Anda di halaman 1dari 3

SIFAT MEKANIK LOGAM

1. Pengertian logam
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang
siap membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang
dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam . alam tabel
periodik, garis diagonal yang membedakan unsur logam dari nonlogam. Unsur dalam garis
ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam. Unsur-unsur yang termasuk metaloid
adalah Boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge), Arsen (As), Antimon (Sb), Telurium (Te),
Polonium (Po). Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu
lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Pada tabel
periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan antara logam dan nonlogam mempunyai sifat
ganda. Misalnya unsur Boron (B) dan Silikon (Si) merupakan unsur nonlogam yang memilki
beberapa sifat logam yang disebut unsur metaloid. (Mitchel, 2004)

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, seperti dapat ditempa dan diubah
bentuk, penghantar panas dan listrik,keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan),
kenyal (tahan patah bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat
(dapat ditarik). Logam dapat dibagi dalam beberapa golongan, yaitu(Callister, 2001) :

Logam berat :besi, nikel, krom, tembaga, timah putih, timah hitam, dan

seng.

Logam ringan :alumunium, magnesium, titanium, kalsium, kalium, natrium, dan


barium.

Logam mulia :emas, perak, dan platina.

Logam tahan api :wolfram, molibden, titanium, dan zirkonium.


2. Prinsip pembuatan logam
Logam pada umumnya diambil dari mineral yang terdapat diatas permukaan bumi proses
pemurniaanya. Pada dasarnya, proses pembuatan benda kerja logam dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Proses pengecoran.
2. Proses pembentukan.
3. Proses pemotongan.
4. Proses penyambungan atau penyatuan.
5. Proses perlakuan phisis.
6. Proses penyelesaian atau pengerjaan akhir.

1.Proses Pengecoran.
Proses pengecoran adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya merubah bentuk
logam dengan cara mencairkan logam, kemudian dimasukkan kedalam suatu cetakan
dengan dtuang atau ditekan. Di dalam cetakan ini logam cair akan membeku dan
menyusut.

2. Proses Pembentukan
Proses pembentukan logam adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya dilakukan
dengan memberikan gaya luar (menekan, memadatkan menarik dsb.) hingga berubah
bentuk secara plastis. Bahan logam sebelumnya dapat dipanaskan terlebih dahulu sampai
mencapai batas tertentu atau logam tetap dingin dalam arti dibawah batas temperatur
tertentu tsb. Kondisi pertama disebut proses pengerjaan panas (Hot Working Process),
sedang yang terakhir disebut proses pengerjaan dingin (Cold Working Process).
Proses pembentukan ini memerlukan mesin-mesin dari jenis ringan sampai berat,
menghasilkan kekuatan tambahan, cocok untuk produksi banyak, tetapi ketelitian bentuk
serta ukuran sulit didapat kecuali dengan teknologi khusus.

3. Proses Pemotongan
Proses pemotongan logam adalah proses pembuatan yang menggunakan mesin-mesin
perkakas potong untuk mendapatkan bentuk yang digunakan dengan membuang sebagian
material, sedang perkakas potongnya dibuat dari bahan yang lebih keras dari pada logam
yang dipotong.
Contoh mesin : perkakas ini antara lain mesin bubut, mesin sekrap, mesin drill, mesin
freis dan lain-lain, sedang perkakas potongnya antara lain dari jenis HSS, karbida dll.
Proses pemotongan ini dapat merupakan proses penyelesaian dari suatu produk dan dapat
juga merupakan. proses yang masih memerlukan proses pengerjaan lainnya.

4. Proses Penyambungan
Proses ini sering diartikan pengelasan, tetapi sebenarnya pengelasan tersebut merupakan
bagian dari proses penyambungan. Pada dasarnya proses ini dapat dilakukan tanpa atau
dengan mencairkan logam yang disambung, dengan atau tanpa logam pengisi, dengan
atau tanpa tekanan dan dengan perekat atau adhesive.
Contoh proses ini antara lain : pengelasan, solder, pengelingan dan lain-lain. Proses
penyambungan ini dapat dilakukan apabila komponen yang akan disambung sudah
melalui tahapan-tahapan proses yang disyaratkan, misalnya : pembersihan, persiapan
pada ujung yang akan disambung ataupun proses pengerjaan mesin lainnya.

5. Proses Perlakuan Phisi


Proses perlakuan phisis adalah proses pengerjaan dengan jalan merubah sifat-sifat phisis
dari logam tanpa adanya perubahan bentuk fisik, seperti : proses perlakuan panas (Heat
Treatment), benturan peluru (Shot Peening) dan lain-lain.

6. Proses Penyelesaian
Proses ini digunakan untuk memberikan kondisi permukaan tertentu dari benda jadi
(produk), sehingga terjadi perubahan dimensi yang sangat kecil. Secara keseluruhan,
bentuk dan ukuran boleh dikata tidak mengalami perubahan yang berarti. Kondisi
permukaan tertentu yang dimaksud adalah antara lain bewarna mengkilat, pemeliharaan-
pencegahan dari perubahan unsur serta bentuk permukaan, melalui proses pengecatan,
proses anoda, pelaplsan permukaan dengan unsur tertentu dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai