P
erlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel
dengan instrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang
valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan
data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Kalau dalam
obyek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul memberikan data
berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Selanjutnya hasil
penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang
berbeda. Kalau dalam obyek kemaren berwarna merah, maka sekarang
dan besok tetap berwarna merah.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
medapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Meteran yang
valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena
meteran memang alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi
tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat. Instrumen yang reliabel
berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur panjang
dari karet adalah contoh instrumen yang tidak reliabel.
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian menjadi valid dan
reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Hal ini tidak berarti
bahwa dengan menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya, otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid dan reliabel,
Hal ini masih akan dipengaruhi oleh kondisi obyek yang diteliti, dan
1. Test-retest
Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan test-retest
dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada
responden. Jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama,
dan waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi
antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi
positif dan signifikan instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel.
Pengujian cara ini sering juga disebut stability.
Contoh;
Akan dilakukan penelitian tentang kemampuan kerja pegawai di PTS.
Untuk pengukuran kemampuan kerja pegawai akan digunakan instrumen
dengan skala Likert. Sebelum instrumen tersebut digunakan untuk
pengukuran yang sebenarnya, akan diuji reliabilitasnya terlebih dahulu.
Untuk keperluan tersebut peneliti melakukan uji coba instrumen yang
sama sebanyak dua kali. Hasil yang diperoleh dari dua kali uji coba
tersebut sebagai berikut:
10 | v a l i d i t a s & r e l i a b i l i t a s
Setelah diperoleh harga ri, hitung, selanjutnya untuk dapat diputuskan
dan taraf kesalahan 1% = 0,561. Karena ri hitung lebih hesar dari r tabel
untuk taraf kesalahan 5% maupun 1% ( 0,8956 > 0,561 > 0,444 ), maka
dapat disimpulkan instrumen kemampuan kerja tersebut reliabel dan dapat
dipergunakan untuk penelitian.
11 | v a l i d i t a s & r e l i a b i l i t a s
Berapa tahun pengalaman kerja Anda di lembaga ini?. Pertanyaan
tersebut dapat ekuivalen dengan pertanyaan berikut. Tahun berapa Anda
mulai bekerja di lembaga ini?.
Pengujian reliabilitas instrumen dengan cara ini cukup dilakukan
sekali, tetapi instrumennya dua, pada responden yang sama, waktu sama,
instrumen berbeda. Reliabiltas instrumen dihitung dengan cara
mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan data instrumen
yang dijadikan equivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka
instrumen dapat dinyatakan reliabel.
3. Gabungan
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua
instrumen yang equivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama.
Jadi cara ini merupakan gabungan pertama dan kedua. Reliabilitas
instrumen dilakukan dengan mengkorelasikan dua instrumen, setelah itu
dikorelasikan pada pengujian kedua, dan selanjutnya dikorelasikan secara
silang. Hal ini dapat digambarkan seperti Gambar 3 berikut:
Pengujian Ke I
Pengujian Ke II
Jika dengan dua kali pengujian dalam waktu yang berbeda, maka akan
dapat dianalisis keenam koefisien reliabilitas. Bila keenam koefisien
korelasi itu semuanya positif dan signifikan, maka dapat dinyatakan
bahwa instrumen tersebut reliabel.
12 | v a l i d i t a s & r e l i a b i l i t a s
4. Internal Consistency
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan
cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang diperoleh
dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk
memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dapat
dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half), KR
20, KR 21 dan Anova Hoyt. Berikut diberikan rumus-rumus dan contoh
perhitungannya.
Dimana:
Contoh:
Suatu instrumen yang akan digunakan untuk penelitian, akan diuji
reliabilitasnya, karena skor yang dipergunakan dalam instrumen tersebut
menghasilkan skor dikotomi (1 dan 0), maka reliabilitas instrumen akan
13 | v a l i d i t a s & r e l i a b i l i t a s
dianalisis dengan rumus KR. 20. Dari percobaan kepada 10 orang
responden menghasilkan data seperti berikut:
14 | v a l i d i t a s & r e l i a b i l i t a s
Selanjutnya harga tersebut kita masukkan dalam KR 20.
Contoh:
Apabila data Tabel 11.4, akan diuji reliabilitasnya dengan KR 21, maka
kita tinggal menghitung M (mean skor total). Harga M dihitung dengan
rumus :
Setelah diperoleh harga M dengan tabel analisis butir yang sudah ada
15 | v a l i d i t a s & r e l i a b i l i t a s
harga yang lebih tinggi, akan tetapi kelemahannya adalah peneliti harus
mencari nilai pq yang langkahnya lebih lama dan perlu ketelitian.
16 | v a l i d i t a s & r e l i a b i l i t a s
17 | v a l i d i t a s & r e l i a b i l i t a s
e. Alfa Cronbach
Pengujian reliabilitas dengan teknik Alfa Cronbach dilakukan untuk jenis
data interval/essay.
Rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach:
Contoh :
Misalnya hasil uji coba instrumen yang berupa angket dengan skala 1 s/d
4 menghasilkan data sebagai berikut :
18 | v a l i d i t a s & r e l i a b i l i t a s
19 | v a l i d i t a s & r e l i a b i l i t a s
Latihan Praktikum !!!
Cari koefisien reliabilitas dan validitas dari beberapa data hasil ujicoba
berikut : buka file data-latihan(valid&reliabel).xlsx
Tugas 6
(kumpul awal april (setelah tugas 5 dikumpul) & jawaban tidak boleh ada
yang sama, kalau sama nilai tugas 0).
Soal :
1. Dalam analisis item, bagaimana cara memberikan penafsiran
bahwa setiap item dalam instrumen itu valid atau tidak?
2. Kapan teknik Kuder Richardson 20 (KR20), KR 21, analisis varian
Hoyt dan Alfa Cronbach digunakan dalam uji reliabilitas instrumen?
Buat dalam bentuk tabel dan jelaskan dengan rinci dan detail.
3. Seorang Peneliti melakukan penelitian mengenai pengembangan
media pembelajaran berbasis Y untuk mata pelajaran X di sekolah
XYZ.
a. Tahapan apa saja yang harus peneliti tersebut lakukan agar
hasil penelitiannya valid dan efektive digunakan di sekolah
tersebut.
b. Expert di bidang apa saja yang patut diminta masukkannya
untuk kesempurnaan produk si peneliti?
c. Instrumen apa saja yang diperlukan?
d. Testing apa saja yang patut dilakukan?
e. Kepada siapa saja ujicoba produk si peneliti diberikan?
Deskripsikan jawaban anda selengkapnya namun singkat dan jelas. Untuk
memudahkan anda dalam mengkonkritkan penelitian tersebut, silakan
keterangan berbasis Y atau mata pelajaran X dapat ditambahkan sesuai
mapel yg anda bayangkan serta keterangan sekolahnya (XYZ) atau topik
bisa anda lengkapi namun masih dalam skup R&D.
20 | v a l i d i t a s & r e l i a b i l i t a s