Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Atom memiliki sebuah inti yang terdiri dari proton dan neutron,
serta elektron yang mengelilingi inti tersebut dan menempati kulit. Kulit
pada atom merupakan tempat elektron mengorbit sehingga sering disebut
orbital. Elektron dapat berpindah dari orbital dalam ke orbital luar dengan
menyerap sejumlah energi, yang sering disebut energi eksitasi. Saat
elektron berpindah dari obital luar ke orbital dalam, maka elektron tersebut
kehilangan sejumlah energi yang sebelumnya mempertahankan posisinya
pada orbital asal. Pemikiran tersebut muncul setelah beberapa fisikawan
banyak yang melakukan penelitian tentang keberadaan struktur atom.
Neils Bohr pada tahun 1913 menerapkan ide kuantum pada struktur
atomik untuk mendapatkan model atom, walaupun masih terdapat
kekurangan dan harus diganti secara mekanika kuantum agar ketelitian dan
kegunaannya lebih besar.
Akhirnya pada tahun 1914 James Franck dan Gustav Hertz
melakukan sederetan eksperimen yang membuktikan tentang kebenaran
teori Bohr dan tentang eksitasi atom. Percobaan inilah yang sering disebut
percobaan Franck-Hertz. Disini Franck dan Hertz menggunakan gas yang
dimasukan didalam sebuah tabung dengan tekanan rendah dan didalamnya
dilengkapi dengan sebuah lempeng logam dan dua buah elektroda yang
diberi beda tegangan tertentu dan dihubungkan dengan multimeter.
Apabila lempeng logam dipanaskan maka akan terdapat elektron bebas
yang tercipta dan kemudian digunakan untuk menumbuk elektron yang
dikandung oleh gas. Bila model atom bohr yang mengatakan bahwa akan
terjadi eksitasi elektron benar maka akan terjadi pembacaan arus listrik
didalam multimeter yang awalnya naik hingga suatu titik maksimum dan
kemudian turun. Dari data hasil bacaan multimeter maka akan dapat
dihitung besarnya energi eksitasi dan panjang gelombang foton yang
diemisikan.
1.2 Tujuan
Tujuan percobaan Franck-Hertz adalah:
1. Membuat kurva Franck-Hertz dan menentukan potensial eksitasi kritis
electron atom gas mercury (Hg).
2. Lebih memahami perkuliahan fisika modern, khususnya yang menyangkut
dengan eksitasi atom menurut atom teori Bohr.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada percobaannya, James Franck dan Gustav Heinrich Hertz menembaki


uap merkuri (Hg) dengan elektron yang energinya diketahui. Skema percobaan
yang dilakukan oleh franck dan hertz dapat dilihat pada gambar dibawah ini .
Beda tegangan Vo dipasang diantara kisi G1 dan G2 sehingga tiap elektron yang
mempunyai energi lebih besar dari harga minimum tertentu memberi kontribusi
pada arus Ia juga membesar.

Gambar 1. Rangkaian percobaan Franck -Hertz

Dalam tabung, tekanan udara relatif lebih rendah dibandingkan dengan tekanan
udara pada laboratorium sehingga elektron didalam tabung dapat menumbuk atom
Hg tanpa kehilangan energi. Dengan kata lain, tumbukan pada tabung bersifat
elastik sempurna. Satu satunya mekanisme agar elektron kehilangan energinya
setelah tumbukan ialah besar energi penumbuk telah mencapai harga tertentu
menyebabkan atom Hg melakukan transisi keluar dari keadaan dasar ke keadaan
tereksitasi. Sehingga berdasarkan percobaan Franck Hertz lakukan, saat energi
elektron telah mencapai hingga melampaui harga A eV, elektron akan menumbuk
Hg secara inelastik sehingga energinya diserap oleh atom Hg (yang kini telah
berada didalam keadaan tereksitasi) tersebut dengan besar energi yang sama, dan
elektron penumbuk yang terpantul dengan energi yang sangat kecil. Dengan kata
lain, pada saat energi telah melampaui A eV maka arus pada keping akan
menurun. Lalu, seiring pembesaran harga tegangan pemercepat arus pada keping
akan kembali membesar dan menurun kembali seperti pada peristiwa diatas yaitu
pada saat energi 2A eV dan 3A eV. Penjelasannya: Saat tegangan pemercepat V
kembali dinaikan hingga 2A Volt, maka elektron akan kembali menumbuk atom
secara inelastik sehingga mengakibatkan atom kembali tereksitasi. Sehingga,
elektron hasil tumbukan tersebut kembali kehilangan energi sebesar A eV. Dan,
Saat V mencapai 3A Volt maupun kelipatan A Volt lainnya, mekanisme serupa
akan kembali terjadi.

Hasil energi kritis sebesar A eV ini juga ternyata mengemisikan atom


sehingga menimbulkan spektrum UV atau foton dengan panjang gelombang
sebesar B nm, yang juga muncul saat energi kritis sebesar A, 2A, dan 3A . Jarak
antara dua puncak berdekatan merupakan besarnya tegangan eksitasi atom (Ve).
Energi eksitasi atom merupakan perkalian antara muatan listrik elektron dengan
tegangan eksitasi yaitu :
Ee =e V e

Energi ini digunakan untuk bereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dan
kemudian tereksitasi kembali dengan memancarkan foton yang memiliki panjang
gelombang sehingga :
hc
=
eVe

Eksperimen ini kemudian menjadi bukti dari teori model atom bohr yang
menerangkan bahwa elektron harus memiliki energi minimum tertentu untuk
dapat melakukan tumbukan inelastik dengan atom dan energi minimum tersebut
dapat diartikan sebagai energi dari sebuah keadaan eksitasi pada atom.
BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Pada pelaksanaan pemetaan ketinggian dilaksanakan pada hari dan tanggal
Selasa, 16 Mei 2017. Dan pada pelaksanaan Franck-Hertz berada di
laboratorium fisika inti dan material Fakultas MIPA Unsoed.
3.2 Alat dan Bahan
Pada percobaan Franck-Hertz menggunakan alat dan bahan sebagai berikut:
No
Alat
.
Franck-Hertz supply unit 230 V (Seri 555 88,
1
Leybold Didactic Jerman)
2 Tabung Franck-Hertz (555 85)
Soket untuk tabung Franck- Hertz Tube gas Hg
3
(555 861)
4 Oven elektrik 230 V (555 81)
5 Sensor temperature NiCr-Ni (666 183)

3.3 Prosedur Percobaan


1. Menyusun peralatan seperti di diktat.
2. Memasukan terlebih dahulu tabung Franck-Hertz pada kerangka.
3. Memanaskan tabung oven sampai 180 C dan menyalakan sumber daya
stabil.
4. Memasukan tabung Franck-Hertz pada kerangka dan memasukannya ke
tabung oven.
5. Mengatur U1 sebesar 1 V dan U3 sebesar 3 V dengan suhu 180 C.
6. Melakukan percobaan dengan variasi harga U2 dan mengamati serta
mencatat besarnya arus I. (Pada nilai tegangan 0 32 V)
7. Mengulang langkah 5 dan 6 untuk harga U1 sama dengan 1 V serta U3
sama dengan 3,25 V.
DAFTAR PUSTAKA
- Alonso, M. dan Finn, E.J., Fundamental University Physics, Volume II,
Addison Wisley, 1983 (Book)
- Halliday, David dan Robert Resnick. 1990 . Fisika Modern edisi III, alih
bahasa Pantur Silaban. Jakarta : Erlangga (Book)
- Krane, Kenneth. S, 1982. Fisika Modern, Terjemahan : Hans. J.
Wospakrik dan Sofia Nikhsolihin, Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia (Book)
- Zaidan, A. , 2009. Pengantar Fisika Modern, tidak dipublikasikan,
Departemen Fisika., Universitas Airlangga., Surabaya (Thesis)

Anda mungkin juga menyukai