Anda di halaman 1dari 7

Cara Menggosok Gigi Yang Baik

Cara Menggosok Gigi Yang Baik

Ada sebuah ungkapan kesehatan bahwa kondisi gigi yang baik adalah penting untuk
mewujudkan tubuh yang sehat secara keseluruhan; termasuk kondisi fisik secara umum,
kemampuan untuk mengunyah dan berbicara, penampilan dan hubungan sosial seseorang dengan
yang lainnya.

Tahukah Anda bahwa hanya ada 20 persen penduduk dunia yang menggosok giginya dengan
cara yang benar? Padahal kesehatan mulut dan gigi sangat penting dan sering dijadikan indikasi
sebagai risiko masalah kesehatan tubuh.

Salah satu cara untuk mencegah bau mulut adalah dengan menggosok gigi secara rutin. Rutinitas
ini menyebabkan sisa-sisa makanan akan tersapu bersih sehingga tidak membusuk dan
menyebabkan bau mulut.

Menggosok gigi dengan benar dapat membantu Anda mencegah radang gusi, gigi berlubang,
penyakit gusi, dan lainnya. Beberapa orang juga terkadang memanfaatkan cairan pembersih
mulut untuk berkumur dan benang dental. Yang tidak kalah penting, Anda sebaiknya juga rajin
pergi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dan tidak menunggu sampai gigi sakit. Jika kurang
paham cara menggosok gigi yang baik, minta bantuan dan saran dari dokter gigi Anda. Tak lupa,
minta juga saran tentang cara lainnya untuk mencegah kerusakan gigi seperti perawatan gigi
dengan fluoride.

Meskipun menyikat gigi sangat penting untuk dilakukan, ada banyak sekali orang yang tidak
mengetahui cara menggosok gigi yang benar. Akibatnya menggosok gigi menjadi tidak efektif
dan bau mulut masih saja menghantui. berikut hal - hal yang perlu di perhatikan:

Pemilihan sikat gigi untuk anak - anak. Untuk anak pilih sikat gigi yang kecil baik
tangkai maupun kepala sikatnya, sehingga mudah dipegang dan tidak merusak gusi. Bulu
sikat jangan terlalu keras / terlalu lembut terlalu jarang. Pilih yang bulu sikatnya lembut
tapi cukup kuat untuk melepas kotoran di gigi. Ujung kepala sikat menyempit hingga
mudah menjangkau seluruh bagian mulutnya yang relatif mungil Ujung sikat gigi dan
ujung bulu sikat sedekat mungkin, bila tidak ujung sikat gigi sudah mentok ke bagian
belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada bagian gigi yang tidak tersikat. Ini
biasanya pada gigi geraham bungsu.

Sesuaikan ukuran sikat gigi dengan rongga mulut, terutama untuk menggosok bagian
yang sulit dijangkau. Selain itu, dengan memiliki sikat gigi yang sesuai dengan rongga
mulut, dapat mengoptimalkan tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi. Terutama bagi yang
memiliki struktur gigi cukup kecil, disarankan gunakan sikat gigi berukuran kecil pula.
Bentuk kepala sikat gigi yang berbentuk oval dapat melindungi gusi dari kemungkinan
terluka.

Frekuensi sikat gigi: Minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum
tidur. Idealnya sikat gigi setiap habis makan, tapi yang paling penting malam hari
sebelum tidur. Sebaiknya sikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor yang dapat
menguatkan email. Untuk anak-anak berikan pasta gigi dengan rasa buah, sehingga anak
gemar menggosok gigi.

Pada anak usia balita memerlukan peranan orang tua untuk membantu proses
pembelajaran menggosok gigi secara rutin dan benar, karena dengan bimbingan dan
penanaman kebiasaan menggosok gigi, akan bermanfaat untuk menjaga kesehatan
giginya yang putih bak mutiara. Dibutuhkan kesabaran orang tua dalam proses
pembelajaran ini, kadang mula-mula anak menutup rapat mulutnya setiap kali giginya
mau dibersihkan. Penolakan ini wajar karena anak mengira dirinya akan disakiti.
Langkah inovatif diperlukan ketika menggosok gigi si anak. Ajak si kecil melihat kakak,
ayah, atau ibunya menggosok gigi. Dengan begitu anak akan melihat langsung
contoh/model bagaimana cara menggosok gigi. Selain itu sikat gigi juga bisa dilakukan
sambil bermain, tak perlu selalu di kamar mandi. Misalnya sambil bercermin, atau sambil
menari-nari dan bernyanyi gembira. Buat acara menggosok gigi menjadi menyenangkan
sehingga mereka menikmatinya dan tidak malas melakukannya. Jadikan acara sikat gigi
sebagai salah satu kebutuhan yang harus dilakukan minimal dua kali sehari. Selagi
membangun kebiasaan ini, sampaikan pengertian kepada anak mengenai manfaat
menyikat gigi, paling konkret adalah gigi jadi bersih, putih dan sehat

Pilihlah bulu sikat gigi yang halus. Hal ini berguna untuk melindungi gusi dari
kemungkinan terluka ketika menyikat gigi karena yang keras dapat membuat gusi terluka
dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur gigi terutama di sekitar garis
gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam menghabiskan gigi karena lapisan keras
pelindung enamel gigi telah terkikis. bulu sikat yang terlampau kasar dapat merusak
lapisan gusi sehingga menyebabkan gigi sensitif. Sebaliknya, jika bulu sikat terlalu halus,
kebersihan gigi menjadi kurang optimal.

Sikat gigi dengan pegangan yang cukup lebar dapat membantu untuk menggenggam
dengan lebih kuat dan mantap, sekalipun dalam keadaan basah.
Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap
permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali sehingga tidak ada
yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihan sisa
makanan di daerah interproksimal/antara gigi.

Jika menggunakan jenis sikat gigi yang memiliki penutup kepala sikat, pastikan
penutup sikat memiliki lubang ventilasi udara. Dengan demikian proses tumbuhnya
bakteri akibat tingkat kelembaban yang tinggi di kepala sikat dapat terhindari.

Jika perlu, Anda bisa berkumur dengan cairan penyegar dan pembersih mulut yang
mengandung fluoride karena bahan tersebut mampu mengurangi jumlah bakteri yang
menempel pada gigi dan gusi.

Batas pemakaian sebuah sikat gigi adalah 3 bulan atau setelah Anda sakit demam.
Sebab sikat gigi berisiko menyimpan virus bekas Anda sakit. jika digunakan lebih dari
tempo yang ditentukan, maka berpotensi untuk melukai gusi ketika proses penyikatan
berlangsung.

Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering
sehingga dapat mongering setelah dipakai.

Hindari meminjamkan atau meminjam sikat gigi orang lain dan Jangan pernah
meminjamkan sikat gigi Anda kepada orang lain karena sikat gigi mengandung kuman
dan bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang lain meski sikat sudah
dibersihkan.

Untuk pembersihan gigi yang lebih maksimal gunakan dental floss (benang gigi) untuk
membersihkan sela sela gigi.

Gunakan sikat gigi elektrik untuk si kecil agar lebih mudah digunakan. Sikat gigi
jenis ini sebenarnya dapat membersihkan lebih baik daripada sikat gigi manual, namun
sebaiknya konsultasikan terlebih dulu soal penggunaannya dengan dokter gigi Anda.

Putar musik berdurasi 2-3 menit atau gunakan sikat gigi elektrik yang bisa diatur agar
Anda tidak terlalu cepat atau lambat dalam membersihkan isi mulut.

Akhiri rutinitas menggosok gigi Anda dengan membersihkan sikat gigi yang digunakan.
Penyimpanan yang kurang sesuai akan menyebabkan bakteri berkembang biak di sikat
gigi dan ketika kita menyikat gigi kembali, bakteri akan balik ke dalam mulut. Anda juga
dapat merendam sikat gigi ke dalam secangkir air panas selama beberapa menit.

Biasakan menyikat gigi sebelum tidur. Pada saat seseorang sedang tidur, produksi air liur
menurun, sehingga alirannya pun jauh berkurang. Padahal air liur memiliki efek self-
cleansing, yaitu berfungsi untuk membilas plak yang melekat di gigi. Tidur malam bisa
memakan waktu hingga 8 jam. Pada rentang waktu selama itu, plak mengalami maturasi,
di mana jumlah bakterinya lebih banyak. Pada waktu itulah gigi rentan terhadap proses
karies atau gigi berlubang. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menyikat gigi
sebelum tidur guna menekan resiko timbulnya gangguan kesehatan oral

Cara Menggosok
Walaupun aktifitas menyikat gigi sudah menjadi bagian dari rutinitas kegiatan sehari-hari sejak
manusia mampu mengingat, namun masih terdapat kesalahan-kesalahan ketika menggosok gigi.
Dari tata cara menyikat gigi, pemilihan sikat gigi, sehingga tak ayal timbul keluhan pada kondisi
kesehatan oral. Lantas bagaimana cara menggosok gigi yang benar? Simak langkahnya Cara
menggosok gigi yang baik berikut ini.

1. Pegang sikat dan sapukan pada gigi bagian depan dengan arah naik turun secara merata.
Jangan terlalu keras saat melakukannya karena hal itu bisa menyebabkan gusi surut, gigi
sensitif, atau bahkan lepas dalam jangka waktu yang lama.

2. Setelah bagian depan selesai, ulangi langkah yang sama pada bagian gigi di sisi kanan
dan kiri. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di
daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.

3. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45
derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip
dapat dibersihkan. dimulai dari daerah gusi tepi yaitu batas antara gusi dengan gigi lalu
lakukan gerakan sikat dengan lembut danmemutar perlahan, dengan demikian plak akan
terlepas dari setiap gigi

4. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi, lakukan
gerakan menyikat dari akar gigi sampai ke ujungnya secara merata.

5. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan
hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga
bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah
posisi sikat gigi sesering mungkin.
6. Untuk gigi geraham atau gigi posterior (belakang), baik atas maupun bawah, sapukan
sikat secara perlahan dari dalam ke luar dan pastikan seluruh sisa makanan tidak ada yang
tertinggal di dalam mulut.

7. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan
gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi. Permukaan Oklusal
Permukaan oklusal (atas gigi) dibersihkan dengan gerakan maju mundur. Jangan lupa
sikat juga permukaan lidah, agar makanan yang masih menempel bisa hilang dengan
maksimal

8. Anda juga perlu menyikat lidah dan langit-langit mulut secara perlahan untuk
menyingkirkan bakteri dan agar napas lebih segar.

9. Jangan lupa kumur kumur sebanyak 2-3 kali, fungsinya untuk membilas seluruh
permukaan rongga mulut yang sudah di sikat.

Posisi sikat gigi kurang lebih 45 derajat


gososk gigi depan secara vertikal

gosok bagian samping dengan gerakan vertikal atau memutar dengan lembut
gosok bagian dalam ke arah luar seperti mencongkel

gosok gigi bagian depan dalam


dengan tegak dan gerakan vertikal, seperti mencongkel

gosok gigi geraham dan belakang


dengan gerakan lembut maju mundur
jangan lupa gosok lidah anda
Beberapa macam cara menggosok gigi

Gerakan vertikal. Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan
rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke
pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap lidah/langit-langit
(lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan mulut
terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila menggosok gigi tidak benar dapat
menimbulkan resesi gingival/penurunan gusi sehingga akar gigi terlihat.

Gerakan horizontal. Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari


permukaan bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai
scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan
kunyah. Kombinasi gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan harus sangat hati-hati
karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan gigi.

Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman. Cara ini, gerakannya sederhana, paling


dianjurkan, efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada
permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu sikat mengarah
ke apex/ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang
kepala sikat bergerak dalam lengkungan.

Dengan paparan di atas, kini tidak alasan malas lagi menggosok gigi, budayakanlah menggosok
gigi setelah makan dan sebelum tidur malam, luangkanlah waktu sebentar untuk memelihara gigi
Anda dan mencapai napas segar. Perlu diingat dan diperhatikan bahwa sumber infeksi/vokal
infeksi itu berawal kondisi gigi dan mulut Anda. dengan gigi sehat dan mulut segartidur Anda
akan nyenyak dan terhindar dari penyakit.

Anda mungkin juga menyukai