Alat yang digunakan adalah labu takar 250 ml, pipet volumetrik, pipet ukur, tabung reaksi, spektrofotometer, kuvet spektrofotometer, skaple, sentrifuge, vortex, stopwatch, KCKT. Bahan yang digunakan adalah Paracetamol, darah hewan uji, asetonitril, KH2PO4, metanol.
III.2 Cara Kerja
Subjek ujikelinci putih jantan lokal bobot 1,5 2,5 kg. Bahan uji utama tablet paracetamol 500 mg. Metode : 10 ekor kelinci diberikan obat tablet penurun panas PCT 500 mg secara oral. Setelah masa istirahat (wash out) 1 minggu, kemudian diberikan tablet PCT pembanding secara oral, titik pengambilan cuplikan darah melalui vena lateral telinga pada waktu-waktu tertentu setelah pemberian produk : 5,10,20,30,45,60,90,120,150,180,240,360 menit. Analisis PCT dalam darah dilakukan secara KCKT dengan metode yang telah divalidasi. Penetapan kadar PCT adalah sebagai berikut, sampel darah (0,2 ml) + asetonitril sebanyak 750 micrometer, divortex dan disentrifugasi, kemudian supernatan diambil dan ditetapkan kadar PCT utuh dengan KCKT. Fase gerak yang digunakan adalah dapar fosfat KH2PO4 50 mM pH 7,8, dan metanol 90:10, dan detektor UV 224 nm, harga paramter farmakokinetik ketersediaan hayati PCT yang ditetapkan adalah waktu untuk mencapai kadar puncak (Tmax), dan kadar puncak (Cmax) yang ditetapkan. Berdasarkan data dan luas daerah dibawah kurva PCT dalam darah lawan waktu dari waktu 0 sampai waktu tak terhingga (AUC0-) dihubungkan menggunakan perangkat lunak stripe.