Pendahuluan
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1. Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal di atas 380C) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat ,gangguan
elektrolit atau metabolik lain. Kejang disertai demam pada bayi berusia kurang
dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam. Kejang demam terjadi pada
anak usia 3 bulan sampai 5 tahun. Anak yang pernah kejang tanpa demam dan
bayi berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk dalam kejang demam.
(IDAI,2009)
2.2. Etiologi
2.3. Klasifikasi
2.5.2.Pemeriksaan fisik
Kesadaran: apakah terdapat penurunan kesadaran, Suhu tubuh: apakah
terdapat demam
Tanda rangsang meningeal : Kaku kuduk, Bruzinski I dan II,
Kernique,Laseque
Pemeriksaan nervus kranial
Tanda peningkatan tekanan intrakranial : ubun ubun besar (UUB)
membonjol , papil edema
Tanda infeksi di luar SSP : ISPA, OMA, ISK, dll
Pemeriksaan neurologi: tonus, motorik, reflex fisiologis, reflex patologis.
2.5.3.Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai indikasi untuk mencari penyebab
demam atau kejang. Pemeriksaan dapat meliputi darah perifer lengkap,
gula darah, elektrolit, urinalisis dan biakan darah, urin atau feses.
Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk
menegakkan/menyingkirkan kemungkinan meningitis. Pada bayi kecil
seringkali sulit untuk menegakkan atau menyingkirkan diagnosis
meningitis karena manifestasi klinisnya tidak jelas. Jika yakin bukan
meningitis secara klinis tidak perlu dilakukan pungsi lumbal. Pungsi
lumbal dianjurkan pada :
o Bayi usia kurang dari 12 bulan : sangat dianjurkan
o Bayi usia 12-18 bulan : dianjurkan
o Bayi usia > 18 bulan tidak rutin dilakukan
Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG) tidak direkomendasikan .EEG
masih dapat dilakukan pada kejang demam yang tidak khas, misalnya :
kejang demam kompleks pada anak berusia lebih dari 6 tahun atau kejang
demam fokal.
Pencitraan (CT-Scan atau MRI kepala) dilakukan hanya jika ada indikasi,
misalnya :
o Kelainan neurologi fokal yang menetap (hemiparesis) atau
kemungkinan adanya lesi struktural di otak (mikrosefali,
spastisitas)
o Terdapat tanda peningkatan tekanan intrakranial (kesadaran
menurun, -muntah berulang, UUB membonjol, paresis nervus VI,
edema papil). .(IDAI, 2009)
2.7. Algoritma
(Office of Kids and Families,2016)
2.8. Tatalaksana
2.8.1. Medikamentosa
Obat Dosis
Midazolam: 0,3 mg/kg max 10mg
buccal/intra-nasal
Midazolam: 0,15 mg/kg max 10mg
Intravena/intraosseus/intramuscular
Diazepam 0,25 mg/kg max 10mg
Intravena/intraosseus
Phenytoin 20 mg/kg dalam 0,9% sodium clorida
Intravena/intraosseus selama 20 menit dengan monitoring
ECG
Lecetiracetam 20 mg/kg (max 1g)
Intravena/intraosseus
Phenobarbitone 20 mg/kg (max 1g)
Intravena/intraosseus
Pyridoxine 5 - 100 mg/dose
Thiopentone 2 5 mg/kg
Intravena/intraosseus
Sodium Valproate 20 40 mg/kg selama 3 5 menit
Intravena/intraosseus selanjutnya 1 5 mg/kg/ jam bersamam
infus
(Office of Kids and Families,2016)
2.8.2.Perujukan / konsultasi :
Pada keadaan klinis, tanda dan gejala terjadinya kejang demam yang
membingungan atau meragukan maka dianjurkan untuk berkonsultasi dengan
dokter spesialis. Keadaan yang mengharuskan untuk konsultasi dengan dokter
spesialis maupun merujuk antara lain:
Vital sign yang jelek, misalnya
o Airway yang memerlukan intubasi
o Breathing dengan keadaan hipoventilasi persisten atau aspirasi
o Cirkulasi yang buruk
Kejang yang berkepanjangan
Kejang yang terus menerus setelah diberikan dua kali dosis benzodiazepin
Kejang yang disebabkan oleh penyakit serius misalnya meningitis
gangguan metabolit, trauma kepala. (Office of Kids and Families,2016)
2.8.3. Rawat Inap
Indikasi rawat
Kejang demam kompleks
Hiperpireksia
Usia dibawah 6 bulan
Kejang demam pertama kali
Terdapat kelainan neurologis. (IDAI,2009)
BAB III
Kesimpulan
3.1. Kesimpulan
Kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh diatas 38o. Kejang terjadi pada anak usia 3 bulan sampai dengan 5 tahun.
Kejang demam dibagi menjadi dua yaitu kejang demam sederhana dan kejang
demam komplek. Kejang demam memerlukan penanganan yang cepat dan serius .
Penanganan kejang dibutuhkan penanganan segera sejak awal terjadinya
bangkitan.
3.2. Saran
Makalah ini dapat digunakan sebagai referensi dalam pembelajaran mengenai
kejang demam, dan juga membutuhkan pembaruan guna memperdalam informasi.
Daftar Pustaka