LP TBC
LP TBC
A. PENGERTIAN
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis dan penularan melalui udara (Black,
1997). Tuberkulosis adalah penyakit infeksius, yang terutama
menyerang parenkim paru (Smeltzer & Bare, 1997). Tuberkulosis
adalah suatu penyakit infeksi kronik pada paru yang
karakteristiknya melalui formasi tuberkel atau granulomas
(Luckman & Sorensens, 1993).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
Tuberkulosa Paru (TBC) adalah penyakit infeksi yang menular,
bersifat kronis, akut atau sub akut dimana tempat predileksinya
pada parenkim paru dan dapat meluas pada bagian tubuh yang
lain yang disebabkan oleh kuman Mikobakterium Tuberkulosis
berbentuk batang bersifat tahan terhadap asam (BTA), bersifat
dorman dan dapat hidup lama tetapi virulen dalam lingkungannya.
C. ETIOLOGI
Penyebab utama penyakit tuberkulosis paru adalah
mycobacterium tuberculosis, adalah batang aerobik tahan asam
yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan
sinar ultraviolet. Mycobacterium bovis dan Mycobacterium avium
pernah tetapi kejadiannya jarang, berkaitan dengan terjadinya
infeksi tuberkulosis (Smeltzer dan Bare, 1997, h.584).
Penularan penyakit TB biasanya melalui udara dengan
inhalasi droplet nucleus yang mengandung basil tuberkulosis
berukuran 1-5 mikro meter yang dapat melewati atau menembus
sistem mukosilier saluran nafas, sehingga dapat mencapai dan
bersarang di bronkhiolus dan alveolus. Kuman TB menyebar dari
seorang penderita TB paru terbuka kepada orang lain.
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan
gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat.
Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus
baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara
klinik.
Gejala sistemik/umum, antara lain sebagai berikut:
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam.
Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai
dengan darah).
Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus, antara lain sebagai berikut:
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila
terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju
ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening
yang membesar, akan menimbulkan suara mengi, suara
nafas melemah yang disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru),
dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti
infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk
saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini
akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai meningen (lapisan
pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang
selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
E. PATOFISIOLOGI
Individu rentan ynag menghirup basil tuberculosis dan
menjadi terinfeksi. Bakteri dipindahkan melalui jalan napas ke
alveoli, tempat mereka berkumpul dan mulai memperbanyak diri.
Basil juga dipindahkan melalui sistem limfe dan aliran darah
kebagian tubuh lainnya (ginjal, tulang, dan Korteks serebri), dan
area paru-paru lainnya (lobus atas). Sistem imun tubuh berespons
dengan melakukan reaksi inflamasi, fagosit (neutrofil dan
makrofag) menelan banyak bakteri; limfosit spesifik tuberkulosis
melisis (menghancurkan) basil dan jaringan normal. Reaksi
jaringan ini mengakibatkan penumpukan eksudat dalam alveoli,
menyebabkan bronkopneumonia.
Infeksi awal biasanya terjadi 2 sampai 10 minggu setelah
pemajanan. Massa jaringan baru, yang disebut granulomas, yang
merupakan gumpalan basil yang masih hidup dan yang sudah
mati dikelilingi oleh makrofag yang membentuk dinding protektif.
Granulomas diubah menjadi massa jaringan fibrosa. Bagian
(bakteri dan makrofag) menjadi nekrotik, membentuk massa
seperti keju. Massa ini dapat mengalami klasifikasi membentuk
skar kolagenosa. Bakteri menjadi dorman, tanpa perkembangan
penyakit aktif. Setelah pemajanan dan infeksi awal, individu dapat
mengalami penyakit aktif karena gangguan atau respon sistem
imun. Penyakit aktif juga dapat terjadi dengan infeksi ulang dan
aktivasi bakteri dorman. Dalam kasus ini tuberkel ghon memecah
menyembuh, membentuk jaringan parut. Paru yang terinfeksi
menjadi lebih bengkak, mengakibatkan terjadinya
bronkopneumonia lebih lanjut, pembentukan tuberkel dan
selanjutnya. Kecuali proses tersebut dapat dihentikan,
penyebarannya dengan lambat mengarah kebawah kehilum paru-
paru dan kemudian meluas kelobus yang berdekatan.
Proses infeksi umumnya secara laten tidak menunjukkan
gejala sepanjang hidup, sekitar 10% individu yang awalnya
terinfeksi mengalami penyakit aktif dan menjadi sakit TB. Dengan
integritas kekebalan yang menurun karena malnutrisi, infeksi HIV,
supresi kekebalan immunoterapi, atau bertambahnya usia.
F. CARA PENULARAN
Penyakit tuberkulosis ditularkan dari orang ke orang oleh
transmisi melalui udara. Individu terinfeksi, melalui:
1. Berbicara
2. Batuk
3. Bersin
4. Tertawa
5. Menyanyi
G. PENCEGAHAN
1. Pencegahan primer
Berikan tuberkulosis skin test kepada orang yang mengalami
tanda dan gejala atau pemeriksaan hasil laboratorium
abnormalitas yang diduga secara klinis tuberkulosis aktif, orang
yang kontak dengan penderita TB atau diduga TBC aktif sebara
klinis, orang yang beresiko tinggi, hasil rontgen abnormal.
2. Pencegahan sekunder
a. Ajarkan klien dengan TB untuk kontrol mencegah organisme
dengan memakai masker, menutup mulut bila batuk dan
membuang sputum dengan benar.
b. Evaluasi seseorang yang skin test TB positif tetapi tidak aktif
menderita untuk terapi pencegahan dengan obat isoniazid.
3. Pencegahan tersier
a. Klien harus menjalankan terapi pengobatan dengan obat
anti tuberkulosis secara tuntas dan lengkap.
b. Mengubah, mencegah dan menangani tingkah laku
seseorang yang mengalami perawatan TB.
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Laboratorium
Kultur Sputum : Positif untuk Mycobacterium tuberculosis
pada tahap aktif penyakit
Ziehl-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk
usapan cairan darah) : Positif untuk basil asam-cepat.
Tes kulit (Mantoux, potongan Vollmer) : Reaksi positif (area
indurasi 10 mm atau lebih besar, terjadi 48-72 jam setelah
injeksi intradcrmal antigen) menunjukkan infeksi masa lalu
dan adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan
penyakit aktif. Reaksi bermakna pada pasien yang secara
klinik sakit berarti bahwa TB aktif tidak dapat diturunkan
atau infeksi disebabkan oleh mikobakterium yang berbeda.
Anemia bila penyakit berjalan menahun
Leukosit ringan dengan predominasi limfosit
LED meningkat terutama pada fase akut umumnya nilai
tersebut kembali normal pada tahap penyembuhan.
GDA : mungkin abnormal, tergantung lokasi, berat dan sisa
kerusakan paru.
Biopsi jarum pada jaringan paru : Positif untuk granuloma TB;
adanya sel raksasa menunjukkan nekrosis.
Elektrolit : Dapat tak normal tergantung pada lokasi dan
beratnya infeksi; contoh hiponatremia disebabkan oleh tak
normalnya retensi air dapat ditemukan pada TB paru kronis
luas.
2. Radiologi
Foto thorax
Infiltrasi lesi awal pada area paru atas simpanan kalsium lesi
sembuh primer atau efusi cairan perubahan menunjukan
lebih luas TB dapat termasuk rongga akan fibrosa.
Perubahan mengindikasikanTB yang lebih berat dapat
mencakup area berlubang dan fibrous. Pada foto thorax
tampak pada sisi yang sakit bayangan hitam dan diafragma
menonjol ke atas.
Bronchografi
Merupakan pemeriksaan khusus untuk melihat kerusakan
bronchus atau kerusakan paru karena TB.
Gambaran radiologi lain yang sering menyertai TBC adalah
penebalan pleura, efusi pleura atau empisema,
penumothoraks (bayangan hitam radio lusen dipinggir paru
atau pleura).
3. Pemeriksaan fungsi paru
Penurunan kualitas vital, peningkatan ruang mati, peningkatan
rasio udara residu: kapasitas paru total dan penurunan saturasi
oksigen sekunder terhadap infiltrasi parenkim/fibrosis,
kehilangan jaringan paru dan penyakit pleural.
I. KOMPLIKASI
TBC paru bila tidak ditangani dengan benar dan baik akan
menimbulkan komplikasi. Komplikasi terdiri atas:
1. Komplikasi dini
a. Pleuritis.
b. Efusi pleura.
c. Empiema.
d. Laringitis.
e. Menjalar ke organ lain (otak, tulang, ginjal, kulit dan usus).
2. Komplikasi lanjut
a. Obstruksi jalan nafas (Sindrom Obstruksi Pasca
Tuberkulosis).
b. Kerusakan parenkim berat (SOPT/Fibrosis Paru, Kor
Pulmonal).
c. Amiloidosis.
d. Karsinoma paru.
e. Sindrom Gagal Nafas Dewasa (ARDS), sering terjadi pada TB
milier dan kavitas TB.
J. PENATALAKSANAAN
Tuberkulosis paru diobati terutama dengan agens kemoterapi
(agens antituberkulosis) periode 6-12 bulan.
Lima garis depan digunakan adalah:
Isoniazid (INH) : 5 mg/Kg/hr ( IM/PO)
Rifamfisin (RIF) : 10 mg/Kg/hr ( PO )
Etambutol (EMB) : 15-25 mg/Kg/hr ( PO )
Streptomisin (SM) : 15 mg/Kg/Hr ( IM )
Pirazinamid (PZA) : 15 30 mg/Kg/hr ( PO )
Obat-obat baris kedua adalah :
Kapreomisin : 15 30 mg/Kg/Hr ( IM )
Kanamicin : 15 30 mg/Kg/Hr ( IM )
Etionamid : 15 20 mg/Kg/Hr ( PO )
Natrium para amino salisilat : 150 mg/Kg/Hr ( PO )
Sikloserin : 15 mg/Kg ( PO )
2. Diagnosa Keperawatan
4. Peningkatan batuk
Tindakan :
Membantu
memposisikan pasien
pada posisi duduk
dengan kepala agak
sedikit fleksi, lengan
reflex, dan lutut fleksi.
Membantu pasien
mengambil beberapa
kali nafas dalam.
Membantu pasien
mengambil nafas
dalam, selam 2 detik,
dan membatukan 2
atau 3 kali berturut-
turut.
Menginstruksikan
pasien untuk
menghirup nafas
dalam, melengkung
sedikit ke depan,
melakukannya tiga
atau empat kegusaran
(glottis buka lagi).
Menginstruksikan
pasien untuk
mengambil beberapa
kali nafas dalam,
menghembuskannya
perlahan-lahan, dan
membatukkan pada
terakhir hembusan.
Memulai teknik
penurunan dinding
dada lateral/rusuk
selama tahap ekspirasi
batuk.
Menginstruksikan
pasien untuk batuk
yang dimulai dengan
penghirupan nafas
secara maksimal.
Sumber Internet:
http://ikm-uii.net46.net/download/_laporan_pendek/short
%20report_TB_ 2009.pdf
http://lely-nursinginfo.blogspot.com/2007/06/pregnancy-and-
tuberculosis.html
http://hatzsiahaan.blogspot.com/2008/05/tb-kehamilan.html
http://askepasbid.blogspot.com/