atrium adalah bunyi jantung
frekwensi rendah yang jauh sebelum bunyi S1. Ini jarang
terdengar pada pasien yang sehat. Bunyi dihasilkan oleh
kontraksi atrium yang memaksa darah ke ketidakpenuhan
ventrikel yang berdasarkan ketidakpenuhannya
mempunyai peningkatan tahanan untuk mengisi.
Hipertensi sistemik, infarkmiokard, angina, kardiomiopati
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
2. Etiologi
Di Negara-negara berkembang, penyebab tersering adalah
penyakit arteri koroner yang menimbulkan infark miokard dan
tidak berfungsinya miokardium (kardiomiopati iskemik).
Penyebab paling sering adalah kardiomiopati alkoholik,
miokarditis viral (termasuk infeksi HIV) dan kardiomiopati dilatasi
tanpa penyebab pasti (kardiomiopati idiopatik). Hipertensi tetap
merupakan penyebab gagal jantung kongestif yang penting.
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
3. Patofisiologi
Kelainan intrinsik pada kontraktilitas miokardium yang khas
pada gagal jantung akibat penyakit jantung iskemik,
mengganggu kemampuan pengosongan ventrikel yang efektif.
Kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun mengurangi curah
sekuncup dan meningkatkan volume residu ventrikel. Tekanan
arteri paru-paru dapat meningkat sebagai respon terhadap
peningkatan kronis tekanan vena paru. Hipertensi pulmonary
meningkatkan tahanan terhadap ejeksi ventrikel kanan.
Serentetan kejadian seperti yang terjadi pada jantung kiri, juga
akan terjadi pada jantung kanan, dimana akhirnya akan terjadi
kongesti sistemik dan edema.
Perkembangan dari kongesti sistemik atau paru-paru dan
edema dapat dieksaserbasi oleh regurgitasi fungsional dan
katub-katub trikuspidalis atau mitralis bergantian. Regurgitasi
fungsional dapat disebabkan oleh dilatasi dari annulus katub
atrioventrikularis atau perubahan-perubahan pada orientasi otot
papilaris dan kordatendinae yang terjadi sekunder akibat dilatasi
ruang.
Sebagai respon terhadap gagal jantung ada tiga meknisme
primer yang dapat dilihat; meningkatnya aktivitas adrenergik
simpatik, meningkatnya beban awal akibat aktivasi sistem
rennin-angiotensin-aldosteron dan hipertrofi ventrikel. Ketiga
respon ini mencerminkan usaha untuk mempertahankan curah
jantung. Mekanisme - mekanisme ini mungkin memadai untuk
mempertahankan curah jantung pada tingkat normal atau
hampir normal pada gagal jantung dini, pada keadaan istirahat.
Tetapi kelainan pada kerja ventrikel dan menurunnya curah
jantung biasanya tampak pada keadaan beraktivitas.
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
4. Manifestasi Klinik
Dispneu
Orthopneu
Batuk
Pembesaran jantung
Aritmia
Takhikardi
Pulsus altenans
Ronchi
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
Gelisah
Liver agoregendent
Anorexia
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
7. Komplikasi
a. Edema paru akut terjadi akibat gagal jantung kiri
b. Syok kardiogenik
Merupakan stadium akhir disfungsi ventrikel kiri atau gagal
jantung kongestif, terjadi bila ventrikel kirimengalami
kerusakan yang luas. Otot jantung kehilangan kekuatan
kontraktilitasnya, menimbulkan penurunan curah jantung
dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat ke organ vital
( jantung, otak, ginjal )
. Episode tromboemboli
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
b. Riwayat kesehatan
- Keluhan utama :
Biasanya klien mengeluh sesak nafas, sesak bisa
bertambah dengan peningkatan aktifitas (tergantung derjat
gagal jantung)
- Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien mengeluh sesak nafas, mudah lelah,pusing,
mual muntah, nyeri dada dan odema tungkai.
- Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya klien mempunyai riwayat penyakit seperti
hipertensi, DM, gangguan otot jantung dan penyakit
degeneratif/inflamasi.
- Riwayat kesehatan keluarga
Beberapa kasus, ada keluarga yang juga pernah
mengalami penyakit yang sama dengan klien
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
d. Pemeriksaan fisik
1. Tanda tanda vital
- Pernafasan takipnoe
- Tachikardi
2. Kepala dan leher
- Distensi vena leher
3. Dada / thorak
- Biasanya klien mengalami batuk
- Nafas pendek ( pernafasan cheyne-stokes )
- Dispnoe, ortopnoe, paroximal noctural dispnoe
- Jantung : jika terjadi pembesaran jantung maka batas
jntung ditemukan tidak normal, impuls apikal tidak
normal, ditemukan bunyi jantung lain, seperti bunyi
jantung S3, S4, atau adanya mur-mur
4. Abdomen
Biasanya pada pasien gagal jantung dapat ditemukan
adanya hepatomegali, nyeri tekan pada kuadran kanan
atas abdomen, adanya penimbunan cairan di rongga
abdomen (ascites)
5. Kulit, kuku, dan rambut
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
b. Pengaturan hemodinamik
- Kenali adanya gangguan tekanan
darah
- Auskultasi jantung dan paru
- Berikan obat inotropik positif /
kontraktilitas
- Monitor edema perifer, distensi
vena jugularis, bunyi jantung S3
dan S4
- Pertahankan keseimbangan cairan
dengan memberikan diuretic
- Monitor intake dan out put
- Evaluasi efek dari terapy cairan
c. Terapi oksigen
- Jaga kepatenan jalan nafas
- Pantau aliran oksigen
- Pantau tanda keracunan oksigen
dan hipoventilasi yang di
pengaruhi oleh oksigen
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
- Hipotensi orthostatik
tidak ada b. Monitoring cairan
- Kaji tentang riwayat jumlah dan
- Keseimbangan intake
tipe intake cairan dan pola
dan out put dalam 24
eliminasi
jam
- Monitor intake dan out put
- Tidak ada kelainan - Monitor denyut jantung, status
bunyi nafas respirasi
- Monitor TD ortostatik dan
- Ascites tidak ada
perubahan ritme jantung
- Distensi vena jugularis
- Monitor distensi vena leher, edema
- Edema tidak ada
perifer dan peningkatan BB
- Pheriperal edema tidak - Monitor tanda dan gejala ascites
ada
c. Monitor tanda-tanda vital
- Monitor TD, N suhu dan
pernafasan
- monitor kualitas nadi
- monitor irama dan frekuensi
jantung
- monitor adanya abnormalitas pola
nafas
- monitor bunyi jantung
- monitor adanya sianosis sentral dan
perifer
RIKA AGUSTINA
1441312013
Praktek Profesi Keperawatan Medikal Bedah I
Fakultas Keperawatan UNAND 2015
DAFTAR PUSTAKA
RIKA AGUSTINA
1441312013